JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JabarCeNNa.com, Padaherang -- Kebakaran hebat terjadi di Pangandaran, satu rumah milik Agus (63) warga Dusun Purwasari Desa Paledah Rt.21 Rw.07 Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran ludes terbakar, Jumat (19/4/2019). 

Informasi yang dihimpun jabarcenna.com, kebakaran rumah milik Agus tersebut terjadi pada jam 13.00 setelah kegiatan pelaksanaan sholat jumat.

Menurut petugas pemadam Kebakaran Kabupaten Pangandaran, Asep mengatakan api diduga dari konsleting listrik yang menyamber ke atap genteng yang kayunya kering dan sudah aga lapuk.

Dalam kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa,namun rumah dan perabotan rumah mengalami kerugian sekitar Rp.50 juta

Api baru bisa dipadamkan dengan 1 unit Water Suplay dan 1 unit Pancar dalam waktu setengah jam kemudian.



.Tema

JabarCeNNa.com, Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum merasa senang tingkat partisipasi pemilih berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat pada Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019 banyak yanng meningkat dari sebelumnya.

Hal itu terungkap saat Wagub memimpin konferensi video atau video conference di Desk Pilkada Jabar, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (18/4/19).

"Alhamdulillah saya bangga karena penyelenggaraan pemilu se-Jawa Barat secara umum sukses. Ada kenaikan angka partisipasi pemilih hampir di seluruh daerah, kenaikan paling kecil 5%, yang paling besar 16%," ujar Uu yang didampingi anggota Bawaslu, KPU Jabar, TNI/ Polri serta unsur Forkopimda yang lain.

Wagub memberi apresiasi kepada bupati dan wali kota karena telah berhasil meningkatkan kesadaran politik rakyat. “Ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk berpolitik meningkat ditambah peran dari kepala daerah dan jajarannya juga,” ungkap Uu.

Apresiasi terutama kepada Wali Kota Bandung Oded M Danial yang berhasil meningkatkan angka pertisipasi pemilih dari pemilu sebelumnya sebelumnya 77 persen menjadi 86,5 persen. "Dari laporan Kota Bandung, angka partisipasinya meningkat luar biasa. Penyelenggaraannya juga sangat kondusif dan jurdil. Memang ini yang kita harapkan," kata Wagub.

Dalam konferensi video, Uu memang menanyakan kepada para bupati dan wali kota jalannya pemilu di daerah masing-masing. Hasilnya, penyelenggaraan pemilu di Jawa Barat secara umum berjalan kondusif dan aman. Meski ada kendala teknis seperti keterlambatan kotak suara, kertas suara yang tertukar dan kurang, serta mati listrik, namun hal itu cepat ditangani.

"Dari pantauan kami dan laporan masuk tidak ada masalah yang krusial seperti ada warga yang belum dapat C6 tapi tetap bisa mencoblos karena menggunakan KTP. Ada juga di Pangandaran yang sempat mati lampu saat perhitungan suara dan sedikit kertas yang tertukar di Cianjur tapi semua ditangani dengan cepat dan tidak mengganggu," jelas Uu.

Meskipun begitu, Wagub tetap mengimbau khususnya kepada aparat untuk lebih fokus pada pengamanan pergeseran kertas suara karena proses tahapan Pemilu masih belum berakhir. Hal itu agar tidak merusak suasana Jabar yang sudah kondusif dan lancar.

"Karena proses tahapan pemilu belum selesai, saya minta kepala daerah bersama TNI Polri untuk fokus perhatiannya pada pergeseran kotak suara agar tidak ada hal yang dapat merusak suasana yang sudah kondusif ini," pintanya.

.hms/asbud

JabarCeNNa.com, Banjar -- Pasangan Capres Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno  mendominasi perolehan suara sementara di Kota Banjar.

"Sampai dengan per pukul 12.00 WIB data yang masuk sebanyak 13 persen, sementara pasangan nomor urut 01 memperoleh suara sebanyak 48,2 persen dan pasangan nomor urut 02 memperoleh 51,8 persen. "kata Ketua KPU Kota Banjar, Dani Danial Muhklis, S.Pdi. Kamis 18 April 2019

Dikatakan Danial, "untuk hasil real count di KPU kan di satu kanal yang disebut dengan Situng (Sistem Informasi Perhitungan) dan metodenya dengan dua cara yakni, scaning C1 kemudian dengan Entri C1. Pihak KPU akan melakukan pemindahan data setiap hari 24 jam dengan entri. Jadi kita belum bisa memprediksi sampai kapan, tetapi sejauh ini kita terus menerima model C yang masuk dari tingkat PPS."ucapnya

Saat ini sedang dilaksanakan pergeseran logistik dari PPS menuju PPK untuk dilaksanakan rekapitulasi di tingkat PPK tanggal 18-27 April dilanjut rekapitulasi di tingkat Kota tanggal 28 April sampai 1 Mei.

Lanjut Danial, untuk hasil itu akan ditetapkan dan ditentukan oleh rekapitulasi di KPU itu yang legal. Jadi saya kira harap bersabar karena ini selesai penghitungan di tingkat TPS, untuk selanjutnya dilakukan rekapituasi di PPK dan itu belum, baru akan dilaksanakan pada tahapan berikutnya. 

Pihaknya menghimbau, kepada seluruh warga masyarakat untuk tetap tenang dan bersabar karena nanti yang tentu diakui legitimasi oleh aturan perundang-undangan tentu adalah hasil rekapitulasi dan penetapan di tingkat KPU. Baik berjenjang di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan RI nanti yang secara umum diatur dalam PKPU tahapan.

"seluruh proses rekapitulasi dari mulai perhitungan itu paling lambat 35 hari, jadi saya kira masih panjang waktunya, itu yang bersifat manual" ucap Danial

Sejauh ini kendala beberapa proses untuk dalam pemungutan ada beberapa kendala soal masalah klasik ini hasil dari beberapa penelitian sebelumnya, terlalu besarnya surat suara dan sebagainya tetapi sejauh ini tidak ada kendala-kendala yang selama ini menghambat proses pemungutan dan perhitungan di tingkat TPS.

Untuk Situng masih terus berjalan tidak ada hambatan yang berarti, kendala kita hanya proses C1 yang masuk ke kita agak lambat, Subuh baru mulai masuk ke KPU"ujarnya

Terkait soialisasi, kita sudah sangat maksimal biar kita menggunakan piranti-piranti yang kita laksankan dan terakhir baru kita mendapat laporan perhitungan dari Kesabangpol, cukup luar biasa partisipasi kita meningkat 82 persen kurang lebih "barusan hasil vicon kita", itu versi kesbang, belum versi kita, dan kami optimis lebih dari itu.

Harapannya ini proses yang kelanjutan setelah pemungutan dan perhitungan suara tingkat TPS, tahapan yang paling krusial lagi adalah di PPK nanti, kami menghimbau tidak hanya ke masyarakat tapi ke Partai Politik sebagai peserta Pemilu TKN dan BPN di tingkat Daerah ini bisa sama-sama mengawal, mengontrol termasuk juga dengan teman-teman Bawaslu yang menjalankan fungsinya sebagai pengawasan, saya kira sejauh itu dilakukan insyaallah berjalan lancar.


.Tema

JabarCeNNa.com, Banjar -- Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas III Banjar menggelar pemungutan dan perhitungan Pileg dan Pilpres tahun 2019, di Aula Lapas, Lingkungan Sukamanah, Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (17 April 2019).

Lantaran penghuni fluktuatif, sehingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar menetapkan Lapas Kelas III Banjar untuk menyediakan 2 TPS, yakni TPS 44 dan TPS 45. Dikatakan Kepala Lapas Kelas III Banjar, Agus Wahono, A.Md.I.P.,SH.,MH, para penghuni lapas yang dihuni 30 persen warga Kota Banjar, keseluruhannya sebanyak 228 orang, dimana pemilih tetap, terdata sebanyak 154 orang. 

"Warga binaan yang berasal dari berbagai daerah juga menyalurkan hak pilihnya di 2 TPS yang telah kami sediakan. Penghuni lapas sebanyak 228, daftar pemilih tetap sebanyak 154, daftar pemilih tambahan 45 dan daftar pemilih khusus 6 orang," jelasnya. 

Dikatakan Agus bahwa dari keseluruhan penghuni, ada 19 orang yang tidak bisa menyalurkan hak pilihnya. "Mereka yang tidak bisa menyalurkan hak pilihnya itu, kami cek tidak terdaftar dalam DPT di KPU tempat asalnya, meskipun NIK-nya sudah pernah terdaftar dan terekam tetapi ditempat asalnya, dan ketika kami telusuri kembali ke tempat asalnya tidak ada," terangnya. 

Dalam 2 minggu terakhir, diungkapkan Agus tidak menerima mutasi ataupun perpindahan napi di Lapas yang dia pimpin tersebut. "Dua minggu sebelum hari H itu ada perintah, tidak boleh ada mutasi, karena takutnya nanti ada perubahan DPT dan DPTb," imbuhnya. 

Agus berharap dalam pemilu 2019 ini, diganti atau tidaknya Presiden RI, untuk Kementerian Hukum dan HAM, supaya lebih baik lagi. "Kalau harapan saya pribadi, yaa warga binaan setiap hari jangan bertambah, malah harus sebaliknya, itu tandanya mereka sadar dan taat hukum," tambahnya. 

Dalam kegiatan Pemilu 2019 yang diselenggarakan di Lapas III Kota Banjar itu, Agus mengungkapkan tidak ada kendala dan permasalahan. "Alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar, kita juga selalu berkoordinasi dengan Disdukcapil Kota Banjar serta KPU Kota Banjar. Sebanyak 228 warga binaan ditambah para pegawai, bisa menyalurkan hak pilihnya di Lapas ini secara aman, nyaman dan damai," pungkasnya.


.tema
Diberdayakan oleh Blogger.