JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Sukabumi - Bupati Sukabumi melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Masjid Jami Pesantren Yatim Pondok Pesantren Mabda Islam Nyalindung Kampung Pasirgede RT.03/10 Desa Nyalindung Kecamatan Nyalindung. Rabu (9/10)

Hal tersebut sebagai implementasi program pemerintah daerah dibidang keagamaan, sesuai dengan visi misi Kabupaten Sukabumi mewujudkan masyarakat yang religius dan mandiri.

Menurut Ketua Yayasan, Ust. Sandi Nopiandi bahwa pesantren ini akan mendirikan mesjid dengan kapasitas 1.500 orang, di atas lahan tanah seluas 2000 M2.

“Lembaga ini baru menginjak tahun ke tiga dan sudah memiliki lahan 15 Hektar di lengkapi dengan segala Insfratukturnya seperti gedung belajar, asrama, lahan pertanian, perikanan, perkebunan serta argowisata,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, H Marwan Hamami menjelaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus berupaya membantu peningkatan fasilitas keagamaan yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi.

“Mudah-mudahan menjadikan satu jalan Sukabumi lebih baik dan kemandirian, saya berharap bisa menjalankan syariat agama secara benar, dengan di bangunnya pesantren dan mesjid seperti ini kami selaku pemerintah akan mendorong karena sesuai dengan visi misi Kabupaten Sukabumi Religius dan mandiri,” tuturnya.

Ia menambahkan, dengan melakukan penguatan syiar di lingkungan birokrasi, dengan harapan jajaran pemerintah Kabupaten Sukabumi bisa memberikan dampak positif bagi pengembangan kereligian di Sukabumi.

“Tentunya kita ingin mendorong supaya ada sinegritas yang positif kabupaten Sukabumi dengan pondasi kereligiusan, fungsi peradaban di yakni dari mulai mesjid pesantren, karena itu terus didorong oleh semua kalangan baik pemerintah daerah, pengusaha dan masyarakat,” cetusnya.

Selanjutnya ia memberikan sumbangan sebesar Rp.100.000.000, diteruskan dengan peletakan batu pertama dan melakukan kunjungan ke wisata AgroPark.

Hadir pada kesempatan tersebut Assda I, Bagian sosial dan Keagamaan Setda, Ketua MUI Kabupaten Sukabumi, Sekdis Pariwisata, unsur TNI dan Polri dan tamu undangan lainnya.


Sri Nenkli/Erik S.S

JabarCeNNa.com, Sukabumi -  Karya Bhakti TNI Kodim 0607 Kota Sukabumi di sosialisasikan. Hal tersebut dilakukan guna terlaksananya pembuatan jalan di wilayah Cinumpang dan Lebaksiu Kecamatan Kadudampi Kabupaten Sukabumi. 

TNI bekerjasama dengan Pemda Sukabumi adakan bhakti sosial dan karya bhakti.  Karya bhakti ini merupakan kebijakan pemda dengan dengan membuat jalan lebar 18 meter panjang sekitar 3800 meter. Dari pemda mengadakan anggaran untuk kegiatan tersebut demi kesejahteraan masyarakat."ungkap Pasiter yang mewakili Dandim Kapten Arm Mahtom Tohari.

Lanjutnya, diharapakan program 2019 dalam pelaksanaannya bisa saling mendukung agar semua bisa berjalan sesuai dan lancar. Dan dapat dimanpaatkan oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Pungkasnya, Kamis (10/10)

Dalam kegiatan sosialisaai tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda, petani penggarap lahan, Pj Kades Sukamaju Drs As. Iriana gumilang Mpd, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan desa/ DPMD Kab. Sukabumi, Pasiter Kodim 0607, Danramil Cisaat, Kapolsek Kadudampit, Staf PU dan BPBD Kab Sukabumi.

Suhendi/Erik S.S

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio. Foto: tribunnews
Jakarta - Terjadinya penyerangan terhadap Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai Penusukan atau penyerangan kepada Wiranto dapat dibaca sebagai adanya ancaman terhadap stabilitas politik dan keamanan. Terlebih penyerangan itu dilakukan menjelang pelantikan presiden-wakil presiden pada 20 Oktober 2019.

"Sangat mengganggu. Ini karena yang diserang menteri, terlepas dari Wiranto-nya," kata Hendri dilansir Tempo.co, Kamis, 10 Oktober 2019.

Hendri mengatakan, jika penusukan itu memang murni peristiwa kriminal, penyerangan terhadap Menkopolhukam itu ibarat menusuk jantung pertahanan. Dia juga menyebut penyerangan itu menjadi tamparan bagi aparat keamanan.

Hendri pun menilai ada beberapa hal yang mesti dibenahi. Pertama, seluruh elemen bangsa harus bersatu menjaga Indonesia dari segala hal yang berpotensi mengganggu keamanan. Kedua, aparat keamanan juga kembali fokus menjalankan tugasnya dan menghindar dari ingar-bingar politik praktis.

"Ini saatnya bagi aparat keamanan untuk kembali fokus ke pengamanan daripada ikut tenggelam dalam hiruk pikuk politik praktis," ujar Hendri.

Hendri juga meminta agar aparat tak terburu-buru dalam memberikan pernyataan terkait afiliasi pelaku penyerangan dengan kelompok teroris tertentu sebelum adanya penelusuran mendalam. "Aparat harus menahan diri sebelum ada investigasi mendalam," kata dia.

Wiranto ditusuk oleh seorang lelaki ketika akan kembali ke Jakarta di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten. Wiranto mengalami dua tusukan pada bagian perut sebelah kanan.

Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan menyebut penyerang Wiranto merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ada di Bekasi, Jawa Barat. ***

JabarCeNNa.com, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meminta peran PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) atau Jaswita Jabar dalam meningkatkan kunjungan wisata di Jawa Barat.

Dengan begitu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat sektor pariwisata bisa optimal dalam mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia ini.

Saat memberikan arahan pada acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Jasa dan Kepariwisataan (Persero), di Kota Bandung, Jumat (11/10/19), Uu juga mengapresiasi penyelenggaraan RUPS Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2019 Jaswita Jabar.

“Harapan kami Jaswita ini adalah perusahaan yang bisa diandalkan untuk menambah PAD Pemdaprov (Pemerintah Daerah Provinsi) Jabar,” kata Uu.

“Karena semangat dilahirkannya BUMD adalah untuk menambah PAD. Kriterianya apakah perusahaan (pariwisata) ini baik atau tidak dilihat dari (jumlah) pengunjung pariwisata yang identik dengan bertambahnya PAD,” imbuhnya.

Pada tahun ini, Jaswita Jabar diproyeksikan bisa menambah PAD Pemdaprov Jabar hingga Rp3,5 miliar. Bahkan di tahun berikutnya, kata Uu, Jaswita Jabar diharapkan bisa menambah PAD Pemdaprov Jabar hingga angka Rp10 miliar.

Selain itu, Uu juga meminta soliditas di antara manajemen Jaswita Jabar sehingga bisa menciptakan unsur kebahagiaan dalam perusahaan.

“Untuk menambah kemakmuran dan kualitas pekerjaan maka unsur kebahagiaan sangat penting. Artinya soliditas di antara pimpinan dan karyawan yang lain harus benar-benar terbangun,” imbau Uu.

Direktur Utama PT PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) Deni Nurdyana Hadimin sementara itu mengatakan, perusahaan dengan call name Jaswita Jabar ini memang ingin berkontribusi secara nyata dalam peningkatan PAD Pemdaprov Jabar.

“Insyaallah kami mencoba merealisasikannya dalam bentuk RUPS RKAP kali ini. RUPS RKAP ini memang kami buat supaya lebih real, artinya pendapatan itu real bukan hanya angka di atas kertas, tapi kami memberikan kontribusi yang terbaik,” tutur Deni.

Strategi terkait, lanjut Deni, yakni pihaknya akan melakukan berbagai langkah inovasi tidak hanya ekspansi bisnis ke jasa dan properti seperti yang dulu dilakukan.

“Di periode (kepengurusan Jaswita Jabar) sekarang ini kami main di bidang kepariwisataan,” kata Deni.

Deni pun optimis target untuk PAD Pemdaprov Jabar tahun depan dari Jaswita Jabar bisa mencapai Rp10 miliar. Apalagi, ada beberapa aset yang akan diambil alih oleh perusahaan.

“Kita banyak melakukan inovasi. Di tiga bulan terakhir ini menarik aset-aset Jaswita yang kita ambil alih. Saya yakin kita akan dapat penghasilan yang cukup banyak,” ucap Deni.

“Bahkan beberapa minggu ke depan kami juga akan melakukan MoU misalnya dengan BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati), kami akan bangun hotel di BIJB,” ujarnya mengakhiri.

.Asbud

Diberdayakan oleh Blogger.