JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Ketua Aliansi Wartawan Indonesia, DPC Kabupaten Kuningan, Nacep Suryaman.

KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Ketua Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Nacep Suryaman, meminta pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, melalui Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat, melakukan evaluasi serta pengawasan terhadap penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pusaran Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Maju Bersama Cibingbin, yang sedang menggelinding pada meja penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kuningan.

Hal tersebut diungkapkan Nacep, pada Jum'at (23/08/2024), pada salah satu tempat di wilayah Kuningan.

Menurutnya, hasil penelusuran dan liputan langsung dirinya, dengan menemui sejumlah nara sumber yang terhubung dengan penanganan perkara UPK Cibingbin tersebut, diperoleh berbagai keterangan yang sangat berharga, jika pengelolaan anggaran UPK Maju Bersama Cibingbin dalam kurun waktu 2017 sampai dengan 2022, diduga kuat telah menimbulkan kerugian keuangan negara ratusan juta rupiah.

"Sejumlah keterangan dari berbagai pihak yang terhubung dengan penanganan perkara UPK Cibingbin, mengindikasikan jika ada oknum yang diduga kuat telah melakukan perbuatan melawan hukum, menguntungkan dirinya sendiri dan orang lain, sehingga bermuara terjadinya kerugian keuangan negara,"terang Nacep.

Ketua AWI DPC Kuningan menyebutkan, perkembangan penanganan perkara dugaan korupsi pada lembaga yang sekarang sudah bertransformasi menjadi Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) 'Maju Bersama' ini, ditengarai sudah bergulir di meja penyidik Kejaksaan Negeri Kuningan sejak 2023 lalu.

"Penyelidikan dari perkara UPK Cibingbin ini berjalan sejak tahun kemarin (2023.red) oleh pihak Kejaksaan Negeri Kuningan,"ucapnya.

Selama perjalanan proses itu, Nacep mengakui memperoleh informasi dari sejumlah sumber yang dapat dipercayai, khususnya dari pihak-pihak yang pernah memiliki hubungan dengan lembaga UPK tersebut, jika sudah belasan saksi pernah dimintai keterangan oleh penyidik kejaksaan.

"Para saksi yang pernah dimintai keterangan diantaranya, para mantan pengurus UPK Maju Bersama periode 2017 sampai dengan periode 2022, para kepala desa di wilayah Kecamatan Cibingbin, bahkan sampai dilakukan pemeriksaan saksi juga kepada Camat Cibingbin,"ujarnya.

Ditambahkan Nacep, selain para saksi yang disebutkan tadi, beberapa ketua kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) yang pernah menerima bantuan perguliran modal dari UPK Maju Bersama Cibingbin, sudah ada juga yang turut dimintai kesaksian didepan penyidik kejaksaan.

"Jika dicermati dalam perkembangan itu, dengan telah begitu banyaknya para saksi yang memberikan keterangan, idealnya penyidik Kejaksaan Negeri Kuningan sudah dapat menarik kesimpulan, adakah oknum yang diduga kuat telah melakukan perbuatan melawan hukum sehingga berakibat timbulnya kerugian keuangan negara itu ?"ujar Nacep setengah bertanya.

Kepastian hukum lanjutnya, merupakan sebuah harapan dan tujuan yang ditunggu serta dikehendaki masyarakat. Namun, sejak bergulirnya penanganan perkara ini dari 2023 lalu, hingga sekarang sudah melewati pertengahan tahun 2024, masih belum juga memiliki kejelasan, padahal telah cukup memakan waktu.

"Kami berharap tidak menemukan oknum siapapun atau pihak manapun sebagai 'play maker' yang mencoba berupaya membuat perkara (UPK Cibingbin-red) ini menjadi bias,"tegasnya.

Sehubungan itu, pihaknya meminta pimpinan lebih tinggi pada Korps Adhyaksa memberikan perhatian serius terhadap kasus tersebut, terlebih lagi kejahatan korupsi merupakan atensi Jaksa Agung untuk ditindak dan menjadi musuh besar rakyat Indonesia. ./Iwan


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Jalan Otista ke PUSPA Langlangbuana, Kuningan, telah memberikan manfaat signifikan dalam penjualan. Langkah ini merupakan bagian dari program penataan kota yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kuningan, H. Deden Kurniawan Sopandi, A.Ks, dalam kunjungannya pada Selasa malam (20/8/2024), berdiskusi dengan para pedagang mengenai penataan PUSPA Langlangbuana untuk terus meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang.

Ketua Paguyuban Pedagang PUSPA Langlangbuana, Heru, yang juga pedagang Asian Food, mengatakan bahwa penjualan mulai meningkat sejak relokasi pada Jumat malam (9/8/2024). Dimana kini, sambungnya, para pelanggannya sudah mengetahui lokasi baru, ditambah pembeli baru.

“Kami merasa lebih nyaman karena tidak perlu lagi mendorong gerobak, ditambah lagi menghadapi kendala cuaca. Dengan relokasi ini mengurangi juga pengeluaran, sebelumnya saat berada di Otista, ada biaya penyimpanan gerobak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Kuningan atas perhatiannya, namun kami juga akan senantiasa berkomunikasi agar PUSPA Langlangbuana ramai, jualannya laris dan menjadi lokasi wisata kuliner,” terangnya didampingi para pedagang usai menyaksikan hiburan dangdut di lokasi parkir.


Pemkab Kuningan terus berupaya meningkatkan fasilitas di PUSPA Langlangbuana, disebutkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kuningan H. Deden Kurniawan Sopandi, A.Ks, termasuk menyediakan Wi-Fi gratis, toilet, lahan parkir, penataan ruang publik, serta penerangan tambahan. Selain itu, akan dibuat buku katalog yang memudahkan pembeli dalam memilih jajanan, dengan menyajikan menu, harga, nomor pesanan, dan akun media sosial.

“Apresiasi atas kekompakan para pedagang yang terus menjaga lingkungan, pelanggan, dan kualitas makanan. Optimis bahwa keberadaan para pedagang di PUSPA Langlangbuana akan meningkatkan perekonomian keluarga dan kesejahteraan masyarakat,” kata Deden.

PUSPA Langlangbuana menawarkan berbagai jajanan dengan total 132 jenis makanan dan minuman, termasuk minuman kekinian seperti, risoles, cilok, telur gulung, sempol ayam, es jeruk peras, hucap, cakue, piscok, jasuke, roti bakar, bubur, bakso bakar, sosis bakar, asian food, nasi bakar, mie jebew dan banyak lagi


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Program Kuningan Caang merupakan salah satu program gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang tersebar di wilayah kota madya dan kabupaten se-Jawa Barat. Program ini telah terlaksana pada tahun 2023. Dari hasil pantauan di lapangan ditemukan beberapa kendala semisal masih adanya titik PJU Kuningan Caang yang lampunya mati atau redup, tetapi saat ini telah dilakukan perbaikan-perbaikan dan Alhamdulillah hasilnya memuaskan setelah ada upaya perbaikan dari pihak pemborong.

Sekretaris Kecamatan Kramatmulya, ketika hendak dimintai konfirmasi mengenai program kuningan caang, responnya kurang terhadap program tersebut. Beliau tidak mengetahui masalah teknis dan disarankan untuk menemui kasi ekonomi dan pembangunan. Ketika ditanya keberadaan camat pun, beliau bilang bahwa camat sedang rapat, padahal ketika media datang itu hanya untuk meminta data terkait program kuningan caang yang ada di kecamatan Kramatmulya, tapi tak lama setelah itu ternyata camat berada di kantor namun media belum bisa berdiskusi secara langsung.


Sementara itu, melalui kasi ekonomi dan pembangunan, Dadang Hermawan, SE, MM. menuturkan, dari program Kuningan Caang ada 14 desa yang merasakan manfaat program kuningan caang diantaranya, Desa Pajambon sebanyak 22 titik, Desa Ragawacana sebanyak 19 titik, Desa Gandasoli sebanyak 25 titik, Desa Cibentang 13 titik, Desa Kalapa gunung sebanyak 10 titik.

Lanjut Dadang, Desa Kramatmulya berjumlah 13 titik, Desa Cikaso sebanyak 10 titik, Desa Karangmangu 10 titik, Desa Widarasari sebanyak 13 titik, Desa Cikubangsari 13 titik, Desa Cilaja 17 titik, Desa Gereba 16 titik, Desa Bojong 23 titik, dan terakhir Desa Cilowa yang berjumlah 16 titik, demikian pungkas Dadang.

Di tempat terpisah kepala desa Cilowa, Hj. Sri Hayati, melalui kaur umum Tio membenarkan bahwa desanya mendapatkan bantuan program kuningan caang sebanyak 16 titik dan digunakan ke jalur kabupaten, dan jalan menuju ke Desa Kasturi dan Cikaso. Jika menurut aturan luas wilayah desa kami tentu saja masih kekurangan sekitar 20 titik PJU, karena di desa kami ada program 10 titik PJU mandiri yang dibiayai oleh desa.

Lanjut Tio, pemerintah desa berharap kepada pemerintah daerah semoga program kuningan caang yang kami ajukan sebanyak 20 titik PJU dapat segera terealisasi untuk menerangi jalur-jalur yang dianggap rawan seperti persimpangan jalan, pos siskamling dan jalan-jalan yang berbatasan dengan kebun/sawah, pungkasnya. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Program Kuningan Caang merupakan salah satu program gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang tersebar di wilayah kota madya dan kabupaten se-Jawa Barat. Program ini telah terlaksana pada tahun 2023. Dari hasil pantauan dilapangan ditemukan beberapa kendala semisal masih adanya titik PJU Kuningan Caang yang lampunya mati atau redup, tetapi saat ini telah dilakukan perbaikan-perbaikan dan Alhamdulillah hasilnya memuaskan setelah ada upaya perbaikan dari pihak pemborong.

Sementara itu, di tempat terpisah camat Kramatmulya, Minthareja, AP,M.Si., melalui kasi ketertiban dan keamanan, Ega, menuturkan, dari program Kuningan Caang ada 14 desa diantaranya, Desa Pajambon berjumlah titik PJU Kuningan Caang sebanyak 22 titik, Desa Ragawacana sebanyak 19 titik, Desa Gandasoli sebanyak 25 titik, Desa Cibentang 13 titik, Desa Kalapa gunung sebanyak 10 titik.

Lanjut Ega, Desa Kramatmulya berjumlah 13 titik, Desa Cikaso sebanyak 10 titik, Desa Karangmangu 10 titik, Desa Widarasari sebanyak 13 titik, Desa Cikubangsari 13 titik, Desa Cilaja 17 titik, Desa Gereba 16 titik, Desa Bojong 23 titik, dan terakhir Desa Ciloa yang berjumlah 16 titik, demikian pungkas Ega.

Lain halnya menurut keterangan kepala desa Karangmangu, H. Uja Azizi, melaui sekretaris desa, Nanda, saat ditemui di ruang kerjanya, menuturkan, 10 titik Program Kuningan Caang kami rasa masih kurang maksimal. Dengan luas wilayah desa ada beberapa wilayah perbatasan yang belum tersentuh oleh program tersebut.

Lanjut Nanda, dari 10 titik program Kuningan Caang tersebut serasa masih kurang maksimal, misal belum terpasangnya di jalur perbatasan desa Sindangbarang, desa Nanggerang, sekitar 10 titik dan daerah-daerah yang dianggap rawan penerangan di persimpangan atau perempatan jalan.

Masih dikatakan Nanda, program desa kami, dari hasil rapat kepala desa dan jajaran kami akan mengusung yakni situs Tumenggung Arga Wijaya dan proposalnya rencana akan diberikan ke pemerintah daerah, melalui PJ Bupati Kuningan cq, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, nah disini jelas kami sangat membutuhkan PJU, syukur ketika pembuatan situs yang tidak jauh dari desa segera terealisasi dan kurang lebih idealnya desa kami mengajukan sebanyak 25 titik Program Kuningan Caang, pungkasnya. (Dedi J)
Diberdayakan oleh Blogger.