JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


PAPUA | JABARCENNA.COM,- Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad Mayjen TNI Bobby Rinal Makmum, S. I. P didampingi Letkol Inf Arsyaf Aziz S.Sos (Asintel Divisi 1 Kostrad) mengunjungi Satgas Satuan Organik Yonif Raider 303/SSM/13/1 Kostrad dalam rangka kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Operasi (Dalwasops), bertempat di Kampung Kago Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak Papua. Kamis (8/12/2022)

Kedatangan Pandivif 1 Kostrad di Bandara Amigaru Ilaga disambut oleh beberapa Pimpinan Aparat Keamanan yang ada di Wilayah Ilaga.


Lebih lanjut, Pangdivif 1 Kostrad beserta rombongan mengunjungi Pos Kotis Satgas untuk memberikan pengarahan maupun dukungan moril kepada Personel Satgas Yonif R 303/SSM.

Kegiatan kunjungan tersebut merupakan bagian dari Agenda Divif 1 Kostrad ke satuan jajaran divisi 1 Kostrad yang sedang melaksanakan tugas sebagai bentuk kepedulian Pimpinan serta memberikan dukungan moril kepada personel yang melaksanakan penugasan agar selalu semangat dan bersungguh - sungguh dalam melaksanakan tugas demi menjaga keamanan wilayah Republik Indonesia khususnya Papua.

Dansatgas Satuan Organik Yonif R 303/SSM Letkol INF Slamet Faojan M. Han dalam keterangannya di Makotis Ilaga, mengatakan bahwa kunjungan tersebut dalam rangka pengawasan kegiatan Satgas Yonif R 303/SSM.


Sementara itu, Pangdivif 1 Kostrad dalam arahannya menekankan kepada setiap prajurit Satgas Satuan Organik Yonif R 303/SSM , agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kesehatan agar selalu maksimal dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan pembinaan teritorial lebih humanis dengan masyarakat sekitar sehingga Pos TNI yang ada menjadi solusi dalam setiap kesulitan yang dihadapi masyarakat.

"Tinggalkan kesan yang baik untuk masyarakat Ilaga," tegas Pangdivif 1 Kostrad sebelum bergeser menuju Pos Kodim Persiapan.

"Tetap menjaga semangat yang tinggi dalam menjalankan tugas, sehingga dapat mengoptimalkan Tugas Pokok yang diberikan," imbuhnya

Disela kegiatan pengarahan, Pangdivif 1 Kostrad memberikan bingkisan Sembako kepada masyarakat.

Terlihat masyarakat termasuk anak - anak sangat senang menerima bingkisan yang diberikan oleh Pangdivif.

"Terima kasih Bapak, kami Bahagia, bersama Satgas 303 bertugas," ungkap Bapak Robinus (50) selaku Kepala Kampung./TM

 


BANJAR | JABARCENNA.COM,-- Kapolres Banjar menghadiri sekaligus sebagai sebagai pembicara dalam acara Seminar Internasional ( Contemporary Issues In Islamic Educations And Indonesian Goverment) yang diselenggarakan di Auditorium Kampus STAIMA , Kompleks Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Langensari Kota Banjar, Rabu (07/12/2022) malam.

Hadir dalam Seminar Internasional tersebut pembicara Prof. Dr. Muhammad Rojab Dieb dari Suriah, Umar Muhammad Rojab Suriah, Amir Muhammad Rojab Suriah, AKBP Bayu Catur Prabowo, S.H., S.I.K., M.M. ( Kapolres Banjar ), pimpinan / pengasuh Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, KH Munawir Abdurochim MA, mewakili ketua STAIMA Dr. KH. Muharir Abdurochim, M.Pd.I, KH Muin Abdurochim M.Pd.I pengasuh ponpes Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo, KH Gungun Gunawan Abdul Jawad. S.Ud, Kasat Lantas Polres Banjar, KRI Polres Banjar, Kasat Intelkam Polres Banjar.

Kegiatan diikuti oleh santriwan santriwati Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo, hadir dalam kegiatan tersebut kurang lebih 250 orang.

Dalam Seminar Internasional tersebut pembicara pertama Syeikh Prof. Dr. Muhammad Rojab Dieb menyampaikan Allah SWT menurunkan Al Quran bukan untuk ibadan-ibadah tertentu saja. Dan membaca Al Quran bukan hanya sebagai seremonial saja.

" Al Quranul Karim diturunkan untuk mencapai kebahagiaan. Jadi barang siapa yang mempelajari Al Quran dengan baik akan mendapat kemajuan yang baik. Seperti yang dilakukan oleh Kanjeng Nabi dan para sahabat, mempelajari Al Quran dan merenungkannya, " urainya.


Sementara itu Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo,S.H, S.I.K,M.M sebagai pembicara kedua dalam Seminar Internasional menyampaikan situasi kamtibmas terkini sebagai antisipasi atas kejadian-kejadian yang bisa terjadi dikemudian hari.

Bahwa negara ini berdiri dari olah pikir para Ulama dan kita sepakat untuk menjaga NKRI, Namun dgn seiring perkembangan jaman, Indonesia dikagetkan dgn adanya teror bom yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatas namakan agama.

"Sasaran Terorisme awalnya adalah orang orang asing dan warga non muslim serta tempat ibadah agama lain seperti di kedutaan2 besar, dan cafe di Bali, gereja santamaria dan pantekosta di Surabaya". Ucap Kapolres

Namun sekarang pelaku teror sudah merubah sasaran mereka menjadi aparat negara, seperti kantor polisi dan personil polisi, seperti Bom bunuh diri di Mako Polres cirebon ketika Juma'atan, Bom Panci di cicendo Bandung, bom Polrestabes Surabaya, terakhir kali bom di Polsek Astana anyar bandung. Tutur Kapolres

Tidak menutup kemungkinan ancaman-ancaman tersebut akan muncul karena ada nya beberapa faham radikalisme yang berkembang di indonesia dan dapat membahayakan situasi kamtibmas dan menjadi tantangan menjaga NKRI

Untuk menangani permasalahan ini perlu kerjasama semua pihak untuk wujudkan kemanan masyarakat dan menjaga keutuhan NKRI. Tambahnya

Dijelaskan Kapolres bahwa Intoleransi adalah sikap yang menunjukan tidak menghormati perbedaan, tidak memberikan keyakinan kepada orang lain untuk berkeyakinan serta tidaik menghargai pendapat pihak lain atau aliran yang berbeda dan tidak mau bekerjasama.

Faham Radikalisme yaitu faham atau aliran yang radikal, baik dalam kegiatan politik faham atau aliran yang menginginkan faham atau pembaharuan sosial politik dengan kekerasan dan drastis.

Terorisme adalah perbuatan dengan menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban bersifat masal dan/atau menimnulkan kerusakan dan kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik atau fasilitas nasional dengan motif ideologi, politik dan gangguan kamtibmas.

Kapolres menambahkan "Eksklusivisme adalah faham untuk cenderung memisahkan diri dari masyarakat."

Untuk mencegah Radikalisme dapat menggunakan istilah kontra Radikalisme adalah menghilangkan faktor-faktor baik situasi dan kondisi yang berpotensi menumbuhkan radikalisme, bekerjasama dengan seluruh instansi terkait, untuk menekan/mencegah penyebaran faham radikal seperti kemenkominfo, kemendagri, kemenlu dan kemenpolhukan, memperdayakan seluruh potensi masyarakat agar memiliki daya cegah dan daya tangkal terhadap radikal, dan baik untuk pendidikan formal dan nonformal.

Deradikalisme bisa Identifikasi ; diketahui, ditentukan, dan identitas pelaku kelompok dan dan jaringan teroris, Rehabilitas ; upaya memulihkan ideologi radikal ke ideologi damai dan toleransi damai dan toleransi dalam hal ini Polri kerjasama dengan MUI, BNPT dan Ditjenpas.

Re-Integrasi adalah beri memulinan dan pencerahan toleransi beragama dan berkebangsaan dalam hal ini Polri bekerjasama dengan kemenag, MUI, NU, Muhammadiyah dan organisasi islam lainya.

Penegakan Hukum berupa Preventif Yustisial mencegah terjadinya aksi terorisme melalui upaya paksa penangkapan, dalam rangka melindungi warga negara karena dampak dari aksi terorisme timbulnya korban jiwa, harya benda dan pelanggaran terhadap HAM.

Menurut Kapolres, cara pandang sempit terhadap teks, memahami teks keagamaan tanpa diimbangi dengan konteks tujuan dasar Syariahnya sangat berbahaya.

Sebab eksternal, kesenjangan ekonomi, kesenjangan akses sumber ekonomi nasional dan kesenjangan mutu pendidikan, gampang menjadi pemicu faham radikal dan intoleran. Jelasnya

Selain itu, kapolres pun menekankan bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa indonesia saling menjaga dan menghormati keberagaman yang ada akan menguatkan persatuan dan kesatuan sebagai kekuatan bangsa mari kita jaga.

Menanggapi materi Kapolres Banjar, syeikh .Prof. Dr. Muhammad Rojab Dieb menyatakan bahwa beruntung memiliki Polisi yang peduli dan sangat bertanggungjawab dalam menjaga keamanan dan keutuhan negara, beliau juga berpesan kepada bangsa indonesia agar menjaga keutuhan negara indonesia./TM

 


BANJAR | JABARCENNA.COM,- Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) Polres Banjar melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Kebakaran di Klinik Polres Banjar, Rabu (07/12/2022).

Kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh anggota Sidokkes Polres Banjar bekerjasama dengan UPTD Damkar Kota Banjar bertujuan untuk menambah wawasan dan tahu bagaimana cara tindakan pertama dalam menangani kebakaran.

Seperti disampaikan Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo, S.H, S.I.K,M.M. melalui Ps Kasidokkes Polres Banjar Bripka Gaga Topan Syahroni, S.H, mengatakan kebakaran adalah salah satu jenis keadaan darurat yang berpotensi menjadi bencana, yang bisa terjadi dimana saja dan kapan saja.

"Jadi kegiatan simulasi ini dilaksanakan sebagai upaya pencegahan saat dalam keadaan darurat jika terjadi bencana kebakaran. Serta sebagai edukasi terhadap personel tentang potensi bahaya di lingkungan Polres Banjar jika terjadi kebakaran, " ucap Bripka Gaga Topan.

Dalam simulasi kebakaran di Klinik Siddokes Polres Banjar, materi disampaikan langsung oleh Kepala UPTD Damkar Kota Banjar Aam Amijaya dengan materi meliputi pengenalan dan simulasi cara memadamkan api secara tradisional menggunakan kain basah dan secara modern menggunakan APAR./Tema




 


BANJAR | JABARCENNA.COM,- Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana,S.Pd.,M.H., menghadiri kegiatan Pengajian Rutin TP PKK Kota Banjar bersama TP PKK Provinsi Jabar yang bertempat di Aula Somahna Bagja Dibuana Setda Kota Banjar, Rabu (07/12/2022).

Kegiatan yang mengusung tema 'Mendidik Anak Dengan Cinta dan Ahlakulkarimah' ini juga Dihadiri oleh Ketua 1 Bidang pembinaan karakter keluarga TP PKK Provinsi Jawa Barat, Ibu. Hj .Lina Marlina Ruzhan, Ketua TP PKK Kota Banjar, Stap Ahli Bidang Politik Hukum dan Pemerintahan serta Asisten Sekretaris Daerah Administrasi Umum yang diikuti oleh seluruh anggota PKK Se-Kota Banjar.

Wakil Wali Kota mengapresiasi kegiatan yang merupakan hasil kolaborasi antara TP PKK Provinsi Jawa Barat dengan TP PKK Kota Banjar ini. Menurutnya, keadaan Negara Indonesia sedang dirundung duka dengan banyaknya bencana yang menimpa beberapa wilayah di Kota Banjar. Bencana mengingatkan kita bahwa manusia adalah mahluk yang lemah dan tidak mampu menentang ketetapan Allah.

"Kewajiban kita hanyalah berdoa dan berusaha, namun Allah lah yang telah menetapkan semuanya. Saya berharap, bencana yang menimpa saudara kita menjadi sebuah pengingat bagi kita semua untuk selalu mengingat Allah." Ucapnya.

Lebih lanjut wakil wali kota mengatakan bahwa tema yang diambil dalam kegiatan hari ini sangat penting dalam upaya membentuk generasi muda Kota Banjar yang cerdas didalam ilmu pengetahuanya serta baik ahlaknya. Wakil wali kota menambahkan, peran seluruh anggota PKK sangat penting dalam membentuk karakter anak sejak dini.

"Pendidikan budi pekerti dan ahlakul karimah harus sejalan dengan pendidikan formal sehingga generasi muda kita bermanfaat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai penerus kepemimpinan dimasa yang akan datang. " Pungkas wakil wali kota.tema




Diberdayakan oleh Blogger.