JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Program Kuningan Caang yang digelontorkan dari Provinsi Jawa Barat merupakan ide dan gagasan gubernur terdahulu yakni Ridwan Kamil, namun ketika tim dari media yang ada di Kuningan uji petik ke lapangan, masih banyak kekurangan titik PJU yang jumlahnya tidak merata.

Desa Nanggerang Kecamatan Jalaksana mendapat program bantuan dari Kuningan Caang sebanyak 31 titik PJU. Sedangkan dari jumlah 31 titik tersebut 21 diantaranya diperuntukkan jalur kabupaten, 3 titik diantaranya jalur desa perbatasan Karangmangu, ditambah 3 titik lagi perbatasan desa Kramatmulya.

Kepala Desa Nanggerang, Deni Ramadhani, melalui Sekretaris Desa, Yayan Riyadi, dari 31 titik program Kuningan Caang 21 adalah pergantian atau perbaikan karena PJU tersebut merupakan program terdahulu atau PJU mandiri, dengan demikian kami berharap kepada pemerintah daerah dapat merealisasikan kekurangannya yang berjumlah 20 titik lagi.

Di tempat terpisah, Camat Jalaksana, Bagja Gumelar, S.Sos., melalui Kasi Perekonomian dan Pembangunan, Iis Sutrisna, SE., didampingi Kasi Ketertiban dan Keamanan, M. Eden Sodikin, SE., membenarkan adanya program Kuningan caang di wilayah Kecamatan Jalaksana yang tersebar di 15 desa. Adapun desa penerima manfaat yaitu, Desa Sidamulya 16 unit PJU, Desa Babakanmulya 36 unit PJU, Desa Maniskidul 26 unit PJU, Desa Sangkanerang 13 unit PJU, Desa Sukamukti 13 unit PJU, Desa Peusing 47 unit PJU, Desa Sayana 20 unit PJU, Desa Ciniru 17 unit PJU, Desa Padamenak 13 unit PJU, Desa Sindangbarang 13 unit PJU, Desa Nanggerang 31 unit PJU, Desa Sembawa 31 unit PJU, Desa Sadamantra 38 unit PJU, Desa Jalaksana 16 unit PJU, dan Desa Manislor 36 unit PJU.

Lanjut Iis, jumlah titik tidak merata karena sesuai dengan jumlah kebutuhan jarak antara satu desa dengan desa yang lain sehingga adanya perbedaan jumlah titik PJU karena tidak mungkin sama dengan luas wilayah desa masing-masing. Data tersebut merupakan pencapaian pekerjaan PJU Kuningan Caang Kabupaten Kuningan per-tanggal 20 Desember 2023, sementara data yang sekarang 2024 belum ada laporan dari pihak desa. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Kegiatan Calon Bupati Kuningan Periode 2024-2029 Muhammad Ridho Suganda semakin hari semakin padat bertemu dengan masyarakat. Blusukannya dilaksanakan sejak pukul sepuluh pagi sampai larut malam. Hal ini, tidak saja menunjukan Kerja keras untuk menjawab rekomendasi yang diberikan DPP PDIP kepadanya.

Namun memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa dirinya tidak berada di menara gading kekuasaan semata. Tapi melebur dengan masyarakat, menjadi inspirasi bahwa kelak ketika menduduki tampuk kursi Kuningan satu prioritas programnya ditujukan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam semalam melakukan pertemuan dengan tokoh Dudun Dusun Tugu Desa Tugumulya Kec. Darma, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) di Desa Karanganyar Kec. Darma, Desa Tinggar, dan CIpasung bertemu dengan Ketua Sundawani untuk membahasa deklarasi bersama.

Menurut Bisri Tim Penggalangan Muhammad Ridho Suganda dari Kecamatan Darma. Pertemuan dengan para tokoh untuk meyakinkan, jika selama ini ada anggapan di masyarakat kepemimpinan Ridho kurang membumi terbantahkan. Justru dia memberikan gambaran bahawa generasi muda (Ridho) telah menunjukan kapasitasnya sebagai calon pemimpin yang dicintai masyarakatnya.

“Semua tokoh yang ditemui seperti Abah Suhyono (78) Ketua APTI Toto menyambut baik dan mendukung Pa Ridho untuk menjadi Bupati Kuningan. Mereka memberikan do’a restu dan mau melaksanakan penggalangan kepada masyarakat sekitarnya untuk mendukung dan memilihnya kelak,” ucap Bisri berapi-api.

Begitu pun dengan Ketua Sundawani Kang Mara, sambung Bisri, siap bersinergi dan bekerja penuh untuk keberhasilan Ridho Suganda meraih suara terbanyak dalam Pilkada mendatang. Sebab ketokohan mereka tidak dapat diragukan lagi di tengah-tengah masyarakat. Kehadiran mereka akan memberikan daya semangat tersendiri.

Muhammad RIdho Suganda mengungkapkan banyak terima kasih kepada tokoh masyarakat di Kecamatan Darma yang telah mendukung dirinya dalam pencalonan Bupati Kuningan. Mudah-mudahan bentuk dukungan ini memberikan jalan terbaik untuk dirinya bekerja lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Do’a dari tokoh masyarakat menjadi energi positif bagi saya. Semua lelah, semua kantuk sirna yang ada energi semangat saya bertambah. Hal ini diperlukan di waktu-waktu padat merayap. Selain itu, saya juga mendapatkan informasi positif bagaimana keinginan masyarakat yang nantinya akan dituangkan dalam visi, misi sebagai bupati,” ungkapnya. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Program kuningan caang yg di gelontorkan dari Propinsi Jabar tersebut merupakan ide dan gagasan gubernur terdahulu yakni Ridwan Kamil, namun ketika tim dari media yg ada di kuningan uji petik kelapangan, masih banyak kekurangan titik Pju yg jumlahnya tidak merata, semisal dari beberapa desa yg ada di kecamatan jalaksana masih disarankan kurang maksimal.menurut keterangan kepala Desa Jalaksana , H. Juhana kita di mintai komentarnya, membenarkan telah ada program kuningan caang di desanya, dengan jumlah yg kurang maksimal sebanyak 16 titik, kalau melihat luas wilayah sangat kurang maksimal dari jumlah bantuan tersebut.

masih ujar kepala desa, dari jumlah 16 titik itu kami sebar, ke perbatasan menuju jalan karapyak 10, jalan menuju mtsn 3 titik dan seterusnya jalan menuju perbatasan desa babakan mulya 3 titik.

sementara itu desa jalaksana pada awal menggunakan program PJU mandiri yg sangat membenani biaya ke pihak PLN.

lanjut Juhana berharap, kepada pemerintah daerah atas kekurangan sebanyak 15 titik secepat nya dapat terealisasi , guna tercapai nya desa caang yg maksimal pungkas pada jabarcenna. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Ema-ema dari Kelurahan Cigadung Kec. Cigugur, Desa Windujanten dan Cipondok Kec. Kadugede mengadakan pertemuan dengan calon Bupati Kuningan Periode 2024-2029 dari PDIP, Muhammad Ridho Suganda di desa masing-masing. Selain silaturahim juga memperkenalkan diri untuk maju dalam kontestasi Pilkada dan mohon do’a restunya.

Kehadiran RIdho di tengah-tengah para ema-ema membuat heboh warga. Sebab kegiatannya terbilang mendadak dan seolah-olah tidak terjadwal. Namun kekompakannya tidak membuat suasana sepi dan lengang. Terbilang cukup meriah. Mereka berharap atas kehadirannya memberikan angin segar bagi masyarakat Kuningan.

“Meski yang baru hadir hanya dua atau empat RT (rukun tetangga) namun saya yakin dalam dua bulan di muka 75 persen ema-ema di Kecamatan Kadugede umumnya, khususnya di Desa Cipondok dapat meraih suara signifikan. Sebab kaum ema-ema pandai melobi dan sangat guyub. Kemana pun akan menganpanyakeun pa Ridho,” papar Sri, salah seorang relawan ema-ema.


Cara kampanye ema-ema berbeda, sambung Sri. Jadi jangan khawatir Pa Ridho tidak tersosialisasikan. Ketika berangkat kerja pasti membicarakan, ke pasar pun begitu, ngumpul dengan tetangga pasti yang dibicarakan dia. Jadi kami menyebutnya, kampanye tak berbatas waktu. Bisa sehari tiga kali, dua kali bahkan bisa berkali-kali.

“Minimal kaum ema-ema itu membawa suami dan anaknya. Coba saja hitung jika dalam satu keluarga yang punya hak pilih empat orang. Sementara yang ikut ngumpul minimnya 20 orang kalikan saja empat dusun, misalnya. Suaranya sudah lumayan. Apalagi kalau satu kecamatan di Kadugede yang yang jumlahnya dua belas desa,” terangnya.

Tambah Sri, relawan ema-ema tidak akan berhenti di tingkat Kecamatan Kadugede saja tapi akan bertambah seiring waktu sampai pada waktu yang tepat menjadi se Kabupaten Kuningan. “Ini tekad kami sehingga kemenangan Pa Ridho menjadi kenyataan,” ungkapnya.

Ditambahkan Rita, “Kami sedang bekerja dan terus bekerja ke setiap pelosok desa. Jadi mohon do’a dan dukungan dari masyarakat Kab. Kuningan khususnya ema-ema untuk bersatu padu dengan tim ini. Sehingga cita-cita Kuningan Sejahtera dapat terwujud. Jika selama ini hanya impian, sekarang kita harus mengejar kenyataan itu.”

Ridho Suganda pun, mengamini ucapan ema-ema. Ia hanya berujar mohon do’a restu dan dukungan para ema-ema. Sebab mereka adalah kunci penting dalam bermasyarakat. Mereka yang melahirkan dan membesarkan anak-anaknya. Mengurus suami, rumah sampai kehal-hal kecil.

“Saya menghormati peran ema-ema. Mereka adalah tihang kekokohoan keluarga, dusun, desa, kecamatan, kabupaten bahkan Negara Indonesia. Mereka berjasa dalam kehidupan ini. Sehingga mereka harus mendapatkan prioritas dalam pembangunan spiritual. Saya merasa terhormat atas perjuangan para ema atas dukungan ini. Semoga dukungan ini menjadi ladang ibadah, amin,” pungkasnya. (Dedi J)
Diberdayakan oleh Blogger.