JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Kuningan - Setelah melalui proses seleksi puluhan pemuda Kabupaten Kuningan ikut Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Boarding Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Bekasi.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Kuningan, Gunarto, mengatakan, untuk Kabupaten Kuningan kita mengirimkan puluhan pemuda untuk ikut pelatihan di bekasi.

Sesuai dengan tahapan hasil seleksi beberapa hari yang lalu, peserta yang lolos seleksi itu berjumlah 15 orang dari total jumlah peserta yang ikut sebanyak 23 peserta."ucapnya saat ditemui jabarcenna.com diruang kerjanya, Senin, (5/7/2019).

Pada Hari ini kita memberangkatkan 4 peserta untuk ikut pelatihan di bekasi, dan 11 peserta lainnya akan mengikuti pelatihan nanti tanggal (11/8) mendatang sesuai dengan agenda jadwal pelatihan yang ada. Dan peserta yang lolos tersebut akan mengikuti lima program kejuruan sesuai kuota boarding training yang diminta BBPLK Bekasi yakni kejuruan otomasi elektronika; operator instrument; jaringan komputer; mobile programing; dan refrigasi komersial,"tuturnya.

Gunarto menerangkan, PBK BBPLK ini merupakan momen pelatihan dan pendidikan bagi pemuda yang belum memiliki keterampilan kerja. Setelah pelatihan selesai, diharapkan mereka mampu mengembangkan kelimuannya dan bisa membuka peluang usaha di daerahnya masing-masing."katanya

“Saya mengharapkan kepada peserta yang ikut pelatihan sekarang agar mengikuti semua pelatihan dengan baik sampai dengan lulus uji kom. Ini adalah kesempatan baik untuk menambah keterampilan untuk bekal masa depan, karena dengan modal pelatihan diharapkan peserta bisa mandiri dan membuka peluang usaha dan bisa membawa nama baik daerah” paparnya.

Menurut Gunarto, keahlian dalam dunia kerja saat ini sangat dibutuhkan. Baik di dunia industri maupun dunia usaha lainnya. Bila hanya mengandalkan ijazah, maka pemuda di Kuningan tidak bisa bersaing manakala melamar pekerjaan ke dunia industri. 


Ia berharap kepada masyarakat atau para peserta pelatihan ini bisa memanfaatkan kegiatan pelatihan yang sekarang dilaksanakan di Bekasi karena tidak hanya pelatihan yang bersifat di daerah saja silahkan bagi masyarakat atau pemuda yang ingin ikut pelatihan bisa mengikuti di luar daerah juga guna menggali potensi keahlian yang dimilikinya,” pungkasnya
.

.iwan

JabarCeNNa.com, Banjar -- Gowes Bareng Polres Banjar menjadi tajuk dalam kegiatan bersepeda gembira dalam rangka memeriahkan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke 67, dengan memulai bersepeda dari Kantor Polres Banjar dan berakhir di Banjarsari Kab. Ciamis. 

Dipimpin oleh Kapolres Banjar AKBP Yulian Perdana, S.I.K. dengan didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Banjar Ny. Indah Yulian dan diikuti oleh Personil Polres Banjar, mengambil rute Langensari, Lakbok, Purwadadi, dan Finish di Banjarsari di rumah salah satu personil Polres Banjar Bripda Prabu. 

Di sela-sela kegiatan tersebut Kapolres Banjar mengatakan bahwa kegiatan tersebut selain dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari Ke 67, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kondisi fisik dan kesehatan, serta memelihara rasa kekeluargaan di lingkungan Polres Banjar. 

"Ini (bersepeda) kami lakukan selain memeriahkan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke 67, kegiatan ini untuk memelihara kondisi fisik dan kesehatan, selain itu untuk memupuk rasa kekeluargaan dengan personil di lingkungan Polres Banjar" Ucap Kapolres Banjar. 

Kegiatan gowes tersebut diikuti oleh 15 personil Polres Banjar serta Ibu-ibu Bhayangkari menempuh rute sejauh 34 km dengan dua kali istirahat. Ny. Indah Yulian ditanya di sela-sela kegiatan mengatakan bahwa kegiatan bersepeda ini merupakan salah satu agenda kegiatan Bhayangkari Cabang Banjar dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari.

"Ini merupakan salah agenda kegiatan Bhayangkari Banjar dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari dan juga untuk memelihata kondisi fisik serta kesehatan kita" ucap Ny. Indah Yulian.

.tema

JabarCeNNa.com, Banjar -- Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan, Kota Banjar Jawa Barat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan potong menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 H, Jumat (2/8-2019).

Pemeriksaan hewan potong meliputi sapi dan kambing yang dilaksanakan di seluruh Kecamatan se- Kota Banjar.

Kepala seksi keswan kesmavet kesehatan hewan, drh Lela mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk menjaga kualitas dan kesehatan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha. Untuk daerah Banjar sementara untuk hewan kurban sapi khususnya tidak ada kendala dan tidak ada virus yang membahayakan, hanya masalah usia saja.

“Kami bertindak tegas apabila ada oknum penjual yang memaksakan untuk menjual sapi yang tidak memenuhi standar untuk dikurbankan.” jelasnya.

Lanjutnya, petugas akan keliling ke wilayah-wilayah dan lapak penjualan sapi dan kambing untuk memeriksa hewan kurban. Jika hewan kurban memenuhi kriteria layak dan sehat, akan diberikan kalung sehat dan jika ada hewan potong yang mengalami sakit akan ditangani lebih lanjut.

H. Jajang pemilik peternakan sapi mengungkapkan, dengan diadakan pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini, penjual hewan kurban merasa terbantu agar mengetahui hewan mana yang layak dan dinyatakan sehat.

“Karena saat ini pemesan hewan kurban meningkat sampai 40% dibanding tahun kemarin,” tandasnya.

Jajang, sampai bisa menjual ke luar daerah bahkan sampai Jawa tengah. Bagi masyarakat yang hendak berkurban, Dinas terkait juga mengimbau warga untuk memperhatikan kesehatan hewan kurban dengan memilih hewan kurban yang telah memakai kalung ‘sehat’.

.Tema

JabarCeNNa.com, Kuningan -- Sebanyak 28 Desa di Kabupaten Kuningan merasa resah akibat terlalu lama menunggu Program Sanimas IDB (Islamic Development Bank) yang tak kunjung terealisasikan.

Pengajuan program tersebut nyatanya dari setahun yang lalu sudah diajukan dan melalui beberapa tahap hingga akhirnya program tersebut di informasikan akan segera terealisasikan namun pada kenyataannya program yang merupakan bantuan dari luar negeri tersebut bisa di bilang Kandas.

Adanya unsur pemanfaatan oleh pihak Fasilitator

Keresahan mulai muncul disaat kejelasan informasi perihal program IDB tersebut tak tersampaikan oleh pihak dinas atau Fasilitator yang menangani hal tersebut.

Dari ke 28 Desa yang mengajukan program IDB tersebut hanya beberapa desa yang tahu bahwa program IDB tersebut di batalkan. Informasi yang berkembangpun sesuai informasi yang ada tidak di beritahukan secara menyeluruh.

Seperti apa yang dikatakan oleh Kepala desa Kadugede Kecamatan Kadugede, Dadang, pihaknya mengatakan sejauh ini kita mempertanyakan program tersebut cuman ketika saya mendengar bahwa program tersebut di batalkan maka otomatis mempertanyakan hasil dari selama pengajuan dan lain sebagainya itu mau bagaimana? "ungkapnya

Lanjutnya, desa telah mengeluarkan beberapa anggaran untuk menyambut program tersebut karena pihak kita selalu berkoordinasi dengan pihak fasilitator bahkan dalam proses pengajuan tersebut tidak sedikit anggaran yang dikeluarkan baik untuk biaya sosialisasi ke masyarakat, pembuatan akta, rekening, bahkan karena fasilitator belum mendapatkan honor, pihak desapun memberikan bayaran untuk honor pasilitator sesuai permintaan dari pihak fasilitator. kalo dijumlahkan anggaran yang telah keluar itu sekitar 13 juta yang saya tahu ada 3 desa yang dipinta uang oleh fasilitator ini dengan jumlah yang variatif "katanya Rabu (30/7/2017)

"Yang melakukan tersebut adalah koordinator fasilitator Ridwan"ucap dadang

Tanggapan Kepala Dinas 

Mengenai tidak terealisasinya program IDB, Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (DPRPP) Kabupaten Kuningan H.M. Ridwan Setiawan, MH, M.Si saat dikonfirmasi benerapa rekan Media, pihaknya mengatakan bahwa pembatalan sejumlah Desa untuk menerima bantuan tersebut bukanlah kewenangan Dinas, melainkan secara langsung oleh pihak IDB.

Pembatalan tersebut, kata Ridwan, dikarenakan Desa-Desa tersebut tidak memenuhi ketentuan yang ada dalam Petunjuk teknis (Juknis) penerima bantuan.

Menurut Ridwan, dalam Juknis memang dijelaskan bahwa sasaran penerima bantuan tersebut adalah wilayah perkotaan, sehingga dari 28 Desa dan Kelurahan hanya 2 yang pada akhirnya menerima bantuan.

"Sesuai Juknis, sasaran utama program ini memang wilayah perkotaan," ungkapnya.

Diakui Ridwan, pemasukan sejumlah Desa untuk menerima bantuan ini sebelumnya telah dikonsultasikan dengan pihak IDB, meski memang tidak memenuhi prasyarat wilayah perkotaan. Menurutnya pihak IDB tidak mempermasalahkan hal tersebut karena memang melihat dari skala prioritas.

Namun, setelah adanya pergantian pimpinan ternyata kebijakan tersebut tidak bisa direalisasikan karena harus tetap mengacu kepada Juknis yang ada sehingga sejunlah Desa harus rela tereliminasi dari daftar penerima bantuan tersebut.

"Kami pun tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang kebijakan yang awal tidak bisa diterima oleh pihak IDB," ungkap Ridwan.

Soal tidak adanya pemberitahuan dari pihak Dinas, Ridwan mengaku akan segera memanggil berbagai pihak yang terkait program ini, terutama pihak fasilitator guna mengklarifikasi dugaan adanya pungutan kepada Desa.

"Dalam waktu dekat kita akan panggil semua pihak terutama fasilitator guna mengklarifikasi hal yang saat ini menjadi polemik," tandasnya.

Saling Lempar Jawaban

Sementara itu, Hana, pendamping program IDB saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler menyatakan bahwa program IDB yang sekarang gagal dan berubah program menjadi IDB Perkotaan.

“Kalau terkait dokumen akta itu ada di pihak desa. Sedangkan rekening betul ada di saya. Sementara, terkait untuk honor pendamping pihaknya tidak pernah menerima sepeserpun dari fasilitator (Ridwan),” pungkasnya.

.Iwan
Diberdayakan oleh Blogger.