JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah Kota Banjar untuk menekan laju penambahan kasus positif dan angka kematian akibat COVID-19. Namun kasus positif COVID-19 terus melejit naik.

Satgas penanganan Covid-19 merilis, dalam sepekan terjadi penambahan kasus sebesar 430 pasien positif. Hari Senin (4/7-21), menembus rekor tertinggi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 85 pasien.

Dampaknya, dua rumah sakit rujukan yakni RSUD Kota Banjar dan RS Asih Husada dilaporkan sudah penuh oleh pasien Covid 19. Baik Dokter maupun tenaga kesehatan, kini mulai kewalahan menghadapi lonjakan kasus positif.

Sebagian besar warga yang terpapar virus Corona, kini terpaksa menjalani isolasi mandiri.


Seiring meningkatnya kasus positif, Kota Banjar kini berada dalam level 4 PPKM darurat Jawa/ Bali. Sejumlah aturan ditetapkan dalam PPKM darurat dan diharapkan dapat menekan angka penambahan kasus positif COVID-19.

Tidak hanya Satgas penanganan Covid 19 yang berjibaku menangani virus Corona ini, namun semua pihak termasuk warga harus turut andil dalam menekan laju penyebaran COVID-19 dengan disiplin terhadap protokol kesehatan../Tema


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Pemerintah Kota Banjar Bersama Polres Banjar Menggelar Patroli Gabungan di hari pertama penerapan PPKM Darurat di Wilayah Kota Banjar. Patroli dipimpin langsung oleh Wali Kota Banjar bersama Kapolres Banjar, Sabtu (3/7-21).

Patroli hari ini digelar untuk melihat bagaimana kepatuhan masyarakat terkait pemberlakuan PPKM Darurat.

Berawal dari Pendopo Kota Banjar, Tim gabungan bergerak menyusuri jalan-jalan protokol di Kota Banjar.

Disepanjang jalan masih ditemui adanya kerumunan masyarakat, petugas langsung menegur dan memberikan arahan untuk segera membubarkan diri.


Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si., menjelaskan patroli ini digelar untuk melakukan sosialisasi, himbauan maupun teguran kepada masyarakat, sehingga nantinya akan dijadikan bahan evaluasi.

Sementara itu, anggota gabungan dalam pelaksanaan PPKM darurat yang terdiri dari unsur Satpol PP, Dishub, BPBD, TNI dan Polri langsung memberi tindakan pada kerumunan warga yang ditemui saat patroli.

"Tentunya pelaksanaan PPKM darurat ini untuk mengurangi angka kematian akibat Covid-19 serta menurunkan jumlah terkonfirmasi Covid-19. Saya sangat berharap dukungan dari semua lapisan masyarakat dalam upaya pengendalian kasus Covid-19 ini. "ungkap Wali Kota.

Dihari pertama penerapan PPKM Darurat ini masih ditemukan pelanggaran, seperti masih adanya warga yang abai prokes, pedagang yang masih menyediakan tempat makan bagi pengunjung dan pedagang yang masih buka di atas jam 20.00.

Wali Kota berharap seluruh lapisan masyarakat patuh dan taat terhadap aturan PPKM Darurat, sehingga Kasus Covid-19 di Kota Banjar dapat dikendalikan./Tema


JABARCENNA.COM |BANJAR,- Pada malam pertama PPKM (Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, kompak Kapolres Banjar AKBP Ardiyaningsih, S.I.K.,M.Si. bersama Walikota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si. turun ke jalan sosialisasikan dan edukasi terkait PPKM Darurat tersebut. Sabtu 04/07-21.

Dalam kegiatan tersebut personel gabungan personel Subdenpom III/2-4 Banjar, personel Kodim 0613/Ciamis, Personel Polres Banjar, Sat Pol PP, dan Dishub Kota Banjar.

Terpantau Kapolres bersama Walikota Banjar serta Personel Gabungan menghampiri masyarakat yang masih belum mengetahui atau belum paham terkait PPKM Darurat tersebut.


"Kami tadi hampiri toko-toko, warung, pedagang kaki lima, maupun kafe yang masih beroperasi melebihi waktu yang telah ditentukan" ucap Kapolres Banjar.

Lebih lanjut Kapolres Banjar pihaknya menjelaskan dan mengedukasi terkait kebijakan PPKM Darurat tersebut.

"Tadi sudah didata, Kami sampaikan untuk ke depannya jam operasional mengikuti kebijakan PPKM Darurat, ini untuk kebaikan bersama, kebaikan Kota Banjar" lanjut Kapolres Banjar.

Terpantau rombongan berjalan kaki dari menyusuri jalan protokol kota Banjar menghampiri para pelaku usaha maupun masyarakat yang masih beraktifitas./Tema


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Permasalahan persampahan tidak hanya urusan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) saja. Namun setiap elemen masyarakat dan perangakat Negara memiliki kewajiban yang sama. Pembedanya, hanya ruang lingkup garapan dan tugas pokok fungsinya saja.

Seperti yang dilaksanakan dalam rangka Tentara Nasional Indonesia (TNI) Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 di Desa Jamberama Kecamatan Selajambe. Bersinergi antara Kodim 0615 Kuningan dengan DInas Lingkungan Hidup dan Bank Kuningan melaksanakan pembinaan pengelolaan sampah kepada warga setempat.

Kepala DInas LIngkungan HIdup Kab. Kuningan, Wawan Setiawan mengungkapkan. Selama TMMD, pihaknya tidak hanya berbicara lingkungan dengan melaksanakan penanaman pohon di lahan kritis. Namun melaksanakan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah berbasiskan Bank Sampah dan menyerahkan tong sampah.

“Berbicara lingkungan, cakupannya cukup luas. Sehingga keterbatasan kita sebagai aparatur negara hanya dapat melaksanakan sebagian kecil dari kompleksitas permasalahan lingkungan hidup. Bagian kecil dari lingkungan, misalnya mengadakan penanaman pohon di lahan kritis. Tujuannya untuk menjaga kesimbangan alam,” tuturnya.

Keseimbangan alam, sambung Wawan, memberikan daya dukung kepada alam untuk memproduksi karbondiokisda (CO2) menjadi oksigen sebagi bentuk respirasi melalui pohon atau tanaman. Hal ini sangat dibutuhkan oleh manusia sehingga manusia dapat hidup sehat dan memberikan manfaat kepada alam.

Begitu pun dengan mengedukasi pengelolaan sampah, masih kata Wawan. Sampah dapat merusak alam dan memberikan dampak negatif kepada manusia. Jika tidak dikelola secara baik. Namun jika diolah maka manfaatnya sangat besar. Selain menjaga alam, juga memberikan dampak ekonomis kepada manusia.

Hal senada diungkapkan, Kansatgas TMMD, Letkol Czi David Nainggolan melalui Dan SSK TMMD Kapten Kav Suharto. Pengolahan sampah yang baik harus dilaksanakan secara bertanggungjawab oleh masyarakat sebagai produsen sampah. Bentuk pertanggungjawabannya dengan cara mengelola sampah untuk tidak di buang ke sungai, kebun atau dibakar.

“Kami Satgas TMMD menyadari pentingnya warga untuk mendapat pengetahuan tentang penanganan sampah terutama di rumahnya sendiri. Karena bila tidak ada edukasi sampah bisa saja membahayakan bagi lingkungan," jelasnya.

Direktur Marketing Bank Kuningan, Arif Komara menyebutkan bahwa sampah dapat dimanajemen dengan baik. Melalui pembentukan Bank Sampah di desa-desa. Bank Sampah ini udah selayaknya hadir di tengah-tengah masyarakat guna menanggulangi permasalahan sampah karena tidak dimanfaatkan secara ekonomis.

“Adanya Bank Sampah, maka masyarakat melaksanakan pemilhan sampah. Yakni sampah organic dan anorganik. Kedua jenis sampah ini dapat diproses menjadi rupiah. Jenis sampah anorganik, dipilah kemudian dijual. Sedangkan organic dapat diolah menjadi pupuk atau pakan ternak, dan itu dapat menghasilkna rupiah,” tuturnya.

Masih kata Arif, sampah yang dijual langsung maupun diolah kembali dan menjadi rupiah. Harus ditabung di Bank Sampah. Karena bisa saja, hasil tabungan yang dititipkan Bank Sampah ke Bank Kuningan akan dimanfaatkan oleh warga juga baik untuk bayar pajak bumi dan bangunan (PBB) yang selama ini jadi permasalahan di desa./Dedi J /Wn


Diberdayakan oleh Blogger.