JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM | SUKABUMI,- Bertempat di GOR Manunggal Makodim 0607/Kota Sukabumi telah dilaksanakan upacara korp rapot anggota pulang Satgaster dan anggota pindah satuan. Senin (27/12/2021).

Kepala Staf Kodim 0607/Kota Sukabumi Mayor Infanteri Suntoro menerima laporan Korp rapot anggota pindah satuan dan anggota yang kembali melaksanakan tugas Satgaster gelombang ke empat di Kodam Kasuari dan Kodam Cendrawasih.

Sambutan dandim yang dibacakan oleh Kasdim menyampaikan Selamat datang kembali di satuan dan Apresiasi kepada Lima prajurit yang telah bertugas dengan baik dan kembali ke kesatuan dengan selamat. Tugas merupakan suatu kehormatan bagi prajurit.

Pengalaman selama bertugas di daerah operasi teritorial hendaknya dijadikan suatu modal untuk meningkat etos kerja dan dedikasi kerja yang baik di kesatuan.

Dan ucapan terimakasih kepada pama yang pindah satuan. Pengalaman yang berharga selama berdinas di Kodim 0607/Kota hendaknya dijadikan suatu modal untuk meningkat etos kerja dan dedikasi kerja yang baik di kesatuan baru. Dan saya berpesan agar tetap menjaga nama baik Satuan Kodim 0607/Kota Sukabumi dan TNI Angkatan Darat yang kita Cintai. (Pendim 0607/Suhendi)





JABARCENNA.COM | BANJAR,- Tren perkembangan perkara itu kepada perkara pencurian. Jadi di Kota Banjar ini tren nya adalah Pencurian. Kedua adalah Kesusilaan dan Ketiga kesehatan.

Jadi tren perkara di tahun 2021 di Kota Banjar yaitu Pencurian. Perkara ini sudah banyak yang dieksekusi. Penuntutan ada 98 dan eksekusi ada 115 perkara. Kenapa eksekusi lebih banyak karena ada sisa perkara yang putus di bulan Januari 2021.

Kendala sidang dilakukan secara online, dimana sinyal menjadi kendala. Satu sisi secara subtansi sidang online tidak ada kendala karena penanganan perkara masih bisa dilakukan.

Pidana Khusus masih belum selesai dalam penanganan perkara PBB. Sekarang masih sidang yang akan lewat ke tahun berikutnya. Dimana kerugian negara itu Rp.229 juta. Tinggal dilakukan penuntutan saja.

Pemulihan keuangan negara hanya ada di Datun. Sekitar 2,1 Miliar. Sedangkan penyelamatan keuangan negara Rp.37 juta yang kita lakukan gugatan perdataan.

Memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Kita buatkan teratur ketika masuk, disiapkan tempat parkir yang nyaman, kemudian masuk kedalam PTSP diberikan sebuah pelayanan yang secara maksimal. Mau ketemu siapa menggunakan SOP yang ada tentu dengan menggunakan protokol kesehatan.

Harapan kedepan, peningkatan pelayanan kepada masyarakat para pencari keadilan yang membutuhkan bantuan hukum akan semakin membaik lagi. Tentu dengan kemampuan yang ada pada kita./Tema


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Puan Maharani Ketua DPR Republik Indonesia Dapil Jabar X dan Bapak Muhammad Nurdin Ketua DPR RI Dapil lll Kuningan, Ciamis, Banjar, Pangandaran, dari Partai PDI Perjuangan memberikan santunan pembagian beras di kota Banjar, Senin (27/12/2021).

Ketua DPC PDIP kota Banjar H Nana Suryana mengatakan ini kegiatan santunan pembagian beras, kami atas nama Ketua DPC PDIP kota Banjar dan seluruh Keluarga besar DPC PDIP kota Banjar mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ibu dr. Honoris Kasual Puan Maharani selaku ketua DPR RI dari PDIP yang telah bersimpati kepada masyarakat kota Banjar dia menitipkan kepada kami untuk membagikan beras sebanyak 1000 paket untuk masyarakat kota Banjar.


Dan tentunya kami sangat berterima kasih sebagai Kader serta Ketua DPC PDI Perjuangan beserta seluruh jajaran dan Keluarga besar PDI Perjuangan saya mengucapkan terimakasih kepada Beliau Ibu Puan Maharani,kami sebagai Kader merasa bangga bagaimana beliau itu satu-satunya Perempuan,bahkan yang pertama menjadi Anggota DPR RI di Indonesia kemudian pernah menjadi Menteri tentunya kami sebagai Kader PDI Perjuangan di Daerah menjadi merasa bangga dan mudah-mudahan beliau semakin sukses tetap menginspirasi kami warga PDI Perjuangan di seluruh pelosok tanah air, jelasnya.


Dan yang ke dua kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhamad Nurdin sebagai DPR RI dari Dapil Banjar, Ciamis, Pangandaran, Kuningan yang beliau juga senantiasa beliau di Komisi lll DPR RI beliau juga senantiasa membantu kami Keluarga besar PDI Perjuangan dan masyarakat kota Banjar mudah-mudahan beliau-beliau yang hebat ini diberikan Kesehatan oleh Alloh swt, kemudian tetap menjadi inspirasi bagi kami dan menumbuhkan semangat juang kami untuk tetap berjuang menagis dan tertawa bersama rakyat. Jelasnya

./Tema


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Tim Penasihat Senior Menteri (PSM) KLHK full tim sebanyak sepuluh orang secara serempak mendatangi Taman Kehati yang terdapat di Desa Dukuh Dalem Kec. Japara Kab. Kuningan. Selain meninjau keberadaan taman kehati yang merupakan inisiasi Kementerian LHK juga melaksanakan penanaman pohon di lokasi.

Mereka tidak mengkhususkan datang ke taman kehati tapi merupakan bagian tak terpisahkan atas kunjungan Menteri KLHK Siti Nurbaya dengan segenap jajarannya yang hampir tiga puluh orang dibawa semua. Mulai dari Dirjen, Sekjen, Direktur, dan Kepala Biro. Tak ketinggalan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, Dinas LIngkungan HIdup se wilayah tiga Cirebon dan Kepala Balai se Jawa Barat.

Kedatangannya dalam rangka kunjungan kerja Kementrian LHK ke Kab. Kuningan membawa agenda perhutanan sosial, kemitraan dengan masyarakat, penanganan kemiskinan melalui pemanfaatan hutan dan perkebunan. Sedangkan yang ditugaskan ke DInas LIngkungan HIdup Kab. Kuningan PSM yang diketuai Prof. Imam Prasojo, P.Hd., juga pengamat sosial sekaligus Guru Besar Uninversitas Indonesia.

“Taman Kehati (Keaneragaman Hayati) di Desa Dukuh Dalem didirikan tahun 2006, inisiasi Kementrian LH, dulu sekarang KLHK. Sebelumnya, kita mengajukan permohonan karena sudah siap lokasi yang dipersyaratkan. Taman Kehati ini, dikelola oleh desa dan kelompok sedangkan LH Kuningan, merupakan fasilitator dan pembinaan,” terang Wawan Setiawan, Kadis DLH Kab. Kuningan dalam dialog dengan Tim PSM.

Kehati merupakan kebun konservasi, sambung Wawan, sesuai dengan tumbuhan langka yang ada di Kabupaten Kuningan. Atau endemi di daerah tertentu. Jadi tidak sembarangan pohon perlu ada kekhususan. Misalnya pohon endemi yang langka di Kab. Kuningan adalah Kalapa CIung. Mungkin orang lain menafsirkan itu pohon kelapa, padahal bukan.

“Kalapa Ciung adalah pohon biasa dan sangat langka. Selain untuk menjaga air dan memproduksi air tanaman tersebut memiliki manfaat lain. Misalnya dijadikan obat-obatan semacam herbal. Namun belum diproduksi sebab kita belum sepenuhnya melakukan budidaya Kalapa Ciung dan jika yang ada diproduksi, dikhawatirkan akan punah,” masih kata Wawan.

Imam Prasojo, sebelum memaparkan memperkenalkan timnya yang dihuni para ahli dibidangnya masing-masing dan bergelar profesor. Diantaranya, Efransjah, Wahyudi, Chalid Muhamad, Agus Pambagyo, Hariadi, San Ari Awang, Nur Masripatin. “Saya menyambut baik atas paparan pa Kadis LH, tentang Taman Kehati yang memberikan manfaat ke masyarakat Kab. Kuningan,” tuturnya.

“Sebetulnya, kita ingin mendengarkan atau anggaplah hearing dengan temen-temen di Kehati tentang proses pembinaan, pengembangan, vegetasi, sarana dan prasarana bahkan kemungkinan kemajuan atau kemandekan. Sebab sebuah program tentu harus berkesinambungan, tidak dibuat untuk ditinggalkan,” ungkap Imam Prasojo.


Keberadaan taman kehati, kata Iman, harus mampu mendorong pengelola dan desa lebih mampu menciptakan peluang ekonomi baru dari taman ini. Mampu menciptakan peluang usaha yang nantinya berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar, itu minimalnya. Mungkin secara luas bagi masyarakat Kab. Kuningan.

“Tadi saya dengarkan dari pengelola, hanya seminggu sekali menerima pendapatan. Ini cukup memperihatinkan. Perlu terobosan baru dengan cara kolaborasi yang tidak merusak keanekaragaman hayatinya. Justru memberikan keluasan makna dan manfaat dari Taman Kehati itu sendiri. Kreatifitasnya harus dikembangkan,” paparnya.

Ia pun memberikan contoh, di sini ada pohon enau. Dalam setahun berapa kali panen untuk dijadikan bahan kolang-kaling. Sabut injuknya. Pemanfaatan ini yang harus dipikirkan. Toh kita tidak merusak pohon itu, tapi pohon itu sudah memberikan manfaat yang besar. Di sini air melimpah, kenapa tidak dimanfaatkan lebih ke arah pemberdayaan ekonomi.

Jika semuanya berkembang, maka perluasan Taman Kehati dengan vegetasinya akan bertambah sebab di sana ada dana. Hasil dari hutan dikembalikan ke hutan dengan keterpenuhan pengelola dan warganya lebih sejahtera. Karena adanya produksi, maka mau tidak mau orang akan datang dengan sendirinya. Secara tidak langsung akan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat, misalnya dengan membuat cinderamata (Dedi J)
Diberdayakan oleh Blogger.