JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Kepala Desa Bayuning Hj Heny Supriani saat ditemui wartawan diruang kerjanya, Kamis (14/3/2024)

KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Berawal persoalan pinjam meminjam uang secara pribadi antara Sekertaris Desa Bayuning kepada Ketua BPD kini honorarium perangkat BPD berujung mandek.

Sesuai informasi yang didapat dilapangan, terjadinya perseteruan antara pihak BPD dengan Sekdes Desa Bayuning yang mengakibatkan adanya kekesalan diantara kedua belah pihak tersebut nyatanya kini menjadi permasalahan serius yang harus diselesaikan. Pasalnya honorarium perangkat BPD yang semula harus diterima oleh para anggota kini tak kunjung terbayarkan.

Dikatakan Ketua BPD Desa Bayuning saat dikonfirmasi pihaknya membenarkan hal tersebut. Menurutnya itu berawal dari pinjaman uang yang dilakukan seorang sekdes kepada dirinya.

"Iya pak saya terus menagih uang yang dipinjam oleh sekdes tersebut, memang waktu itu untuk pembayaran honor untuk Kapasitas peningkatan BPD dari desa sudah dibayar untuk bulan Juli 2023. Namum berhubung sekdes mempunyai piutang kepada saya maka, uang tersebut yang diberikan langsung oleh pihak desa kepada saya itu diambil lagi oleh sekdes dengan dalih untuk membayar hutangnya sebesar Rp10 juta dan pihaknya berjanji akan segera membayar guna menutup honor yang nanti akan di bayarkan bulan -bulan berikutnya atau dengan alasan sesuai kesepakatan dipinjam dulu dan dibayarkan kembali uang tersebut kepada saya untuk melunasi utang pribadinya" ungkap Cecep kepada Jabarcenna.com belum lama ini.

Tetapi, kata Cecep sampai dengan saat ini belum juga bisa menutupi uang pinjaman yang dibayarkan untuk honorarium anggota BPD tersebut, ini beban moral bagi saya pak, tuturnya

Dan sesuai kesepakatan dikemudian hari maka saya membuat perjanjian antara sekertaris desa dengan pihak BPD bilamana dalam ketentuan waktu yang telah ditetapkan pihaknya tidak kunjung bisa melunasi maka dirinya bersedia mundur dari jabatan. Hal itupun diketahui oleh kepala desa secara langsung dan ditulis berbentuk surat perjanjian secara tertulis langsung dengan dibubuhi cap stempel pihak desa. Dan sekarang sudah melewati batas perjanjian yang ditentukan karena disana tertulis apabila sampai bulan Pebruari 2024 tidak bisa terpenuhi maka berhak mengundurkan diri, saya meminta perjanjian itu. Terangnya

Sementara dilain tempat Kepala Desa Bayuning Hj Yeni Supriani S.Pd saat ditemui diruang kerjanya pihaknya membenarkan permasalahan tersebut.

Menurutnya, keterkaitan informasi honor BPD yang belum di bayar itu adalah tidak benar karena sebelumnya kita pihak desa telah membayarkan honor tersebut.

"Jadi sebenarnya honor itu sudah dibayarkan langsung eh bendahara desa pak dan diterima langsung oleh pihak BPD dan terkait urusan utang piutang secara pribadi itu kami tidak begitu ikut terlibat karena itu urusan pribadi masing-masing. Namun saya juga sekarang menjadi bingung kenapa permasalahannya menjadi berlarut seperti ini", ucapnya Kamis (14/3/2024)

Lebih baik kita ngobrol langsung saja sama pak Ayip selaku pak sekdesnya, biar dia bisa menjawab langsung permasalahan yang sebenarnya, ujar Heny

Sementara diungkapkan sekdes, saya akui mempunyai utang piutang secara pribadi kepada ketua BPD tersebut dan itu tinggal 10 juta lagi, namun dengan adanya permasalahan yang sekarang itu memang benar juga atas adanya surat perjanjian yang dibuat secara tertulis tersebut. Itu juga saya tanda tangani karena desakan yang datang dari pa ketua BPD tersebut pak, kaya Ayip

Dan terkait pengunduran diri tersebut memang saya siap mengundurkan diri dari jabatan apabila terhitung tanggal yang ditentukan itu melenceng namun saya sejauh ini tetap berusaha mencari dan berikhtiar untuk bisa melunasi uang yang dipinjam tersebut pak, memang waktunya sudah melewati tapi ini saya lagi usahakan sampai bulan ini pak (Maret), singkatnya

Dengan adanya kejadian tersebut pihak kepala desa meminta permasalahan ini untuk segera diselesaikan secara pribadi dan jangan sampai terus berlarut.

"Saya meminta kepada pak sekdes untuk segera membereskan permasalahan ini. Karena kita juga akhirnya kebawa atas hal-hal yang didugakan oleh masyarakat bahwa desa mengetahui tetapi diam-diam saja, itu saya tidak mau seperti itu, karena dasarnya kita secara administrasi telah mengeluarkan honor anggota BPD tersebut." Pungkas Kades (Iwan)


BANJAR | JABARCENNA.COM,- Sejumlah aktivis mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), serta Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila kembali mendatangi kantor KPU Kota Banjar untuk melakukan audiensi dengan Komisioner dan Sekretariat KPU Kota Banjar, Rabu (13/3/ 2024).

Dalam audensi tersebut disampaikan enam tuntutan, salah satunya agar hasil seleksi tenaga administrasi KPU Banjar dibatalkan, karena diduga dalam prosesnya mengandung unsur nepotisme.

Seperti disampaikan Ketua DPC GMNI Kota Banjar Kresty Amelania, bahwa ke enam tuntutan tersebut diantaranya menolak keras pelanggaran dan praktek KKN di lingkungan KPU Kota Banjar. Kemudian menolak pengumuman KPU Provinsi Jawa Barat atas hasil seleksi tersebut. Selanjutnya tuntutan ketiga, KPU Banjar harus melakukan seleksi secara transparan dan sesuai regulasi. Keempat, KPU harus mengevaluasi atas proses dan hasil yang telah dikeluarkan. Kelima pihak mahasiswa dan ormas mendesak agar KPU Jabar dan KPU RI menindak tegas oknum yang melakukan tindakan nepotisme, serta keenam KPU harus melakukan seleksi ulang Tenaga Administrasi tersebut.

" Ada enam tuntutan kepada KPU Kota Banjar dan kami meminta tuntutan tersebut disampaikan juga ke KPU Provinsi Jawa Barat, " ucapnya.

Selanjutnya menurut Kresty, pihaknya akan memberikan batas waktu kepada KPU Kota Banjar untuk memberikan keputusan hingga hari Senin (18/2/2024).

" Jika belum ada keputusan, kami akan terus mengawal tuntutan yang kami aspirasi kan dan akan ada aksi lagi, " tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris KPU Kota Banjar Wawan Cahyana saat dikonfirmasi terkait nilai Ilma yang 415, dan berada di bawah nilai pelamar lainnya. Namun anehnya, meskipun lulusan SMA dan nilainya dibawah pelamar lain, Ilma tetap lulus sebagai pemenang seleksi.

Wawan menjawab bahwa KPU Provinsi yang menentukan pemenang dari seleksi Tenaga Administrasi itu.

“Yang memutuskan adalah Pansel di KPU Provinsi Jawa Barat. Kami hanya mengusulkan saja ,” ujarnya.

Ia pun mengatakan tentang adanya aspirasi yang masuk ke KPU Banjar terkait proses seleksi Tenaga Administrasi dan akan menyampaikan ke KPU Provinsi Jawa Barat.

“Kita akan sampaikan ke KPU Provinsi. Dan terkait soal seleksi ulang, kami akan menunggu kebijakan KPU Provinsi, " tutupnya.tm


BANJAR | JABARCENNA.COM,- Wawancara Apresiasi Kampung Keluarga Berkualitas Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2024 dengan Kampung KB Berkualitas Mekarwangi Desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja kota Banjar, Rabu (13/3-24).

Wawancara dilaksanakan secara Vicom di Aula Diskominfo kota Banjar.

Budi Hermawan Kepala Dinas DPPKB setelah selesai melaksanakan Vikom menyampaikan ini terkait kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana bahwa setiap tahun Dinas BKKBN Tingkat Provinsi melakukan lomba Kampung KB berkualitas.


Untuk Kampung KB kota Banjar sudah beberapa kali mendapatkan Penghargaan yaitu dari tahun 2021 kota Banjar mendapat juara ll, tahun 2022 kota Banjar mendapatkan juara ll, tahun 2023 kota Banjar mendapatkan juara l tingkat Provinsi dan juara harapan ke l tingkat Nasional.

Harapannya langkah penilaian Kampung KB di tahun 2024 aga berbeda dengan di tahun 2023,karena untuk di tahun 2024 ada tiga tahapan penilaian yaitu:

1. Terkait dengan pemenuhan dari sisi administrasi.

2. Dilakukan wawancara secara online.

3. Apabila sudah masuk ke tiga besar baru ada verifikasi dari Provinsi ke lapangan untuk menentukan juara l dan ll.


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,-
Warga Desa Susukan Kecamatan Cipicung Kabupaten Kuningan menggelar pawai obor dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriyah. Minggu (10/3/2024) Malam.

Dalam pantauan Jabarcenna.com  dilapangan bahwa pawai obor yang dibawa oleh ratusan warga berkumpul di depan Masjid Jami Al-Futuwwah lalu berkeliling kampung dengan obor yang dibuat dari bambu dan di kasih minyak tanah.

Saat di konfirmasi Kepala Desa Susukan, Toto Ciptarasa mengatakan, "kegiatan pawai obor ini di selenggarakan bekerjasama dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan ini sebagai agenda rutin tahunan setiap menyambut datangnya bulan suci ramadhan walaupun kita belum tau hari apa pastinya 1 Ramadhan, akan tetapi semarak menyambut kedatangan bulan puasa harus disambut dengan semangat," ucap Toto

Kegiatan pawai obor ini bertujuan untuk menjadikan diri dan hati kembali fitrah dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H dan untuk lebih menjalin tali silaturahim serta mempererat tali persaudaraan dan solidaritas antar sesama. Ujarnya

Ia pun berharap kegiatan pawai obor Bambu ini dapat memacu dan meningkatkan keimanan masyarakat khususnya kaum Muslim dalam menjalani ibadah puasa selama di Bulan Ramadhan.

"Kami harap warga desa susukan dapat menjalankan ibadah puasa dengan semangat. Sebagaimana Tema sambut Ramadhan yakni 'Dengan Menyalanya Obor, Menyala Pula Semangat Keimanan dalam Menyongsong Ramadhan Penuh Berkah Ini'," kata Toto

Masih kata Toto Kenapa kami ambil malam ini kegiatannya, agar masih ada jeda ibu-ibu mempersiapkan keperluan lainnya di hari selanjutnya sambil menunggu penetapan 1 Ramadhan dari Pemerintah. Mungkin beberapa saudara kita sudah ada yang jalankan puasa tapi tetap harus dihormati. Tapi kalau di sini kami belum tahu, hingga menunggu keputusan pemerintah,” ungkapnya

Semoga dengan moment ini bisa mempersatukan kembali setelah pemilu kemarin kita berbeda pendapat berbeda pilihan namun Alhamdulillah secara Demokrasi dan Alhamdulillah kita bisa bersatu kembali untuk membangun desa. Pungkas Toto

Sementara itu salah satu Warga Desa Susukan Dedi mengatakan , sangat mendukung kegiatan pawai obor menyambut Ramadhan yang dilakukan di kampungnya tersebut.

"Tentunya ini sangat positif bagi kita, terutama anak-anak untuk bagaimana memberi pemahaman bahwa bulan suci Ramadhan harus disambut dengan semangat dan bahagia. Kemudian kegiatan seperti ini kalau bisa memang setiap tahun kita adakan sehingga lebih ramai dan lebih semangat lagi," kata Dedi./Iwan
Diberdayakan oleh Blogger.