JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Banjar -- Kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti ke berbagai Kabupaten/kota Tasikmalaya pada hari Senin, 8 April 2019. 

Menteri Kelautan dan Perikanan RI,  Susi Pudjiastuti didampingi Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Rina, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri, Lilly Aprilya Pregiwati, mendatangi Kantor Sekda kota Banjar dan dilanjutkan kunjungan ke Ponpes Miftahurrohman, Dusun Sindangmulya, Kujangsari, Langensari dan terakhir ke Ponpes Miftahul Amanah, Cipadung, Purwaharja Kota Banjar, Selasa (9/4)

Kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan beserta rombongan di Kota Banjar disambut oleh Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, Wakil Walikota Banjar, Nana Suryana, Ketua DPRD Kota Banjar, Dadang R Kalyubi, Kapolres Banjar, AKBP Yulian Perdana, S.I.K., Danyonif Raider 323/BP Kostrad, Mayor Inf Afriandy Bayu Laksono, S.Sos., M.I.Pol., Kajari kota Banjar, Gunadi, SH., M.H., Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Aswin serta OPD sekota Banjar.

Dalam kesempatan itu, Susi Pudjiastuti menjelaskan bahwa jika laut Indonesia memiliki luas yang sangat besar kedua di Dunia, namun hasil perikanan sangat miris sekali. Sehingga di bawah komandonya itu, Indonesia menjadi pemasok ikan tuna terbesar di Dunia.

"Selama saya menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, sudah 488 kapal besar milik Negara lain ditenggelamkan, yang mencoba mengambil ikan di perairan kita," ucap Susi dalam sambutannya di Ponpes Miftahul Amanah, Cipadung, Purwaharja, kota Banjar.

Diungkapkan Susi, permasalahan konsumsi ikan yang kurang menjadi PR bagi dirinya, sehingga masyarakat diharapkan selalu mengkonsumsi ikan setiap hari agar tidak mengalami penyakit Stunting (kerdil). "Kalau di Jawa Barat sudah termasuk aman stunting, karena banyak yang memelihara ikan di kolam, Banjar juga tidak begitu rawan stunting," paparnya.

Lebih lanjut, Susi menuturkan, untuk memenuhi kebutuhan terkait ketersediaan ikan di Kota Banjar, dirinya berjanji akan membantu dalam segala hal bagi Kota Banjar, diantaranya bibit ikan, mesin pembuat pakan, serta pelatihan-pelatihan terkait kelautan dan perikanan. "Silahkan tinggal diajukan saja usulannya, nanti akan saya bantu," tuturnya.

Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, mengklaim jika kota Banjar sudah pernah masuk Museum Record Indonesia (MURI), atas keberhasilannya mengumpulkan 11 ribu anak mengkonsumsi ikan. "Alhamdulillah kita sudah pernah masuk muri, 11 ribu anak makan ikan," ucapnya.

Walikota Banjar menambahkan bahwa Kota Banjar sendiri dalam stok ikan memang kurang, namun upaya Pemerintah dalam mengatasi hal itu, mengaku akan siap membudidayakannya lewat kolam bak buatan. 

"Selama ini kalau beras sudah surplus, namun ketersediaan ikan memang masih kurang. Kita akan berkerjasama dengan Dirjen, untuk melakukan pelatihan-pelatihan sehingga ketersediaan ikan semoga saja bisa terpenuhi," terangnya.

Dijelaskan Ade Uu, jika tahun sekarang ini, seribu orang akan di didik dan mengikuti pelatihan. "Kemarin kita sudah memberikan pelatihan sebanyak 175 orang, target yang sekarang insya allah 1000 orang akan kita libatkan dalam pelatihan berbagai macam minat dan bakat," pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Menteri Susi memberi bantuan ke Ponpes Miftahurrohman, yaitu 12 lubang budidaya nila sistem bioflok, 30.000 ekor benih nila, 1.000 kg pakan mandiri, dan 1 ton ikan konsumsi. Sedangkan di Ponpes Miftahul Amanah diserahkan 1 ton ikan segar konsumsi.


.Tema

JabarCeNNa.com, Banjar -- Sosialisasi pelaksanaan kegiatan perbaikan Rutilahu TA 2019 Provinsi Jawa Barat dilaksanakan di Aula Kecamatan Pataruman, Selasa 9 April 2019.

Hadir dalam kegiatan Sosialisasi Walikota Banjar yang diwakili oleh Asda 1 Tomy Subagja yang sekaligus membuka acara kegiatan Sosialisasi, Kadis PU kota Banjar Edi Jatniko, Danramil 1313 Mayor Inf Agung Subekti, Dadang dari Provinsi sebagai narasumber dan Peserta yang mengikuti sosialisasi Rutilahu TA 2019 dari BKM, LKM, LPM dan Tim teknis di 26 Kabupaten/kota.

"Sosialisasi dari BKM Provinsi artinya bahwa bantuan perumahan ini harus tepat sasaran, tepat penggunaan dari bantuan ini. Dan nanti BKM yang akan menyampaikan ke setiap penerima bantuan,"ucap Tomy kepada Jabarcenna.com.

Dikatakan Tomy, Jumlah penerima bantuan untuk tahun 2019 sebanyak kurang lebih 400 unit se-kota Banjar dengan masing-masing rumah mendapatkan bantuan dari Provinsi sebesar 17,5 juta per rumah untuk rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni. Nah, ini harus di kelola dengan baik."katanya

Dirinya berharap, untuk penerima bantuan mudah-mudahan bisa jadi meningkatkan kehidupan dan penghidupan mereka itu berasal dari rumah dan kepada setiap penerima jangan sampai tersangkut masalah hukum gara-gara bantuan tersebut tidak di pergunakan sebagaimana mestinya. Jadi bantuan ini harus tepat sasaran dan manfaatnya."ujar Tomy

Dadang salah satu narasumber dari pihak Dinas Perumahan dan Pemukiman Provinsi Jawa Barat mengutarakan bahwa "Program perbaikan Rutilahu adalah stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk meningkatkan keswadayaan dalam pemenuhan rumah layak huni. Dan program ini dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Keswadayaan dan Masyarakat (BKM) atau Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) yang dilaksanakan dengan secara swakelola," jelasnya.

Adapun Desa yang mendapatkan bantuan program rutilahu Banprov TH 2019 sebanyak 9 Desa adalah Desa Banjar, Desa Jajawar, Desa Balokang, Desa Karyamukti,Desa Mulyasari, Desa Bojongkantong, Desa Rejasari, Desa Waringinsari dan Desa Muktisari. 


.Tema

JabarCeNNa.com, Banjar -- Adanya Kejadian longsor yang terjadi di Desa Neglasar pada hari Kamis (4/4/2019) sekitar pukul 23.30 WIB yang menerjang rumah semi permanen milik Empat (65), dan menghancurkan bagian kamar yang berukuran 4×5 meter tersebut kini di kunjungi Walikota Banjar.

Walikota Banjar Hj.Ade Uu Sukaesih didampingi oleh Camat Banjar Ibu Nia Kania Permasih.S.STP., beserta Kepala BPBD kota Banjar Yayan, mengunjungi lokasi bencana dan memberikan bantuan kepada korban bencana tanah longsor di Desa Neglasari, Selasa 9 April 2019.

Dalam kunjungannya Walikota Banjar meninjau rumah milik ibu Empat (65) yang kamarnya tertimpa longsoran material tanah. Dalam kunjungannya Walikota memberikan bantuan berupa Sembako dan alat untuk menanak nasi.

Yayan Kepala BPBD Kota Banjar mengatakan, kami sudah kordinasi dengan Pemerintahan setempat terutama dengan Desa bahwa lokasi tersebut memang rawan longsor jadi satu-satu jalan yaitu dengan merelokasi rumah Ibu Empat."ujar yayan.

Setelah di tinjau oleh Walikota, '"ini akan di bantu, dengan jalan harus mengajukan proposal itu prosedur yang harus di tempuhnya dan insya allah dalam waktu dekat akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah kota."katanya

Sejauh ini, pihak BPBD Kota Banjar hanya melakukan penanganan awal dan mengevakuasi korban dan memberikan batuan logistik kepada korban."ucapnya


.Tema

JabarCeNNa.com, Banjar -- Seorang pria pengendara motor bernama Turimin (59) tewas akibat terlindas kereta api Pasundan jurusan Bandung-Yogyakarta di Dusun Rancakole Desa Mulyasari Kecamatan Pataruman Banjar Jawa Barat, Selasa 9 April 2019.

Korban warga Banjar Anyar Dusun Tanjung Rt.026 Rw.005 Desa Tanjung Sari Kecamatan Banjaranyar Kabupaten Ciamis tersebut diduga tak melihat kereta datang saat melintas jalur rel kereta api yang tidak ada palng pintu tersebut.
Turimin (59) yang mengendarai sepeda motor Suzuki TS dengan nopol Z 5265 WS akhirnya tertabrak dan kendaraannya terseret kereta api sepanjang 100 meter dan meninggal di tempat kejadian dengan kondisi mengenaskan.

Dalam kejadian ini tidak ada saksi mata cuma warga yang rumahnya dekat dengan kejadian mendengar benturan suara keras dari arah jalan kereta api. warga langsung melihat ke jalan rel kereta api dan benar ada korban tertabrak kereta api dengan menggunakan sepeda motor Suzuki TS.

Warga setempat langsung melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. tiba dilokasi Kapolsek Pataruman AKP Kurnia, Anggota Regiden Polres Banjar langsung melakukan olah TKP, setelah melakukan olah TKP korban langsung di bawa ke kamar mayat RSUD kota Banjar.

.Tema
Diberdayakan oleh Blogger.