JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2021 dipusatkan di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta. Upacara digelar secara sederhana, hikmat, minimalis, dan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sementara itu untuk Tingkat Pemerintah Daerah mengikuti kegiatan tersebut melalui zoom meeting.

Pejabat Negara yang akan hadir pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah Presiden Republik Indonesia bertindak selaku Inspektur Upacara, Ketua DPD RI sebagai pembaca teks Pancasila, Ketua MPR RI sebagai pembaca naskah UUD 1945, pembaca dan penandatangan Ikrar dilaksanakan oleh ketua DPR RI, serta pembaca doa oleh Menteri Agama.

Selain itu, hadir pula menteri pendidikan, Kebudayaan, riset, dan teknologi, panglima TNI, serta kapolri.

Pemerintah Kota Banjar mengikuti kegiatan Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2021 Melalui zoom meeting yang berlokasi di Posko Penanganan Covid19 kota Banjar, Jumat (01/10-21).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Banjar, Ketua DPRD, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri Kita Banjar, Ketua Pengadilan Agama Kota Banjar, sekretaris Daeraha Kota Banjar, Perwakilan Polres serta Perwakilan Lapas Banjar.

Ditemui setelah kegiatan, Wakil wali Kota Banjar, H. Nana Suryana,S.Pd. menuturkan Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2021 tingkat Kota Banjar dilaksanakan melaui media daring, mengingat pandemi yang belum berakhir. Selain di posko penanganan Covid19 Kota Banjar, Kegiatan ini juga diikuti oleh seluruh OPD beserta ASN Kota Banjar di masing-masing OPD.

"Peringatan Hari Pancasila secara virtual seperti ini jangan sampai mengurangi nilai dari tujuan utama peringatan Hari Lahir Pancasila. Peringatan ini harus menjadi momentum kita untuk memperkuat ideologi Pancasila dalam setiap langkah kehidupan bernegara yang diimplementasikan dalam Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur baik secara material maupun spiritual.

Tujuan tersebut dicapai dalam wadah Negara Kesatuan RI yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat. Selain itu, Pancasila sebagai ideologi juga mencakup sikap warga negara yang mewujudkan kehidupan bangsa dan dunia yang aman, tentram, tertib dan damai."jelasnya./Tema


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Ada yang menarik di Kampung Cisalak Desa Cipedes Kecamatam Ciniru Kabupaten Kuningan, belakangan mendapatkan perhatian serius. Baik pencinta lingkungan berasal dari Bandung, instansi pemerintahan seperti Dinas Lingkungan Hidup, Pendidikan dan Kebudayaan, Pertanian dan Pangan bahkan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama.

Keunikannya ada gerakan lingkungan yang berbasis komunitas dan masyarakat setempat dengan menawarkan keeksotisan alam. Alam sebelumnya dianggap biasa-biasa saja oleh masyarakat setempat dengan penomena bebatuan berlapis-lapis di sungai. Saking dianggap biasa itu ketika ada yang mengatakan bahwa dimungkinkan situs purba.

Masyarakat Cisalak khususnya dan umumnya Desa Cipedes terhentak. Alam kesadarannya mulai diliputi ribuan pertanyaan, apakah betul di wilayah desanya bisa disebutkan situs purba dengan pelbagai rahasianya. Dikatakan ada panorama cacing purba yang melekat di batu. Ada batu nozel, yakni batu lama dilapisi batu baru.

Aja (50) salah seorang penggiat lingkungan dari Bandung, sekarang menetap di Kampung CIsalak Desa Cipedes ketika berkunjung ke Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kuningan menerangkan. Di cisalak, ada sungai purba yang perlu perhatian. Hal ini disebabkan sampah menumpuk sehingga perlu penanganan yang baik.

“Sungai Purba ini, sayang kalau tidak terawat apalagi hanya dijadikan tempat pembuangan sampah. Saya minta ke DLH, supaya memberikan edukasi kepada masyarakat supaya tidak membuang sampah ke sungai yang memiliki nilai luhur. Baik dari aspek geologi maupun riwayat bebatuannya. Mungkin terlalu dini jika disebutkan geo park,” ucapnya.

Sekretaris Dinas (Sekdis) LH, Eka Mulyawan menjawab bahwa pihaknya akan menerjunkan tim sosialisasi pengelolaan sampah dengan sistem Bank Sampah ke Dusun Cisalak.

“Dengan cara ini mudah-mudahan dapat menggugah kesadaran masyarakat supaya tidak membuang sampan ke sungai. Namun dikelola dengan baik melalui bank sampah, itu satu” paparnya.

Sambung Eka, “Kedua, untuk mengetahui itu sungai purba atau situs geologi purba. Tentunya kita harus menggunakan konsep pentahelix. Bapak dengan rekan-rekan dari Cipedes datang ke LH sudah betul. Artinya konsep penthahelix adalah konsep yang harus dibangun untuk mewujudkan keinginan itu.”

Konsep dasar pentahelix, masih kata Eka, adanya sinergitas antara masyarakat, Komunitas Penggiat Lingkungan, birokrasi, dunia akademisi dan jurnalistik bahkan dunia usaha. Komponen ini dielaborasi untuk saling melengkapi. Mungkin akademisi atau para peneliti belom dimiliki begitu pula media massa. Ini harus dibangun.

Aja pun menyampaikan bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, khususnya Budang Kebudayaan dan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata terkait sungai purba. Ia pun meminta dukungan untuk tanggal 30 September sebagai acara penanaman pohon di tepi sungai purba untuk penguatan tebing. Juga berterima kasih sudah diarahkan dengan konsep pentahelixnya sebagai bahan langkah selanjutnya.

Eka Mulyawan pun membalas ucapan Aja dengan menyatakan kesiapannya untuk datang ke Cisalak sebelum tanggal 30. Bahkan sosialisasi sampah akan dilaksanakan jauh-jauh hari. Sekaligus melaksanakan pemetaan untuk memastikan jenis tanaman apa yang cocok untuk penguatan sekaligus mampu menimbulkan sumber mata air.


Geografi Dalam Ingatan

Eka Mulyawan, menceritakan hasil penelusuran lapangan tentang Sungai Purba. Dalam jihad lingkungan ada beberepa hal yang menjadi fokus perhatiannya. Seperti manusia, hewan, tumbuhan dan geografi sebab keempat faktor itu saling melengkapi. Topografi di Dusun Cisalak Desa Cipedes sangat unik.

“Batuan yang berlapis melegkung membentuk bukit dan terhampar dalam satu punggungan. Saya menduga, bahwa batuan itu seperti batu patahan. Dalam ilmu geologi, jenis batuan patahan itu diakibatkan adanya dua lempeng besar patahan yang saling mendorong sehingga mengangkat dari dalam bumi.” Terangnya.

Lebih lanjut, Eka menyebutkan, patahan ini tidak jauh berbeda dengan Patahan Lembang, hanya di Cipedes termasuk masih aktif atau tidak. Tapi kalau merunut peristiwa gempa yang berlangsung setiap tahun. Patahan ini masih aktif. “Ini yang saya sebutkan harus menggunakan konsep Pentahelix supaya semuanya terbuka kalau ada aspek akademisnya.”


“Pak Bupati pun mengapresiasi kegiatan lingkungan dengan cara penanaman pohon di sekitar sungai dan menggugah kebudayaan melalui tundan. Beliau meminta maaf karena tidak bisa hadir di tengah-tengah masyarakat Dusun Cisalak karena giat pak Bupati sangat padat. Sehingga mewakilkan pada Dinas Lingkungan Hidup,” paparnya.

Pesan yang disampaikan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama melalui teks yang dibacakan Eka Mulyawan kepada masyarakat Dusun Cilasak Desa Cipedes. Bahwa dirinya menyambut baik prakarsa masyarakat dalam membangun sinergitas antara artepak geografi yang dipadupadankan dengan kebudayaan. Tetap semangat dan meningkatkan kreatifitas yang nantinya akan membangun pelbagai aspek kehidupan secara paripurna.

Pada kesempatan itu dihadiri Kades Cipedes A. Rusdiana, Camat CIniru Indra Ishak, Kabid Kebudayaan Emup, Kasi Sarana dan Prasananya dan Kasi Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup. (Dedi J)


JABARCENNA.COM | BANJAR - Baru-baru ini berlokasi di Aula Desa Cibeureum Kecamatan Banjar, Kapolres Banjar AKBP Ardiyaningsih, S.I.K.,M.Si. bersama Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional (KBO) Satuan Reskrim Polres Banjar Iptu Hadi Winarso, S.Sos. menyampaikan sosialisasi dan penyuluhan pada bidang hukum dan perlindungan masyarakat kepada warga masyarakat Desa Cibeureum Kecamatan Banjar Kota Banjar.

Kegiatan yang dihadiri Kapolsek Banjar, Kades Cibeureum, Perangkat Desa, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Desa Cibeureum tersebut menerima penyuluhan terkait Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

Dalam kegiatan tersebut Kapolres Banjar mengatakan penyampaikan materi terkait bidang Hukum dan Perlindungan masyarakat tersebut bertujuan agar masyarakat mengerti dan memahami prosedur hukum khususnya pada kasus KDRT.

"Ya kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait bidang hukum khususnya pada kasus KDRT, karena kasus KDRT kerap terjadi di tengah-tengah masyarakat namun terkadang korban enggan atau takut untuk melapor" ucap Kapolres Banjar, Kamis (30/09-21).

Lebih lanjut Kapolres Banjar mengatakan pihaknya mengimbau apabila terjadi kasus KDRT maupun kasus lainnya, jangan ragu untuk melapor ke pihak kepolisian.

"Dalam tingkat desa, ada Bhabinkamtibmas, Babinsa, Binadesa, maupun kepala dan perangkat Desa, sampai le RT/RW, kepala dusun, laporkan apabila terjadi tindak pidana baik KDRT maupun tindak pidana lainnya" pungkas Kapolres Banjar./Tema


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- DPC LSM Penjara Kujang Kuningan sambangi Dinas Sosial guna mengutarakan permasalahan terkait BPNT yang terjadi di Kabupaten Kuningan dengan melakukan audiensi.

Audensi diselenggarakan di aula Dinas Sosial dengan dihadiri oleh Kepala dinas Sosial Drs. Dudy, Sekretaris Dinas, Yosep, Kabid Penanganan Fakir miskin, Ence dan Kordinator TKSK, Nana.

Bima selaku kordinator LSM Penjara Kujang menyampaikan ada banyak permasalahan di lapangan terkait BPNT reguler Maupun BPNT tambahan untuk terdampak PPKM,terutama kecurangan E Warung yang menegang kartu e-valet milik KPM, serta adanya oknum oknum yang tidak bertanggung jawab agar di tindak tegas.

Bima juga mempertanyakan harga sembako yang di terima KPM jauh melebihi harga pasaran dan meminta agar para KPM diberi nota harga sehingga ada transparansi harga.

Pada kesempatan yang sama, Niki selaku sekjen Penjara Kujang mempertanyakan korelasi antara Dinas sosial dengan pihak BNI terkait penunjukan E Warung.

Selain itu juga ,salah satu LSM ini menduga ada sistem yang dibangun ,sehingga mengakibatkan kerugian pada penerima bantuan.

Menanggapi permasalahan ini, kordinator TKSK Nana, mengutarakan, "untuk percepatan program kami telah melakukan sosialisasi kepada para penerima bantuan, agar mereka paham dan tahu di E-warung mana mereka bisa mengambil bantuan setelah kartu diterima oleh mereka, artinya kartu di pegang oleh penerima dan tidak ada pengumpulan oleh E-warung "

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kuningan Dudi, menyambut baik usulan adanya nota harga untuk penerima, dirinya akan berkordinasi dengan para penyuplai barang,adapun masalah penunjukan E warung adalah kewenangan BNI.

Diakhir kegiatan, Sekdis dinsos menyampaikan bahwa data yang sekarang ini belum sempurna, masih dinamis perlu banyak perubahan namun pihaknya terus melakukan upaya perbaikan data secepat mungkin supaya tidak tumpang tindih, ucapan terimakasih pun dilontarkan atas masukan yang di sampaikan ke dinas sosial. ( Suradi )
Diberdayakan oleh Blogger.