JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Krisis air bersih yang menghantui warga perumahan Grand Amelia Kuningan hingga saat ini belum kunjung mendapatkan solusi. Hal tersebut yang kembali memicu amarah warga hingga melakukan aksi demonstrasi dan turun ke jalan untuk kedua kalinya dan memblokir beberapa akses menuju proyek pembangunan perumahan tersebut.

Permasalahan yang tak kunjung selesai sedari awal pembangunan hingga kini diduga akibat pengembang yang dalam hal ini adalah PT. BAKTI ARTHA MULYA lalai dalam hal perencanaan mengenai pasokan air untuk rumah-rumah yang dibangun di areal perumahan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Imam yang merupakan sekretaris dari Forum Komunikasi dan Silaturahmi (FOKUS) Grand Amelia saat ditemui di lokasi demonstrasi, Sabtu (20/7/2024). Menurutnya sedari awal pembangunan perumahan, pengembang terkesan asal-asalan perihal pasokan air untuk menopang kebutuhan warga yang menghuni perumahan tersebut bahkan seolah tanpa perencanaan.


"Sedari awal juga kalau saya perhatikan, pengembang ini terkesan asal-asalan untuk urusan air. Mulai dari titik lokasi sumur hingga ke instalasi pipa distribusi air yang semrawut", ungkapnya.

Sifat air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, kata Imam seolah tidak difahami oleh developer. Hal tersebut dibuktikan dengan lokasi sumur yang berada di tempat yang lebih rendah dibandingkan beberapa rumah yang lokasinya lebih tinggi (Blok MM) sehingga air sulit untuk mengaliri lokasi tersebut.

"Air itu mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, ini lokasi sumur ada di bawah, sedangkan beberapa rumah warga berada di lokasi yang lebih tinggi, gimana mau ngalir ke sana?, tegasnya.

"Perihal instalasi juga terkesan semrawut karena dikerjakan bukan oleh ahlinya", imbuh imam.


Aksi demonstrasi ini juga akhirnya mencuri perhatian beberapa pihak seperti Kapolsek Kuningan, Kapolsek Kramatmulya, Kepala Desa Kedungarum, Kepala Desa Gereba, serta Anggota DPRD Kabupaten Kuningan Sri Laelasari yang juga turut hadir ke lokasi sebagai bentuk perhatian terhadap warga perumahan Grand Amelia tersebut.

Dalam diskusi ditengah-tengah aksi demonstrasi tersebut Sri selaku Anggota DPRD berjanji akan mencarikan solusi untuk warga, tentunya dengan menekan pihak pengembang yang saat itu juga hadir untuk segera menuntaskan tuntutan-tuntutan warga agar tidak terjadi aksi serupa untuk ketiga kalinya.

Bahkan sri menjelaskan bahwa pengembang meminta waktu 7 hari untuk menuntaskan masalah air ini khusunya permasalahan yang terjadi di sumur 2, jika tidak maka pintu Gedung DPRD Kabupaten Kuningan terbuka lebar untuk warga Grand Amelia.

"Sesuai permintaan developer khususnya untuk menyelesaikan masalah sumur 2, saya minta waktu 7 hari, kalau tidak tuntas juga, silahkan pintu gedung DPRD Kuningan terbuka untuk warga Grand Amelia", kata sri. (Wn)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,-
Memasuki tahun baru 2024-2025 Madrasah Ibtidaiyah PUI Ciluwuk 2 Desa Kalimanggis Kulon Kecamatan Kalimanggis Kulon Kabupaten Kuningan sambut siswa baru dengan menggelar kegiatan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) yang berlangsung di ruang kelas, Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah Bapak Uung Abdusi Syukur S.Pd.I Senin (15/7/2024)

Kegiatan MATSAMA ini dihadiri oleh Komite Sekolah, Ibu PS Teti Rosdianawati, S. Pd. I. M. Si, orang tua siswa serta seluruh Guru pendidik dan peserta didik baru dan melibatkan berbagai upaya untuk memastikan peserta didik dapat beradaptasi dengan lingkungan pendidikan baru mereka.

Kepala Sekolah MI Ciluwuk 2 Bapak Uung Abdusy Syukur S. Pd. I dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini sebagai langkah awal untuk memperkenalkan lingkungan madrasah kepada peserta didik baru dan membantu mereka merasa nyaman. Kegiatan ini di laksanakan dari mulai tanggal 15 Juli sampai dengan 20 Juli 2024.

Upaya-upaya dalam kegiatan ini mencakup perkenalan diri, baik dari pendidik/tenaga kependidikan maupun dari peserta didik baru, kemudian dilanjutkan sesi orientasi, pengenalan program madrasah, olah raga, ice breaking atau permainan, pengenalan nilai dan akhlak, membaca Alquran dan praktek shalat, serta di akhiri dengan penampilan dari siswa diantaranya, tahfiz, seni tari, fasen show dan lain sebagainya.

Kegiatan ice-breaking, serta sesi konseling dan bimbingan. Semua ini bertujuan untuk mendukung peserta didik baru dalam menyesuaikan diri dan meraih kesuksesan di lingkungan pendidikan yang baru.

Bapak Uung Abdusy Syukur S. Pd. I sebagai pembuka acara, MI PUI Ciluwuk 2 menunjukkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi peserta didik baru, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara holistik selama masa studi mereka di MI PUI Ciluwuk 2

Di akhir kegiatan Bapak Uung Abdusy Syukur mengucapkan selamat datang kepada adik adik di sekolah MI PUI Ciluwuk 2. Pungkasnya. /Iwan


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,-

Kepada masyarakat Kuningan yang saya cintai dan rekan-rekan birokrat yang saya hormati dan saya cintai, terkait pemberitaan mengenai pencalonan diri saya sebagai Bupati, ada beberapa hal yang perlu saya klarifikasi, yaitu :

• Sejak ramainya isu di media massa bahwa saya diusung untuk maju dalam kontestasi Bupati Kuningan, dari lubuk hati yang terdalam saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada saya. Dan sungguh saya merasa terhormat atas penilaian masyarakat terhadap diri saya, bahwa saya dianggap punya kapasitas untuk menjadi Bupati Kuningan. Namun perlu diluruskan bahwa pada saat isu itu muncul, dalam benak saya pribadi belum terbersit sedikit pun niat untuk mencalonkan diri menjadi bakal calon bupati Kuningan. Saya tetap tegak lurus menjalankan amanah yang dibebankan kepada saya untuk melaksanakan tugas sebagai Sekretaris Daerah dan itu berkali-kali saya sampaikan melalui media, karena memang itu lah yang saya rasakan.

• Proses untuk mencalonkan diri menjadi Bupati Kuningan itu tidak mudah, butuh perhitungan matang serta proses yang panjang, termasuk di dalamnya ada proses kontemplasi diri, apakah saya bisa, apakah saya mampu, baik secara moril, maupun materil. Namun dalam proses itu, dukungan dari bawah makin banyak, gelombangnya makin kuat mendorong saya untuk menjadi bakal calon Bupati Kuningan. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada siapa pun anda yang secara sukarela memasang baligho, spanduk, dukungan di medsos, dan sebagainya, hal tersebut saya artikan sebagai bentuk perhatian yang tulus serta adanya harapan baru, yang muncul bahkan dari orang-orang yang saya tidak kenal secara pribadi. Saya sangat terharu dan mohon maaf saya tidak bisa membalas kebaikan dan ketulusan bapak/ibu atas dukungannya kepada saya pribadi.

• Proses politik dan perenungan yang panjang, akhirnya membawa saya ke satu titik, bahwa saya sebagai birokrat harus memutuskan secara pasti agar situasi yang saat ini berkembang tidak menjadi hal yang merugikan berbagai pihak. Salah satunya, terkait dengan posisi saya sebagai birokrat, bahwa dukungan relawan tersebut dianggap sebagai salah satu bentuk ketidaknetralan saya sebagai ASN. Maka, sebagai ASN yang patuh pada aturan, meskipun masih ada ketidakpastian terkait proses politik, saya harus mengambil keputusan untuk kebaikan semua. Saya tidak mau menyulitkan pimpinan maupun staf saya. Aturan adalah aturan, saya wajib mentaati dan melaksanakannya.

• Maka di hari baik ini, bada Jumatan, dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, saya sampaikan bahwa saya sudah mengajukan cuti diluar tanggungan negara (CLTN) hari kemarin, Kamis 18 Juli 2024 dan sudah disetujui oleh atasan saya pa PJ Bupati Kuningan dan sekarang sedang berproses usulannya di BKPSDM untuk diusulkan ke BKN Pusat.

• Terkait pemberitaan dan rumor bahwa saya tidak mau cuti atau APS perlu saya luruskan bahwa saya selalu patuh dan mentaati peraturan ASN sesuai Perundangan-undangan yang berlaku. Oleh karena itu jauh-jauh hari, sebenarnya saya sudah berkomunikasi dan berkonsultasi kaitan berkas-berkas kelengkapan untuk proses usulan Cuti CLTN dengan BKPSDM sebelum surat dari BKN keluar dan itu sudah dikemukakan dalam pemberitaan sebelumnya yg disampaikan oleh PLT Kepala BKPSDM. Kemudian, dengan adanya tahapan dan proses pengusulan yang harus dilalui, Insya Allah, efektif per tanggal 1 Agustus 2024, saya mulai melaksanakan cuti diluar tanggungan Negara sampai dengan 22 September 2024.

• Terakhir, saya sampaikan permohonan maaf khususnya kepada pimpinan saya PJ Bupati Kuningan dan rekan-rekan birokrat jika selama saya bekerja ada hal-hal yang kurang berkenan di hati bapak/ibu semua. Saya juga menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas kerjasama dan sinergi luar biasa dari rekan-rekan birokrat dalam upaya kita memajukan Kuningan. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tetap ber-husnudzon kepada saya serta tabayyun dalam proses ini, karena sungguh ini keputusan berat yang harus saya ambil. Hanya karena kecintaan saya pada dunia birokrat yang membesarkan saya, maka saya memutuskan hal ini untuk kebaikan semua. Mohon izin saya mencoba berjuang di jalur politik dengan niat untuk membangun Kuningan yang lebih baik, Kuningan yang bisa menjadi rumah bagi semua. Dengan segala kerendahan hati, saya izin pamit sejenak dari dunia birokrasi. Terima kasih.

Dengan Segala Hormat
ttd

Dian Rachmat Yanuar

(Dedi J/Wn)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Kepala Desa Sindangsuka Luragung Kabupaten Kuningan Jawa Barat, E Warsadiatmaja, menyampaikan paparan terkait kerjasama antara pemerintah desa setempat dengan pihak PT. Patriot Bangun Karya yang sedang melakukan aktivitas penambangan pasir di wilayahnya.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Desa Sindangsuka, saat dikonfirmasi media ini dikediamannya, Selasa (16/07/2024).

Menurutnya, kerjasama yang dibangun pihak pemerintah desa dengan perusahaan dimaksud, pada awalnya lebih kepada bentuk pelayanan institusinya, dalam memfasilitasi siapapun atau pihak manapun yang memiliki tujuan berinvestasi di wilayahnya dan dinilai mempunyai dampak positif yang bisa memberi manfaat terhadap desa serta masyarakat.

"PT Patriot Bangun Karya dari awal sudah melakukan komunikasi dan koordinasi kepada pihaknya (pemerintah desa-red), untuk melakukan investasi usaha di wilayah Desa Sindangsuka dalam bentuk kegiatan penambangan batuan atau pasir,"terangnya mulai bercerita.

Sehubungan kepentingan itu, pemerintah desa sambungnya, menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses yang harus dijalankan pihak swasta tersebut, dalam rangka merealisasikan rencana tersebut (kegiatan penambangan pasir-red).


"Prosesnya ditempuh pihak investor ini dan salah satunya pasti harus melalui kami di pemerintahan desa,"ungkapnya.

Ditambahkan Kades, setelah kegiatan penambangan mulai berjalan, beberapa kerjasama dengan pihak PT. Patriot Bangun Karya mulai terealisasikan.

"Diantaranya sejumlah warga Desa Sindangsuka sudah mulai ada yang bekerja pada aktivitas tambang pasir itu,"ujarnya.

Hal lain lanjutnya, pihak perusahaan tersebut (PT Patriot Bangun Karya-red), sudah menyampaikan beberapa kesediaan, sebagai bentuk kerjasama dengan pihak pemerintah desa.

"Termasuk kaitan melakukan pembayaran penyewaan tanah desa yang digunakan sebagai akses jalan ke titik area penambangan pasir,"jelasnya.

Bahkan, kompensasi terhadap lingkungan juga, yang dikenal dengan sebutan dana CSR siap dikontribusikan pihak perusahaan dalam setiap tahunnya.

"Semua kesediaan perusahaan dimaksud, menjadi sebuah bentuk kerjasama yang tentunya memberikan manfaat, baik terhadap pemerintah desa maupun untuk masyarakat,"paparnya.

Sebelum mengakhiri pembicaraan, Kepala Desa ini menegaskan, beberapa kesepakatan telah mendapatkan persetujuan dari seluruh komponen penting dalam tubuh pemerintahan desa.

"Semua ini sudah melalui musyawarah dan persetujuan, baik dengan BPD maupun organisasi kepemudaan di desa (Karang Taruna-red),"pungkasnya menjelaskan.

Terpisah, Badan Permusyawaratan Desa Sindangsuka, melalui Wakil Ketuanya, Rusadi membenarkan, jika segala bentuk kerjasama yang ditempuh pihak PT Patriot Bangun Karya dengan pemerintah desa, sudah menempuh jalur musyawarah terlebih dulu di desa.

"Kami komponen pemerintahan desa menempuh musyawarah sebelum mengambil keputusan,"ucapnya. (Iwan)
Diberdayakan oleh Blogger.