JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Sukabumi -- Pengurus Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama kabupaten Sukabumi gelar Silaturrahmi dan Buka Bersama di Balai Pudak Arum Pendopo Sukabumi. Kamis (30/5).

Acara yang bertujuan membangun sinergitas dan kekeluargaan antara Ulama dan Umaro di Kabupaten Sukabumi tersebut dihadiri Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami dan seluruh Pimpinan Anak Cabang Nahdatul Ulama se Kabupaten Sukabumi

" ini untuk pertama kalinya pengurus Nahdatul Ulama buka bersama di pendopo, awalnya mau buka bersama di PCNU tetapi ada izin dari pak Bupati untuk buka di pendopo" demikian disampaikan ketua penyelenggara, Ansori

"mudah mudahan pak Bupati diberi kekuatan untuk lebih bisa membangun Sukabumi yang lebih maju, aman dan damai sesuai dengan Visi Kabupaten Sukabumi yang religius dan mandiri" ucapnya lebih lanjut.

Sementara itu, H. Marwan Hamami dalam sambutanya menyampaikan perlu membangun dan mengokohkan semangat kebersamaan lintas sektor dalam membangun Sukabumi lebih baik

"konsekuensi logis dari upaya bersama dalam ikhtiar mewujudkan Sukabumi yang lebih adalah menguatkan semangat kebersamaan membangun maindset percepatan pembangunan, menyatukan pemahaman melalui komunikasi yang baik, melalui silaturrahmi masalah dapat dipecahkan bersama" jelas Bupati

H. Marwan juga menekankan bahwa dalam upaya mewujudkan visi Kabupaten Sukabumi yang Religius Mandiri, Pemkab Sukabumi selalu merangkul semua pihak, semua potensi dengan tujuan membangun kebersamaan untuk Sukabumi yang lebih baik

Hadir pada kesempatan tersebut Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Sosial, Kabag Bina Sosial dan Keagamaan, Perwakilan Kantor Kementerian Agama Kab. Sukabumi, Ketua MUI Kabupaten Sukabumi serta undangan lainnya.


.Erk

JabarCeNNa.com, Kota Bandung -- Mengamalkan Pancasila di era globalisasi ini harus disesuaikan dengan kondisi zaman. Salah satu tantangan dalam mengimplementasi Pancasila adalah arus informasi begitu masif melalui teknologi.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa saat menjadi narasumber pada Talkshow Kebangsaan dalam rangka menyambut Hari Lahir Pancasila, di studio TVRI Jawa Barat Jalan Cibaduyut Raya No 269, Kota Bandung, Jumat (31/5/19).

Menurut Iwa, masyarakat Indonesia sudah terbiasa hidup berdampingan dalam keberagaman secara rukun. Namun input informasi dari luar yang dibawa oleh teknologi menyebabkan perubahan masyarakat, seperti budaya, gaya hidup dan juga ideologi.

“Sekarang masalahnya bukan masalah di dalam bangsa sendiri, tapi masalahnya masukan-masukan dari luar itu demikian masif melalui berbagai teknologi,” pungkas Iwa.

“Baik itu literasi budaya, fesyen, way of life atau gaya hidup, dan sebagainya, termasuk juga ideologi, seperti radikalisme, liberalisme yang masih muncul. Dan ini sangat mudah disebarkan di era teknologi digital sekarang,” sambungnya.

Di tempat yang sama, pengamat politik dari Universitas Ahmad Yani Cimahi Arlan Siddha menilai sebagai miniatur Indonesia, Jawa Barat sukses menjaga kondusivitas.

“Bagaimana mengharmonisasikan kehidupan berbangsa inilah yang menunjukkan nilai-nilai Pancasila sudah bisa diejawantahkan di Jabar. Namun penguatan nilai-nilai Pancasila ini harus terus didorong, salah satunya adalah dengan penggunaan teknologi yang bijak,” papar Arlan.

Pakar sejarah dari Universitas Pendidikan Indonesia Erlina Wiyanarti berpandangan bahwa Pancasila harus dipertahankan di era manapun, termasuk di era kemajuan teknologi seperti saat ini. Baginya, sifat Pancasila yang universal dan terbuka menjadikannya dapat diterima oleh manusia di zaman apapun, sehingga tidak ada alasan untuk menekan implementasi Pancasila.

“Pancasila di era manapun harus dijaga. Dari sisi sejarah, mungkin yang lain bisa mundur, habis masanya. Tapi Pancasilanya jangan, Indonesianya jangan,” kata Erlina.

“Jadi, apakah kita menguasai teknologi atau teknologi yang menguasai kita, Pancasila itu ada di situ. Setiap sila sifatnya sangat universal, sangat terbuka, sangat bisa menampung manusia zaman apapun,” katanya.



.Asbud

JabarCeNNa.com, Kuningan -- Upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila Tingkat Kabupaten Kuningan, dipusatkan di Lapang Pandapa Paramarta, Komplek Stadion Mashud Wisnu Saputra, Sabtu (1/6/2019). Bertindak sebagai pembina upacara Bupati Kuningan H. Acep Purnama.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI, Hariyono, dalam sambutan yang dibacakan Bupati Kuningan H. Acep Purnama, mengatakan sebagai bangsa yang besar tidak akan meninggalkan sejarah.

"Apa yang oleh Bung Karno pernah disebut "Jas Merah" untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara. Itulah kita memperingati Hari Kelahiran Pancasila sebagai kebanggaan nasional,"

Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa bagi bangsa Indonesia.

"Pancasila sebagai suatu keyakinan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan, keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antrofologis dan sosiologis masyarakat," jelasya.


.Angga

JabarCeNNa.com, Kuningan --Bupati Kuningan H. Acep Purnama, memantau perkembangan harga kebutuhan bahan pokok di Pasar Baru Kuningan, Jumat (31/5/2019). Ia didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Agus Sadeli Drs. Agus Sadeli, M.Pd, Kepala Bidang Perdagangan Erwin Setiawan, SE dan Kepala Bidang Pasar Murdiana, SE, melakukan peninjauan di beberapa kios pasar tersebut.

“Terimaksih kepada petugas yang sudah berbakti kepada daerah, kedepan mudah-mudahan ada peningkatan kesejahteraan atas apa yang telah kita kerjakan, ” tutur Bupati Acep, saat memberikan arahan kepada petugas di UPTD Pasar Baru.

Bupati berpesan kepada petugas selain agar terus memantau persediaan bahan kebutuhan pokok dan perkembangan harga, juga petugas agar menjaga kekompakan, terutama memberikan keamanan dan kondusifitas di wilayah pasar. “Antisipasi kebakaran, antisipasi sabotase, penjagaan pada malam hari untuk ditingkatkan, arus lalu lintas harus diatur dengan baik,” imbuhnya.

Usai memberikan pengarahan Bupati Acep bergegas menuju kedalam pasar untuk langsung melakukan monitoring. Bupati mengunjungi pedagang yang menjual pakaian, penjual buah, sayur mayur dan daging.

“Monitoring ini dilakukan untuk mengetahui harga kebutuhan pokok jelang lebaran, ketersediaan stok hingga keamanan produk makan dan minuman yang dijual. Dan Alhamdulillah hasil dari monitoring ini harga-harga masih stabil” jelasnya

.Angga
Diberdayakan oleh Blogger.