JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Tasik - Berdasarkan perintah Aspers Kasau Nomor : T/44/2019 tanggal 30 April 2019, Komandan Lanud Wiriadinata Letnan Kolonel Pnb M. Pandu Adi Subrata, S.H. beserta seluruh Personel Lanud Wiriadinata yang beragama Islam baik Perwira , Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil, menggelar Shalat Dhuha, Do’a bersama dan Tadarus Al-Qura’an (Murottal Al-Qur’an) di Masjid Al-Mustaqim Lanud Wiriadinata, Rabu (8/5-2019)

Kegiatan ini untuk mengisi di bulan suci Ramadhan, agar mengoptimalkan kegiatan dalam rangka meningkatkan kesalehan Spiritual dan kesalehan sosial Parjurit dan PNS TNI AU, sehingga lebih memahami nilai luhur Ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Shalat Dhuha dan Do’a bersama awal dari kegiatan tersebut di lanjutkan dengan Tadarus Al-Qura’an (Murottal Al-Qur’an) yang dipimpin oleh Kasubsi Bintal Lanud Wiriadinata PNS Drs.Nurul Mutaqin.

Sebelum Tadarus Al-Qura’an di mulai, terlebih dahulu dilaksanakan jam Komandan, dimana Komandan Lanud Wiriadinata menyampikan pengarahan dari Komando atas kepada seluruh  Personel Lanud Wiriadinata, agar lebih memberikan pemahaman tentang penggunaan media sosial (medsos) pribadi baik  itu Facebook, Twitter, Instagram dan juga WhatsApp agar tidak digunakan untuk memposting yang bersifat menentang kebijakan Pemerintah maupun Pimpinan TNI,"ungkapnya.

Dia menekankan kepada seluruh personel TNI khususnya TNI AU untuk tidak memberikan komentar dalam medsos yang berkembang saat ini yaitu tentang Pilpres dan Pileg baik itu masalah Quick Count ataupun lainnya yang dapat merugikan dan merusak citra Institusi TNI khususnya TNI AU,"jelasnya.

Mari kita manfaatkan medsos secara Professional dengan menggunakan Etika Berkomunikasi yang baik dan sopan, opini pribadi yang secara Kedinasan tidak dipublikasikan melalui medsos namun disampaikan dengan aturan yang berlaku,dan memberikan tindakan atau sanksi tegas terhadap Parjurit TNI AU dan PNS TNI AU yang melanggar sesuai ketentuan hukum yang berlaku sebagai efek jera sehingga hal serupa tidak terulang kembali.ucapnya.

“Mari sama-sama lebih dewasa dan bijak dalam penggunaan media sosial, jangan karena media sosial kita semua terkena masalah baik secara pribadi ataupun kedinasan” pungkas Komandan Lanud Wiriadinata.


.Hms AU/tm

Tim Operasi Gabungan merazia tempat Kos-Kosan. Ist
JabarCeNNa.com, Banjar -- Polsek Banjar Dan Danramil 1313 Kota Banjar menggelar Operasi Pekat selama Ramadhan. Operasi ini di gelar untuk mengantisipasi kejahatan dan penyakit masyarakat di bulan Ramadhan.

Kegiatan razia gabungan di bulan Ramadhan tersebut menerjunkan sebanyak 15 anggota TNI-Polri. Sebelum operasi pekat dilakukan, Polsek Banjar Kompol Dadi Suhendar S.H dan Danramil 1313 Kota Banjar Mayor Inf Agung Subekti melaksanakan Apel di depan Polsek Banjar. Rabu 8 Mei 2019
Kapolsek dan Danramil sedang memantau kondisi dilapangan. Ist
Titik kegiatan razia operasi pekat bulan radhan dimulai Polsek menuju Taman kota Banjar, Taman yang di belakang Kantor Golkar, dan di lanjutkan ke tempat kos-kosan yang berada di wilayah Hukum Polsek Banjar.

Kapolsek Banjar Kompol Dadi Suhendar S.H. saat ditemui usai melaksanakan giat razia di bulan Ramadhan mengatakan,  "ini adalah kegiatan KKYD Kegiatan yang ditingkatkan bersama Operasi Pekat dalam rangka cipta kondisi pada bulan suci ramadhan. sasarannya penyakit masyarakat yang salah satunya miras, prostitusi, obat obatan terlarang, petasan dan kos-kosan. "ungkapnya.

Sementara dari hasil razia hanya orang berkumpul di taman kota atau di jalan dan kita hanya memberi himbauan kepada mereka untuk segera pulang."jelasnya.

Kegiatan ini dilakukan mungkin sampai menjelang lebaran karena maksud dan tujuan untuk Cipta kondisi dalam rangka bulan suci ramadhan, agar di kota Banjar dalam kondisi aman dan tertib,"jelasnya.

.Tema

Juru parkir yang meninggal dunia di duga minum miras oplosan jenis ciu dan gingseng. Ist
JabarCeNNa.com, Banjar -- Seorang juru parkir di Banjar dilaporkan tewas setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan sehari semalam.

Dobo Hermanto alias Bosim yang beralamat di Lingkungan Babakan Sari Rt.004 Rw.10 Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman tewas setelah diduga minum miras atau minuman keras oplosan.

Sebelum menjalani perawatan di RSUD kota Banjar, Bosim hanya bisa terbaring lemas di ruang UGD. diduga tidak kuat Lelaki paruh baya tersebut akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit setelah dirinya diduga menenggak miras oplosan jenis Ciu dan Ginseng. 

Menurut Tanto warga yang sama satu kampung dengan Dodo Hermanto mengatakan, saat saya lewat depan rumah Bosim (Dodo) saya melihat Bosim sedang duduk di depan teras rumahnya lalu saya menghampiri dan bertanya Kenapa Her? Tanyanya.

Dodo Hermanto pun menjawab "saya bangun tidur terasa sakit dada dan penglihatan kabur ga jelas jadi buram,"terang tanto 

Sontak tanto pun mencurigai sodara Hermanto dan bertanya "habis minum apa?" tanya Tanto

"saya sudah minum Ciu dan Gingseng sehari semalam"jawab Herman

Melihat kejadian tersebut tidak berselang lama Herman pun lansung di bawa ke RSUD oleh Tanto dan masuk UGD untuk diberi pertolongan. Namun naas kondisi Hermanto malah tambah ngedrop dan akhirnya meninggal dunia sekitar jam 17.00 wib.

Sang juru parkir pun di bawa pulang oleh keluarga untuk di mandikan,di sholatkan dan di makamkan oleh pihak keluarganya


.Tm

Pengrajin Kolang-Kaling yang tengah mengupas bahan yang sudah matang. Ist
JabarCeNNa.com, Ciamis -- Bulan suci Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi sebagian besar warga satu Kampung di Blok Siluk, Dusun Sambungjaya, RT 19, RW 08, Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Wilayah itu bahkan lebih dikenal sebagai Kampung Curuluk alias Kampung Kolang-kaling. 
 
Setiap Ramadan, kegiatan di kampung yang terletak di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, bergeliat. Pasalnya, setiap bulan puasa, pesanan kolang-kaling meningkat tajam. Satu orang pengrajin kolang-kaling di kampung itu dapat memenuhi pesanan hingga satu ton setiap pekan untuk pasar lokal dan luar seperti Sidareja, Gandrung, Cilacap, Majenang, Wanareja, dan daerah lainnya.  
 
"Mungkin sudah menjadi tradisi tahunan setiap masuk bulan puasa tiba, hampir setiap orang, menjadi pengrajin kolang-kaling musiman, untuk memenuhi pesanan dari berbagai pasar diwilayah Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan pasar-pasar diwilayah Propinsi Jawa Tengah," Ujar Warsito, saat ditemui ditempat pengolahan kolang-kaling, Rabu, 08 Mei 2019.
 
Untuk memenuhi pesanan kolang-kaling tersebut, biasanya para pengrajin melibatkan anggota keluarganya atau warga lainnya dalam memproduksi bahan makanan yang terbuat dari buah aren tersebut.  
 
"Bahkan tidak hanya orang tua, anak usia sekolah pun di kampung ini, setiap harinya turut membantu orang tuanya dalam pengolahan kolang-kaling, agar mendapat tambahan uang jajan selama bulan Ramadhan,"jelasnya  
 
Proses pengolahan kolang-kaling sendiri masih mempergunakan alat sederhana, buah aren yang sudah dipetik dari pohon selanjutnya direbus hingga matang, setelah matang dikupas dan ditumbuk terlebih dahulu agar terlihat pipih dan teksturnya kenyal.  
 
"Paling sedikit dalam seminggu kami bisa memproduksi dua hingga tiga kwintal kolang-kaling. Kalau lagi ramai bisa mencapai 1 ton, harga kolang kaling sendiri saat ini Rp. 10.000,- per kilogram," katanya.  
 
Hal senada juga diungkapkan pengrajin kolang-kaling lainnya, Usup, mengatakan bahwa datangnya bulan suci Ramadhan ini, bagi kami adalah berkah, dan bisa mendatangkan rejeki, untuk mendapatkan tambahan penghasilan dari menjual hasil olahan kolang-kaling.  
 
"Semuanya bekerja mengolah kolang-kaling, mulai dari mencari bahan, menumbuk sampai proses penjualan. Bulan puasa menjadi berkah tersendiri bagi warga masyarakat disini, ketika warga lain sibuk bekerja keluar kota, warga kami sebaliknya, sibuk dihalaman rumah dan di kebun-kebun, mengambil, mencari dan mengolah buah Aren untuk dijadikan kolang-kaling,"ujarnya



.BK/Tm
Diberdayakan oleh Blogger.