JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Soreang - Ribuan rumah terendam banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Sebanyak delapan posko pengungsian didirikan Pemkab Bandung di tiga wilayah kecamatan tersebut.

Para pengungsi yang mendatangi posko-posko pengungsian hingga Senin, 12 November 2018 tercatat 149 KK atau 497 jiwa.

Keterangan yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyebutkan sekitar 3.800 rumah di tiga kecamatan tersebut terendam banjir.

"Tinggi permukaan air variatif, dari 20 sentimeter hingga 160 sentimeter," terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, melalui tim Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Iyus Setiawan di posko pengungsian, Senin (12/10).

Namun, sejak Minggu (11/10) malam, tinggi air meningkat hingga ada yang mencapai dua meter.

"Semalam terjadi peningkatan tinggi air yang signifikan hingga mencapai hampir dua meter. Makanya pengungsi banyak berdatangan karena banyak rumah yang kembali terendam," kata Iyus.

Iyus menambahkan, selain merendam ribuan rumah warga, banjir juga mulai merendam beberapa sekolah di tiga kecamatan tersebut.

Sekolah yang sudah tercium banjir di antaranya SDN 1 dan 2 Bojongasih, SDN 1 dan 2 Bolero serta SDN Babakan Leuwibandung di Dayeuhkolot, dan SDN 1 Andir di Kecamatan Baleendah. Sehingga beberapa sekolah juga mulai mengungsi ke posko dan mengajar seadanya.

Diterangkanya, posko pengungsian yang didirikan diantaranya terdapat di shelter pengungsian Dayeuhkolot, yakni di Masjid Argadinata, Masjid Mustofa, Masjid Nurul Falah, Masjid Ash Shofia di Dayeuhkolot.

Lalu di Gedung Inkanas (Institut Karate-Do Nasional) dan shelter Parung Halang di Baleendah, serta posko Gudang Teggo di Bojongsoang.

Warga pengungsi ketika ditemui mengatakan kegiatan mengungsi ini selalu terjadi setiap tahun, dan mereka sudah tidak kaget lagi alias sudah terbiasa.

"Sudah biasa, gak kaget lagi. Mengungsi setiap akhir tahun, hingga tahun depan, bisa sampai April, sampai air surut," tutur Tata salah seorang pengungsi.



.asbud/tn

JabarCeNNa.com, Sumedang - Dari 270 desa di Kabupaten Sumedang, baru 165 desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan dari jumlah itu, baru 65 Bumdes yang sudah benar-benar operasional.

Pembentukan Bumdes sebenarnya menjadi target dan program prioritas Kementerian Desa dan PDTT.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sumedang H Teddy Mulyono mengatakan, kendala terbentuknya Bumdes adalah karena minimnya faktor SDM (Sumber Daya Manusia).

"Kendalanya ada di SDM," ungkap Teddy di kantornya, Senin, 12 November 2018.

Teddy menyarankan, agar para kepala desa yang di desanya belum terbentuk Bumdes agar bertanya dan berdiskusi dengan Bumdes yang sudah operasinal.

"Ya, cari tahulah ke Bumdes yang sudah operasional," saran Teddy.

Dia menambahkan, akhir tahun ini akan terbentuk 30 unit Bumdes lagi, dan sisanya diharapkan dapat tuntas dibentuk tahun depan.

"Tapi Bumdes jangan cuma dibentuk, tapi gak jalan. Kita berharap Bumdes yang dibentuk, ya harus operasional," tegas Teddy.

Karena menurutnya, dengan terbentuknya dan beroperasinya Bumdes, maka diharapkan Bumdes menjadi lembaga ekonomi di tingkat desa yang memberi manfaat bagi warga desa.

"Ya, Bumdes diharapkan dapat menampung produk-produk desa, sehingga otomatis akan meningkatkan pendapatan masyarakat desa," paparnya.


.jamal/tn

JabarCeNNa.com, Tasikmalaya - Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat dibantu aparat kepolisian melakukan penggeledahan di kantor Dinas PUPR Kabupaten Tasikmalaya di Jalan Raya Mangunreja, Senin, 12 November 2018.

Penggeledahan yang dipimpin Kasi Penyidikan Kejati Jawa Barat, Januar Reza tersebut disita 73 dokumen serta empat hard disk data komputer.

Penggeledahan ini merupakan awal penyidikan atas dugaan kasus korupsi pada proyek  pembangunan jalan dan jembatan Ciawi - Singaparna Tahun Anggaran 2017.

"Ya, ini terkait proyek jalan dan jembatan Ciawi-Singaparna," terang Januar kepada wartawan di kantor Dinas PUPR Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/11).

Januar menjelaskan modus korupsi pada proyek senilai Rp25 miliar itu adalah dengan melakukan mark up dan juga pengerjaan proyek yang disubkontrakan.

"Selain mark up, itu juga disubkontrakan. Kita lagi hitung kerugian keuangan negara, tapi untuk sementara kita perkirakan sekitar Rp2,5 milyar," papar Reza.

Sebelum dilakukan penggeledahan, kata Januar, pihaknya sudah memanggil beberapa pihak diantaranya pihak rekanan sebagai saksi dan beberapa pegawai di dinas PUPR. Namun sampai sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Mengenai barang bukti yang disita, Januar mengatakan ada 73 dokumen, terdiri dari dokumen perencanaan, pelaksanaan hingga pencairan. 

"Selain itu juga kita amankan empat buah hardisk komputer," imbuhnya.

Proyek pembangunan jalan dan jembatan Ciawi-Singaparna ini adalah proyek yang murni dibiayai oleh APBD Kabupaten Tasikmalaya Tahun Anggaran 2017.


.iwan/tn

JabarCeNNa.com, Kuningan - Kepengurusan PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Cilimus Kab. Kuningan periode 2018-2021 telah resmi dilantik. Acara pelantikan yang dilaksanakan di Auditorium Gedung Naskah Linggarjati, Minggu 11 November 2018 berjalan lancar. 

Harnida Darius SH selaku Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) langsung mengukuhkan Pengurus Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Kecamatan Cilimus Ade Kurniawan selaku ketua PAC terpilih 

Pembacaan surat keputusan dibacakan langsung oleh Sekretaris MPC, Drs. Dadang Saputra. Acara yang juga disupport secara langsung oleh RSUD Linggarjati Kuningan ini juga dihadiri oleh beberapa ketua PAC PP dari kecamatan lain serta ratusan kader dari wilayah setempat.

Harnida Darius, SH mengatakan bahwa Pemuda Pancasila merupakan sebuah ormas yang begitu besar dan yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang saling melengkapi dan membentuk satu kekuatan.

"Kekuatan kita adalah One For All, All For One. Satu untuk semua, semua untuk satu," ujar Harnida.

Diterangkan, bahwa ibaratkan sebuah pohon maka semakin tinggi sebuah pohon maka akan semakin kencang angin yang menerpanya, begitupun Organisasi Pemuda Pancasila yang semakin besar sehingga banyak hambatan yang menerjangnya.

"Mari sama-sama kita jaga kondusifitas ke depan, karena ibaratkan sebuah pohon semakin tinggi maka semakin kencang angin yang menerpanya, begitu pula organisasi ini," katanya.

Sementara itu, Ade Kurniawan selaku Ketua PAC Kecamatan Cilimus berterima kasih kepada seluruh pengurus yang hadir baik PAC maupun MPC dan beberapa pihak yang telah mensupport penyelenggaraan acara tersebut. Selanjutnya ia berharap kepada seluruh anggotanya yang baru saja dikukuhkan agar tetap menjaga soliditas antar sesama anggota demi utuhnya organisasi Pemuda Pancasila.

"Tetap jaga soliditas antar sesama anggota agar organisasi ini ke depan tetap utuh bahkan dapat berkembang menjadi lebih besar," pinta Ade.

Sementara itu Kapolsek Cilimus, Tri Sumarsono yang juga hadir dalam acara tersebut kembali menekankan tentang kondusifitas yang harus tetap dijaga terutama di tahun politik seperti saat ini dimana masyarakat akan dihadapkan pada momen Pilpres dan Pileg mendatang.

"Saat ini kita tengah dihadapkan dengan tahun politik, saya berharap khususnya kepada semua yang ada di sini agar tetap menjaga kondusifitas, jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang menyebabkan perpecahan,” katanya. 



.iwy
Diberdayakan oleh Blogger.