JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Matrial proyek yang menumpuk di jalan tanpa ada garis rambu pembatas. Foto Ist
JabarCeNNa.com, Banjar - Material bekas galian proyek di sepanjang jalan di perampatan Jarum menuju Alun alun Kota Banjar sampai hari ini masih berserakan sampai ke badan jalan. 

Selain pekerjaan trotoar di jalan Brigjen M Isa, pekerjaan trotoar di jalan nasional di depan perkantoran Purwaharja pun hampir sama. Matrial bekas galian berserakan di badan jalan. Selain itu, fasilitaa rambu keselamatan pun sangat minim

Hal itu bisa membahayakan para pengguna jalan.

"rambu pembatas proyek gak semua, sebelah sini ada, di sana nggak, apalagi kalau malam hari, bahaya, karena gak ada penerang pada rambu keselamatanya", Ujar Asep (46), salah satu pengendara sepeda motor asal Kota Banjar, Kemarin

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Ciptakarya Dinas PU Kota Banjar Tanty Indrianti, ST.,MM mengatakan, pekerjaan tersebut sudah bekerja sama dengan Aparat terkait (Kepolisian) dan juga sudah ada rambu.

“pertama tos ada rambu dan bekerja sama dengan aparat terkait (Kepolisian), kemudian sudah ada pembuangan tanah meskipun masih ada karena dipergunakan untuk pengurugan kembali”,Ungkap Tanty melaui pesan whatsApp.

Tanty menambahkan, namanya juga pembangunan, dalam setiap pembangunan pasti ada dampaknya.

“namanya pembangunan mohon maaf kepada warga, aktifitas sedikit terganggu dan ini juga sudah kami sosialisasikan, pasti setiap pembangunan ada dampaknya tetapi mudah mudahan, pasca pembangunan lebih bermanfaat dari drainasenya maupun keindahanya”, Pungkasnya.

Sekretaris MperJakon (Masyarakat Pemerhati jasa Kontruksi Kota banjar) Fikri Aditya menegaskan, bahwa setiap pekerjaan kontruksi ada syarat wajib kualifikasi dan persyaratan utama salah satunya yakni Kualifikasi personil, namun saat dilapangan tidak ada.

“itu ka nada petugas K3 nya, harusnya tidak berserakan, karena ketika bicara managemen keselamtan dan kesehatan kerja dia ahlinya, dan pastinya juga jika pertugas K3 nya ada dilapangan, tidak akan terjadi penumpukan matrial, karena petugas K3 akan menanggulangi sejak dini resiko terjadinya kecelakaan kerja baik bagi pekerja maupun juga pengendara”, Jelasnya.

Fikri menambahkan, untuk pihak terkait, seyogyanya jangan pernah mengkesampingkan  keselamatan, harus bisa meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan.

“kalau matrialnya masih dipakai ya di tata dengan baik lah, sebagian sudah di angkut, tapi sisanya jangan berserakan, selain itu juga pebatas jalan, itu kan ada galian, jangan sampai galian tersebut dan matrial membahayakan pengendara dan warga sekitar, pake bambu terus bentang tali, biar ada pembatasnya, itu murah ko”,Tadasnya.


.Ao

JabarCeNNa.com, Sukabumi - Komandan Kodim 0607/ Kota Sukabumi Letnan Kolonel Infanteri Danang Prasetyo Wibowo memberikan jam komandan kepada seluruh anggota kodim.

Dalam pemberian jam tangan terhadap seluruh anggota itu guna berkaitan dengan situasi yang berkembang saat ini.

"Kita sebagai militer dan istri prajurit harus ada etika dan mengikuti aturan yang sudah ada karena kita mempunyai aturan".ucap Letnan Kolonel Infanteri Danang Prasetyo Wibowo, Senin (14/10/2019) di aula Manunggal Kodim 0607/ Kota Sukabumi Jln. RA. Kosasih, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Dengan dihadiri kasdim 0607/ Kota Sukabumi, Seluruh Danramil, Perwira Staf Kodim 0607, Ketua Persit Cabang XVII Kodim 0607/Kota Sukabumi, Anggota persit dan  Seluruh anggota kodim 0607 /Kota Sukabumi.

Lanjut Dandim, Semua yang ada di Internet tidak semuanya benar, jadi bapak/ibu sekalian harus cermat. Apabila ada informasi jangan dikirim dulu tapi benar-benar harus dilihat kebenaran informasi tersebut. "semuanya bisa direkayasa apalagi dengan perkembangan saat ini ada program Photoshop yang hasilnya sangat halus sekali"ucap Dandim

Apa yang kita tampilkan di medsos, ada resiko gambar tersebut di capture oleh orang, yang bisa dijadikan senjata kembali untuk menyerang yang bisa di jadikan berita hoak.

Kita harus benar-benar melihat conten di medsos dengan sangat hati hati sekali. Jangan mengupload kegiatan ultah keluarga, mengupload kekayaan dan kegiatan kita terutama yg di luar rumah, karena pernah ada kejadian kejahatan terjadi pada saat orang tidak dirumah yang di ketahui dari Medsos.

Apabila mau upload silakan yang positif saja misalnya kegiatan baksos dan sosial lainya, gunakan perkembangan teknologi jaman ini dengan cermat dan bijak dan teliti."tuturnya

Bagi anak yang usianya dibawah 13 tahun jangan biarkan anak punya medsos karena pada umur segitu anak masih puber mencari jati diri. Karena  dari Medsos ada beberapa tayangan yang nyeleneh dan dengan berbagai cara mereka menampilkan agar terlihat menarik. Jejak digital dapat dicari kembali sampai kepada orang yang menyebarkan. Maka hati-hatilah dalam menggunakan medsos. Kalau terima berita yang belum jelas kebenaranya jangan langsung dishare lebih bagus lansung hapus saja. daripada kita kena undang-undang ITE tentang penyebaran berita Hoaks.".papar Dandim


.Suhendi/Sri Nenkli

Kasi Penyehatan Lingkungan, Nur Jamaludin, ST, M.Si 
JabarCeNNa.com, Kuningan - Program Sanitasi Berbasis Masyarakat Islamic Development Bank (Sanimas IsDB) Tingkat Kabupaten merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam mencanangkan pencapaian Universal Accses 100-0-100 (seratus-kosong-seratus) pada tahun 2019 khususnya pencapaian 100 (seratus) persen sanitasi Iayak. 

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan suatu terobosan yaitu program kerjasama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah yang salah satunya melalui Program Sanimas IsDB. 

Program Sanitasi Berbasis Masyarakat yang dengan dukungan dana dari Islamic Development Bank IDB tersebut untuk Kabupaten Kuningan mensasar di 28 titik lokasi di beberapa Desa/Kelurahan di tiga Kecamatan dengan masing-masing Kecamatan diantaranya Kecamatan Kuningan, Kecamatan Cigugur dan Kecamatan Kramatmulya. Hal tersebut di ungkapkan Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (DPRPP) Kabupaten Kuningan, H.M. Ridwan Setiawan, SH.,M.Si. melalui Kasi Penyehatan Lingkungan, Nur Jamaludin, ST, M.Si yang juga sebagai PPK (Pejabat Pembuat Komitment) program Sanimas IsDB saat ditemui Jabarcenna.com, Senin (14/10/2019) diruang kerjanya. 

Lebih lanjut, Nur mengatakan, "Berdasarkan kondisi saat ini Kabupaten Kuningan masih jauh dari target universal Accses 100-0-100 (seratus-kosong-seratus). Dari data Dokumen Strategi Kabupaten (SSK), dimana kondisi saat ini Kuningan masih berada di 65 persen dari target sanitasi yang diharapkan pemerintah pusat."tuturnya 

Dengan adanya program Sanimas IsDB yang bersumber dana Hibah IsDB melalui APBN ini, diharapkan bisa meningkatkan cakupan layanan sanitasi layak 100%, sehingga targetnya pada 2019 tidak ada lagi masyarakat yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS)"ucapnya 

Ia menambahkan, Program Sanimas IsDB ini berupa Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T). SPALD-T ini dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) selaku Penanggungjawab. 

Sanitasi ini menerapkan Ipal (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Komunal, dimana limbah dari rumah warga dialirkan langsung ke dalam Ipal Komunal. Ipal ini bisa memproses air limbah hingga menjadi bersih dengan bioda atau tingkat pencemarannya hingga di bawah 30 miligram per liter, sehingga aman apalabila dialirkan ke sungai."tuturnya


.Iwan

JabarCeNNa.com, Kuningan -- TKSK adalah pilar sosial yang memiliki peran untuk membantu penyelenggaraan sosial sesuai dengan lingkup wilayah penugasannya di Kecamatan. Selain itu TKSK merupakan mitra kerja Pemerintah Daerah Kab. Kuningan dengan PSKKS lainnya, yaitu LKKS, PSM, Karang Taruna, Tagana, LKS, LK3, Pendamping PKH. Ada 26 permasalahan kesejahteraan sosial yang menjadi perhatian. Namun kali ini dilakukan juga kegiatan bhakti sosial bantuan Santunan sosial, donor darah, dan pemberian kartu PBI JKN/KIS. "Ungkap Wakil Bupati Kuningan  H. M Ridho Suganda saat menghadiri acara Satu Dasawarsa 10 tahun TKSK di Desa Cipakem Kecamatan Maleber, Senin, (14/10/2019)

“Sungguh kami sangat apresiasi kepada TKSK yang selalu siap dalam mendukung pemberdyaan masyarakat Kuningan terutama para pemerlu pelayanan kesejahteraan (PPKS). Hari ini juga TKSK mampu menyelenggarakan Bhakti Sosial sebagai bentuk rasa empati terhadap sesama. Untuk itu mari kita tumbuhkan rasa nasionalisme melalui kebersamaan guna mempererat persatuan dan kesatuan memperkokoh mental yang tidak mudah menyerah pada keadaan,”ungkapnya.

Dikatakan Ketua panitia Eka Purnama, SPd. dari TKSK, mengatakan, bahwa kegiatan kali ini merupakan Satu Dasawarsa TKSK mengabdi untuk negeri dengan tema sinergisitas penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) menuju Kuningan Makmur.

Sementara, Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Kuningan Hj. Ika Acep Purnama, SE, menyampaikan selamat kepada TKSK Kabupaten Kuningan yang sudah 10 tahun menjadi mitra kami dengan mengedepankan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. “Kita bersama-sama mencoba menciptakan inovasi dan terobosan baru dalam pengembangkan model pelayanan guna mengatasi permasalahan dibidang kesejahteraan sosial, karena persoalan yang menimpa bangsa ini bukan hanya merupakan tanggung pemerintah saja akan tetapi menjadi tanggungjawab bersama seluruh komponen bangsa,”katanya.

Dalam kesempatan itu, Wabup Kuningan meninjau pembangunan Hunian Tetap (Huntap) warga Dusun Cigerut Wetan dan Cigerut Kulon Desa Cipakem akibat bencana longsor yang terjadi tahun 2018, yang sementra ini ditampung di Hunian Sementra (Huntara) berdekatan dengan Balai Desa Cipakem yang menjadi lokasi kegiatan TKSK.

Kesra Cipakem, Romli menyampaikan terimakasih kepada TKSK dan pihak lainnya yang sudah memfasilitasi memberikan bantuan semoga ada manfaatnya bagi warga. Begitu juga kepada pemerintah yang sudah merelokasi warga untuk diberikan Hunian Sementara yang kini akan berpindah ke Huntap yang sedang dibangun. Berlokasi di Blok Sarana Desa Cipakem dengan luas lahan 4,75 ha yang diperuntukan untuk 176 KK dengan 676 jiwa. Yang sebelumnya tanah ini kebun bukit, tapi sekarang sudah diratakan dan pembangunan sudah dimulai


.Iwan
Diberdayakan oleh Blogger.