JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Kuningan -- Sistem pengairan irigasi telah menjadi salah satu cara untuk mengairi lahan pertanian. Jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Dari sinilah pintu air dibutuhkan untuk mengatur debit air yang keluar dari bendungan dan yang menuju ke lahan pertanian.

Namun apa daya ketika lahan pertanian tersebut tidak terproduksinya sumber air yang melimpah dikarenakan pintu air yang tidak terkontrol dan terawat menyebabkan produksi dari lahan pertanian tersebut kurang memuaskan.

Seperti halnya yang terjadi di kabupaten kuningan dari jumlah keseluruhan pintu air yang ada di kabupaten kuningan itu sebanyak 500 lebih pintu air. Namun kondisinya banyak pintu air yang tidak berpungsi atau rusak.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kab. Kuningan, Aris Susandi. ST, M.Si, mengatakan untuk jumlah keseluruhan pintu air yang ada di kabupaten kuningan itu sebanyak 500 lebih, dan memang kondisinya kurang terkontrol dan pakta dilapangannya banyak kasus dalam pencurian beberapa bagian pintu air. "ucap Aris saat ditemui Jabarcenna.com. Senin, 22 April 2019.

"akibat ulah tangan nakal jadi ada saja beberapa bagian dari pintu air tersebut hilang dan ada juga yang kondisinya sudah rusak,"kata aris

Selama ini, pihaknya mengaku kesulitan melakukan pemantauan terhadap ratusan pintu air yang tersebar di Kuningan tersebut. Pasalnya, jumlah petugas yang ada di lapangan jumlahnya tidak sebanding dengan pintu air.

"petugas kita terbatas, dan anggaran untuk pemeliharaan pintu air tersebut dari mulai saya menjabat di bidang pengairan memang tidak ada, kita sih sudah mengusulkan untuk pemeliharaan tersebut namun itu tidak pernah ada,"ungkapnya.

Untuk mengantisipasinya, pihak kita baru bisa sebatas mengimbau kepada petugas di lapangan untuk intens melakukan pemantauan dan perawatan terhadap pintu air. Dia juga meminta supaya masyarakat dan perangkat desa untuk proaktif ikut menjaga dan memantau pintu air yang ada di wilayahnya.

"Kami meminta bantuan masyarakat dan perangkat desa untuk menjaga pintu air. Sebab, kami memang tidak bisa bekerja sendiri karena petugas juga belum tentu dari situ," terangnya.

.Iwan



JabarCenna.com, Sukabumi -- Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Warnasari Didin Komarudin, telah mengambil sumpah dan melantik 52 orang Anggota Pamsung, TPS Pemilu Presiden/Wakil Presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPRD Kabupaten Sukabumi, yang akan ditugaskan di 26 TPS tersebar diseluruh pelosok Desa Warnasari. Sabtu (13/4) pekan lalu

Dalam arahannya Didin Komarudin menitipkan sepenuhnya pengamanan TPS beserta seluruh alat Pemilu sejak dialokasikan ke masing masing TPS sampai dengan dilaporkannya seluruh hasil pemilu melalui berita acara serah terima dengan Panitia Pemilihan Kecamatan Sukabumi.

Acara dihadiri Kepala Desa Warnasari, Babinkamtibmas, Babinsa Warnasari Kasi Trantib Kecamatan Sukabumi serta seluruh Anggota PPS Desa Warnasari. Kepala Desa yang turut memberikan sambutan, menekankan kepada seluruh anggota pamsung TPS yang telah dilantik agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya, tulus ikhlas, dilandasi rasa pengabdian dan penuh tanggung jawab, untuk terciptanya pemilu yang berkualitas, demi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kondisi damai, aman, tenteram, menuju kesejahteraan rakyat yang berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. 

Sambutan dilanjutkan oleh Babinkamtibmas Desa Warnasari yang dalam kesempatannya menyampaikan arahan tentang teknis pengamanan di masing masing TPS nya, agar senantiasa berkoordinasi dengan petugas Kepolisian yang melingkupi TPS sesuai penugasannya. Sambutan terakhir disampaikan Kasi Trantib Kecamatan Sukabumi yang menegaskan perihal dasar dasar hukum tentang tugas Pamsung Pemilu. Bahwa Pemilu Tahun 2019 dalam hitungan hari tepatnya tanggal 17 April 2018 akan dilaksanakan, untuk itu setiap anggota pamsung harus mengetahui dan menguasai fungsi tugasnya. Acara ditutup dengan do'a seraya memohon petunjuk, keridhaan dan perlindungan Dzat Illahi Rabbi, agar pemilu dapat berjalan lancar, aman dan tertib, menghasilkan produk yang berkualitas bagi kepentingan Bangsa dan Negara.

Ketua PPS Desa Warnasari Didin Komarudin menambahkan bahwa penyelenggara pemilu nasional 2019 khusus nya yang ada di Desa Warnasari yang terdiri dari 26 TPS diharapkan sukses tanpa exses, mengingat pemilihan umum ini berbeda dengan pemilu sebelumnya dimana kuota tiap TPS hak pilih nya maksimal 300 pemilih.

Hal ini yang mengakibatkan jumlah TPS yang semula 17 menjadi 26 TPS. Beliau juga menghimbau kepada para pemilih agar menggunakan hak pilih nya dengan sebaik-baiknya karena suara anda menentukan masa depan bangsa.



.Suhendi/Birno

JabarCeNNa.com, Bandung -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warga Jawa Barat untuk sementara ini menahan diri memposting di media sosial konten yang berkaitan dengan Pemilihan Presiden 2019.

Dikhawatirkan, segala postingan yang berkaitan dengan politik dipersepsi negatif oleh orang lain yang berpotensi memecah belah bangsa. Gubernur mengajak warga Jabar kembali fokus bekerja secara produktif.

"Masyarakat harus fokus lagi bekerja untuk hal-hal produktif. Saling menyemangati, jangan memecah belah dengan opini-opini yang tidak perlu. Kurangi postingan politik terkait pemilu di medsos," ujar Ridwan Kamil dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Jabar dengan Tokoh Lintas Agama, Ketua Ormas, dan Pemimpin Redaksi di Aula Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (22/4/19).

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan, Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019 telah selesai digelar. Saat ini masyarakat tinggal bersabar menunggu hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum tanggal 22 Mei mendatang.

"Kita sudah menyepakati tata cara pemilihan ini dari proses, pelaksanaan dan cara menghitungnya. Saya minta kita bersabar kita tunggu hasil resminya, apapun hasilnya kita harus terima dan dukung," tuturnya.

Selain itu, Emil juga berharap media mainstream yang menjadi rujukan masyarakat agar mengurangi pemberitaan tentang drama-drama politik yang justru akan memperkeruh suasana.

"Pesan untuk media saat ini lebih baik menayangkan hiburan, pembangunan-pembangunan dan hal yang menenangkan," ucap Emil.

Dalam pertemuan yang dihadiri tokoh lintas agama, masyarakat, dan organisasi masyarakat, Gubernur menyampaikan bahwa secara umum pelaksanaan Pemilu 2019 di Jabar berjalan lancar dan kondusif.

"Alhamdulillah kondusivitas selama Pemilu kemarin berhasil diperlihatkan di Jabar karena itu kami berterima kasih atas kerja keras dan pengorbanan dari semua pihak," kata Emil.


.Asbud/Iy

JabarCeNNa.com, Ciamis -- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ciamis gelar Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba tahun 2019 yang dilaksanakan di Hotel Larissa Ciamis, Senin, 22 April 2019. 

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama dua hari, dan di ikuti 20 orang peserta dari perwakilan Institusi Pendidikan dan kelompok masyarakat yang ada di lingkup Kecamatan Cipaku. 

Kasi P2M BNNK Ciamis Deny Setiawan, S. Sos., M.M., dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan pembangunan yang berwawasan anti narkoba di lingkungan pendidikan dan masyarakat khususnya lingkup Kecamatan Cipaku, sehingga para peserta bisa lebih paham lagi tentang upaya P4GN."ungkapnya

Menurut Deny, Masyarakat mempunyai andil yang besar dalam menanggulangi masalah narkoba. masyarakat pun bisa menjadi inisiator yang merancang dan mengimplementasikan program pencegahan secara mandiri dalam upaya sebagai motivator yang menggerakan masyarakat lain untuk terlibat aktif dalam upaya pencegahan, "tuturnya 

Dalam kegiatan tersebut. dikatakan Kompol Ricky Lesmana, S.H,.M.M., selaku narasumber kegiatan yang menjabat pula Kasi Pemberantasan BNNK Ciamis dirinya memaparkan beberapa materi tentang aspek hukum P4GN. 

Yang mana ada beberapa aspek yang dapat dilakukan oleh semua orang yaitu dari sisi Pencegahan, sisi Rehabilitasi dan dari sisi Pemberantasan.

Untuk sisi pencegahan, dimana mampu menanamkan upaya pencegahan sejak dini, membangun komunikasi efektif, serta mendorong pendidikan untuk mampu menolak narkoba.

dari sisi Rehabilitasi, bisa melakukan upaya pemulihan kepada para pecandu melalui rehabilitasi medis dan non medis, sedangkan Dari sisi Pemberantasan bisa melaporkan apabila terjadi peredaran gelap narkoba, serta masyarakat pun dapat melaporkan apabila ada penyalahgunaan wewenang oleh oknum penegak hukum. "jelasnya

Keberhasilan penanggulangan narkoba bukan hanya semata-mata dengan hanya menghancurkan sindikat hingga keakar-akarnya atau banyaknya barang bukti yang disita, namun keberhasilan terpancar apabila rakyat sadar dan peduli untuk melindungi diri dan keluarganya, serta ikut menyelamatkan sesama yang sudah terlanjur kecanduan narkoba, "ucap Ricky

Hal yang sama dikatakan Kasi Rehabilitasi BNNK Ciamis Aris Nuryana, S. Sos., sekaligus menjadi narasumber ke dua dalam kegiatan ini memaparkan materi dengan judul Pahami Bahaya Narkoba Kenali Penyalahgunaannya dan Segera Rehabilitasi

Menurut Aris penyalahguna narkoba itu adalah orang sakit kronis yang perlu diobati supaya pulih, serta tidak kembali menyalahgunakan narkoba. Dari tahun ke tahun ada peningkatan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba tidak hanya di kota besar saja tapi sudah masuk ke kota kecil bahkan ke pelosok desa, "ungkapnya.

Proses rehabilitasi memang terbentur beberapa kendala pada diri dan keluarga pecandu seperti adanya rasa malu karena aib bagi keluarga dan takut ditangkap oleh aparat apabila melapor secara sukarela"ucapnya

"BNNK Ciamis sudah bekerjasama dengan beberapa institusi rehabilitasi baik pemerintah maupun komponen masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Ciamis,"kata Aris

Lanjutnya, Sebelum di rehabilitasi pecandu atau korban penyalahgunann narkoba yang akan direhabilitasi harus melalui proses Asessment terlebih dahulu yang dilakukan oleh Tim Asessment Terpadu (TAT) "jelasnya

Adapun langkah lanjutan dari rehabilitasi yaitu program pasca rehabilitasi dimana pada program ini diberikan keahlian kepada para pecandu yang direhab untuk memberikan keahlian yang nantinya bisa diterapkan di masyarakat setelah selesai melakukan rehabilitasi. Dan pihaknya menghimbau kepada peserta yang hadir apabila ada keluarga, kerabat dan teman yang terlanjur menjadi pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba, segara untuk melapor kepada pihak terkait atau langsung kepada BNN untuk direhabilitasi baik secara Rehabilitasi Medis atau Rehabilitasi Sosial, pungkas Aris


.Tema
Diberdayakan oleh Blogger.