JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JABARCENNA.COM | SUKABUMI - Dalam rangka menyerap aspirasi dan inspirasi masyarakat kali ini anggota DPR-RI Heri Gunawan mengadakan reses di STAI Sukabumi.

Acara tersebut diadakan di aula STAI Sukabumi, Selasa (10/3/2020).

Heri Gunawan Mengatakan, Kengiatan ini adalah kegiatan rutin kita menyapa generasi muda Sukabumi, terlebih dalam rangka reses hari ini kita melakukan sosialisasi jaring aspirasi kepada generasi pergerakan milenial disini kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan kita lakukan di STAI Sukabumi.

Banyak hal untuk memotivasi milenial Sukabumi, pada dasarnya berpolitik itu bukan mencari perbedaan tapi berpolitik itu bagaimana caranya kita mencari atau menarik simpati masyarakat sebanyak-banyaknya, agar kita bisa bersama-sama membangun Sukabumi intinya seperti itu, kata Heri

Tadi pada pelaksanaannya kita coba membangkitkan semangat kawan-kawan jagan ada analog bendera HMI itu kesini tidak, teman-teman HMI itu adalah teman-teman pergerakan yang ingin sebagai mahasiswa dan orang yang beragama Islam ingin belajar berorganisasi.

Tidak sedikit orang-orang yang memiliki warna yang berbeda ada di HMI, Pada dasarnya HMI itu tidak kemana-mana tapi HMI itu ada dimana-mana, tuturnya

Nah, kami ingin kembali membangkitkan hal-hal ini kalo toh dulu mungkin HMI di cap kesalah satu partai politik, tadi kami sampaikan kepada kawan-kawan kalian boleh pegang warna apa saja tapi yang pasti kami berharap sebagai generasi milenial Sukabumi, Mari kita buktikan kalo kalian bisa berkarya yang baik untuk Sukabumi

Harapan saya kedepan kita akan lagi kegiatan, Lama-lama Aspirasi dan inspirasi mereka akan muncul dan ini sebuah tantangan untuk saya agar kita bisa menjawab untuk tindakan. pungkasnya 


Suhendi/Erik S.

H. Acep Purnama saat menandatangani Komitmen Pembangunan MPP
JABARCENNA.COM | JAKARTA - Sebanyak 43 Kepala Daerah Kabupaten/Kota tandatangani Komitmen Pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) tahun 2020.

H. Acep Purnama SH., MH selaku Bupati Kuningan juga ikut menandatangani Komitmen Pembangunan (MPP) tahun 2020 di kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN RB). Selasa, 10 Maret 2020.

Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo dan Deputi bidang pelayanan publik Kementerian PAN RB Diah Natalisa.

Dalam sambutan Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, pembangunan Mal Pelayanan Publik merupakan langkah strategis dalam perbaikan dan pelayanan publik.

"Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik itu merupakan sebuah pembaharuan, sekaligus langkah strategis dalam perbaikan dan pelayanan publik yang dikombinasikan dengan penggunaan teknologi informasi," ucapnya

Pelayanan yang dimaksud untuk masyarakat yang dioptimalkan yakni kemudahan dalam mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM), surat kelakuan baik, sertifikat tanah, pajak, paspor, akte kelahiran atau kematian, kemudian e-ktp, dan lain-lain. Demikian dikatakan Tjahjo Kumolo.

Bupati Kuningan beserta beberapa kepala daerah lain
Sementara itu Bupati Kuningan H. Acep Purnama menjelaskan bahwa nanti setiap Kabupaten/Kota akan dibangun tempat untuk memberikan pelayanan publik dalam rangka meningkatkan pelayanan pada masyarakat, mempermudah akses dan mempermudah sistem.

"Oleh karenanya saya mohon do'a restu agar rencana ini cepat terwujudkan di Kabupaten Kuningan, dimana ini merupakan sebuah konsep pemerintah hadir ditengah tengah masyarakat" ucap Bupati Kuningan.


( Dedi J / Iwn )

JABARCENNA.COM | Kuningan - Program Bus Wisata yang diluncurkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 23 Desember 2018 lalu. Setelah tahap pertama, sebanyak 13 bus wisata dihibahkan, dimana Kabupaten Kuningan ada di dalamnya mendapatkan 1 unit bus wisata. Bus Wisata ini merupakan salah satu program unggulan dari Gubernur Jawa Barat , dalam upaya memudahkan wisatawan mengakses destinasi wisata sekaligus mendongkrak sektor pariwisata Jabar.

Bus ini ditujukan bukan sebagai bis jarak jauh, hadirnya bus wisata ini bertujuan agar wisatawan mudah menjangkau titik-titik wisata di Kabupaten/Kota. Secara semangat dan pesan moral, bahwa sebetulnya banyak yang bisa dilakukan di daerah masing-masing menggunakan Bus Wisata ini.

Kini untuk kali kedua Pemerintah Kabupaten Kuningan mendapatkan kembali, Bus Single Decker ini. Dimana Bus ini telah menjadi daya tarik tersendiri di jalanan. Bentuk dan nama dari bus ini pun memiliki keunikan sesuai kekhasan daerah masing-masing. Di Kabupaten Kuningan Bus Wisata ini dinamai Bus Kemuning. Bus ini diterima Bupati Kuningan pada saat setelah apel pagi di Halaman Setda Kabupaten Kuningan, Senin (09/03/2020).

Dalam keterangannya Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH., MH mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jabar atas bantuan bus wisata untuk Pemerintah Kabupaten Kuningan. Bus Kemuning merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang direalisasikan melalui APBD Provinsi Jawa Barat pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat tahun 2019. Kemuning itu sendiri merupakan singkatan dari “Keliling Wisata Mutar Kota Kuningan”.

Mobil Bus Kemuning ini diperuntukkan sebagai mobil bus wisata keliling kota atau keliling ke objek-objek wisata. Dengan adanya mobil bus wisata ini, diharapkan dapat mendorong perkembangan sektor pariwisata di daerah termasuk di Kabupaten Kuningan. Yang pada akhirnya dapat menunjang pencapaian Visi “Jabar Juara”.

Di Kabupaten Kuningan sektor pariwisata merupakan salah satu unggulan dalam pembangunan. Sebagai salah satu unggulan maka pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan harus diupayakan semaksimal mungkin dengan memberdayakan segala potensi yang ada secara optimal.

Dengan adanya mobil bus wisata kota ini, secara otomatis akan memberikan pengaruh yang sangat positif dalam menunjang pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Kuningan, karena akan mampu meningkatkan minat wisata masyarakat.

Lebih lanjut Bupati manjelaskan, pada tahun 2019 yang Kabupaten Kuningan juga mendapat mobil bus kemuning melalui Dana CSR dari Bank BJB ke DPC Organda Kabupaten. Yang saat ini mobil bus kemuning tersebut telah beroperasi melayani wisata kota di Kabupaten Kuningan. Dengan penambahan mobil bus wisata ini diharapkan, akan semakin menunjang pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan dan Jawa Barat secara umum.

.Suradi/hms

JABARCENNA.COM | Kuningan - Sebagai organisasi yang dekat dengan masyarakat, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat menyatakan siap berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Itu perlu dilakukan guna menyukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) milik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Hal tersebut disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil usai memberikan arahan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BKKBN Jabar, di Grand Aquila Hotel Jalan Dr Djunjunan, Kota Bandung, Kamis (5/3/2020). Tampak Hadir Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan, Hj. Ika Acep Purnama, beberapa Dinas Terkait dari Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat. Rakerda sendiri dilaksanakan selama dua hari 5-6 Maret 2020.

Atalia mengungkapkan, Banggakencana merupakan langkah strategis untuk merangkul target sasaran, utamanya generasi milenial terkait pentingnya pengendalian penduduk dan program KB. Terlebih, kata dia, diprediksi pada Sensus Penduduk 2020 Online jumlah penduduk Jabar tahun ini menembus 50 juta jiwa dan itu merupakan tantangan tersendiri.

“Saya bangga dengan BKKBN Jawa Barat khususnya, termasuk juga Nasional, karena mereka menghadirkan sentuhan-sentuhan langsung pada target sasaran dengan inovasi. Jadi muncul nama baru Banggakencana itu juga saya kira satu langkah yang sangat strategis sekali bagaimana kemudian masyarakat lebih mendekatkan diri kepada program-program BKKBN ini,”terang Atalia.

“Kami PKK yang paling dekat dengan warga, sehingga program dari BKKBN atau terkait dengan pengendalian penduduk dan keluarga berencana ini yang paling dekat adalah melalui kami di posyandu dan juga dasawisma. Oleh karenanya, kami siap untuk bekerja sama dengan pemerintah, selama ini juga sudah sangat baik dengan kegiatan kesrak PKK KKBPK dan mungkin sekarang ada perubahan nama, tapi itu sudah kami lakukan secara bertahun-tahun sampai hari ini,” paparnya.

Menurut Atalia, prediksi penduduk Jabar capai 50 juta di tahun ini merupakan tantangan yang memerlukan dukungan semua pihak, karena pengendalian yang tidak maksimal dapat melahirkan dampak negatif jangka panjang, seperti kemiskinan, pengangguran, hingga penurunan kualitas kesehatan dan lingkungan.

“Jawa Barat ini diprediksi tahun ini mencapai 50 juta penduduk, mereka rata-rata kelahirannya juga tinggi, sehingga saya kira ini tugas untuk kita semua, karena ketika pengendalian terkait dengan penduduk ini tidak bisa dilakukan secara maksimal maka akan banyak sekali dampaknya, mulai dari kemiskinan, pengangguran, kualitas kesehatan lingkungan, dan ini dampaknya luar biasa,” ujar Atalia.

Untuk itu Atalia berharap program kolaboratif ini akan terus berkembang guna memudahkan BKKBN dalam menjangkau target sasaran dan mencakup isu-isu strategis kependudukan, sehingga visi masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat digapai.

“Mudah-mudahan kolaborasi ini bisa terus berkembang, bisa terus langsung menohok kepada sasaran. Mudah-mudahan target, khususnya untuk masyarakat yang sehat sejahtera dan juga berkualitas bisa terlaksana,” harapnya.

Kepala BKKBN Kantor Perwakilan Jabar Kusmana mengatakan bahwa Banggakencana merupakan program yang ditujukan untuk menyasar generasi milenial. Karenanya, program ini menjadi penting karena sekitar 25 persen penduduk Jabar termasuk pada target program Banggakencana.

Selain itu, Kusmana juga menekankan pentingnya program ini untuk didukung oleh berbagai pihak, mengingat jumlah 50 juta penduduk terbilang sangat besar, bahkan berpotensi berlipat hingga 75 juta penduduk pada tahun-tahun mendatang.

“Saat ini generasi remaja, di Jawa Barat khususnya, hampir 25 persen penduduknya remaja, mereka konotasinya tidak lagi bisa menerima bahasa-bahasa yang lama. Kita harus mendidik mereka sesuai dengan zamannya. Itu sebab mengapa BKKBN mencoba untuk me-rebranding pesan dengan sasaran milenial,” kata Kusmana.

“50 juta itu bukan jumlah yang sedikit. Dalam 50 juta itu remajanya ada 12,5 juta. Kalau remaja ini menikah, punya anak 2 saja, berarti akan lahir 25 juta lagi penduduk yang akan datang, bertambah lagi menjadi 75 juta. Belum yang lansia, beliau-beliau orang tua kita kan mesti dirawat juga, tidak boleh kita telantarkan. Sebab itu program ini menurut saya ini penting untuk mendapatkan perhatian dan dukungan,”pungkasnya.

.Anggah/hms
Diberdayakan oleh Blogger.