JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


BANJAR | JABARCENNA.COM,- Wali Kota Banjar, Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M. Si., Menerima Tim Rechecking Lomba Kampung KB Berkualitas Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 yang bertempat di Bale Sawala Rampak Polah Desa Langensari, Kamis (09/03/2023).

Tim Penilai yang dipimpin oleh Wiwin Winarni, S.Pd., MM (Ketua Indocompeten) melakukan pengecekan langsung ke Lapangan, sebagai verifikasi Kampung KB Rampak Polah Desa Langensari sebagai perwakilan Kota Banjar dalam Apresiasi Kampung KB Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2023.

Mengawali sambutanya, Wali Kota mengapresiasi atas kolaborasi dan integrasi pembangunan melalui kampung KB, terutama Kampung KB Rampak Polah, sehingga Kampung KB rampak polah dapat mengikuti seleksi apresiasi Kampung keluarga berkualitas tingkat Provinsi Jawa Barat.

"Kampung KB adalah bentuk miniatur program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana secara keseluruhan dan merupakan tempat untuk membumikan program bangga Kencana secara komprehensif sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Untuk itu, diperlukan sinergi dan Kolaborasi dalam mensukseskan Program tersebut. Saya sangat bangga dengan dukungan dari seluruh stakeholder sehingga Program ini dapat terlaksana dengan baik di Kota Banjar." Ucapnya.


Wali Kota juga menyadari bahwa Kampung KB memiliki peran yang sangat vital dalam penyelenggaraan pembangunan terutama melalui program bangga Kencana. Menurutnya Pemerintah Kota Banjar terus berupaya memberikan dukungan semaksimal mungkin dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan Kampung KB di Kota Banjar, diantaranya dukungan anggaran Kampung KB dari BOKB sebesar Rp. 387.500.000 serta menerbitkan peraturan daerah Kota Banjar nomor 3 tahun 2019 tentang pengelolaan perkembangan kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga.

"Kami berharap pada tahun ini Kota Banjar mampu meraih penghargaan apresiasi Kampung KB terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat yang tentunya hal ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk selalu berupaya dan membangun kreasi dan inovasi guna mempertahankan dan meningkatkan kinerja Kampung KB di Kota Banjar. " Pungkasnya./Tema


BANJAR | JABARCENNA.COM,- Lembaga Pemasyarakatan kelas llB kota Banjar gelar kegiatan Ikrar Setia NKRI bagi Narapidana tindak Pidana Terorisme dan Pembukaan Rehabilitasi Sosial bagi Narapidana tindak Pidana Narkoba yang di laksanakan di Aula Lapas, Kamis (9/3-23).

Hadir dalam kegiatan Kanwil Kemenhumkam Jabar, Kepala BNN Ciamis, Kalapas kota Banjar, Kapolsek Pataruman, Perwakilan Dinas Kesehatan, Camat Pataruman.

Dalam wawancaranya dengan media Kanwil Kemenkumham Jabar, melalui Kepala Bidang Pembinaan Bimbingan Kemasyarakatan, Gunawan Sutrisnadi mengatakan, 2 napiter tersebut dapat mengikuti program pembinaan di Lapas sebagai warga binaan. Hal tersebut setelah mengucapkan janji setia kepada NKRI.

Ia berharap, apa yang keduanya ikrarkan betul-betul berangkat dari kesadaran dan kesungguhan hati untuk kembali ke jalan yang lurus. Setelah sebelumnya berada di jalan yang salah.

Densus dan BNPT, kata Gunawan, masih akan melakukan pengawasan ketika nantinya dua napiter tersebut bebas dari Lapas Banjar. Pengawasan tersebut, untuk sesuatu yang positif menjaga dari hal yang tidak diinginkan.

“Kami harap ini betul-betul kesungguhan dari hati. Dan saya berharap setelah bebas dapat diterima di masyarakat,” kata Gunawan kepada wartawan.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Banjar, Muhammad Maulana, menjelaskan upaya untuk menyadarkan 2 narapidana terorisme itu, sehingga mengucapkan janji setia kembali ke NKRI.

“Salah satunya adalah dengan memberikan pemahaman tentang deradikalisasi dan melakukan pembinaan secara inten,” ucapnya.

Setelah mengucapkan ikrar setia terhadap NKRI kedua napiter tersebut bisa mendapatkan hak-haknya sebagai warga binaan. Seperti hak mendapatkan remisi, pembebasan bersyarat, dan program pembinaan lainnya, jelas kalapas. /Tema





BANJAR | JABARCENNA.COM,- Wali Kota Banjar, Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si., melantik dan mengambil sumpah keanggotaan Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Kota Banjar Periode 2023-2026 dan Dewan Pengupahan Kota Banjar Periode 2023-2026 tahun Anggaran 2023, bertempat di Aula Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar, Kamis (09/03/2023).

LKS Tripartit sendiri beranggotakan terdiri dari unsur Organisasi Pengusaha, dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh, dan Pemerintah yang diketuai oleh Wali Kota Banjar.

Wali Kota Banjar menyampaikan bahwa tugas dan fungsi LKS Tripartit adalah memberikan pertimbangan, saran, dan pendapat kepada Wali Kota dan DPRD dalam penyusunan kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan, dan diharapkan organisasi ini bisa bersinergi dengan Pemerintah Kota Banjar.

“ Mengingat permasalahan ketenagakerjaan yang semakin kompleks, dalam kesempatan ini saya berharap dengan keanggotaan LKS Tripartit dan Dewan Pengupahan Kota Banjar Periode 2023-2026 dapat bekerja sama dengan baik, bersinergis dan saling membantu agar terciptanya suatu sistem penanganan ketenagakerjaan yang lebih tepat sehingga keharmonisan hubungan industrial antara pengusaha dan pekerja dapat terjalin, sehingga terwujud stabilitas ekonomi dan kondusifitas Kota Banjar seperti yang kita harapkan,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua SPSI Kota Banjar sekaligus sebagai Wakil Ketua III dari Unsur Serikat Pekerja, Yogi Indrajadi menyampaikan harapannya dengan adanya kepengurusan baru ini bisa memberikan saran dan kebijakan kepada Wali Kota Banjar dalam2023-2026 kebijakan berhubungan industrial.

"Dan semoga ke depannya bisa terbangun hubungan yang dinamis dan harmonis antara Pemerintah, Serikat Pekerja dan Apindo. Tidak ada lagi terpikir bahwa pekerja atau butuh itu beban, tapi merupakan mitra. Karena saat ini ada kecenderungan di kita itu padat karya bukan padat modal jadi harus banyak berperan antara si pemberi dan penerima kerja, " harapnya./Tema


BANJAR | JABARCENNA.COM,- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar H. Kaswad melalui Kabid Kebudayaan, Neni Susiyani mengatakan Jurig Sarengseng ini merupakan satu seni tradisi dan budaya yang ada di Desa Binangun Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

"Biasanya, kesenian Jurig Sarengseng ini di gelar pada acara Ngarumat Jagat. Kesenian Jurig Sarengseng merupakan sajian seni helaran atau kirab atau karnaval," ujar Neni.

Keunikan dari sajian seni Jurig Sarengseng yaitu, terletak pada desain kostum yang digunakan oleh para pelaku seni itu sendiri. Para pelaku seni menggunakan limbah bambu yang tidak terpakai dan diubah menjadi kostum sekaligus menimbulkan bunyi ketika kostum itu digunakan dengan gerakan tertentu.

"Jurig sarengseng ini sudah ada sebelum Pemerintah Kota Banjar berdiri , dengan tampilan yang sangat unik sehingga perlu dilestarikan agar masyarakat tahu bahwa di Kota Banjar ada seni tradisi jurig sarengseng dan tidak hanya terkenal di Kota Banjar tapi bisa sampai ke mancanegara," katanya.

Filosofi dari Seni Jurig sarengseng adalah agar masyarakat memelihara alam sekitar terutama pohon bambu yang mempunyai banyak manfaatnya. Rumpun pohon bambu sanggup untuk menangkal hembusan angin yang besar dan juga dapat menahan terjadinya longsor serta dapat menyimpan sumber mata air yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.


Sementara untuk pemberdayaan, saat ini untuk mengembangkan budaya tersebut satunya dengan mengadakan pembinaan dengan para pelaku seni yang ada di Desa Binangun.

Dengan adanya seni berupa Jurig Sarengseng ini, Ia juga berharap ketika orang mendengar Kota Banjar, orang itu bisa teringat dengan Jurig Sarengseng.

"Jadi, mereka ingat Kota Banjar dan ingat dengan Jurig Sarengseng yang identik dengan bagaimana manusia melestarikan alam melalui seni Jurig Sarengseng. Dan menjadi harapan, Jurig Sarengseng ini tetap lestari di Kota Banjar," kata Neni.

Kesenian Jurig Sarengseng pernah tampil di beberapa event di anataranya pada setiap Hari Jadi Kota Banjar, Asia Afrika Carnival dan mendapat Juara ke 3, Kirab Budaya pada acara Ulang Tahun Provinsi Jawa Barat di halaman Gedung Sate Bandung.

Selain Jurig Sarengseng, di Kota Banjar juga ada kesenian yang namanya Reog Dongkol yang saat ini sudah cukup terkenal dan sudah mendapatkan WBTb (Warisan Budaya Tak benda) dari Kementrian.

Kesenian lainnya yang tak kalah menarik perhatian adalah Reog Dongkol. Ini merupakan bentuk sajian seni yang lahir dan berkembang di dusun Cigadung Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

Disampaikan Abah Kancil, sang pencetus yang kini berusia senja, Reog Dongkol menggambarkan proses ritual penyadapan pohon nira yang selalu dilakukan oleh para sesepuh pada jaman dahulu dan masih di lakukan oleh sebagian masyarakat yang masih melakukan adat istiadat leluhurnya.

Biasanya, sajian seni Reog Dongkol dibawakan oleh 4 Orang penabuh lodong dan seorang penabuh Kohkol namun seiring dengan perkembangan dan kebutuhan pertunjukan maka kesenian Reog Dongkol ini di tambah pemainnya dengan Kendang, Goong dan Tarompet pencak agar lebih semarak dan dinamis.

"Kesenian Reog Dongkol telah di akui sebagai Warisan Budaya Tak Benda ( WBTB) tingkat Nasional pada tahun 2018 dan menjadi seni Khas Kota Banjar yang patut kita lestarikan dan kita kembangkan sehingga menjadi ikon kota Banjar," harap Abah Kancil.

Seniman ternama di Kota Banjar ini menjabarkan bahwa filosofi dari Reog Dongkol adalah untuk melestarikan khasanah budaya dan kearifan lokal.

"Tentunya harus terus dilestarikan oleh generasi penerus karena Kesenian ini memiliki nilai-nilai yang sangat luhur dalam tatanan sosial budaya guna keberlangsungan anak cucu di masa yang akan datang," jabarnya.

Reog Dongkol pernah tampil di beberapa event berhenti seperti pentas Seni Karuhun di Taman Budaya Bandung pada tahun 2008, pentas penelitian langsung oleh team verifikasi dari DISPARBUD Provinsi Jawa Barat dan pentas dalam rangka Ulang Tahun Kabupaten Garut pada tahun 2005 juga tentunya secara rutin di pentaskan dalam rangka Hari Jadi Kota Banjar


Kabid Kebudayaan, Neni Susiyani menyampaikan untuk pengembangan Seni budaya Jurig Sarengseng dan Reog Dongkol kedepan, Dinas pendidikan dan Kebudayaan dapat terus melestarikan melalui inovasi program Simas dan Simadu.

Sehingga, anak-anak sekolah, masyarakat berkolaborasi bekerjasama dengan seluruh seniman dan pelaku seni yang ada di Kota Banjar untuk tetap melestarikan budaya Reog Dongkol melalui program Simas dan Simadu.

Simas dan Simadu itu adalah seniman masuk sekolah yang terpadu dengan seluruh pelaku seni yang ada di Kota Banjar. Program ini sudah dilaksanakan dibeberapa sekolah dan akan dilaksanakan secara bertahap

"Alhamdulillah, sekarang tepatnya di ulang tahun Kota Banjar ini, kita kembali mengingatkan dan mengangkat kembali setelah dimasa Pandemi bisa di hibur melalui seni-seni dan tradisi di kota Banjar," ucap Neni. /Tema (Adv)
Diberdayakan oleh Blogger.