JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Ketua DPC PKB Kuningan Ujang Kosasih
JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Dalam melaksanakan kebijakan New Normal (kenormalan baru) Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan diminta untuk memperhatikan nasib Pondok Pesantren.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPC PKB Kuningan Ujang Kosasih, saat memberikan keterangan persnya, Kamis (28/5/2020).

Ia meminta Pemerintah Daerah untuk memperhatikan nasib pondok pesantren (ponpes). Sebab kebijakan kenormalan baru yang bakal diterapkan, berdampak terhadap keberlangsungan pendidikan di lingkungan ponpes.

“Kami minta kepada pemerintah daerah agar penerapan new normal ini dipersiapkan secara matang. Termasuk persiapan di pondok pesantren yang di dalamnya dengan fasilitas dan keterbatasan yang ada,” kata Ujang 

Dirinya menekankan agar pemda dapat mengalokasikan anggaran khusus bagi ponpes terkait persiapan menghadapi kebijakan new normal. Sebab banyak yang bakal kewalahan jika fasilitas penunjang protokol kesehatan Covid-19 tidak tersedia di masing-masing ponpes.

“Kita tahu bahwa pondok pesantren di Kabupaten Kuningan sangat banyak, kurang lebih 250 ponpes yang di bawah koordinasi Nahdlatul Ulama dan yang sudah berizin operasional dari Kementerian Agama sudah mencapai 175 lebih ponpes. Nah ini perlu disentuh oleh pemerintah daerah dalam menghadapi new normal,” tandasnya.

Jika new normal diterapkan, maka ponpes menyiapkan segala fasilitas penunjang untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Di sisi lain, fasilitas yang dimiliki ponpes selama ini masih banyak kekurangan.

Semua ponpes dengan keterbatasan yang ada saat menghadapi new normal, maka pengelola pondok harus menyediakan alat cuci tangan hingga masker bagi seluruh santrinya.

“Karena dalam kebijakan new normal ini, cuci tangan harus menjadi budaya, harus selalu pakai masker. Pertanyaannya, sudahkan pemda mempersiapkan hal itu khususnya bagi ponpes yang akan menghadapi new normal,” tanya Ujang yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kuningan tersebut.

Sekali lagi, Ujang menekankan pemda untuk betul-betul memperhatikan semua ponpes agar memiliki fasilitas penunjang, dalam rangka menghadapi new normal dengan protokol kesehatan Covid-19. Sehingga ada anggaran khusus yang diperuntukkan bagi ponpes, sebagai bentuk kesiapan saat menghadapi new normal, khususnya di lingkungan pondok.

Memang di ponpes ini, lanjut Ujang, luar biasa banyak santri yang datang dari berbagai daerah. Sementara fasilitas protokol kesehatan tidak terlalu mumpuni. Kemudian harus berhadapan dengan situasi dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Jadi kami minta kepada pemerintah daerah agar pondok pesantren difasilitasi. Ini dalam rangka menghadapi kenormalan baru, dan siapkan sisi perekonomian ponpes dalam menghadapi new normal tersebut,” pungkasnya


.Dedi J/Rdr

Jubir Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) Achmad Yurianto
JABARCENNA.COM | JAKARTA - Juru Bicara Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) Achmad Yurianto mengatakan hingga saat ini belum ditemukan vaksin definitif dengan standar internasional untuk pengobatan Covid-19.

Para ahli baik dunia maupun Indonesia masih bekerja keras untuk mengembangkan dan menemukan vaksin agar bisa segera digunakan.

“Sekarang satu-satunya cara yang kita lakukan bukan dengan menyerah tidak melakukan apapun, melainkan kita harus jaga produktivitas kita agar dalam situasi seperti ini kita produktif namun aman dari Covid-19, sehingga diperlukan tatanan yang baru,” kata Yuri Kamis (28/5/2020).

Menurut Yuri tatanan, kebiasaan, dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat inilah yang kemudian disebut sebagai new normal.

Cara yang dilakukan dengan rutin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan. Pihaknya berharap kebiasaan baru ini harus menjadi kesadaran kolektif agar dapat berjalan dengan baik.

“Siapapun yang mengelola tempat umum, tempat kerja, sekolah, dan tempat ibadah harus melakukan memperhatikan aspek ini, bahkan kita berharap harus menjadi kontrol terhadap kedisiplinan masyarakat,” kata Yuri.

Untuk merealisasikan skenario new normal, saat ini pemerintah telah menggandeng seluruh pihak terkait termasuk tokoh masyarakat, para ahli dan para pakar untuk merumuskan protokol untuk memastikan masyarakat dapat beraktivitas kembali namun tetap aman dari Covid-19.

Protokol ini bukan hanya dibidang ekonomi, namun juga pendidikan dan keagamaan, tentu bergantung pada aspek epidemologi dari masing-masing daerah, sehingga penambahan kasus positif bisa ditekan.




.Infopublik/IY

Menag saat menerima kunjungan Satgas Lawan Covid-19 DPR RI
JABARCENNA.COM | JAKARTA - Satgas Lawan Covid-19 DPR RI melakukan kunjungan ke Kantor Kementerian Agama, Kamis (28/5/2020).

Dalam kunjungan DPR RI tersebut diterima langsung oleh Menteri Agama Fachrul Razi di ruang rapat Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta Pusat.

Rombongan Satgas Lawan Covid-19 DPR RI dipimpin Wakil Ketua DPR RI sekaligus Koordinator Satgas Lawan Covid-19 DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad dan sejumlah anggota DPR RI dari lintas komisi, yang antara lain diantaranya yang hadir, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, Andre Rosiade, Habiburokhman, Wihadi Wiyanto, Bambang Haryadi, Charles Meikyansyah, Fauzi H Amro, Nabil Haroen, Sari Yuliati dan Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI Fuji Abdul Rohman tersebut, guna membahas kesiapan pemerintah menghadapi New Normal di Perkantoran dan Lembaga Pemerintah.

Dalam mengawali pertemuannya, Menag Fachrul Razi memaparkan lima langkah cepat Kementerian Agama dalam merespon tanggap darurat pandemi Covid-19, khususnya pada pembangunan bidang agama dan pendidikan 

Lima langkah cepat tersebut yakni: Pembentukan Tim Gusus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19, Pembangunan WA Center Kemenag Sigao Covid-19, Pencegahan Covid-19 di lingkungan Kemenag, Peminjaman gedung Asrama Haji Pondok Gede sebagai tempat isolasi sementara ODP dan PDP.

"Kelima penyedian dan pedistribusian obat-obatan ke RS Haji. Begitu juga dengan Penggunaan Dana Refocussing, Pelaksanaan WFH dan WFO, Pelaksanaan seleksi JPT dan JP Madya sesuai protokol, Sinergitas Program Pusat & Kanwil, Standar Biaya Pelaksanaan Anggaran dan Implementasi Protokol Kesehatan," kata Menag


.IY

Kegiatan Halal Bihalal secara Virtual
JABARCENNA.COM | SUKABUMI -Pemerintah Kabupaten Sukabumi gelar Halal Bihalal secara virtual, Rabu (27/5/2020). Kegiatan tersebut dipimpin langsung Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami di Pendopo Sukabumi. Sementara seluruh unsur Perangkat Daerah dan Kecamatan mengikuti dari kantor masing masing. 

Selain dijadikan moment muhasabah diri, Halal bi Halal juga dijadikan evaluasi penanganan covid 19 karenanya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sukabumi turut hadir dalam kegiatan tersebut. 

Beberapa hal yang dibahas dalam kegiatan tersebut, mulai dari strategi pelaksanaan lanjutan distribusi bansos hingga strategi dan kesiapan aparat dalam menanganan covid-19

H. Marwan Hamami mengatakan, evaluasi penanganan covid 19 untuk melihat kekurangan sebelumnya. Apalagi, di Bulan Juni mendatang sudah masuk ke tahapan perubahan atau new normal. "New normal ini harus disikapi . Sebab, tidak serta merta bebas melaksanakan berbagai aktifitas. Masyarakat bisa beraktifitas secara normal, namun harus menjalankan protokol kesehatan. Seperti tetap memakai masker dan menjaga jarak," ujarnya usai halal bihalal dan evaluasi penanganan covid secara virtual, Rabu (27/5/2020).

Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus gencar melakukan upaya dan strategi dalam melawan corona

"Kita harus lakukan komitmen bersama untuk menyelamatkan masyarakat" tegasnya

Bupati berharap, masyarakat pun turut terlibat dalam upaya penanganan dasar seperti penggunaan masker, Selalu mencuci tangan dan menjaga jarak ketika berkomunikasi. 

H. Marwan Hamami juga meminta para ASN ikut terlibat diwilayah masing masing untuk mengkampanyekan dan mensosialisasikan penanganan covid

" Kita terus gencarkan sosialisasi. Bahkan hingga ke lingkungan RT. Kita dorong perangkat di daerah hingga melibatkan ASN," ucapnya 

Menurutnya, dengan tingginya kesadaran masyarakat, akan mempercepat proses penangggulangan covid 19. Maka dari itu, peran serta masyarakat merupakan kunci keberhasilan untuk mengentaskan pencegahan covid 19.

"Mari bersama kita lakukan kerja ekstra keras untuk masuk ke tahapan new normal," ungkapnya 

Sementara itu, Sekda Kabupaten Sukabumi H. Iyos Somantri mengatakan, pemerintah telah melaksanakan PSBB. Bahkan batas akhir PSBB tahap kedua hingga 29 Mei mendatang. "Kita berharap akhir Mei atau awal Juni sudah memasuki tahapan new normal. Sehingga bisa menjalankan aktifitas secara biasa. Meskipun, tetap mengikuti protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat," terangnya.

Dalam tahap awal new normal, akan dibantu TNI Polri. Terutama dalam pendisiplinan masyarakat. "Nanti di pasar dan sebagainya akan ada TNI Polri untuk menegakan kedisiplinan," pungkasnya.


.Erik/Nenkli
Diberdayakan oleh Blogger.