JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


KUNINGAN | JABARCENNA.COM.- Kegiatan Masa Pengenalan Kehidupan Kampus (MPK) atau Malam Keakraban (Makrab) Fakultas Ilmu Keislaman (FIK) Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan sukses digelar pada Sabtu-Minggu (21-22/12) di Bumi Pelangi, Jalaksana, Kuningan. Acara ini diikuti oleh 115 mahasiswa baru dan menjadi momentum berharga untuk mempererat tali silaturahmi, termasuk dengan partisipasi aktif mahasiswa penyandang disabilitas netra.

Rektor Unisa Kuningan Bapak Nurul Iman Hima Amrullah,. S. Ag,. M. Si dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini dan menekankan pentingnya Makrab sebagai sarana pengembangan karakter mahasiswa.

“Kegiatan Makrab ini sangat penting untuk membentuk mahasiswa yang kuat, mandiri, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk mencetak generasi yang berprestasi,” ujar Rektor.


Menurut Doni Muhammad Sadiq selaku Ketua Pelaksana Kegiatan mengatakan Keunikan Makrab FIK tahun ini terletak pada keterlibatan mahasiswa penyandang disabilitas netra. Panitia acara memberikan perhatian khusus untuk memastikan kenyamanan dan partisipasi mereka selama kegiatan berlangsung.

“Kami berupaya untuk mengakomodasi semua peserta, termasuk teman-teman dengan keterbatasan. Fasilitas dan pendampingan khusus kami sediakan agar mereka bisa mengikuti seluruh rangkaian acara dengan nyaman,” jelas Doni.


Selama dua hari, peserta mengikuti berbagai kegiatan menarik, mulai dari materi manajemen kepemimpinan organisasi hingga public speaking. Tak hanya itu, kegiatan outbound dan malam keakraban juga menjadi highlight, menghadirkan suasana hangat dan penuh keakraban di antara mahasiswa baru.

Makrab ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi mahasiswa baru dalam menjalin hubungan harmonis, membangun rasa solidaritas, dan mempersiapkan diri untuk berperan aktif di lingkungan kampus. (Angga)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Kementerian Agama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabinet Katalis Universitas Islam Al-Ihya (UNISA) Kuningan sukses menggelar kajian islami perdana bertema “Malam Tahun Baru: Antara Hiburan dan Ibadah”. Kegiatan ini diadakan pada Minggu, (15/12/2024), di Masjid Al-Ihya Centre Kampus 2 UNISA Kuningan, Windusengkahan, dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai himpunan mahasiswa (HIMA) di lingkungan UNISA.

Acara ini bertujuan memberikan panduan kepada mahasiswa dalam merayakan malam pergantian tahun baru yang tetap selaras dengan nilai-nilai agama Islam. Dalam kajian ini, hadir Ustadz Cecep Muhammad Muhsin, S.Pd., sebagai narasumber utama. Beliau mengupas pandangan tentang bagaimana momentum tahun baru dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat, seperti muhasabah diri, doa bersama, dan memperkuat keimanan melalui berbagai aktivitas positif lainnya.

“Kita sering terjebak dalam euforia perayaan tanpa memikirkan esensi dari waktu yang terus berlalu. Sebagai umat Islam, penting untuk memaknai malam tahun baru dengan introspeksi dan mengisinya dengan ibadah serta kegiatan yang membawa keberkahan,” ungkap Ustadz Cecep dalam pemaparannya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga identitas dan budaya Islami meskipun dalam suasana perayaan.


Ketua panitia acara sekaligus Menteri Kementerian Agama BEM Kabinet Katalis UNISA Kuningan menyampaikan harapannya agar kajian ini menjadi langkah awal dari serangkaian kegiatan rutin yang akan terus dilaksanakan setiap bulan. “Kami ingin kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa UNISA, agar mereka senantiasa menjaga semangat islami dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam momen-momen seperti malam tahun baru,” ujarnya.

Acara ini mendapatkan antusiasme tinggi dari mahasiswa yang hadir. Salah satu perwakilan HIMA Komunikasi dan Penyiaran Islam Deden Ahmad Nur'alim menyampaikan kesannya, “Kajian ini memberikan sudut pandang baru tentang bagaimana kita bisa memaknai malam tahun baru. Semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan, karena sangat bermanfaat bagi kami sebagai generasi muda.”Ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Kementerian Agama BEM Kabinet Katalis UNISA berharap dapat membentuk pola pikir mahasiswa untuk selalu menjadikan setiap momen sebagai ladang ibadah, termasuk dalam perayaan pergantian tahun. Harapan besar juga tertuju pada semangat kebersamaan yang dapat terjalin di antara mahasiswa untuk terus berkontribusi membangun kehidupan Islami di lingkungan kampus dan masyarakat luas.

Kajian ini sekaligus menjadi awal dari agenda besar BEM Kabinet Katalis dalam mewujudkan kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter islami. (Angga)



KUNINGAN| JABARCENNA.COM - Yayasan Pendidikan Islam Al-Fatah resmi meluncurkan Hadhanah Day Care di Perumahan Panorama Asri, Jalan Parkit Blok C No. 32, Kuningan. Peresmian ini berlangsung dalam acara soft opening pada Kamis, (5/12/2024), yang dihadiri oleh para ibu penghuni kompleks. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan seminar parenting yang dibawakan oleh Ifan Alwy, Direktur Klinik Psikologi Tabularasa.

Hadhanah Day Care, yang berada di bawah naungan Klinik Tabularasa, dirancang sebagai solusi bagi para orang tua yang membutuhkan tempat penitipan anak berkualitas, aman, dan terjangkau.


“Kami berharap Hadhanah Day Care ini dapat menjadi solusi bagi ibu-ibu yang bekerja atau memiliki kesibukan lain, sehingga mereka dapat menitipkan anak-anaknya di tempat yang aman dan nyaman. Selain itu, kami juga ingin membuktikan bahwa sekolah-sekolah Islam mampu bersaing dengan sekolah umum dalam mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak mulia,” ujar H. Aik Iksan Anshori, LC. MA. Hum., Direktur Al-Fatah Institute sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Keislaman Universitas Islam Al Ihya Kuningan.

Ia menambahkan bahwa kehadiran Hadhanah Day Care mencerminkan tekad yayasan dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki akhlak mulia.


Seminar Parenting dan Promo Menarik

Peresmian Hadhanah Day Care tidak hanya menjadi momen pembukaan, tetapi juga wadah edukasi bagi para orang tua. Seminar parenting yang dibawakan oleh Ifan Alwy mengulas pentingnya stimulasi sejak dini untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, Hadhanah Day Care memberikan promo bebas biaya pendaftaran selama bulan Desember. Selain itu, tersedia fasilitas cicilan biaya administrasi hingga tiga kali, memberikan kemudahan bagi orang tua.

Solusi Tepat untuk Anak-Anak Tercinta

Hadhanah Day Care hadir dengan berbagai fasilitas lengkap, tenaga pengajar profesional, dan kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam. Tempat penitipan ini beroperasi setiap Senin hingga Sabtu, pukul 07.00 hingga 16.00 WIB, menjadi pilihan ideal bagi para orang tua di Kuningan yang membutuhkan lingkungan aman dan nyaman untuk buah hati mereka.

Dengan kehadirannya, Hadhanah Day Care diharapkan mampu menjadi mitra terpercaya bagi para orang tua dalam mendidik anak-anak agar tumbuh menjadi generasi cerdas dan berakhlak mulia. (Angga)

Ketua Gamas Kab.Kuningan, Ust Iing Sholihin saat diwawancarai di Kantor Sekretariat Gamas, Jumat (6/12/2024)

KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Adanya pernyataan yang dirilis secara resmi oleh Jamaah Ahmadiyah Manislor pada Kamis 5 Desember 2024 sebagaimana pihaknya tidak akan membatalkan atau menunda acara Jalsah Salanah atau pertemuan tahunan di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, nyatanya mengundang reaksi publik.

Ormas Gerakan Anti Maksiat (GAMAS) Kuningan mengecam atas tindakan atau pernyataan yang disampaikan oleh pihak Ahmadiyah mengingat hal tersebut dirasa menentang dan membangkangi ketentuan yang ada.

Sebelumnya, GAMAS Kuningan mengapresiasi kepada Pemerintah Daerah, Kepolisian dan Pihak DPRD yang telah berani melarang kegiatan jalsah salanah yang akan dilaksanakan pada tanggal 6-8 Desember 2024 di Desa Manislor.

Ketua Gamas Kuningan, Ust Iing Solihin mengatakan, sebelumnya saya mengapresiasi pihak Forkopimda karena telah melarang adanya kegiatan tersebut. Dan perlu di pertegas juga kami GAMAS Kabupaten Kuningan tidak akan diam dalam persoalan ini mengingat ini bukan masalah persoalan menjamin kebebasan berkumpul dan beragama bagi jemaah Ahmadiyah, tetapi ini menyangkut dengan aqidah. Jangan sampai tragedi atau sejarah kelam yang pernah terjadi di beberapa tahun yang lalu akan terjadi kembali yang akhirnya akan terjadi lagi perselisihan atau kekacauan di Manislor. Ucapnya, Jumat (6/12/2024).

Untuk diketahui, lanjut Ust Iing, bahwa kita harus pedomani juga terkait SKB Tiga Menteri tahun 2008 sebagaimana tentang perintah terhadap Penganut Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI). Yang mana dalam SKB tersebut mengandung enam butir. Dan salah satu poin SKB itu memerintahkan jemaah Ahmadiyah untuk menghentikan kegiatan yang tak sesuai dengan penafsiran agama Islam.

"Kami mengutuk keras Penganut Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI). Karena kami anggap ini menyesatkan. Dan cukup kita ketahui juga mereka tidak mengindahkan aturan yang ada. Forkopimda telah melarang kegiatan Jalsah Salanah di Manislor tetapi mereka bersikukuh menggelar kegiatan tersebut, ini akan menciptakan konflik yang dahsyat kedepan. Jadi tolong hentikan kegiatan Jalsah Salanah atau pertemuan tahunan ini. Dan kami menuntut kepada pihak pemerintah untuk membubarkan JAI ini ", Tegasnya. (Iwn)

Diberdayakan oleh Blogger.