JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Jakarta - Menyusul Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lembaga anti rasuah tersebut menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan Billy Sindoro salah seorang petinggi Lippo Group sebagai tersangka kasus suap, Senin, 15 Oktober 2018.

Neneng dan Billy adalah dua dari sembilan orang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terkait perijinan pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi seluas 84 hektare.

“KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dengan sembilan orang sebagai tersangka,” ucap Wakil Ketua KPK Laode M Syarief dalam konferensi pers di Gedung KPK Kuningan Jakarta, Senin malam (15/10).

Neneng ditetapkan sebagai pihak penerima suap, bersama Jamaludin (Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi), Sahat MBJ Nahor (Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi), Dewi Tisnawati (Kepala DInas DPMPTSP Kabupaten Bekasi), dan Neneng Rahmi (Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi).

Kelima tersangka penerima suap ini dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 atau Pasal 128 Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2001 Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Sedangkan Billy sebagai tersangka pemberi suap bersama-sama dengan Taryudi (Konsultan Lippo Group), Fitra Djaja Purnama (Konsultan Lippo Group), serta Henry Jasmen (Pegawai Lippo Group).

Keempat tersangka pemberi suap ini diancam dengan pasal 5 ayat (1) huruf a atau pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Seperti diketahui, KPK melakukan OTT di Bekasi dan menangkap sembilan orang dengan barang bukti uang senilai Rp1,5 miliar dalam pecahan dolar Singapur (Rp1 miliar) dan  pecahan rupiah sebanyak Rp500 juta.

Syarif menjelaskan, uang yang diamankan tersebut adalah barang bukti suap untuk Bupati Neneng dan jajaranya terkait pengurusan perizinan proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi, yang diketahui telah disepakati nilainya sebesar Rp13 miliar.

“Sampai saat ini diduga realisasi (suap) pemberian sampai saat ini sudah mencapai angka sekitar Rp7 miliar melalui beberapa kali pemberian melalui kepala dinas terhitung sejak April, Mei, Juni 2018,” ungkapnya.

Dan masih ada dua termin pemberian suap lagi, tambahnya. Namun KPK masih menelusurinya, pungkasnya.



.mar/tn

JabarCeNNa.com, Kuningan - Rumah Sandiuno Indonesia (RSI) sebagai salah satu elemen pendukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno hingga kini terus mengembangkan sayap dan memperluas jaringannya di masyarakat khususnya kalangan milenial yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Aldi Prastianto selaku Sekretaris DPP RSI di sela-sela acara Ngopi Bareng Bang Sandi di Aula Gedung Serbaguna Sanggariang Kuningan Jawa Barat, Minggu 14 Oktober 2018

Sejak dideklarasikannya RSI sampai saat ini, Rumah Sandiuno Indonesia memiliki jaringan di beberapa kota yang ada di 15 provinsi di Indonesia, salah satunya di Jawa Barat yaitu Kabupaten Kuningan.

"Sementara ini jaringan RSI baru ada di 1 provinsi di Indonesia, ya salah satunya di Jawa Barat ya di Kuningan ini, targetnya seluruh kota di Indonesia," terang Aldi.

Aldi yang merupakan salah satu pengusaha muda sukses yang berasal dari Kabupaten Kuningan ini mengungkapkan bahwa Rumah Sandiuno Indonesia sendiri merupakan sebuah wadah yang berfokus untuk merangkul dan memotivasi generasi milenial untuk dapat mendukung dan memilih pasangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 mendatang. 

Generasi milenial yang dimaksud Aldi sendiri merupakan kalangan muda yang sampai saat ini masih belum menentukan pilihannya.

"Target RSI ini generasi milenial, yaitu memotivasi kalangan muda yang sampai saat ini belum menentukan pilihan untuk memilih Prabowo-Sandi nomor 2 di Pilpres 2019 mendatang," katanya.

Berkaca dari Pemilu 2014 lalu, dimana perolehan suara Prabowo ketika berpasangan dengan Hatta ada di angka yang cukup tinggi, Aldi begitu optimis Prabowo dapat memenangkan kontestasi politik lima tahunan ini, terlebih saat ini pasangannya adalah Sandiaga Uno yang merupakan figur seorang entrepreneur sukses sekaligus ikon bagi generasi milenial.

Kita di sini optimis Prabowo-Sandi bisa menang di Pilpres 2019 mendatang, terlebih berkaca dari Pilpres 2014 lalu dimana perolehan suara untuk Pak Prabowo cukup tinggi," ujarnya.

Mengenai pergerakan RSI sendiri, putra mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan itu mengatakan bahwa dalam satu bulan ke depan dirinya akan berfokus pada pembangunan jaringan RSI di daerah, setelah itu baru kepada program untuk kemenangan Prabowo-Sandi.

"Insya Alloh satu bulan ke depan kita akan fokus membangun jaringan dulu ke seluruh wilayah, setelah itu baru kita fokuskan kepada program-program untuk kemenangan Prabowo-Sandi," pungkasnya


.iwn

JabarCeNNa.com, Kuningan - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, ditemani Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, mengunjungi Kota Kuningan, Jawa Barat, Minggu, 14 Oktiber 2018. 

Keduanya mendatangi Rumah SandiagaUno Indonesia (RSI) yang kebetulan menempati rumah Kadarianto, mantan pejabat Dinkes Kabupaten Kuningan.

Sandiaga dan Zulkifli di RSI disambut langsung oleh Sekjen DPP RSI, Aldi Prastianto, anak dari Kadarianto mantan pejabat Dinas Kesehatan tersebut.

Kadarianto dalam sambutannya mengatakan, dibentuknya RSI Kuningan memiliki tiga tugas utama yakni, mengurangi pengangguran, menyiapkan peran UMKM, dan mengontrol kebutuhan bahan-bahan pokok.

"Itulah tiga tujuan utama yang kita perjuangkan dan akan  memotivasi para generasi muda milenials yang merupakan para  pengurus RSI di tingkat kecamatan?" terang Kadarianto.

Ditambahkanya, berhubung dirinya pernah bertugas di instansi kesehatan, maka RSI juga  akan memberi perhatian pada upaya peningkatan mutu dan kualitas tenaga kesehatan, ucap Kadarianto.

"Terus terang sekarang di pelayanan kesehatan lagi ada masalah terutama BPJS" ujar Kadarianto.

Sementara itu Sandiaga Uno dalam sambutanya mengatakan,  ini kali kedua  diri saya datang ke Kuningan. 

"Tahun lalu saya harus kesini karena Kuningan itu dulu berjuang luar biasa buat Pilgub DKI. Dan kali ini saya datang untuk bersilaturahi dengan para pendukung" ucap Sandi.

Seminggu sebelum dilantik sebagai Wakil Gubernur, Sandi mengatakan datang ke Kuningan, karena kebetulan kakaknya menikah dengan orang Kuningan. 

"Saya ucapkan terima kasih kepada Aldi (Sekjen DPP RSI) beserta para senior-senior birokrat Kuningan dan para anggota dewan dan juga para tokoh yang hadir disini, saya merasa tersanjung, dan saya ucapkan terima kasih banyak," ungkap Sandi.

Menanggapi permasalahan BPJS, Sandi berjani dan berkomitmen apabila nanti dirinya bersama Prabowo diberikan amanah oleh Allah SWT memimpin negeri ini, permasalahn BPJS akan  perbaiki. 

"Tidak akan kita biarkan BPJS menunggak dan kita akan dahulukan," tegas Sandi.

Menurut Sandi kalau BPJS salah kelola, itu salahnya pemerintah, jangan dilimpahkan kepada operator. 

"Jika demikian, maka rakyat yang dibebani. Tidak boleh dokter atau guru-guru diutangin. Kita akan pastikan BPJS menerima pendanaannya supaya bisa membayar klaim kepada rumah sakit," tegasnya.



.iwn

JabarCeNNa.Com, Kuningan - Agenda Safari Politik Sandiaga Uno ke Kabupaten Kuningan Minggu 14 Oktober 2018 mendatangi Festival Sound-System Kuningan-Cirebon di lapangan Purbaraya Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan. 

Sandiaga Uno beserta Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan dan para petinggi partai Koalisi Indonesia Adil langsung disambut ratusan warga Ciawigebang. 

Sandiaga mengapresiasi agenda festival tersebut yang dikatakannya acara yang sangat luar biasa "kata sandi

"Acara ini membangkitkan ekonomi milik anak bangsa, yang seperti ini perlu didukung dan diberikan kesempatan kepada mereka untuk eksis "ujarnya

usai menghadiri Festival Sound System Sandiaga Uno lanjut menghadiri para pengusaha milenial kuningan Di gedung Sanggariang.


.iwn
Diberdayakan oleh Blogger.