JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Banjar -- Hari Sabtu (15/6-19) kemarin, Masyarakat digemparkan oleh tenggelamnya salah satu warga masyarakat di sungai Citanduy Dusun Cibentang Kecamatan Purwaharja Kota Banjar.


Polres Banjar bersama BPBD Kota Banjar, Basarnas dan Rider 323 BP dibantu masyarakat sekitar Telah melaksanakan evakuasi dan pencarian salah satu korban Hilang yang di duga Hanyut di sungai Citanduy

Korban tenggelam yaitu bernama ALDI ALGATA yang bertempat di Dusun Randegan RT. 06 RW. 03 Desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar.

Namun pelaksanaan evakuasi sedikit terkendala dikarenakan TKP hilangnya Korban berada di palung Sungai dengan arus bawah sungai yang cukup deras.

Dalam hal ini Kapolres Banjar AKBP Yulian Perdana,SIK mengistruksikan untuk mendirikan Posko SAR di Lokasi kejadian tentunya agar memudahkan Tim evakuasi untuk berkoordinasi.

Sampai saat ini semua pihak masih berkoordinasi dalam melakukan evakuasi salah satu korban yang belum ditemukan.

.Tm

Banjar -- Dalam rangka silaturahmi, Pemuda Pancasila Kota Banjar menggelar Halal bihalal dan Rapat Pra Muscab MPC ( Majelis Pimpinan Cabang ), Jumat 14 Juni 2019. Kegiatan tersebut digelar di Rumah Makan H Joko.

Acara Halal bihalal dan Rapat Pra Muscab MPC tersebut dihadiri Wakil Walikota Banjar Nana Suryana beserta Ketua MPC kota Banjar Jojo Juarno, Ketua MPO kota Banjar H.Kursin, Ketua PAC sekota Banjar, Dankoti Banjar dan Srikandi kota Banjar.

Wakil Walikota Banjar Nana Suryana dalam sambutannya menyampaikan Halal bihalal ini adalah watoniah, jadi dengan menjaga Pancasila tetap abadi, kita sepakat Banjar ingin maju. Dan bagaimana kita bersama Pemuda kita memajukan kota Banjar "ujarnya.

"siapa tahu dari Pemuda Pancasila lahir ideologi-ideologi untuk memajukan kota Banjar menjadi kota Pariwisata."ucapnya

Lanjut Nana, dalam acara halal bihalal ini diharapkan bisa mempersatukan para pemuda di Kota Banjar bisa bersatu dengan jiwa Pemudanya. 

Ditempat yang sama dikatakan Ketua MPC Kota Banjar Jojo Juarno dalam sambutannya menyampaikan, Kepada Pemerintah Kota Banjar saya berharap Pemerintah ikut melibatkan Pemuda Pancasila dalam memajukan Kota Banjar. Dan saya siap menjadi garda terdepan untuk memajukan Kota Banjar. "demikian katakan Jojo Juarno.


.Tema

JabarCeNNa.com, Banjar -- Proses pelaksanaan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Makamah Konstitusi (MK), Jakarta yang sedang berlangsung mulai hari ini, Jumat, 14 Juni 2019. hingga 28 Juni 2019 mendatang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjar meminta masyarakat untuk mempercayakan semua proses pada mekanisme hukum.

Ketua MUI Kota Banjar, KH. Muchtar Ghozali, melalui Ketua MUI Kecamatan Langensari KH. Ahmad Matori mengatakan, jika dirasa ada kecurangan yang dialami oleh peserta Pemilu, maka harus diselesaikan dengan cara sesuai mekanisme. Semua pihak diminta mengkiuti aturan dan mempercayakan pada intitusi yang diberi kewenangan yakni MK.

"Mari kita sama-sama belajar dan belajar untuk menahan diri serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Ikuti proses hukum yang ada yaitu institusi yang diberi kewenangan untuk memutus sengketa Pemilu yakni Makamah Konstitusi," ucapnya, Jumat (14/6-19)

Lebih lanjut, ia menyampaikan dengan tegas menolak segala bentuk kerusuhan. Karena kerusuhan adalah musuh masyarakat dan kedamaian adalah kebutuhan bersama.

"Jaga persatuan, hindari perpecahan sesama anak bangsa dan kami dengan tegas menolak aksi kerusuhan dan semacamnya," ucapnya.

Menurutnya, Makamah Konstitusi pasti bersikap profesional dengan tak memihak pada salah satu kubu. Ia meminta agar tidak ada aksi demonstrasi yang bersifat kerusuhan selama sidang PHPU di MK berlangsung.

"Saya yakin dan percaya, mereka yang duduk di Mahkamah Konstitusi adalah orang orang profesional jadi tak perlu lagi kita turun ke jalan apalagi yang bersifat anarkis. Kita sudah sangat dewasa, sudah seharusnya kita menerima keputusan bersama dengan lapang dada," tandasnya.


.Tema


JabarCeNNa.com, Kuningan, Ketua Tim Penanggulangan Stunting Kabupaten Kuningan, Drs. H. Maman Hermansyah didampingi Wakil Ketua, Ir. Usep Sumirat, memimpin Rapat Koordinasi (rakor) Pencegahan dan Penanganan Stunting, di Ruang Rapat Bapppeda Kuningan, Kamis (13/06/2019).


Sebagaimana kita ketahui bahwa stunting merupakan isu nasional yang perlu ditanggulangi secara komprehensif . Selanjutnya menyikapi Surat Menteri PPN/Kepala BAPPENAS tentang Penyampaian Perluasan Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2020.

“Kabupaten Kuningan sebagai satu daerah yang masuk 100 Kabupaten /Kota Prioritas Penanggulangan Stunting. Maka perlu adanya upaya terpadu yang dilakukan secara lintas sektoral,”papar Maman.

Hadir dalam rakor tersebut, Pengarah Tim Hj. Ika Acep Purnama, Sekretaris Kepala Dinas Kesehatan, serta seluruh komposisi dan personalia tim yang terdiri dari beberapa SKPD terkait, diantaranya BPKAD, Kepala Dinas Perumahan dan Pertanahan, Kepala DPMD, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, DPPKB, Disdikbud, Kepala DPRPP, Dinas Sosial.

Tindak lanjut dari rakor tersebut, Maman menghimbau seluruh OPD agar dapat melaksanakan kegiatan, baik kegiatan spesifik maupun kegiatan sensitive dalam penanggulangan stunting, selanjutnya melaksanakan koordinasi secara intensif dengan OPD terkait. Kemudian, agar dapat melaporkan pelaksanaan kepada kami secara berkala setiap triwulan kepada kami melalui Bappeda Kabupaten Kuningan.

Pengarah Tim Penanggulangan Stunting Kabupaten Kuningan, Hj. Ika Acep Purnama dalam kesempatan tersebut memberikan arahan kepada seluruh Pokja yang hadir pada rakor. Ia memaparkan Stunting merupakan isu nasional, prelevansi stunting nasional mencapai 37,2 persen,

Masalah stunting berkaitan dengan gizi, kekurangan gizi tidak saja membuat stunting tetapi juga menghambat kecerdasan , memicu penyakit dan menurunkan produktivitas. Apabila stunting tidak segera ditanggulangi, maka akan mengakibatkan rendahnya SDM penerus bangsa (lose generation) di masa yang akan datang.

“Penanggulangan stunting dilakukan secara lintas sektor, karena permasalahan stunting bukan hanya permasalahan kesehatan saja, tetapi saling keterkaitan dengan aspek lainnya,”papar Ika.

Diharapkan setiap OPD terkait agar dapat secara sinergis melakukan kegiatan yang berkaitan dengan stunting, dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Kemudian semua pihak terkait agar secara serius menangani stunting, termasuk Kecamatan, Desa, Puskesmas, Posyandu dan sebagainya secara berkelanjutan dengan didasari data yang valid dan lokasi prioritas yang telah di tetapkan.

.Iwn
Diberdayakan oleh Blogger.