JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Wakil Bupati Kuningan saat meninjau pengrajin sapu
JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Dampak pandemi Covid-19 sangat terasa bagi sektor ekonomi khususnya para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan industri kreatif di Kabupaten Kuningan.

Dampak tersebut mulai dari berkurangnya produksi, pengurangan jumlah karyawan, hingga yang terparah adalah berhentinya produksi yang pastinya berimbas pula dengan peningkatan jumlah pengangguran.

Hal ini terungkap saat Wakil Bupati Kuningan, H. M. Ridho Suganda, SH., M.Si melakukan kunjungan langsung kepada para pelaku Ekonomi Kreatif dan UMKM yang ada di Desa Sarewu dan Desa Tarikolot, Kecamatan Pancalang, Rabu (27/5/2020) didampingi Kepala Bidang Pemasaran Disporapar Kab.Kuningan, Sekretaris Kecamatan Pancalang, Unsur Forum Koordinasi Kecamatan setempat, serta perwakilan Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kab. Kuningan.

Wakil Bupati Kuningan, H. M. Ridho Suganda sengaja melakukan kegiatan kunjungan langsung kepada para pelaku Ekonomi Kreatif dan UMKM, untuk mendengar langsung dari mereka dampak Covid-19 terhadap Ekonomi Kreatif dan UMKM di Kabupaten Kuningan agar dapat membantu memberikan solusi yang tepat untuk menyelamatkannya dari keterpurukan akibat Pandemik Covid-19 ini.

“Mereka harus kita bantu dan diselamatkan, Wabah Covid-19 membuat sektor ekonomi dan dunia usaha begitu terpukul, Kabupaten Kuningan butuh para pengusaha, terutama pengusaha UMKM, oleh karena itu kita harus menjamin mereka dapat terus melakukan usahanya agar ekonomi kita pun kuat, terlebih Covid 19 berdampak kepada keberlangsungan usaha mereka,” jelas Wabup.

Beberapa para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan industri kreatif yang dikunjungi diantaranya adalah UMKM yang memproduksi Sapu, Serok Sampah, dan sikat botol.

Salah satu pelaku UMKM yang memproduksi sikat botol menyampaikan kepada Wabup dengan adanya Covid-19 sangat berdampak pada usahanya. Dikatakannya, hampir sebulan lebih ia tidak memproduksi karena terhambat bahan baku, hal tersebut membuatnya tidak memilki penghasilan.

Menanggapi hal tersebut, Wabup kuningan menyatakan sektor ekonomi khususnya para pelaku UMKM dan industri kreatif harus dibantu dan didorong bersama agar mereka tetap bisa bertahan di tengah kondisi Pandemik Covid-19 ini.

“Karena dampak dari Covid-19 ini akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan ekonomi. Semoga kunjungan ini bisa menjadikan penyemangat bagi mereka semua, karena kita punya kewajiban mempertahankan geliat ekonomi untuk bisa menjadikan kuningan sesuai visi kabupaten Kuningan yang Maju, Makmur-Agamis dan Pinunjul,” pungkasnya. 

.Suradi

Bupati Kuningan mendampingi Dirjen PFM di Kantor Pos Kuningan 
JABARCENNA.COM | KUNINGAN, - Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Dirjend. Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI melakukan monitoring penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kabupaten Kuningan, Rabu (27/5/2020)

Bertempat di Kantor POS Kuningan, Bupati Kuningan, Sekda Kuningan, Kadinsos Kuningan dan Kepala PT. POS Kuningan ikut mendampingi monitoring tersebut.

Bupati Kuningan H. Acep Purnama,SH., MH menuturkan bahwa permaslahan ataupun kendala dalam penyaluran bansos terkait data selalu ada, akan tetapi Pemkab Kuningan terus berupaya untuk melakukan up date data sebaik mungkin, " by name by adress dengan melibatkan tingkat RT/RW setempat yang lebih mengetahui masyarakatnya secara nyata, kemudian untuk menghindari nepotisme. Dan untuk pelaporan data dengan membubuhkan atau membuat berita acara untuk pertanggung jawaban data yang akurat" ucap Acep.

Dirjend. Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI Drs. Asep Sasapurnama, M. Si, mengatakan untuk permasalahan data ganda agar Pemkab memerintahkan Kepala Desa untuk mengubah KPM yang menerima bantuan sosial ganda, khusunya mengganti KPM BLT Dana Desa.

Menurut Dirjend. PFM hal ini dilakukan karena untuk penggantian KPM BLT Dana Desa relatif lebih mudah karena hanya melalui musyawarah desa/kelurahan untuk menetapkan KPM BLT Dana Desa dibandingkan mengganti KPM BST. Untuk penggantian KPM BST harus melalui sistem SIKS NG yang dikelola oleh Pusdatin Kessos, dimana data tersebut sebelumnya harus disahkan oleh Bupati/Walikota setempat. 

Pemkab Kuningan menyampaikan ucapan "terima kasih kepada Pemerintah Pusat, kepada Pak Presiden, Pak Menteri yang telah memberikan bantuan yang begitu terasa sekali manfaatnya melalui Kebijakan-kebijakan Program Pemerintah seperti BST, PKH dan lain sebagainya, sudah berjalan dengan baik penyalurannya juga tepat sasaran, by name by adressnya. 

Namun demikian memang masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki, dilengkapi" ucap Acep. 

Pemkab Kuningan juga akan mengusulkan, apabila ada data yang belum masuk kedalam program BST tersebut. 




.Dedi J

Tim evakuasi melakukan pengambilan jenazah korban
JABARCENNA.COM | BANJAR - Nasib naas menimpa pekerja penggali sumur di  Kota Banjar. 

Ahmad Taufik (56) warga lingkungan Margasari Kelurahan Bojongkantong Kecamatan Langensari Kota Banjar meregang nyawa di dalam sumur.

Berawal saat Ahmad bersama temannya Tato Irwanto (46) bekerja membersihkan sumur di salah satu rumah tepatnya di depan kantor Kelurahan Mekarsari. Saat itu Ahmad dan Tato melakukan pembersihan lumpuran sumur dengan menarik lumpur dari bawah keatas dengan menggunakan ember dan tali kerekan namun tali tersebut putus yang akhirnya menimpa kepala Ahmad dan mengakibatkan pingsan hingga akhirnya tewas di dalam sumur.

"Awalnya lagi bersihin sumur menggunakan ember dan tali tambang, pas tarikaan kedua tiba-tiba talinya putus dan ember yang isinya sampah itu menimpa korban yang mengakibatkan pingsan hingga akhirnya tewas". Kata Tato rekan kerja korban, Rabu (27/5/2020)

Sementara dikatakan Tim Evakuasi, Kejadian sekitar pukul 09.00 WIB dan berhasil di evakuasi oleh Tim gabungan dari BPBD, Rescue PMI dan Pemadam Kebakaran setelah memakan waktu 30 menit kemudian menunggu penyedotan air hingga agak surut.

"Kita lakukan evakuasi dengan hati-hati karena tempat nya agak sempit". Ujar Tim evakuasi

Polisi yang datang segera melakukan olah TKP hingga menanyakan ke beberapa saksi dan memasang garis polis line agar tidak menimbulkan kerumunan masyarakat yang banyak ingin melihat pengangkatan korban di dalam sumur.

Setelah korban berhasil di angkat di dalam sumur korban langsung di bawa ke RSUD kota Banjar untuk di lakukan visum.

.Tema

JABARCENNA.COM | BANDUNG - Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat memberikan angin segar kepada 656 guru Pesantren, Madrasah diniyah Takmiliyah, Pendidikan Al-Qur'an, Pendidikan Diniyah Formal, Satuan Pendidikan Muadalah dan Pendidikan Kesetaraan Pada Pondok Pesantren yaitu pencairan dana bantuan tunjangan/insentif yang langsung ditransfer ke rekening yang bersangkutan.

Keterangan ini disampaikan oleh Kepala Bidang PD Pontren, H. Abubakar Sidik melalui telepon genggamnya, Jumat (22/5).

"Alhamdulillah, dari awal minggu ini bantuan tunjangan/insentif guru-guru sudah diproses sesuai dengan juknisnya. Mudah-mudahan dapat dimanfaatkan sebagaimanamestinya untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari," ungkap syukur Abubakar.

Ia mengakui bahwa pencairan insentif ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terutama Kementerian Agama untuk meningkatkan kesejahteraan para guru tersebut yang terkena dampak pandemi Covid-19.

"Situasi pandemi yang belum dapat dipastikan ini tentunya berdampak pada semua aspek kehidupan dan banyak para guru yang terkena dampaknya terutama guru non PNS, maka dari itu bantuan ini merupakan dukungan untuk para guru," tuturnya.

Menambah keterangan dari Kabid PD Pontren, Wildan Taufik, Kasi Sistem Informasi Bidang PD Pontren mengatakan bahwa insentif ini sudah ditransfer dari mulai Hari Selasa tanggal 19 Mei 2020 sampai Hari Rabu tanggal 20 Mei 2020 sudah hampir seluruhnya dapat insentif.

Mengenai sumber insentif ini, Ia memastikan bahwa bantuan tunjangan/insentif ini berasal dari APBN yaitu DIPA Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Jawa Barat tahun anggaran 2020.

.Hms/IY
Diberdayakan oleh Blogger.