JabarCeNNa.com, KOTA BANDUNG -- Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan penjajakan kerja sama investasi dalam berbagai sektor dengan Kota Chongqing, salah satu kota terbesar selevel provinsi di China.
Selain sama-sama memiliki penduduk dengan jumlah yang besar, Jabar dan Chongqing memiliki kesamaan khususnya soal industri manufaktur.
Saat menerima kunjungan kerja Deputy Chairman of the Standing Committee of Chongqing Municipal People's Congress Du Liming beserta rombongannya di Golden Chopstick Resto, Kota Bandung, Jumat (6/12/19), Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun menegaskan bahwa Chongqing merupakan mitra penting bagi Jabar.
"Ini pertemuan berharga, Chongqing adalah produsen otomotif terbesar di Tiongkok yang sudah mengekspor komoditasnya ke berbagai negara. Tadi kita jajaki bidang apa saja yang akan dikerjasamakan," kata Ridwan Kamil didampingi Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum.
"Kita sama-sama punya industri manufaktur yang besar," tambah Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil.
Dalam pertemuan tersebut, Emil juga memberikan buku panduan investasi Jabar dengan total peluang investasi senilai 60 miliar dolar Amerika Serikat atau sekira Rp 847 triliun.
Meski begitu, Emil belum mau memberikan secara rinci sektor apa saja yang akan dikerjasamakan karena masih berada dalam tahap penjajakan. Kemungkinannya, kerja sama dilakukan di sektor infrastruktur dan energi.
"Di buku panduan investasi yang saya berikan, saya arahkan (investor Chongqing) ke sektor investasi infrastuktur dan energi," ucap Emil.
Emil juga meyakinkan kepada rombongan asal Chongqing itu bahwa Jabar adalah surga investasi di Indonesia. Apalagi, saat ini pihaknya tengah membangun Segitiga Rebana (Cirebon-Patimban-Majalengka) yang akan dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK.
Emil pun tak lupa mengarahkan kepada calon investornya untuk menanamkan modal di Segitiga Rebana.
"Kami menyampaikan bahwa Jabar adalah surganya investasi dan nanti akan ada KEK Segitiga Rebana, jadi kami arahkan ke sana dan mereka nanti akan melihat langsung kawasan tersebut," kata Emil.
Di akhir pertemuan, Emil juga memberikan kopi terbaik khas Jabar kepada delegasi Chongqing sebagai bagian dari diplomasi. "Mudah-mudahan kita bisa ekspor kopi juga ke Chongqing," ucapnya.
Sementara itu, Du Liming memberikan alasan ketertarikannya untuk berinvestasi di Jabar. Melalui penerjemahnya, Du Liming mengatakan bahwa Chongqing dan Jabar merupakan sister province yang cukup lama.
"Alasan kami datang karena Jabar merupakan sistem province dari Chongqing. Bagi kami Jabar adalah daerah yang penting untuk saling bekerja sama," ujar Du Liming.
Dia pun berencana akan membawa para investor Chongqing ke Jawa Barat setelah penjajakan tersebut selesai. "Setelah ini kita akan datang lagi kesini bersama pengusaha," tutupnya.