JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Kuningan - Adanya Mobil Siaga Desa atau disebut dengan Mobil serbaguna desa merupakan kendaraan roda empat yang dipergunakan untuk meningkatkan pelayanan desa dan membantu warga dalam membutuhkan layanan baik pelayanan di bidang kesehatan dan sosial.

Pemerintah Desa Sidaraja Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan sejauh ini telah mengupayakan adanya Mobil Siaga Desa guna untuk memaksimalkan pelayanan.

Menindaklanjuti pemberitaan sebelumnya, sebagaimana telah di muat media inti jaya dalam edisi 135, (18-24 November 2019) lalu, dengan judul "Mobil Siaga Desa Diduga Akan Digelapkan Oknum Perangkat Desa Sidaraja Ciawi" tersebut, nyatanya tidak dibenarkan oleh pihak aparat desa.

Menurut keterangan Toto Patoni, selaku Kasi Ekbang Desa Sidaraja Kecamatan Ciawigebang menerangkan, "benar pihak pemdes Sidaraja telah membeli satu unit mobil desa dengan harga Rp.50 juta dari bapak Kadus Manis" kata Toto, Kamis, (5/12/2019).

"Terkait berita di media inti jaya itu, pihak kita tidak merasa mobil desa siaga itu akan digelapkan" ujar Toto

Toto menjelaskan bahwa pembelian mobil siaga itu dilakukan secara terbuka dan diketahui oleh seluruh perangkat desa itupun sesuai APBDes. Dan transaksi pembelian mobil itu dilakukan oleh pelaksana kegiatan yakni Kasi Kesra dan disetujui oleh Kepala Desa serta diketahui oleh Sekertaris Desa, jelasnya

Diawal pun, sesuai dengan kesepakatan bahwa dalam pembelian mobil siaga desa tersebut itu sudah dalam kondisi perbaikan seperti halnya mobil telah di cat baru, interior baru, mesin dalam keadaan prima dan balik nama kendaraan atas nama Pemdes Sidaraja" terang Toto

Lanjutnya, Pembelian mobil siaga desa sidaraja sesuai APBDes dan prosedur. Adapun penyimpanan mobil siaga di kadus manis itu perintah kepala desa dengan tujuan keamanan karena balai desa akan di pakai untuk pelaksanaan pilkades. Demikian dikatakan Ekbang Desa Sidaraja


.Suradi

JabarCeNNa.com,- WaliKota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran ( DIPA ) dan Penyerahan Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) APBN Tahun 2020, dan Penghargaan atas Capaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP ) 5 kali berturut-turut sejak Tahun 2014 s.d Tahun 2018, serta Penghargaan sebagai Pemerintah Kota Berkinerja Terbaik II Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tahun 2017 Tingkat Provinsi Jawa dari Gubernur Jawa Barat,  H. M. Ridwan Kamil,  didampingi Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat, Sahat M.T. Panggabean, di Hotel Hilton Bandung,  Selasa,  19 November 2019.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya mengatakan, prioritas pembangunan dimulai dari penguatan berbagai program pembangunan diantaranya Penguatan Sumber Daya Manusia dan Perlindungan sosial bagi masyarakat. 

Beliau menekankan agar Satker Kementrian/Lembaga dan juga Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas Belanja, Spending better bukan spending more. 

Gubernur juga meminta agar para Kuasa Pengguna Anggaran dan Kepala Daerah dapat memastikan dan mengawal terlaksananya berbagai program prioritas yang sudah dicanangkan, dengan didukung oleh birokrasi yang efisien, melayani dan mampu bekerja secara tim.

“ Penghargaan yang dicapai diharapkan dapat memberikan motivasi dan komitmen semua Pemerintah Daerah di Wilayah Jawa Barat untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan laporan Penyelenggaraan pemerintah Daerah”  demikian dikatakan Gubernur Jabar

.Adv

JabarCeNNa.com  Banjar - Pemerintah Banjar Kota kembali menoreh prestasi, kali ini meraih penghargaan Swasti Saba Wistara atas peran aktif dan mensinergikan program serta pemberdayaan masyarakat dalam menyelenggarakan Kabupaten/Kota sehat tahun 2019.

Penghargaan diterima Walikota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada acara Penghargaan penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat tahun 2019 yang diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa 19 November 2019.

Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, setiap orang berhak atas kesehatan dan atas lingkungan yang sehat sebagaimana menjadi amanat Undang-Undang Kesehatan. Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat merupakan kerjasama antara Pemerintah dan masyarakat secara harmonis, integrasi antar sektor untuk memenuhi kepentingan masyarakat dalam upaya promotif dan preventif agar masyarakat tetap sehat dan produktif.

Sementara itu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai, topik kesehatan merupakan isu strategis dan sentral dalam rangka mendukung program prioritas pembangunan nasional yang berkaitan dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama dalam menghadapi bonus demografi.


Swasti Saba Wistara yang diraih Kota Banjar merupakan penghargaan tertinggi di bidang tatanan sosial sehat kesehatan lingkungan yang diberikan kepada kota/kabupaten yang telah menyelenggarakan 6 tatanan penilaian di antaranya tatanan permukiman, sarana dan prasarana umum, tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi, industri dan perkantoran sehat, pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat dan mandiri serta sosial yang sehat.

Walikota mengharapkan penghargaan Swasti Saba Wistara yang telah diraih bisa menjadi motivasi dan cambuk untuk menjadi lebih baik lagi, yang paling utama bisa mempertahankan prestasi yang sudah kita raih dan bisa mewujudkan lingkungan yang sehat.


.Adv

JabarCeNNa.com, Banjar - Evaluasi Pengarusutamaan Gender tahun 2019 dilaksanakan di Aula ruang rapat Sekda kota Banjar, Senin (2/12-19)

Hadir dalam Evaluasi Gender Wakil Walikota Banjar H.Nana Suryatna,Dinsos kota Banjar Asep Tatang,Camat,Desa/Kelurahan,OPD kota Banjar.

Dalam sambutannya Wakil Walikota menyampaikan Rapat Evaluasi Pengarusutamaan Gender ini apa saja pekerjaan yang sudah kita kerjakan.di tahun 2018 kota Banjar pernah mendapatkan penghargaan Pra Eka Eka Karya tingkat Utama di dalam pembangunan Gender yang ada di Kota Banjar.yang artinya kita harus mempertahankan sebuah prestasi.ucapnya.

Dalam rapat sekarang ini ada beberapa hal yang sudah sempurna berjalan dengan baik di setiap OPD.Tetapi kita masih punya kelemahan didalam proses Pembangunan  Infrastruktur dimana ramah Disabilitas kita belum melihat trotoar trotoar yang ada di kota Banjar belum ada buat Disabilitas.jelasnya.

Untuk bangunan-bangunan yang baru kita sudah ada untuk Disabilitas,sementara  untuk bangunan yang lama kita belum.jadi di sisi Infrastruktur kita harus di giat kan lagi bagaimana Infrastruktur kita bisa dirasakan atau dinikmati oleh semua golongan masyatakat yang ada di kota Banjar.

Harapannya yang pertama adalah ada kebersamaan untuk Pengarusutamaan Gender ini,karena tanpa kebersamaan ini susah untuk direalisasinya yang ke dua penghargaan itu bukan tujuan utama,penghargaan itu hanya reward akan tetapi lebih utamanya adalah Program Pembangunan dan Kebijakan yang dicanangkan oleh Pemerintah kota Banjar ini bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat kota Banjar.

Untuk Ke depan semua Infrastruktur Pembangunan harus ramah Disabilitas,ramah anak,ramah lansia,jadi masih banyak yang harus di perbaiki.kalau di OPD - OPD yang lain diluar Infrastruktur kita sudah bagus jadi kita yang belum sempurna dari Infrastruktur sama jejaring dunia usaha karena dunia usaha juga ikut andil,jelasnya.

.Tema
Diberdayakan oleh Blogger.