JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Capaian persentase vaksin dinilai rendah, Kapolres Banjar AKBP Ardiyaningsih, S.I.K.,M.Si. sambangi Desa Kujangsari Kecamatan Langensari Kota Banjar dan memberikan arahan kepada seluruh Kepala Dusun, Ketua RW, dan Ketua RT di Balai Desa Kujangsari. (14/12)

Menurut Data dari Dinas Kesehatan Kota Banjar capaian vaksin di Desa Kujangsari yakni 52,4% untuk dosis 1 dan 40,9% Dosis 2, untuk itu Kapolres bersama TIm Vaksin akan menggelar vaksinasi selama 3 hari ke depan di tingkat RW di desa Kujangsari.

Dalam arahannya tersebut Kapolres Banjar mengatakan upayakan bersama-sama untuk meningkatkan capaian persentase Vaksinasi Covid 19 khususnya di wilayah Desa Kujangsari.

“Untuk itu, diperlukan komitmen untuk bersama-sama tingkatkan capaian vaksin, imbau masyarakat dan tangkal kabar hoax terkait vaksinasi ini, selanjutnya para Kepala Dusun, Ketua RW, dan RT mendatakan siapa-siapa yang belum divaksin dan ke depan kita menggelar vaksinasi di wilayah RT yang banyak belum divaksin” Ucap Kapolres Banjar.

Pada kesempatan tersebut Kapolres Banjar mengenalkan adanya program PSB (Polisi Saba Bumi) beserta personilnya yang bertugas di wilayah Desa Kujangsari dan diharapkan bisa bekerja sama dalam pelaksanaan tugas.

“Dalam kegiatan vaksin ini Kami terjunkan personel Polisi Saba Bumi (PSB) untuk membantu dalam menyukseskan peningkatan pencaian vaksinasi di Desa Kujangsari ini” lanjut Kapolres Banjar.

Adapun rencana lokasi pelaksanaan Vaksin di wilayah Desa Kujangsari dimulai dari hari Kamis - Sabtu tanggal 16 - 18 Desember 2021 dengan lokasi Rw. 1 di Balai Rw, Rw. 2 di Balai Dusun Citangkolo, Rw. 3 di DKL Kotbul Tolabah, Rw. 4 di Balai Dsn.Cijurey. Rw. 5 di Balai Dsn.Sindangasih, Rw. 6 di Balai Rw, Rw. 7 di Balai Rw, Rw. 8 di Balai Rw, Rw. 9 di Mesjid Nur Hidayah, Rw.10 di Balai Dusun, dan Rw. 11 di Balai.

./Tema





Karang hirup ninggalkeun pasti
Tapak lengkah nyatana bukti
Diais kurasana asih ditungtun kurasana deudeuh
Panggih nyata mandala hirup
Jati diri ngangkat nagari


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Entah itu, pantun atau guguritan yang keluar dari mulut mang Aja (56) salah seorang penggiat lingkungan yang sekarang bermukin di Kampung CIsalak Desa CIpedes Kec. Ciniru. Tapi syair itu telah mendorong dirinya “ancrub” lebih dalam terhadap lingkungan yang ada di kampung tersebut dan jadi insfirasi bagi dirinya sekaligus masyarakat setempat dalam mengelola lingkungan.

Direktur Utama Bank Kuningan, H. Dodo Warda, SE., yang didampingi Direktur Bank Kuningan Deni Heryana, S.Sos menyempatkan diri beserta jajarannya untuk berdialog dengan warga setempat. Menggali potensi atas sikap masyarakatnya yang berjuang melestarikan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi kaum ibu-ibu. Tak kalah pentingnya melahirkan pengelolaan Bank Sampah secara baik.

Bank Sampah dikelola masyarakat dengan cara dipilah dari rumah tangga. Hasilnya kemudian dijual ke pengepul sampah dan uangnya di tabung di Bank Kuningan. Selama satu bulan, memeroleh penjualan sampah warga sebesar 1,3 juta rupiah. Jumlah rupiah tidak terlalu besar dilihat dari jumlah warga yang menabung sebanyak 60 orang.

Justru menariknya, Cisalak menjadi impor sampah dari warga luar kampung untuk mengelola sampah lebih baik lagi. Walhasil, warga dari beberapa dusun diundang untuk mengikuti sosialisasi pengelolaan sampah secara baik dengan jargon pilah sampah jadi rupiah. Merupakan salah satu upaya masyarakat sekitar minimal menjaga lingkungan tempat tinggalnya bersih.

“Tabungan sampah ini, ada manfaat lain yang akan diterima yakni akan diikutsertakan dalam program umroh jika tabungannya sudah memadai. Juga akan disertakan dalam undian setiap tahun dengan hadiah utama yakni mobil. Jika mendapatkan mobil, maka bisa untuk komunitas Bank Sampah guna meningkatkan operasional,” ungkapnya dalam acara sosialisasi pengurangan sampah di Balai Desa Cipedes Kec. Ciniru.


Sikap antusias masyarakat menyambutnya dengan tepuk tangan bergemuruh. Wajah sumringah para penggiat sampah pun terpancar. Hal ini menunjukan sikap peduli Bank Kuningan dan mendukung upaya masyarakat terhadap pengelolaan pilah sampah jadi rupiah seperti pelepas dahaga di padang pasir menemukan setetes air.

Seusai acara sosialisasi, Direktur Utama H. Dodo Warda pun didaulat untuk mengunjungi Kampung Cisalak. Di sana, ia disajikan kreatifitas ibu-ibu warga setempat dalam mengolah penganan berbahan tepung beras. Ada baginang, kembang goyang dibuat secara berkelompok. Mulai menumbuk beras jadi tepung dan mengolahnya menjadi pengananan siap saji.

“Saya tertarik dengan kreatifitas ibu-ibu di sini dalam menciptakan penganan yang mungkin di kemudian hari menjadi souvenir atau makanan khas bagi pelancong ke sungai purba. Ini bisa berkembang menjadi industri rumah tangga (IRT) apabila mendapatkan pelatihan dan manajemen yang baik. Harus ada waktu khusus dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran produk,” ungkapnya.

Selain itu, ketertarikannya yakni masyarakat secara lapang dada mengisi waktunya dengan bercocok tanam dalam polibeg. Memanfaatkan keterbatasan lahan pekarangan dan berani melabrak pakem bertani harus di sawah ladang. Menanam sayuran, tomat, cabe untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

“Masyarakat seperti ini, harus dibimbing dan diarahkan supaya lebih maju. Seperti Bank Kuningan memiliki pepatah, tumbuh dan berkembang bersama. Filosofis ini bisa diterapkan di sini, dan memang saya tertarik untuk melakukan pembinaan berkelanjutan sesuai kemampuan Bank Kuningan,” ungkapnya.

Lanjutnya, kita harus diskusi lebih banyak dengan pelbagai pihak. Jika Bank Kuningan merasa tertarik untuk membina desa. Misalnya Desa Cipedes ini dijadikan desa binaan Bank Kuningan, apakah ini dimungkinkan, baik secara political will maupun regulasi yang ada? Jika memungkinkan maka Bank Kuningan akan maju, jika tidak memungkinkan mungkin, tut wuri handayani saja.

“Ketika ada informasi terdapat sungai purba di Kampung Cisalak Desa Cipides Kec. Ciniru. Pihak Bank Kuningan menerjunkan tim Arief Komara Cs ke sana. Awalnya sebetulnya bukan tentang sungai purba tapi sosialisasi persampahan. Karena objek wisata apapun bentuknya harus terbebas dari sampah domestik,” paparnya.

Dipertengahan jalan, baru didapat informasi sungai purba di sungai Cisetra. “Sayang kalau tidak terawat apalagi hanya dijadikan tempat pembuangan sampah. Tim melaksanakan kerja sama dengan DInas LIngkungan Kab. Kuningan. Supaya memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai yang memiliki nilai luhur. Baik dari aspek geologi maupun riwayat bebatuannya. Mungkin terlalu dini jika disebutkan geo park,” ucapnya.

Namun untuk mengetahui itu sungai purba atau situs geologi purba. Tentunya kita harus menggunakan konsep pentahelix. Artinya konsep penthahelix adalah konsep yang harus dibangun untuk mewujudkan keinginan itu.

Konsep dasar pentahelix, adanya sinergitas antara masyarakat, Komunitas Penggiat Lingkungan, birokrasi, dunia akademisi dan jurnalistik bahkan dunia usaha. Komponen ini dielaborasi untuk saling melengkapi. Mungkin akademisi atau para peneliti belom dimiliki begitu pula media massa. Ini harus dibangun.

“Melalui konsep pentahelix, Bank Kuningan berusaha masuk kedalamnya. Jika tidak menggunakan konsep itu, tentu Bank Kuningan kesulitan. Sebab bukan bagian dari konsep geologi kepurbaan. Mungkin itu urusan Balai Arkeologi Nasional atau pihak kearkeologian untuk melakukan penelitian lebih mendalam.

Tim Bank Kuningan yang dipimpin Arief Komara, tutur H. Dodo Warda, menceritakan kepadanya dirinya, hasil penelusuran lapangan tentang Sungai Purba. Dalam jihad lingkungan ada beberepa hal yang menjadi fokus perhatiannya. Seperti manusia, hewan, tumbuhan dan geografi sebab keempat faktor itu saling melengkapi. Topografi di Dusun Cisalak Desa Cipedes sangat unik. Ada panorama cacing purba yang melekat di batu. Ada batu nozel, yakni batu lama dilapisi batu baru

“Batuan yang berlapis melegkung membentuk bukit dan terhampar dalam satu punggungan. Saya menduga, bahwa batuan itu seperti batu patahan. Dalam ilmu geologi, jenis batuan patahan itu diakibatkan adanya dua lempeng besar patahan yang saling mendorong sehingga mengangkat dari dalam bumi.” Terangnya.

Patahan ini tidak jauh berbeda dengan Patahan Lembang, hanya di Cipedes termasuk masih aktif atau tidak. Tapi kalau merunut peristiwa gempa yang berlangsung setiap tahun. Patahan ini masih aktif. “Ini yang saya sebutkan harus menggunakan konsep Pentahelix supaya semuanya terbuka kalau ada aspek akademisnya. (Dedi J )


JABARCENNA.COM| KUNINGAN,- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan menggelar reses atau serap aspirasi rakyat untuk catur wulan I tahun anggaran 2021/2022.

Salah satunya, anggota DPRD Kabupaten Kuningan Fraksi Partai Demokrat Dapil I, Reni Farlina, S.E.Sy hari ini mendatangi warga Kelurahan Cipari untuk menyerap aspirasi warga.

Dalam kegiatan reses yang dilaksanakan di balai Kelurahan Cipari Kec. Cigugur tersebut dihadiri Kepala Kelurahan Cipari, Nining Kurniasih, SE, Para Warga, Pihak TNI dan Tamu undangan lainnya, Minggu (12/12/2021).

Dalam kesempatan itu, Lurah Cipari, Nining Kurniasih, SE, menyampaikan, bahwa selaku pihak pemerintahan hanya menitipkan sesuai apa yang diharapkan oleh warga.

Dan beberapa aspirasi yang disampaikan oleh warga tersebut seperti halnya dalam bidang pendidikan, masyarakat membutuhkan adanya relokasi atau rehabilitasi PAUD. Mengingat lokasinya sudah kurang representatif.

Kedua untuk renovasi Poskesdes, itu sama fasilitas umum tapi butuh diperbaiki karena sudah tidak representatif lagi, serta yang Ketiga adalah terkait masalah Kohe (Kotoran Hewan.red) masyarakat masih butuh kejelasan terkait hal tersebut sehingga butuh ada regulasi yang mengatur hal tersebut, ucapnya.

Karena berbagai upaya telah dilaksanakan terkait Kohe ini. Namun permasalahannya disini tidak adanya regulasi dan tidak ada payung hukum yang mengatur masalah peternakan sapi. Baik dari mulai perijinan sampai kepada penanganan kotoran hewannya.

"kami kira itu merupakan sesuatu yang mendesak sehingga diharapkan dengan adanya kunjungan atau reses sekarang ini bisa menjembatani aspirasi warga", Ucapnya Lurah Cipari

Sementara dikatakan Anggota DPRD Kuningan Fraksi Partai Demokrat, Reni Farlina, S.E.Sy pihaknya akan menampung aspirasi yang telah disampaikan dari beberapa warga untuk di usulkan atau ditindaklanjuti di DPRD

"Alhamdulillah kegiatan reses berjalan lancar, dan saya sudah mencatat dan menampung aspirasi dari apa yang disampai oleh para warga atau ibu lurah sendiri, nanti saya akan semaksimal mungkin berjuang untuk menyelesaikan permasalahan atau aspirasi yang dibutuhkan oleh masyarakat" ucap Reni

Dan terkait masalah Kotoran Hewan (Kohe), dari dulu memang masalah ini pelik sekali sehingga saling melempar tugas dan tanggungjawabnya karena tidak ada regulasi khusus untuk menangani masalah ini terutama masalah peternakan ataupun kotoran hewan (Kohe) tersebut. Jadi sementara kita berjuang.

"Sehebat mungkin kalau tidak ada payung hukum dan regulasinya itu sangat susah" katanya

Jadi saya sebagai wakil masyarakat dengan sekemampuan saya, saya akan berjuang dengan apa-apa saja aspirasi masyarakat yang telah tadi disampaikan tadi, akan saya bawa ke gedung dewan dan saya sampaikan ke komisi yang berhak atau yang menangani ini karena terkait permasalahan Kohe itu ada di komisi 3 dan ada pihak Lingkungan Hidupnya juga. Tetapi LH disini kan hanya menangani terkait pencemaran air sungainya. Jadi setelah reses ini saya akan berjuang dan memprioritaskan aspirasi-aspirasi yang disampaikan warga dan saya berharap, terkait Kohe ini harus ada regulasi khusus untuk penanganan Kohe yang berada di Cipari ini. Pungkasnya 

./Iwan


JABARCENNA.COM | SUKABUMI,- Dalam rangka mensukseskan program dari Pemerintah Forkofimcam Kadudampit melakukan sosialisasi Percepatan Capaian Vaksinasi di desa Cipetir kecamatan kadudampit pada hari Sabtu Tanggal 4/12/2021 kepada warga masyarakat yang ada di wilayah Desa Cipetir.

Camat Kadudampit Endang Suherman, S.sos.Msi Mengatakan, hari ini dalam rangka percepatan Capaian Vaksinasi agar kita mencapai Herd Immunity (kekebalan kelompok) dimana diperlukan 70-90 persen warga itu sudah tervaksin, dan ini bukti kita bahwa COVID-19 ini ingin cepat berakhir salah satunya bahwa kita perlu terus mengedukasi masyarakat bahwa Vaksin ini memang diperlukan untuk kita agar tetap sehat.


Lanjut Camat, kita itu kan aparat wilayah sudah biasa, kalau kerja itu kan dihari Senin- Jumat tapi kalau di wilayah itu tidak berlaku kita siap 24 jam, jadi diibaratkan dimana ada jarum jatuh itu Camat, TNI-POLRI itu harus tau kita digaji sama masyarakat kita mengayomi masyarakat dan ini sebagai bukti kita sayang kepada masyarakat kita siap mencapai Herd Immunity itu. Ungkap Camat

Dikesempatan yang sama kepala Desa Cipetir Dodi Wijaya menambahkan, agenda kami hari ini Percepatan capaian vaksinasi di wilayah Desa Cipetir dengan target nanti dihari senin 1500 dosis dan insyaallah difokuskan di dosis pertama dulu, dan saya berterima kasih kepada pihak Kecamatan, Kominfo yang hadir pada saat ini dan dukungan dari Babinsa,Babinkamtibmas, Polsek Dan Koramil.

Kalau untuk kendala itu ada salah satunya Radiusnya itu lumayan jauh terkait mobilisasi kepada masyarakat.

Saya berharap dengan adanya percepatan capaian vaksinasi ini dan agenda nanti pada hari senin insyaallah dapat terjawab, dengan harapan ingin anak kami yang lagi pendidikan bisa normal,perekonomian kami bisa Lancar lagi termasuk pembangunan juga tidak terhambat. Pungkas Kades.

Suhendi/Sri Nekli Agusdini



Diberdayakan oleh Blogger.