JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Ilustrasi dok.RS
JabarCeNNa.com, Sukabumi - Seorang pelajar tewas dengan kepala pecah saat mencoba menyalip sebuah truk di Jalan Raya Palabuhanratu-Kiara Dua, tepatnya di Pal 3, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Senin, 4 Maret 2019.

Korban Harun, 14, tewas dengan kepala pecah karena kepalanya membentur palang besi yang terpasang di belakang truk.

Saat kejadian korban tidak mengenakan helm!

Diperoleh keterangan, siang itu Harun pulang dari sekolah memacu sepeda motornya Honda Vario warna putih F-6313-QN dengan kecepatan tinggi, dari arah Kiara Dua - Cigaru.

Tiba di TKP, pelajar SMPN 2 Simpenan itu mencoba menyalip truk colt Diesel F 8899 UJ yang dikendarai Gunawan, 25, yang sebenarnya juga melaju cukup kencang.

Namun, diduga karena gugup, kendaraan korban oleng, dan menabrak bagian belakang truk. Kepala korban yang tidak mengenakan helm terbentur palang besi yang terpasang di bagian belakang truk, mengakibatkan kepala korban pecah.

Korban tewas seketika di lokasi kejadian.

Kapolsek Simpenan, AKP Aguk Husaini menyesalkan kejadian tersebut, terutama korban yang tidak mengenakan helm yang menyebabkan kematian korban.

"Akibat dari kejadian itu, pengendara motor meninggal dunia. Korban tidak mengenakan helm. Kalau korban mengenakan helm, mungkin akibatnya tidak berujung pada kematian," kata Aguk menyesalkan.

Kasus kecelakaan ini selanjutnya ditangani Unit Laja Satlantas Polres Sukabumi.

Pihak kepolisian Polsek Simpenan juga sudah menyampaikan peristiwa ini kepada pihak keluarga korban.


.nur/tn

JabarCeNNa.com, Bandung - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bertekad mengejar pajak tertunggak dari 3 juta Kendaraan yang Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU).

Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pihaknya akan menuntaskan mssalah KTMDU ini, dengan cara melakukan penyisiran untuk mempermudah layanan pembayaran pajak dan sekaligus untuk meningkatkan potensi pajak daerah.  

"Ada tiga juta KTMDU. Ini merupakan potensi pajak yang tinggi guna mendorong target pendapatan di 2019 dan 2020 mendatang," Kata Iwa kepada wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Senin, 4 Maret 2019.

Menurutnya, potensi pajak itu seharusnya dapat tergarap, karena
kalau secara sistem, Bapenda Pemprov Jabar adalah yang terbaik se-Indonesia.

Iwa pun meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat mulai mengejar potensi KTMDU seiring dengan semakin membaiknya layanan bagi wajib pajak di Jabar. 

Iwa menjelaskan, saat ini masyarakat dapat dengan mudah untuk melakukan pembayaran pajak seiring diterapkanya Samsat Jebret yang belum lama ini diluncurkan. Pada sistem Samsat Jebret ini pemerintah bekerja sama dengan sejumlah ritel maupun fintech untuk memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraanya.

Leasing, RT dan RW

Upaya Pemprov Jabar melakukan penyisiran KTMDU akan berkoordinasi dengan leasing dan RT/RW.

"Penyisiran KTMDU,  harus dikoordinasikan dengan dua sumber yang selama ini belum diajak berkoordinasi. Pertama, dengan leasing untuk mengecek kendaraan-kendaraan kredit yang pemiliknya menunggak pajak kemudian disita oleh pihak leasing. Yang kedua, melibatkan aparat kewilayahan paling bawah hingga tingkat RT dan RW," terang Iwa.

"Saya minta Bapenda segera berkoordinasi  dengan pihak leasing, karena kemungkinan besar data KTMDU ada dalam penyitaan leasing, sehingga bisa didapat angka riil kendaraan roda dua maupun empat yang ada,pinta Iwa.

Selain itu, Iwa pun mendorong  Bapenda agar bekerjasama dengan aparat RT/RW dan berkoordinasi dengan Polda Jabar agar ada koordinasi dengan aparat kepolisian hingga tingkat polsek dan Babinkamtibmas. 

Iwa menyampaikan, target perkiraan pendapatan daerah Pemprov Jabar tahun 2019 adalah sebesar Rp34,882 triliun atau naik sebesar Rp2,921 triliun lebih atau naik 9,14% dibanding target pada APBD murni 2018 sebesar Rp31,961 triliun lebih. 

Jumlah itu diantaranya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperkirakan sebesar Rp19,765 triliun atau naik 12,4 persen dibandingkan target pada APBD murni 2018 sebesar Rp17,584 triliun.


.asbud/tn

Ilustrasi
JabarCeNNa.com, Majalengka - Sepasang penjahat berboncengan sepeda motor menjambret tas sepasang ibu guru yang juga berboncengan di Jalan Raya Desa Cikalong, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, Senin, 4 Maret 2019, siang.

Kedua guru tersebut Yanti Rismayanti, 42, dan Mamay Diat, 40, mengalami luka-luka karena terjatuh dari motornya.

Korban Yanti Rismayanti kepada petugas Polsek Sukahaji mengatakan, sang penjahat saat menjambret tas miliknya, secara bersamaan juga menendang motor yang kebetulan dikemudikan dirinya, mengakibatkan motor oleng dan jatuh.

"Tas saya dijambret, trus motor ditendang sama penjambret itu," ucap Yanti kepada petugas di rumah sakit, Senin, 4 Maret 2019.

Yanti menuturkan, tas yang dijambret penjahat di dalamnya ada uang sebesar Rp13 juta, selain handphone dan surat-surat.

Keterangan diperoleh menyebutkan, siang itu kedua guru SMPN I Sukahaji itu baru saja pulang dari mengajar, dan hendak pulang berboncengan melintasi jalan di wilayah Desa Cikalong.

Namun tiba di TKP, tiba-tiba saja motor mereka dipepet sebuah motor. Belum menyadari situasi, lelaki yang dibonceng motor itu secara kilat menjambret tas Yanti, dan secara bersamaan pula menendang motornya, sehingga motor oleng dan jatuh tersungkur.

Kedua guru tersebut pun mengalami luka-luka cukup serius dan menjalani perawatan di RSUD Majalengka.

Kapolres Majalengka AKBP Mariyono melalui Kasubbag Humas Polres Majalengka Aipda Riyana mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan akan memburu pelaku penjambretan sampai tertangkap.

"Kita sedang melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi mata sudah kita mintai keterangan mengenai ciri-ciri pelaku dan sepeda motor yang digunakanya. Kita akan buru mereka," tegas Kapolres.


.iwy

JabarCeNNa.com, Kuningan - Gugus kota SMP wilayah Kabupaten Kuningan mengadakan Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diikuti 15 SMP negeri dan swasta melibatkan 150 siswa. Pentas PAI memperlombakan hafalan (tahfiz) Juz 30, tilawah Quran, Pidato Islam, Lomba Cerdas Cermat, Olimpiade PAI dan Kaligrafi

"Lomba ini untuk persiapan Pentas PAI tingkat Kabupaten Kuningan pada 18 maret mendatang," ujar MKKS Gugus Kota SMP, H. Kurniawan, M. M.Pd didampingi ketua panitia, Ade Nasruloh,  Rabu, 5 Maret 2019 pagi ini.

Menurut Kurniawan, adanya Pentas PAI untuk meningkatkan mutu dan wawasan pengetahuan agama Islam setiap siswa. "Diharapkan lomba ini dapat memacu para siswa agar lebih bersemangat dalam mempelajari ajaran Islam. Nantinya diharapkan peningkatan pengamalan Islam," ucapnya.
Ditambahkan Ade, Lomba diadakan setiap tahun untuk siswa kelas 7 dan 8 dari SMP negeri dan swasta di Kecamatan Jalaksana, Kecamatan Kramatmulya, Kecamatan Garawangi, Kecamatan Kuningan. "Dari 150 peserta ternyata 15 SMP yang ikut lomba terdiri atas 13 SMP negeri dan 2 SMP swasta. Hanya SMP IT Nurul Hidayah Cisantana, yang tidak ikut lomba," katanya.

"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kedepan siswa bisa ciptakan remaja yang kreatif, inovatif, berwawasan religius"ucapnya

Pada tahun lalu, kata Ade juara umum pentas PAI tingkat Nasional diraih SMPN 1 Kuningan. Atas nama Qhoerunisa. 

"Untuk wakil ke Pentas PAI Kabupaten Kuningan hanya juara satu tiap cabang, Cuman tahun ini tingkat Nasional untuk Olimpiade PAI itu tidak ada dan hanya dua tahun sekali," ujarnya.


.iwan
Diberdayakan oleh Blogger.