JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Sukabumi - Usai peletakan Batu Pertama pembangunan mesjid di Pondok Pesantren Yatim Mabda Islam, Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami meninjau lokasi Agro Park Mabda Islam Kampung Pasirgede RT. 03/10 Desa Nyalindung Kecamatan Nyalindung, Rabu (09/10) 

Dalam Kesempatan tersebut H. Marwan Hamami melakukan penanaman pohon Kurma dan meninjau lokasi wisata agro yang didalamnya ada Domba Etawa, Merino, Pygmy serta Kuda. 

"Pemerintah Kabupaten Sukabumi saat ini mendorong pariwisata, seperti wisata agro yang idealnya lengkap dengan fasilitas seperti kebun binatang mini, trus juga menyediakan makanan yang bisa petik langsung di tempat tanpa pestisida" ungkapnya.

Bupati berharap dengan adanya agro wisata yang dikelola Pondok Pesantren Yatim Mabda Islam ini bisa menginspirasi tempat lain untuk sama-sama mengelola alam dengan baik. "Mudah mudahan tempat ini dapat menispirasi tempat tempat lain sehingga menjadi nilai kesejahtraan. Sehingga potensi yang diberikan oleh Allah dapat dimanfaatkan dan diolah dengan memanfaatkan alam untuk kesejahtraan masyarakat, kalau alam dirusak akibatnya akan ke-kita" jelasnya.


Sri Nenkli/Erik S.S

JabarCeNNa.com, Sukabumi - Bupati Sukabumi melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Masjid Jami Pesantren Yatim Pondok Pesantren Mabda Islam Nyalindung Kampung Pasirgede RT.03/10 Desa Nyalindung Kecamatan Nyalindung. Rabu (9/10)

Hal tersebut sebagai implementasi program pemerintah daerah dibidang keagamaan, sesuai dengan visi misi Kabupaten Sukabumi mewujudkan masyarakat yang religius dan mandiri.

Menurut Ketua Yayasan, Ust. Sandi Nopiandi bahwa pesantren ini akan mendirikan mesjid dengan kapasitas 1.500 orang, di atas lahan tanah seluas 2000 M2.

“Lembaga ini baru menginjak tahun ke tiga dan sudah memiliki lahan 15 Hektar di lengkapi dengan segala Insfratukturnya seperti gedung belajar, asrama, lahan pertanian, perikanan, perkebunan serta argowisata,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, H Marwan Hamami menjelaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus berupaya membantu peningkatan fasilitas keagamaan yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi.

“Mudah-mudahan menjadikan satu jalan Sukabumi lebih baik dan kemandirian, saya berharap bisa menjalankan syariat agama secara benar, dengan di bangunnya pesantren dan mesjid seperti ini kami selaku pemerintah akan mendorong karena sesuai dengan visi misi Kabupaten Sukabumi Religius dan mandiri,” tuturnya.

Ia menambahkan, dengan melakukan penguatan syiar di lingkungan birokrasi, dengan harapan jajaran pemerintah Kabupaten Sukabumi bisa memberikan dampak positif bagi pengembangan kereligian di Sukabumi.

“Tentunya kita ingin mendorong supaya ada sinegritas yang positif kabupaten Sukabumi dengan pondasi kereligiusan, fungsi peradaban di yakni dari mulai mesjid pesantren, karena itu terus didorong oleh semua kalangan baik pemerintah daerah, pengusaha dan masyarakat,” cetusnya.

Selanjutnya ia memberikan sumbangan sebesar Rp.100.000.000, diteruskan dengan peletakan batu pertama dan melakukan kunjungan ke wisata AgroPark.

Hadir pada kesempatan tersebut Assda I, Bagian sosial dan Keagamaan Setda, Ketua MUI Kabupaten Sukabumi, Sekdis Pariwisata, unsur TNI dan Polri dan tamu undangan lainnya.


Sri Nenkli/Erik S.S

JabarCeNNa.com, Sukabumi -  Karya Bhakti TNI Kodim 0607 Kota Sukabumi di sosialisasikan. Hal tersebut dilakukan guna terlaksananya pembuatan jalan di wilayah Cinumpang dan Lebaksiu Kecamatan Kadudampi Kabupaten Sukabumi. 

TNI bekerjasama dengan Pemda Sukabumi adakan bhakti sosial dan karya bhakti.  Karya bhakti ini merupakan kebijakan pemda dengan dengan membuat jalan lebar 18 meter panjang sekitar 3800 meter. Dari pemda mengadakan anggaran untuk kegiatan tersebut demi kesejahteraan masyarakat."ungkap Pasiter yang mewakili Dandim Kapten Arm Mahtom Tohari.

Lanjutnya, diharapakan program 2019 dalam pelaksanaannya bisa saling mendukung agar semua bisa berjalan sesuai dan lancar. Dan dapat dimanpaatkan oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Pungkasnya, Kamis (10/10)

Dalam kegiatan sosialisaai tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda, petani penggarap lahan, Pj Kades Sukamaju Drs As. Iriana gumilang Mpd, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan desa/ DPMD Kab. Sukabumi, Pasiter Kodim 0607, Danramil Cisaat, Kapolsek Kadudampit, Staf PU dan BPBD Kab Sukabumi.

Suhendi/Erik S.S

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio. Foto: tribunnews
Jakarta - Terjadinya penyerangan terhadap Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai Penusukan atau penyerangan kepada Wiranto dapat dibaca sebagai adanya ancaman terhadap stabilitas politik dan keamanan. Terlebih penyerangan itu dilakukan menjelang pelantikan presiden-wakil presiden pada 20 Oktober 2019.

"Sangat mengganggu. Ini karena yang diserang menteri, terlepas dari Wiranto-nya," kata Hendri dilansir Tempo.co, Kamis, 10 Oktober 2019.

Hendri mengatakan, jika penusukan itu memang murni peristiwa kriminal, penyerangan terhadap Menkopolhukam itu ibarat menusuk jantung pertahanan. Dia juga menyebut penyerangan itu menjadi tamparan bagi aparat keamanan.

Hendri pun menilai ada beberapa hal yang mesti dibenahi. Pertama, seluruh elemen bangsa harus bersatu menjaga Indonesia dari segala hal yang berpotensi mengganggu keamanan. Kedua, aparat keamanan juga kembali fokus menjalankan tugasnya dan menghindar dari ingar-bingar politik praktis.

"Ini saatnya bagi aparat keamanan untuk kembali fokus ke pengamanan daripada ikut tenggelam dalam hiruk pikuk politik praktis," ujar Hendri.

Hendri juga meminta agar aparat tak terburu-buru dalam memberikan pernyataan terkait afiliasi pelaku penyerangan dengan kelompok teroris tertentu sebelum adanya penelusuran mendalam. "Aparat harus menahan diri sebelum ada investigasi mendalam," kata dia.

Wiranto ditusuk oleh seorang lelaki ketika akan kembali ke Jakarta di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten. Wiranto mengalami dua tusukan pada bagian perut sebelah kanan.

Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan menyebut penyerang Wiranto merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ada di Bekasi, Jawa Barat. ***
Diberdayakan oleh Blogger.