JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Salah satu upaya turut serta dalam penanggulangan Covid 19, Gereja Katolik Santo Filipus dan Bobotoh Aswaja Kota Banjar,dan Jakmania, membagikan ratusan paket makanan sehat untuk pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Gabungan pemuda Bobotoh Aswaja,Jakmania dan Gereja Katolik ini, berinisiatif membantu pasien isolasi mandiri di Kota Banjar yang saat ini angkanya terus meningkat. Paket makanan yang di berikan sebanyak 300 paket yang terdiri dari 10 butir telur, 2 bungkus biskuit, 30 butir Vit C dosis tinggi, 3 bungkus susu cair 200 ML dan nasi kotak.

Selain membagikan paket makanan sehat, Bobotoh Aswaja,jakmania dan Gereja Santo Filipus juga turut membantu pelaku usaha kecil menengah. Paket nasi kotak sengaja dibeli langsung ke pelaku UMKM di Kota Banjar. Aksi Kebhinekaan lintas agama dengan pembagian paket makanan sehat ini, juga dalam rangka mengisi hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 tahun.


Liany Tjahjadi sebagai pengurus Gereja Santo Filipus mengatakan bahwa aksi solidaritas ini adalah salah satu bentuk aksi gotong royong sesama warga Kota Banjar dalam mengatasi pandemi Covid 19.

“Bingkisan ini agar mereka menjalani isolasi mandiri dengan semangat dan penuh harap untuk sehat dan tidak merasa sendirian.” Ujarnya.

Sejalan dengan itu, ketua Bobotoh Aswaja, Adjat Sudrajat, menyampaikan bahwa pandemi ini hanya bisa diatasi dengan bergotong royong, bergandengan tangan satu sama lain, tanpa membeda-bedakan agama, ras maupun golongan.

“Kesempatan menjelang peringatan kemerdekaan Indonesia, menjadi kesempatan yang baik dalam merajut persaudaraan antar umat beragama untuk bersama-sama mengatasi pandemi ini.” ujarnya.

Bingkisan paket makanan gratis ini, rencananya akan dilakukan secara rutin di beberapa Kota Kabupaten di Jawa.

./Tema


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Masa PPKM darurat hingga PPKM level 4 tahap dua, kasus positif Covid 19 di Kota Banjar masih cukup signifikan tinggi. Satgas penanganan Covid 19 menilai, pengawasan dan kesadaran pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah masih rendah.

Pemerintah Kota Banjar dalam waktu dekat ini akan segera mengaktifkan Sport Center Langensari untuk isolasi pasien Covid 19 secara terpusat. Dipakainya kembali Sport Center kali ini, lantaran banyak pasien isolasi mandiri yang tidak layak. Selain rumah yang sirkulasi udaranya kuranh baik, jumlah penghuni yamg banyak juga dinilai rentan penyebaran Covid 19 di lingkungan keluarga.

Bahkan Satgas Covid 19 mendapat laporan, terdapat pasien yang tidak patuh menjalani isolasi dengan berkeliaran di lingkungan rumah. Nantinya petugas Satgas akan menjemput pasien yang isolasi di rumah untuk menjalani isolasi terpusat di Sport Center.

"Ini salah satu upaya kami untuk menekan kenaikan kasus positif, banyak pasien isoman yang bandel malah berkeliaran dan itu saya nilai sangat jahat menularkan penyakit berbahaya," ujar Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesih saat meninjau persiapan isolasi terpusat di Sport center, Kamis 5/8/21.

Sejumlah persiapan kini sedang dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan. Ruang tribun Sport Center nantinya akan menampung pasien sebanyak 120 orang.

Sementara fasilitas pendukung lainnya seperti dapur umum, kamar mandi, WC, AC, TV dan Wifi sudah tersedia sejak Sport Center digunakan untuk isolasi warga yang mudik lebaran di bulan Mei tahun 2020 lalu.

"Isolasi terpusat ini untuk memudahkan kami merawat, mengawasi dan memantau perkembangan Covid 19, semoga Kota Banjar bisa membaik dan segera turun level," tambah Walikota Banjar./Tema


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Salah seorang warga binaan lapas kelas llB yang bernama Ganda (70) dengan kasus pencabulan di bawa ke RSUD Banjar dikarenakan sakit namun selang beberapa menit sampai di ruangan IGD Ganda (70) meninggal dunia, Rabu 04/8-21.

Pelaku pencabulan terhadap anak kandung tersebut diganjar hukuman penjara 11 tahun, namun baru 6 bulan meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.

Kalapas Banjar, Muhamad Maulana melalui Kasubsi perawatan narapidana dan anak didik di Lapas kelas II B Banjar, Sutan Hasibuan membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Betul, alm Ganda (70) warga binaan Lapas Kelas II Kota Banjar meninggal di RSUD karena mempunyai penyakit TBC dan asma," jelasnya dilansir dari tabloidpamor.com

Dikatakan Hasibuan, alm dulu sempat dirawat di RSUD Banjar ini juga, kemudian dikarenakan kondisinya membaik dikembalikan lagi ke lapas.

"Meskipun begitu, keberadaanya di lapas juga menjalani rawat jalan rutin yang diperiksa oleh petugas medis Puskesmas Pataruman III," tuturnya.

Dikarenakan kondisinya menurun, lanjut Hasibuan tadi pagi kita konsultasi dengan Puskesmas yang sering merawat beliau yang kemudian menyarankan untuk dirujuk langsung ke RSUD Kota Banjar.

"Kemudian, setelah di RSUD kurang lebih 10-15 menit almarhumah dinyatakan menginggal dunia," pungkasnya./Tema


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Wali Kota Banjar, Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih,M.Si., menyerahkan secara simbolis bantuan paket sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 tapi belum menerima bantuan dari pemerintah, Rabu, 04/8-21.

Sebanyak 500 Paket bantuan sembako akan didistribusikan di 25 desa/kelurahan se Kota Banjar oleh Jabar Bergerak Kota Banjar.

Wali Kota Banjar menyerahkan bantuan di dua lokasi yaitu di Blok Cikadu Kelurahan Karangpanimbal dan di Blok Cibulan kelurahan Banjar. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Jabar Bergerak yang telah membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 di Kota Banjar, bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat ditengah pandemi yang belum berakhir"ucap Wali Kota.

Sementara itu, Ketua jabar Bergerak Kota Banjar menuturkan, Kota Banjar mendapat Bantuan paket sembako sebanyak 500 paket yang akan diserahkan kepada warga di 25 desa dan kelurahan di Kota Banjar.

"500 paket bantuan akan kita bagikan kepada warga secara bertahap. Hal ini untuk menghindari kerumunan warga disaat pembagian"pungkasnya./Tema
Diberdayakan oleh Blogger.