JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya



JABARCENNA.COM | BANJAR,- Kapolres Banjar AKBP Ardiyaningsih, S.I.K.,M.Si. Bersama Walikota Banjar Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si. Serta Wakil Walikota Banjar H. Nana Suryana, Dandim 0613/Ciamis Letkol Czi. Dadan Ramdani, M.A.P., Kajari Kota Banjar Ade Hermawan, S.H.,M.H. dan Kepala Pengadilan Negeri Kota Banjar Jan Oktavianus, S.H.,M.H. berkesempatan melaksanakan Monitoring Penyaluran Bantuan Tunai Kepada Pedagang Kaki Lima dan Warung (BTPKLW) tingkat Polres Banjar bagi warga yang terdampak pandemi covid-19 sebagai stimulan dalam rangka pemulihan ekonomi, dilakukan oleh Walikota dan Wakil Walikota Banjar di Mako Polres Banjar, Kamis (28/10)

Bantuan Tunai ini bersumber pada dana APBN Pemerintah RI yang kemudian disalurkan melalui institusi POLRI untuk dibagikan kepada warga yang berhak menerima, khususnya kepada para pedagang kaki lima dan warung. Pendataan warga sasaran dilakukan oleh Seluruh personel Bhabinkamtibmas Polres Banjar.

Kapolres Banjar menyampaikan sebanyak 3.800 orang yang mendapatkan bantuan tunai tersebut.

"Sebagai bantuan permodalan bagi pedagang, penjual kaki lima, dan warung masing-masing mendapatkan Rp. 1.200.000. Kami berharap bantuan ini bisa membantu permodalan, dan bagi para pedagang ini bisa kembali eksis, sehingga mereka bisa bangkit kembali dan kegiatan sosial ekonomi mereka bisa lebih baik lagi" ujar Kapolres Banjar.


Sementara Wali Kota Banjar menuturkan bantuan tersebut selayaknya digunakan untuk menambah modal usaha bagi para Pedagang Kaki Lima dan Warung, sehingga ada peningkatan ekonomi dimasa pandemi.

"Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan Polres Banjar dalam upaya penyaluran BTPKLW di Kota Banjar. Bantuan ini sangat membantu warga kami yang terdampak covid 19, khususnya para Pedagang Kaki Lima dan Warung" ucapnya.

Hal senada disampaikan Wakil Walikota Banjar Nana Suryana, banyak warga yang terdampak akibat pandemi. Pemerintah telah memberikan banyak program bantuan, salahsatunya Bantuan Tunai Kepada Pedagang Kaki Lima dan Warung (BTPKLW) dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat yang disalurkan oleh Polres Banjar.

"Bantuan langsung ini sangat membantu masyarakat dalam membantu usaha para Pedagang Kaki Lima dan Warung di Kota Banjar. Tujuan penyaluran bantuan tunai ini, agar ekonomi nasional bisa bangkit, serta para pedagang kaki lima dan warung dapat melanjutkan usahanya, " pungkas Wakil Walikota./Tema


JABARCENNA.COM | SUKABUMI,- DPC BPPKB Banten Kabupaten Sukabumi prihatin saat melihat kondisi rumah milik salah satu warga Tenjo Ayu, yang dirasa sudah dianggap tidak layak huni.

Adanya keprihatinan tersebut muncul disaat melihat kondisi rumah yang begitu menghawatirkan. Rumah tersebut adalah milik ibu Engkun yang berada di Kp.Cibeber Girang Rt.04/04, Desa Tenjo Ayu, Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi.

Dikatakan Lemi Setiadi selaku Humas DPC BPPKB Kabupaten Sukabumi melalui via WhatsApp dirinya mengungkapkan keprihatinannya atas adanya rumah milik salah satu warga yang dilihatnya sudah tidak layak huni dan dirasa perlu mendapatkan bantuan oleh pihak pemerintah.


Perlu kita ketahui bahwa sekarang sudah mulai musim penghujan. Saya melihat rumah milik ibu Engkun ini sangat memperihatinkan apalagi ketika hujan turun sudah pasti kondisi rumahnya menjadi sangat miris karena air hujan bisa masuk kedalam rumah dikarenakan atap rumah yang sudah tidak bisa menahan air hujan, sehingga pihak keluarga memasang atap atau langit-langit yang berada di dalam rumah di pasangi plastik agar air hujan tersebut tidak masuk ke rumah. Ucap Lemi

Tidak hanya itu, ia pun menjelaskan kembali perihal kondisi rumah tersebut. "Genteng-genteng rumahnya suah pada berjatuhan, dinding rumahnya pun sudah sangat rapuh dan sudah tak mampu menahan beban bangunan, ini sudah lama tidak diperbaiki karena faktor ekonomi, jadi hal seperti ini sangat pantas untuk di perhatikan dan mendapat perhatian khusus, ucapnya


Saya akan sampaikan kepada pemerintah melalui media ini dan saya akan bersuara untuk pemerintah agar cepat membantu rumah ibu engkun ini. Dimohon untuk pemangku kebijakan ataupun yang memiliki rejeki lebih untuk bisa mengulurkan tangan dan membagikan sedikit hartanya guna membantu rumah ibu Engkun yang sudah tidak layak ini.

"Kepada para pemangku kebijakan dalam hal ini Kepala Desa Tenjo Ayu serta Instansi Dinas yang berhubungan dengan Rutilahu agar mau merealisasikan Renovasi tempat tinggal sang ibu yang tua renta ini untuk memiliki rumah tinggal yang layak huni" tegasnya.

Sementara dikatakan Sudibyo selaku Ketua Rt.04 Rw.04 Kampung Cibeber Girang Desa Tenjo Ayu Saat dikomfirmasi dikediamannya pihaknya menjelaskan kembali terkait rumah tidak layak huni yang ditempati ibu Engkun tersebut.

"Saya secara pribadi maupun dari warga di lingkungan ini sudah siap untuk membetulkan atau merenovasi rumah ibu Engkun tersebut. Namun kami disini terbentur dalam masalah biaya, yang pastinya tidak sedikit. Bila melihat kondisinya sudah sangat parah kerusakannya dan jauh dari kelayakan",ucap Sudibyo

Kami sudah menempuh/mengajukan bantuan ke Dinas Perkimsi, CSAR, BJB, PMI dan ke Baznas Kabupaten Sukabumi. Harapan saya semoga bantuan yang kami ajukan tersebut secepatnya terealisasi agar kami disini dapat segera bergerak merenovasi/memperbaiki kondisi rumah warga kami tersebut. Tutur Sudibyo

Hal senadapun disampaikan Deni Murdani, unsur LPM Desa Tenjo Ayu. Betul apa yang disampaikan pak RT tadi. Kita disini berikut warga sudah siap untuk bergerak bergotong royong memperbaiki kondisi rumah ibu Engkun yang sudah sangat memprihatinkan tersebut. Kami sudah membentuk Tim untuk itu namun sampai sa'at ini belum bisa merealisasikannya karena faktor biayanya. Kami sudah melayangkan profosal pengajuan ke PMI, Baznas Kabupaten Sukabumi dan Ke Wakil Bupati Sukabumi. Dan yang baru terealisasi pengajuan itu hanya dari Baznas sebesar satu juta rupiah. Tuturnya

"Kami mewakili warga disini meminta agar pengajuan bantuan yang telah kami layangkan ke Instansi tersebut bisa segera terealisasi sehingga renovasi atau perbaikan rumah ibu Engkun tersebut dapat segera direalisasikan" ujarnya. (Suhendi-Sri Nenkli)


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Puluhan rumah tak layak huni yang berada di Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan akhirnya di renovasi.

Renovasi tersebut merupakan tidak lanjut dari program bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang didanai Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2021.

"Alhamdulillah kita bisa melaksanakan program Rutilahu di Desa Manis Kidul, ada 25 warga/penerima yang mendapatkan bantuan Rutilahu tersebut" ucap Kepala Desa Manis Kidul, M.Sadiman saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Selasa (26/10/2021)

Kepala Desa Manis Kidul, M.Sadiman saat di konfirmasi di ruang kerjanya.

Masing-masing penerima bantuan mendapatkan anggaran 17,5 juta. Untuk pekerjaannya sendiri dari jumlah 25 unit rumah tersebut tinggal 3 unit rumah yang masih digarap. Tidak hanya itu kami pihak pemerintahan desa sendiri menyiapkan anggaran 25 juta dari PADes untuk menambah subsidi bagi penerima bantuan tersebut. Jadi dari setiap satu unit rumah tersebut ada subsidi dari desa sebesar 1 juta per rumah.

Bantuan tambahan dari desa itu tidak hanya pada saat program Rutilahu ada aja, karena setiap tahun nya kita atau pemerintahan desa sendiri selalu menganggarkan anggaran stimulan yang notabene anggarannya berasal dari PADes.

Hal tersebut dilakukan mengingat desa konsen kepada masyarakat yang tidak mampu, sehingga tidak menutup kemungkinan masih ada warga yang membutuhkan bedah rumah ringan.

"Biasanya kita anggarkan 2,5 juta per rumah berhubung sekarang ada program Rutilahu dengan jumlah penerima manfaatnya sebanyak 25 unit rumah, maka anggaran atau subsidi yang bersumber dari PADes sebesar 25 juta tersebut kita bagi sesuai jumlah yang ada yaitu 1 juta per rumah", ujar Sadiman

Terkait teknis dan pelaksanaan kegiatan program Rutilahu tersebut, sepenuhnya saya serahkan ke LPM. Dan untuk wilayah penerima bantuan program Rutilahu di Desa Manis Kidul sendiri ada 5 Dusun, dari setiap 1 dusun itu masing-masing 5 unit rumah yang mendapatkan bantuan Rutilahu.

Lanjut Sadiman, "Sejauh ini Alhamdulillah Desa Manis Kidul dalam hal kesetaraan rumah hampir keseluruhan layak huni, mungkin masih ada 2 atau 3 rumah bilik, itupun ketika dalam proses pengajuan masih ada permasalahan yang harus di selesaikan oleh pihak keluarga ataupun yang bersangkutan yang menyangkut dengan status kepemilikan. Namun dipastikan di Desa Manis Kidul sudah tidak ada kategori untuk rumah tidak layak huni" Ucapnya. (Iwan)


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Kapolres Bersama Walikota dan Forkopimda Kota Banjar, Tinjau Pesantren Bustanul Ulum Kota Banjar Bentuk Kemandirian Pesantren dengan Kembangkan Melon Inthanon.

Dalam menghadapi perkembangan ekonomi global, hadirnya komunitas ekonomi pesantren yang mandiri menjadi modal awal dalam pengembangan ekonomi pesantren yang berimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat lokal. Pesantren dengan masyarakatnya mempunyai peluang untuk mewujudkan hal tersebut.

Untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren, Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya melaui Program Dedikasi Untuk Negeri berkolaborasi dengan pemerintah daerah melakukan terobosan dalam upaya pengembangan dan penguatan kemandirian pesantren.

Pondok Pesantren Bustanul Ulum Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman dipilih dalam pengembangan budidaya Melon Inthanon. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pesantren Al Ittifaq dari Ciwidey Kabupaten Bandung sebagai inti plasma dengan Pesantren Bustanul Ulum yang pengelolaannya sudah tersistematis dari hulu hingga hilir sehingga hasil panen ini nantinya siap untuk dipasarkan kepada konsumen melalui pasar modern.


Dibawah bimbingan BI Perwakilan Tasikmalaya bersama Pemerintah Kota Banjar, Pesantren Bustanul Ullum telah berhasil mengembangkan budidaya melon dengan jenis yang cukup langka ini.

Keberhasilan ini dilakukan dengan panen perdana oleh Wali Kota Banjar bersama Wakil Wali Kota Banjar dengan didampingi oleh Kepala BI Perwakilan Tasikmalaya, Kepala BJB, Kapolres Banjar AKBP Ardiyaningsih, S.I.K.,M.Si. serta Forkopimda Kota Banjar yang berlokasi di Green House Pesantren, Senin (25/10/2021)

Dalam sambutanya, Wali Kota Banjar, Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si., mengapresiasi kolaborasi antara BI, Pemkot Banjar dengan Pesantren. Pesantren bukan hanya berperan sebagai sarana pengembangan SDM bidang keagamaan, pesantren juga harus mampu mengembangkan potensi dalam upaya penguatan kemandirin ekonomi.

"Pesantren selain sebagai pusat pengembangan ilmu agama, juga harus menjadi pusat pengembangan ekonomi sekaligus berperan sebagai motor pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar"jelasnya.

Lebih lanjut, Wali Kota mengapresiasi kegiatan seperti ini sejalan dengan program pemulihan ekonomi dimasa pandemi. Beliau juga berharap, pesantren di Kota Banjar mengikuti langkah yg dilakukan oleh Pesantren Bustanul Ullum.

“Ini (pengembangan melon inthanon) sebagai bentuk dukungan Pertumbuhan Ekonomi Nasional dalam situasi pandemi” ucap Kapolres Banjar./Tema
Diberdayakan oleh Blogger.