JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Yantaurus pelaksana PT.  Dolar lestari mandiri menunjukan surat sanggahan kepada Pokja Pokja Pemilihan Bidang jasa Kontruksi SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Citanduy
JabarCeNNa.com, Banjar- Pokja Pemilihan Bidang jasa Kontruksi SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Citanduy dalam menetapkan pemenang lelang pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi diCikunten II BBWS Citanduy senilai 52 M dari kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat dianggap tidak konsisten. Hal itu di ungkapkan, Direktur Utama PT. Dollar Lestari Mandiri H. M. Thamrin Tasim melalui pelaksananya Yantaurus saat ditemui beberapa waktu lalu.

Menurut Yan, Perusahaannya dalam mengajukan surat penawaran yang telah di upload dalam memenuhi persyaratan Tenaga Ahli telah Sesuai dengan dokumen lelang Nomor: 03/DOK_TENDER/POKJA.KONSTR/PJPA/2018, Tanggal: 13 Desember 2018 Untuk Pengadaan REHABILITASI JARINGAN IRIGASI DI. CIKUNTEN II, sudah sesuai.

“tenaga ahli yang disyaratkan telah kami upload, dan bisa dibuktikan kebenarannya”, Jelasnya

Yan menjelaskan, perusahaanya sendiri telah melanyangkan Sanggah kepada pihak Pojka BBWS. Menurut Yan, ada sebuah kejanggalan dalam kolom keterangan yang ada dalam lelang. Yan mengklaim, perusahaanya sudah sesuai dengan apa yang diprasaratkan dalam lelang.

“Kami melayangkan surat sanggah tertanggal, Cianjur, 20 Januari 2019 dengan Nomor : 01/DLM/I/2019, dan Perusahaan kami dalam mengajukan surat penawaran yang telah di upload dalam memenuhi persyaratan”, Ujarnya

Dalam surat sanggahan, PT. Dolar menduga pihak Pokja saat melakukan evaluasi Dokumen tidak konsisten.

“Berdasarkan hal – hal tersebut di atas dengan ini kami menduga bahwa, Pokja melakukan evaluasi dokumen tidak konsisten. dan Kami menduga Pokja terindikasi melakukan pembenaran sendiri dengan menggugurkan pihak perusahaan kami, dengan tujuan memperkuat argumentasi menggugurkan pihak kami sebagai peserta dengan nomor urut 2 (dua) secara harga penawaran, kami juga menduga pihak pokja menetapkan pemenang lelang kepada perusahaan lain yang penawarannya jauh lebih tinggi dari penawaran kami yang jelas tidak menguntungkan bagi Negara”, Tadasnya

Sementara itu, Andi Sulistiono selaku Sekretaris Pokja Pemilihan Bidang jasa Kontruksi SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Citanduy saat di hubungi menjelaskan bahwa Jawaban sanggah dari perusahaan sudah di jawab oleh pihak pokja.

“Jawabanya sudah di jawab kemaren, kalau dari pokja sudah, kalau mereka mau sanggah banding dipersilahkan, kan alur nya begitu”, Imbuhnya

Dalam surat jawaban sanggah No. Ol/JS/POKJA.KONSTR/PJPA/2019 menyatakan, Sesuai dengan poin nomor 3, Tenaga tetap yang perusahaan sampaikan diatas sudah sesuai dengan Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (5!001), akan tetapi untuk Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya (kecuali Jalan Layang), Jalan, Rel Kereta Api, dan Landas Pacu Bandara (SI003), perusahaan tidak menyampaikan tenaga tetapnya sehingga penawaran Saudara dinyatakan "Gugur Kualifikasi".

.Ao


JabarCeNNa.com, BANJAR - Dalam rotasi ASN Kota Banjar tahun 2019 yang dilaksanakan di Aula Setda Kota Banjar Jumat (1/2) pagi, dari hasil rotasi tersebut ditemukan adanya pasangan suami istri yang bekerja satu instansi di Kelurahan Situ Batu Kecamatan Banjar Kota Banjar. 

Budi Kuswandani menduduki jabatan baru sebagai Lurah Situ Batu, sebelumnya Dirinya menjabat sebagai Sekertaris Kelurahan Hegarsari Kota Banjar. Sementara di Kelurahan Situ Batu sendiri, istri Budi Kuswandi sebelumnya sudah menjabat sebagai Sekertaris Kelurahan.

Menanggapi hal itu, Walikota Banjar usai kegiatan mengatakan, Dirinya tidak mengetahui tentang hal itu. Menurutnya itu merupakan hasil seleksi Baperjakat. 
Ucap sumpah jabatan oleh walikota Banjar dalam pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan di pegawai negri lingkup pemerintah Kota Banjar
"Itu Baperjakat, Ibu tinggal mengetujui saja. Tidak ke swiping ya karena saking banyaknya. Tapi nanti gampang lah beberapa bulan ke depan di inikan lagi," ungkap Wali Kota Banjar.

Sementara itu, Ketua Komisi 1 DRPD Kota Banjar Budi Kusmono mengatakan kebijakan ini harus segera dikoreksi. Budi beranggapan, secara etika itu tidak elok jika dalam satu instansi pemerintahan ada pasangan suami istri atau ada ikatan keluarga.

"Saya memandang kurang pas di satu instansi pemerintahan apalagi di posisi strategis di kelurahan ada suami istri yang sama-sama menduduki jabatan penting. Dikhawatirkan ada kepentingan pribadi. Secara managemen saja kita diajarkan untuk memisahkan kekelurgaan dalam satu pekerjaan," tadas Budi saat dihubungi. 

Ia memandang kekeliruan ini harus menjadi pelajaran bagi Baperjakat dan wali kota. Setiap pegawai yang dirotasi harus jelas statusnya apakah ada hubungan keluarga atau tidak.

"Solusinya menurut saya harus segera dikoreksi karena secara etika ini kurang baik, ini akan menjadi sorotan. Harus segera dikoreksi," Pungkasnya



.Ao

JabarCeNNa.com, Bandung Barau.- Lantaran tak ada dana operasional, pengangkutan sampah oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat terhenti sejak Kamis 31 Januari 2019. 

UPT Kebersihan Kabupaten Bandung Barat ternyata memiliki tunggakan sebesar Rp272 juta untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) di dua SPBU. Akibat tunggakan tersebut, truk-truk pengangkut sampah belum dapat mengisi solar di SPBU tersebut.

"Memang benar kami memiliki tunggakan ke SPBU di Cipatat. Insya Allah hari ini seluruh tunggakan dibayar. Jadi pengangkutan sampah kembali normal," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat Apung Hadiat Purwoko di Ngamprah, Kamis (31/1/2019). 

Ia menjelaskan, Dinas Lingkungan Hidup menjalin kerja sama dengan dua SPBU untuk kebutuhan BBM, yaitu SPBU di Parongpong dan Cipatat. 

"Tunggakan ini untuk pemakaian BBM selama Januari. Sebenarnya pengelola SPBU sudah memberikan toleransi waktu pembayaran sampai dua minggu. Tapi anggaran belum cair, jadinya lewat dua minggu. Sementara pihak SPBU terkendala permodalan. Harus tunai dalam setiap pembelian BBM ke Pertamina. Sehingga SPBU tak bisa melayani pengisian BBM untuk armada sampah Bandung Barat," akunya.

Anggaran BBM yang dicairkan mencapai Rp560 juta. Tidak hanya digunakan untuk membayar hutang ke SPBU di Cipatat tapi juga kebutuhan BBM sampai Februari.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala UPT Kebersihan KBB Rudi Huntadi menambahkan kebutuhan anggaran BBM armada sampah mencapai Rp12 juta per hari. Jumlah tersebut untuk mengisi BBM 37 truk, 4 armada pengangkut sampah liar (APSL) dan 10 motor pengangkut sampah.


Sumber: galamedia

JabarCeNNa.com, Kuningan- Pencemaran air waduk Darma di Kabupaten Kuningan akibat adanya ribuan Keramba Jaring Apung (KJA) telah berdampak pada kualitas air waduk.


Padahal air waduk Darma selama ini menjadi sumber air PDAM Tirta Kemuning untuk dikonsumsi masyarakat.

Sesuai hasil penelitian pihak BBWS Cimancis, tingkat pencemaran air waduk tersebut sudah jauh di ambang batas. Pencemaran air waduk tersebut sebagian besar akibat adanya aktivitas budi daya ikan dalam KJA di waduk tersebut.

Pihak PDAM Tirta Kamuning Kabupaten Kuningan mengakui adanya penurunan kualitas air di waduk Darma. Dan untuk tetap menjaga kualitas air baku dari waduk Darma pihak PDAM Tirta Kamuning menambah dosis zat Poly Alumunium Chloride (PAC) guna penjernihan air dan zat kaporit untuk membunuh dispektan atau bakteri.

Kepala Divisi Trandis PDAM Tirta Kamuning, Maman Hermansyah, mengatakan PDAM Kuningan hanya menyerap air yang berasal dari waduk darma 85 liter/per detik, yang disalurkan ke wilayah Kecamatan Darma, Kecamatan. Kuningan dan Luragung.

"Air dari waduk Darma yang kita manfaatkan hanya 85 liter/per detik," kata Maman kepada JabarCeNNa.com, Kamis, 31 Januari 2019.

Maman menambahkan pihaknya setiap bulan melakukan pengecekan kualitas air waduk Darma ke Labkesda.

Ditempat yang sama, Syarif Hidayah dari bagian Divisi Produksi mengatakan, pencemaran atau pengurangan kualitas air baku di waduk Darma memang berasal dari kimia organik yang berasal dari pakan ikan KJA, dan sedimen lumpur yang berada di bawah waduk sehingga banyak menimbulkan bakteri.

"Pencemaranya, selain dari pakan ikan dan juga sedimen lumpur. Kan sudah lama waduk Darma tidak pernah dikeruk," jelas Syarif.

Syarif menambahkan pihak PDAM setiap bulan selalu mengecek kadar air baku yang berasal dari waduk darma tersebut dengan mengambil sample air yang di cek langsung ke Labkesda Kuningan, tuturnya.

Dan Penanganan yang dilakukan agar air tetap layak dikonsumsi pihak PDAM melakukan penambahan dosis zat Poly Aluminium Chloride guna penjernihan air dan zat kaporit untuk membunuh bakteri.

"Kita tambah dosisnya, sehingga air tetap aman dikonsumsi," jelas Syarif.

Untuk standar mikro biologinya kita periksa per bulan, dan untuk fisika kimianya kita cek per enam bulan dan air baku juga kita periksa setahun sekali. Sehingga air baku yang berasal dari waduk darma itu masih bisa dikatakan aman untuk di konsumsi, ucap Syarif meyakinkan.



.iwn
Diberdayakan oleh Blogger.