JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


KUNINGAN | JABARCENNA. COM,-
Adanya pelarangan liputan sebagian wartawan dalam debat publik calon bupati dan wakil bupati Kuningan di hotel horizon Minggu (3/11/2024) menjadi kekecewaan bagi pemegang kartu liputan daerah ( KARLIPDA ).

Padahal sudah jelas dengan dikeluarkannya KARLIPDA oleh Pemda Kuningan melalui diskominfo agar wartawan bisa mengakses sebuah informasi. Namun nyatanya tetap saja pemegang KARLIPDA tidak berlaku bagi KPU .

Hal ini seperti dialami wartawan Bokor dan wartawan koran intijaya ketika hendak meliput pada debat publik calon bupati dan wakil bupati Kuningan di Hotel horizon pada Minggu malam tidak diberi akses dengan alasan sudah di atur KPU.

Dengan adanya pelarangan liputan bagi pemegang KARLIPDA di KPU membuat sebagian wartawan khususnya wartawan yang tergabung dalam Forwades dan Aliansi wartawan Indonesia mempertanyakan fungsi dan peran Diskominfo .

" Apakah diskominfo terkoneksi dengan KPU Kuningan , itulah pertanyaan besar kami " ujar bule,

Sambungnya, kami Forwades akan membakar Kartu KARLIPDA didepan kantor diskominfo, percuma tiada arti ini , atau KPU sangat sakti sehingga tidak menghiraukan himbauan pemda soal keterbukaan informasi publik./Iwan


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Gawagis Kuningan, merupakan kumpulan putra kiai muda dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Kuningan paska deklarasi. Tidak tinggal diam. Justru memperlihatkan ekistensinya di lapangan. Bekerja keras menyosialisasikan pasangan M. Ridho Suganda – H. Kamdan ke masyarakat. Bentuk sosialisasinya beragam, tidak monoton.

Hal ini memberikan motivasi bagi Kiai Muda sebab mereka diterima di masyarakat. Sebab M. RIdho Suganda, sebelumnya sudah dikenal warga masyarakat sebagai Wakil Bupati. Sehingga ketika disampaikan maka mereka langsung megnetahuinya. Kendati demikian, kendala di lapangan tetap ada sebab Paslon yang nyalon ada tiga.

Menurut Uus Syihabuddin Ketua Gawagis mengungkapkan bahwa Gawagis sangat kompak. Mereka bahu membahu mendatangi rumah-rumah penduduk. Menyapa dan meperkenalkan M. Ridho Suganda dan H. Kamdan supaya lebih yakin dalam menentukan sikap pilihannya tanggal 27 Nopmber mendatang. Jadi tidak datang ke TPS bertanya-tanya kepada pihak yang akan menyesatkan.

“Pencoblosan kan sebantar lagi, tinggal menghitung hari. Namun masyarakat harus dimantapkan memilih pasangan M. RIdho Suganda dan H. Kamdan. Dan jangan salah mencoblos. Kertas suara yang didapat dari KPPS itu satu dibuka, dua dicoblos, ketiga dilipat dan masukan ke dalam kotak. Kita praktekan cara itu supaya diingat,” paparnya.

Supaya ketetapan hati masyarakat terjaga, sambung Uus, pihaknya menempelkan stiker di setiap jendela atau rumah warga. Tujuannya apa, ketika mereka membuka pintu yang dilihat adalah gambar Ridho – Kamdan. Begitu pula ketika membuka jendela, pasti Ridho Kamdan Nomor 2. Jadi mereka tidak akan keliru menyoblosnya pada saatnya nanti.

Selain melakukan hal tersebut, kata Uus, pihaknya juga melaksanakan pengajian, dzikir bersama, supaya M. RIdho Suganda mendapatkan pertolongan Allah SWT. Ketika berjihad di jalan Allah dalam menegakan Amarmuf Naihi Munkar dengan cara mengalonkan sebagai pemimpin umat. Setiap pesantren tentunya mendukungnya.

“Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang mengedepankan keteladanan yang akan membawa umat tenang bukan gelisah dalam menjalani hidup kehidupannya. Serta menjalankan ibadahnya,” pungkasnya. (Dedi J)


KUNINGAN| JABARCENNA.COM,- H. Kamdan calon Wakil Bupati Kuningan yang berpasangan dengan M. Ridho Suganda terjung langsung membagikan makanan dalam kegiatan “Jumat Berkah” yang dilaksanakan di Alun-alun Desa Ciawigebang Kec. Ciawigebang. Bersama Relawan Tempur Sajati. Hal ini membuat masyarakat yang lewat di jalan itu heboh dan memberikan apresiasi kepadanya.

Apalagi H. Kamdan pituin Desa Cihirup Kec. Ciawigebang menjadi tidak asing bagi masyarakat. Namun kekagetan itu karena ia seorang calon pemimpin di Kuningan. Apalagi selama ini, dalam kiprahnya kerap membantu masyarakat yang mengalami kesulitan. Baik dari aspek kebutuhan fasilitas umum (Fasum) maupun fasilitas sosial (Fasos).

“Alhamdulillah, saya bisa terjun langsung ke lapangan ikut membagikan makanan. Padahal sebelumnya hanya ceramah politik di tempat-tempat yang sudah ditentukan. Rasa asik berhubungan langsung dengan masyarakat. Hanya waktu terbatas, sebab ditunggu di tempat lain. Sama tujuannya ingin bersilaturahim,” ungkap H. Kamdan.

Sambung ia, Ciawgeibang memang tidak asing buat dirinya. Setiap hari selalu terlewati. Namun ketika berbincang langsung dengan para pedagang. Supir angkot, pejalan kaki. Bapak-bapak, emak-emak, remaja putra dan putri. Rasanya lebih mendorong apeksi dalam dirinya untuk terlibat secara langsung. Ternyata masayrakat masih banyak yang harus dibantu.

“Masyarakat itu hanya membutuhkan sistem birokrasi yang mudah, murah dan cepat. Tidak berbelit-belit dalam pengurusan kebutuhannya. Saya pikir masalah permodalan itu gampang dicari. Apa dengan kredit di bank maupun pinjaman dari keluarga. Namun kebutuhan yang ke luar dari pemerintah itu ingin mudah,” paparnya.

H. Kamdan pun memberikan contoh, pengurusan KTP cukup dengan satu atau dua jam tidak sampai berhari-hari. Perijinan tidak bulat-beulit menguras tenaga dan pikiran. Apalagi sampai mengeluarkan biaya mahal. Dengan kemudahan seperti itu, maka masyarakat pun akan senang dan mudah berusaha di Kuningan.

Itu hal kecil, masih kata H. Kamdan, bagaimana dengan investor yang ingin buka usaha di Kuningan, apakah lebih mudah atau lebih susah? Jika birokrasi tidak efektif dalam urusan seperti. Dia pun berjanji akan membenahi lebih baik lagi.

“Jika birokrasi kurang efektif, apabila saya terpilih dan atas Ridho Allah, maka akan dibenahi. Sebab masih banyak birokrasi yang memiliki idealisme, tidak hanya memikirkan dirinya sendiri dan mencari keuntungan untuk pribadi,” pungkasnya. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Memperjuangkan pasangan M. Ridho Suganda – H. Kamdan agar diterima di masyarakat dan mau mendukung sepenuh hati tidaklah mudah. Butuh kerja ekstra dan pengorbanan tidak sedikit. Namun beratnya pengorbanan bukan menjadi beban tapi dinikmati dan dikerjakan secara ikhlas tanpa pamrih apalagi keluh kesah.

Mengingat kebutuhan masyarakat cukup komplek menjadi kendala tidak kecil. Kendati demikian, kebutuhan pokok salah satunya kesehatan. Bisa terpenuhi oleh Organisasi Sayap PDIP yakni Taruna Merah Putih (TMP) dengan menghadirkan layanan pengobatan gratis. Sekarang dilaksanakan di Desa Cimaranten Kecamatan Cipicung.

Dokter Ceacillia Purnama, juga anak kandung H. Acep Purnama (Bupati Manten) rela melaksanakan pengobatan gratis di Kab. Kuningan. Selain merupakan bentuk dukungan kepada Paslon Ridho – H. Kamdan juga merupakan bentuk terima kasih kepada masyarakat Kab. Kuningan yang sebelumnya mendukung penuh Bapaknya selama menjadi bupati.

“Dulu, waktu Papa nyalon mungkin saya tidak sesibuk sekarang. Tapi sekarang saya harus bolak balik Bandung – Kuningan dalam sepekan sekali. Tiap hari selasa rabu. Kendati lelah, namun dinikmati dengan ikhlas. Sebab ini adalah bentuk pengabdian juga rasa terima kasih kepada masyarakat Kab. Kuningan yang dulu mendukung penuh Papa,” terangnya.

Lebih lanjut Ceacillia atau biasa disapa Sisil mengungkapkan. Dirinya dan keluarga Almarhum dibesarkan oleh PDIP. Jadi sekarang ikut membantu PDIP juga untuk tetap berdiri kokoh di Kab. Kuningan. Termasuk memenangkan calon bupati dan wakil bupatinya. Bagaimana pun Kuningan merpakan rumah PDIP sejak jaman reformasi.

“Bisanya nyuntik dan memeriksa kesehatan, jadi belum bisa ceramah politik. Mungkin adik saya (Adrian Purnama-red) sudah bisa ceramah politik. Saya kan baru terjun di ranah politik. Ya mudah-mudahan, masyarakat Kuningan mendukung saya dan keluarga dan diterima sebagai keluarga politik.” Ucapnya diikuti senyum ramahnya.

Di tempat sama, Adrian Purnama Ketua TMP Kab. Kuningan menyampaikan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis merupakan kolaborasi antara keluarganya dengan PDIP. Sesuai dengan keahlian masing-masing anggota keluarga. Jadi tidak semuanya harus melakukan pendekatan politik praktis kepada masyarakat.

“Bentuk pengabdian sosial lebih menonjol, itu intinya. Namanya pengabdian sosial bisa dilaksanakan kapan saja tidak terbatas Pilkada saja. Selama masyarakat antusias dan menerima dengan tangan terbuka atas program kesehatan gratis. Why not?,” ucapnya singkat.

Ditambahkan Asep Sapari, “Kegiatan ini dihadiri juga Pa Ridho dan Pa Kamdan. Masyarakat pun begitu antusias memeriksakan kesehatannya. Sebab biaya kesehatan di Kuningan bagi masyarakat kurang mampu cukup memberatkan. Sehingga kegiatan ini sangat dinantikan. Ketika mereka sehat, maka dapat kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya,” pungkasnya. (TM)
Diberdayakan oleh Blogger.