|
Saat gelaran audiensi |
JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Aliansi Jurnalis Kuningan Bersatu ( ANARKIS ) gelar audiensi di kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Selasa (9/6/2020).
Audiensi yang digelar ANARKIS tersebut adalah untuk meminta keterbukaan informasi dan kejelasan dari Pemerintah Daerah terkait pengelolaan anggaran penanganan covid-19 yang mencapai jumlah miliyaran tersebut.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, Sekretaris Daerah ( Sekda ) Kuningan, Dr. H Dian Rachmat Yanuar, M.Si., Kepala Dinas Kesehatan, dr. Hj. Susi Lusiyanti, MM., Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dr. Asep Taufik Rohman, M.Si.,M.Pd., Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Drs. Teddy Suminar, M.Si., Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD kabupaten setempat Agus Mauludin,S.E.
Kabag Protokol, Dr. Wahyu Hidayah,M.Si., serta Ketua Forum Camat se-Kabupaten Kuningan, Saleh Ruhiyat, M.Si. dan sejumlah pegawai Pemda Kuningan.
Ketua Aliansi Jurnalis Kuningan Bersatu, Iyan Irwandi,SIP. menyatakan, agenda tersebut digelar dalam rangka mewujudkan kebutuan pers dan masyarakat untuk mendapatkan keterbukaan informasi tentang pengelolaan dana penanganan covid-19.
"Dalam forum ini kami dapat menyampaikan rasa penasaran yang selama ini disimpan seputar transparansi pihak Pemerintah Daerah Kuningan yang dinilai tersumbat,"ucap pria yang juga selaku Ketua PWI Kabupaten Kuningan ini.
Dalam audiensi tersebut, sejumlah wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Kuningan Bersatu pun melontarkan beberapa pertanyaan kepada Bupati Kuningan.
Pertanyaan yang dilontarkan dari para awak media tersebut yang Pertama perihal menyoroti tentang kejelasan anggaran pembelian Rumah Sakit eks RS Citra Ibu yang dirasa masih simpang siur.
Kedua, mempertanyakan penegakkan aturan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kalangan pejabat pemerintah dikarenakan pada kasus yang terjadi dilapangan seperti terkait video viral ulang tahun Bupati dan acara perpisahan mantan Camat Cilimus.
Ketiga, menyoroti kinerja Dinas Kominfo Kuningan melalui Bidang Informasi dan Komunikasi Publik yang selama ini telah membuat tersumbatnya informasi dari Pemerintah Daerah pada wartawan.
Keempat, mempertanyakan perihal Bantuan sosial yang di berikan dari Pemkab Kuningan melalui Dinas Sosial terhadap masyarakat.
Dan ada juga yang meminta pemkab kuningan menyajikan data yang lebih jelas dan rinci jumlah sumber anggaran untuk penanganan covid 19 dari mulai tahap parsial ke 1, 2, dan 3.
Sementara itu Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, S.H.,M.H., dalam menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan pihaknya mengemukakan, terkait keterbukaan informasi pihaknya akan melakukan secara maksimal, namun tentu dengan mengikuti ketentuan yang ada.
"Kami akan melakukan keterbukaan informasi anggaran ini pada saluran dan waktu yang tepat mempedomani ketentuan yang ada,"jelasnya.
Terkait pembelian Rumah Sakit eks RS Citra Ibu, Bupati menegaskan jika Rumah Sakit itu dibeli seharga Rp. 7.5 milyar
Disebutkan Acep Purnama, anggaran untuk penanganan percepatan covid-19 bagi Kabupaten Kuningan sebesar Rp. 77 milyar itupun 5 Milyar untuk anggaran bencana.
Lanjutnya, Total anggaran untuk tahap Parsial Pertama itu mencapai Rp.18.6 milyar (delapan belas milyar enam ratus juta), tahap parsial kedua, sebesar Rp41.4 milyar (empat puluh satu milyar empat ratus juta) dan tahap parsial ketiga mencapai Rp13 milyar (tiga belas milyar).
"Sampai hari ini, anggaran yang diserap baru sebesar Rp. 28 milyar," terangnya.
Insaallah dalam penanganan covid ataupun diluar kewenanganan covid kami pelaksana anggaran covid ingin menjadi insan- insan yang jujur, kata acep.
Saya selalu memberikan gambaran kehati-hatian kepada pejabat-pejabat yang ada jangan sampai adanya terindikasi atau teduga korupsi. Kalaupun ada yang terjadi itu menjadi tanggung jawab mutlak pribadi silahkan ditanggung sendiri.
Terkait transpansi secara keseluruhan, ada saatnya kami akan menyampaikan kepada publik melalui mekanisme pemerintahan, baik melalui putusan mitra kami (DPRD) walaupun ada gambaran dari mitra kami mau di panja atau di pansuskan, kami mangga (silahkan red). Kata Acep
.Iwan