JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Memperkuat dukungan dan mengonsolidasi kekuatan mesin partai saat Pilkada sekarang ini merupakan suatu keharusan bagi partai pengusung M. RIdho Suganda – H. Kamdan, khususnya PDIP. Begitu pun dengan partai pendukung seperti PPP, Demokrat, Gelora, PKN dan Perindo melakukan hal yang sama untuk memenangkan paslon nomor urut 2.

Ketua DPC PDI Perjuangan Nuzul Rachdy, menyampaikan bahwa untuk memperkokoh barisan khususnya di PDIP. Maka sayap partai terus digerakan seoptimal mungkin. Sebab sayap partai merupakan do’a untuk perjuangan yang lebih semangat lagi guna membesarkan partai. Sebab mereka memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) sama.

Salah satu sayap partai yang belum optimal dan sekarang memiliki energi baru yakni Dewan Pimpinan Cabang Taruna Merah Putih (DPC-TMP) dengan kepengurusan barunya. Saat ini Ketua Umumnya akan dijabat anaknya Almarahum H. ACep Purnama yakni Adrian Purnama atau biasa disapa Kang Ian. Tidak lama lagi akan dikukuhkan atau dilantik.

“Hak dan kewenangannya sama antara sayap partai dengan induknya. Kewenangannya melaksanakan pengkaderan dengan orietensi pada idiologi partai yang bersifat nasional dari ajaran Bung Karno. Sedangkan haknya bisa dipilih dan memilih sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,” tutur Nuzul Rachdi, Ketua DPC PDIP.

Dipilihnya Adrian sebagai ketua TMP, katena DPC PDI Perjuangan menilai bahwa dia adalah sosok pemuda yang konsisten terhadap garis perjuangan partai. Nuzul Pun memberikan contoh, dia harus memilih diantara dua pilihan sama beratnya yakni memilih saudara nya yang juga mencalonkan diri sebagai wakil bupati tapi dari partai lain atau memilih PDI P?

“Tanpa ragu adrian memilih calon kepala daerah yang diusung PDI P,” tandasnya. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Masyarakat Desa Patalagan Kec. Pancalang patut di apresiasi setinggi-tingginya. Mereka menghiraukan hujan yang mengguyur deras, dengan bermodalkan tenda ala kadarnya dan payung tidak meninggalkan orasi M. RIdho Suganda. Mereka tetap antusias mendengarkan setiap ucapan yang disampaikan calon Bupati Kuningan Periode 2024-2029.

Peristiwa ini, membuat Ridho terenyuh dan matanya berkaca-kaca melihat para pendukungnya yang kokoh seperti Gunung CIremai. Tidak berniat meninggalkan dirinya seorang diri di atas panggung dan mike di tangan. Guyuran hujan seperti energi maha dahsyat menggelora di dada masing-masing warga bahwa sikapnya teguh tidak akan berpaling kepada calon lain meski diiming-imingi mimpi lebih indah.

“Lihat lah antusias kami warga Desa Patalagan. Ketika kami bersikap mendukung Pa Ridho sebagai calon Bupati. Maka kami akan memperjuangkan dengan tenaga, pikiran bahkan harta kami. Karena kami yakin beliau mampu membereskan semua persoalan di Kabupaten Kuningan yang semrawut seperti benang kusut,” ungkap H. Oji, tokoh masyarakat setempat.

Hujan itu, sambung H. Oji, bukan sebuah penghalang untuk meninggalkan kalang. Justru hujan merupakan sebuah barokah tak ternilai harganya. Seperti energi tambahan sebagai penyemangat masyarakat Patalagan kokoh pendiriannya. Tidak mudah terombang-ambing rayuan maupun bujukan pihak lain yang hanya memberikan PHP.

“Kenapa saya sebut PHP, karena mereka tidak memiliki pengalaman memimpin. Mereka baru beretorika, cenderung pepesan kosong. Memimpin eksekutif labih sulit dibandingkan memimpin legislatif misalnya. Atau birokrasi yang sudah jelas tugas pokok dan fungsinya. Tanpa melakukan protes apapun. Tapi seorang wakil bupati harus mengayomi seluruh masyarakat di Kab. Kuningan dan birokrasi. Jadi pengalaman Pa Ridho komplit,” terangnya.

M. RIdho Suganda, mengungkapkan dirinya merasa terharu. Hal ini merupakan peristiwa baru yang ditemui selama berbulan-bulan melaksanakan blusukan ke pelosok desa. Sikap masyarakat yang tidak pergi atau menepi ke rumah masing-masing kendati diterpa hujan lebat. Memberikan energi positif bahwa mereka bertindak seperti itu karena ada rasa kecintaan mendalam.

“Saya menaruh hormat kepada masyarakat yang saat ini baru saya rasakan cinta mereka kepada calon pemimpin. Kecintaan itu harus diejawantahkan dalam program kerja ketika saya terpilih. Tidak menyia-nyiakan mereka yang menyayangi saya. Mereka harus dimakmurkan dalam pengertian seluas-luasnya, tanpa pandang bulu,” ucapnya agak terbata-bata. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Memulai masa kampanye umum pasangan calon M. Ridho Suganda yang berpasangan dengan H. Kamdan melaksanakan kunjungan kerja ke pasar Siliwangi dan Los Pasar Barat di Kel/Kec. Kuningan. Tujuannya untuk menyerap aspirasi para pedagang kaki lima maupun pertokoan. Baik mengenai harga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) maupun barang konsumsi lain.

Uniknya, M. Ridho Suganda, melaksanakan kunjungan dengan tidak membawa kendaraan pribadi. Namun menggunakan jasa angkutan kota (Angkot). Kegiatan ini merupakan bagian dari cara untuk mengetahui tingkat perekonomian masyarakat. Sebab belakangan banyak menerima keluhahan masyarakat tentang daya beli yang merosot tajam.

Seperti yang terjadi di Los Pasar Barat, banyak pedagang mengeluhkan daya beli semakin berkurang. Imbasnya terjadi pada para pedagang kesulitan menjual barang dagangannya. Sepinya pengunjung menandakan bahwa ekonomi di Kab. Kuningan mengalami kelesuan.

Bahkan menurut pedagang ketika menyampaikan keluahannya kepada M. Ridho Suganda, menyebutkan bahwa para pedagang di Los Pasar Barat akan mengalami kebangkrutan dalam hitungan hari di muka. Sebab para pembeli berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya yang cukup ramai dan dagangannya lekas terjual.

“Saya melaksanakan blusukan ke pasar-pasar untuk menyerap aspirasi para pedagang. Bagaimana dengan aspek daya beli, harga barang dan ketersediaan barang. Aspirasi ini bisa dijadikan acuan untuk membuat kebijakan, jika terpilih sebagai Bupati Kuningan. Bagaimana kebijakan ekonomi secara mikro maupun makro” papa Ridho Suganda kepada awak media

Ketika ditanya, bagaimana mengatasi persoalan ekonomi Kab. Kuningan yang mengalami stagnan dan malah seikit mundur? Ridho pun dengan tangkas menjawab. “Persoalan ekonomi memang kompleks. Kendati demikian, bukan berarti tidak dapat diselesaikan dengan baik. Jika saya terpiliha, maka akan saya panggil Dins Perindag, Pertanian, dan Distanak,” ucapnya.

Sambungnya, ketiga dinas itu dikumpulkan diberikan target untuk mengerjakan selama enam bulan. Jika tidak beres, maka harus mundur. “Saya ingin kedepannya pekerjaan itu dikerjakan sesuai target politik yang saya sampaikan dalam kampanye. Jangan sampai birokrasi mengerjakan pekerjaan yang di luar atau bertentangan dengan misi, visi saya.” Tegasnya. 
(Dedi J)


KUNINGAN| JABARCENNA.COM,- Pasangan calon (Paslon) Bupati Kuningan M. RIdho Suganda – H. Kamdan mendapatkan suntikan angin segar dengan turun gunungnya putra Almarhum H. Acep Purnama yang biasa disapa Ian atau Adrian Acep Purnama. Hal ini menunjukan bahwa keluarga Almarhum tetap setia berada di pangkuan Partai PDIP dan loyal terhadap keputusan partai.

Bentuk dukungan Ian kepada pasangan “Ridhokan” melaksanakan blusukan menyapa warga masyarakat dari pelbagai penjuru di Kab. Kuningan. Selain itu, dia juga melaksanakan pertemuan di tempat tinggalnya di Kec. Cigugur sebagai wujud penggalangan terhadap Paslon yang diusung PDIP, PPP, Demokrat, dan beberapa partai non parlemen seperti Partai Gelora Perindo, dan PKN.

“Gen politik saya dibesarkan dari PDIP, karena setiap harti bertemu dan berbincang-bincang kebanyakan dengan orang yang berasal dari PDIP dan simpatisannya. Bahkan saya pernah terlibat secara langsung menjadi koordinator pemenangan Bapak (H. Acep Purnama Ayahanya-red). Namun banyak bekerja di belakang layar,” tutur Ian.

Seringnya berkomunikasi dengan mereka, sambung Ian, tentu aura politik PDIP-nya terbawa tebal. Jadi kalau sekarang ikut terjun langsung ke masyarakat bukan hal yang baru. Selama ini dirinya mengaku tetap berkomunikasi dengan rekan-rekan seperjuangan dengan Bapak dulu. Baik yang tergabung dengan partai maupun para simpatisan.

Ian pun memberikan contoh, dirinya tidak merasa canggung turun ke desa misalnya Desa Subang, Cilebak atau Cibingbin. Karena di sana banyak para loyalis Almarhum (H. Acep Purnama) yang tetap setia. “Nah sekarang saya sudah berani jiwa raga untuk mengabdi kepada partai dan mendukung sepenuh hati paslon M. RIdho Suganda dengan H. Kamdan.

“Saya meyakinkan itu kepada para pendukung di masyarakat Kab. Kuningan atau kaum loyalis Pa Acep Purnama untuk bergabung dengan saya dan menyukseskan Paslon yang diusung PDIP. Jangan ada lagi rasa ragu atau khawatir untuk mendukung. Sekarang sudah saatnya membulatkan tekad. Jika pun kemaren sudah berpaling ke calon lain. Mudah-mudahan setelah tahu saya terlibat langsung di PDIP, mereka akan kembali lagi,” tegasnya.

Yanto Sugyanto, Tim Pemenangan M. RIdho Suganda – H. Kamdan menyambut baik inisiatif putra H. Acep Purnama, “kang Ian terlibat langsung melaksanakan penggalangan massa untuk kemenangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung PDIP, PPP da Demokrat serta Gelora, PKN dan Perindo. Memang sudah seharusnya, gen politik PDIP yang dilahirkan secara turun temurun tetap berada di barisan Banteng,” ucapnya.

“Banteng harus tetap banteng jangan berubah bentuk maupun warna. Biar gepeng tetap banteng! Itulah slogan kaum marhaenis. Sebab PDIP merupakan partai idiologi yang harus diperjuangkan untuk memajukan kesejahteraan rakyat. Ketika Pa Acep membaca buku di Bawah Bendera Revolusi karya Bung Karno. Beliau teguh seperti batu karang membesarkan partai. Begitupun keluarganya harus kokoh seperti Gunung Ciremai.” Ucapnya penuh makna. (Dedi J)
Diberdayakan oleh Blogger.