JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Berlokasi di Lobi utama Polres Banjar, Polres Banjar menggelar tes urin Narkoba terhadap Personel Polres Banjar secara acak atau random. Senin (27/09-21)

Sebanyak 25 Personel ditest urin Narkoba baik personel Polres Banjar maupun Polsek Jajaran yang dipimpin oleh Kabag SDM Polres Banjar Kompol Dies Ratmono, S.H.,M.Si., dengan didampingi oleh

Kasi Propam Polres Banjar Iptu Yosua Sori Hamonangan, S.I.P., serta perwakilan personel Satuan Narkoba Polres Banjar, dan Kasi Dokkes Polres Banjar, serta Seluruh personel Provos dan Paminal Sipropam Polres Banjar.


Teknis Pengambilan sampel urin di toilet Mako Polres Banjar secara bergantian dengan pengawalan 2 (dua) personel Provos Sipropam Polres Banjar.

Sampel urin selanjutnya dites dengan menggunakan alat khusus dengan 6 (enam) parameter. Dihadapan personel yang di uji, personel Propam, personel Dokkes dan personel Reskoba sampel urin dilaksanakan pengetesan.

Kapolres Banjar AKBP Ardiyaningsih, S.I.K.,M.Si. melalui Kasi Humas Polres Banjar Bripka Nandi Darmawan, S.H. mengatakan Hasil tes urin terhadap 25 (dua puluh lima) personel Polres Banjar dan Polsek jajaran yang dilakukan secara Random diperoleh hasil negatif mengandung narkoba.

"Ya ini sebagai bentuk pembinaan dan pengawasan terhadap personel, menurut hasil personel yang dites diperoleh hasil negatif mengandung narkoba" Ucap Kasi Humas.

Lanjut Kasi Humas, ia mengatakatakan ke depan pelaksanaan tes urin ini akan tetap dilakukan secara berkala dan secara acak./Tema


JABARCENNA.COM | CIAMIS,- Dewan Kerja  Ranting (DKR) Satria Praja Dhitakerti, Kwartir Ranting (Kwarran) Pamarican, menggelar kegiatan seleksi calon Pengurus Antar Waktu (PAW), Masa Bhakti 2020-2023.

Kegiatan seleksi tersebut berlangsung di Aula GOR Geger Bentang, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (26/09/2021).

Seleksi dilakukan karena sebagian Pengurus DKR Satria Praja Dhitakerti Pamarican, tidak dapat menjalankan tugasnya, karena sebagian melanjutkan Sekolah diluar Kota, sebagian lain karena pekerjaan.

Ketua DKR Sartia Praja Dhitakerti, Asep Azib Al-Jupri, mengungkapkan bahwa seleksi calon Pengurus Antar Waktu (PAW), Dewan Kerja Ranting (DKR) Satria Praja Dhitakerti, harus dilakukan, karena ada kekosongan kepengurusan, dan  beberapa kegiatan harus diampu oleh Pengurus tersebut.

"Tujuan diadakannya seleksinya adalah untuk lebih memastikan kesungguhan, dan melihat kompetensi calon Pengurus, karena mereka nantinya akan mengampu kegiatan yang dilaksanakan oleh DKR, yang diikuti oleh Pramuka Penegak, dan Pandega," ungkap Asep

Asep, berpesan kepada para calon yang nantinya terpilih, agar mampu beradaptasi dengan cepat, dan bersinergi, mengemban amanah dengan penuh tanggungjawab.

"Kedepannya diharapkan lebih meningkatkan sinergi dengan Kwarran, agar kepramukaan di Kecamatan Pamarican, bisa lebih baik, dan prestasinya meningkat" jelas Asep 

"DKR sebagai wadah untuk menyalurkan kreativitas, dan wadah pengembangan kepemimpinan harus dikelola secara baik, dan maksimal," tegas Asep


Terpisah Ketua Kwarran Pamarican, Baehaki Efendi, S.Pd., mengucapkan terimakasih kepada Gugus Depan, yang telah berpartisipasi, dengan mengirimkan Peserta Didiknya, untuk mengikuti kegiatan seleksi calon Pengurus DKR Satria Praja Dhitakerti Pamarican. 

"Semoga apa yang kami laksanakan hari ini bisa memberikan sumbangsih untuk kemajuan kepramukaan di wilayah Kecamatan Pamarican. Semoga kami bisa menjadi anggota Pramuka yang berkarakter, calon-calon pemimpin masa depan, yang selalu memegang teguh Dasa Dharma, dan Tri Satya, bertanggungjawab serta dapat dipercaya", tandasnya 

Baehaki, berharap dengan adanya kegiatan perekrutan calon Pengurus DKR ini, diharapkan akan lebih menempa mental calon anggota DKR Satria Praja Dhitakerti, Pamarican.

Dengan seleksi yang meliputi tes tertulis, tes pemecahan masalah, uji skill dan wawancara, pengurus tidak hanya ikut-ikutan ingin menjadi anggota DKR, tetapi mereka yang memiliki komitmen kuat.

"Semoga kedepannya kepramukaan di Kwarran Pamarican, akan lebih berkembang, lebih giat, dan lebih maju lagi", harapnya


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Warga Desa Mekarwangi Kecamatan Lebakwangi digegerkan dengan ditemukannya mayat laki-laki yang mengapung di leuwi nini kali Cisande, Sabtu (25/09/2021).

Mayat tersebut ditemukan oleh warga yang hendak memancing. Atas adanya temuan mayat tersebut warga langsung melaporkan kepada pihak kepolisian.

Dengan adanya adanya informasi yang disampaikan oleh warga, pihak Mapolsek Lebakwangi di bantu oleh team dari mapolres dan anggota koramil langsung terjun melakukan evakuasi.

Menurut AKP Ayi Sujana SE, selaku Kapolsek Lebakwangi saat dimintai keterangan, pihaknya membenarkan dengan adanya temuan mayat laki-laki yang mengambang di sungai Cisande tepatnya di Leuwi Nini tersebut.

"Kita dibantu tim polres dan anggota Koramil untuk mengevakuasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mayat tersebut tanpa identitas untuk jenis kelamin sendiri adalah laki-laki", kata AKP Ayi

Lanjutnya, guna menindaklanjuti kepentingan dalam penyelidikan, mayat tersebut kita bawa RSUD 45 untuk dilakukan visum. Untuk motif sendiri belum dapat diketahui karena mayat tersebut sudah hampir membusuk di perkirakan sudah 4 sampai 5 hari. Pungkasnya (D2)


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Rencana pembangunan kandang ayam yang akan di garap di wilayah Desa Cikandang Kecamatan Luragung tepatnya di blok pabrik nyatanya mendapat penolakan dari warga desa setempat.

Pembangunan kandang ayam yang akan di kelola oleh PT Supratama Bandung tersebut mendapat desakan penolakan secara langsung oleh warga dengan berbondong-bondong ke Balai Desa Cikandang, Jumat (24/9/2021).

Dalam aksi penolakan tersebut, warga menyampaikan penolakan atau pengaduan tersebut kepada pemerintahan desa dengan disaksikan unsur Muspika, Muspida, pihak TNI/Polri dan Asda 2 Pemda Kuningan, Deni selaku Plt Kepala Dinas Peternakan.

Dikatakan warga Cikandang, bahwa pihaknya menolak keras rencana pembangunan kandang ayam di desanya.

"Kami menolak keras atas rencana pembangunan kandang ayam, pasalnya ketika adanya kegiatan tersebut, bukan hanya berdampak terhadap insfrastruktur (jalan) akan tetapi bau yang akan di timbulkan sangat menyengat atau terjadinya polusi yang kurang sehat" ungkap warga


Sementara dikatakan Deni, Plt Dinas Peternakan, saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan, bahwa rencana pembangunan kandang ayam tersebut salah satu program gubernur dalam meningkatkan peternak di Kabupaten Kuningan, Ucapnya

Dan mengenai adanya aksi yang digelar oleh para warga tersebut itu merupakan hal yang wajar. "Kalau memang warga menolak rencana pembangunan di lokasi tersebut mungkin akan mencari lagi lokasi yang lain", singkatnya. (D2/Iwan)



Diberdayakan oleh Blogger.