JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Bandung Barat - Polisi, dalam hal ini Polres Cimahi, telah berhasil mengungkapkan kasus pembunuhan karyawati bank, Ella Nurhayati, namun demikian polisi menyembunyikan identitas pelaku dengan alasan dilindungi undang-undang.

Penyembunyian identitas pelaku ini, walau sifatnya perlindungan yang bersifat formil, namun pada akhirnya menyembunyikan hal-hal materil dari kasus pembunuhan ini terutama terkait motif pelaku yang melakukan pembunuhan dengan 28 kali tusukan di tubuh korban.

"Karena dilindungi (Undang-undang), kami tidak bisa menjelaskan detail. Yang jelas kasus pembunuhan (Ella Nurhayati) di Lembang kami tetapkan tersangka satu orang dan akan diproses sebagaimana ketentuan," terang Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana di Mapolres Cimahi, Rabu, 10 Oktober 2018.

Publik, sebenarnya tahu belaka bahwa pelaku pembunuhan atas Ella adalah anaknya sendiri, MA, 16. MA, bukan saja masih di bawah umur, tetapi juga tergolong Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), anak dengan kondisi keterbelakangan mental.

Karenanya, dalam mengungkap kasus ini polisi sangat berhati-hati. Saksi yang telah diperiksa polisi, tidak terbatas hanya pada saksi fakta sebanyak 15 orang, tetapi juga menghadirkan saksi ahli sebanyak lima orang dengan latar belakang psikiatri.

Polisi juga melakukan olah TKP lebih dari satu kali.

Tetapi tetap saja fakta yang didapat mengarah kepada MA, yang ketika waktu kejadian hanya tinggal berdua dengan ibunya, Ella Nurhayati.

Seperti ramai diberitakan, Ella Nurhayati ditemukan tewas berlumuran darah di rumahnya di Kampung Pangragajian, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 11 September 2018.

Para saksi, tetangga korban mengatakan, mereka mengetahui kematian korban dari MA, yang kala itu keluar dari rumahnya dan berteriak, gogok, gogok, dengan tubuh yang berlumuran darah.

Deni, salah seorang saksi mengira ada anjing yang menggigitnya, lalu dia masuk ke dalam rumah, dan Deni terkejut setengah mati ketika melihat Ella dalam keadaan tertelungkup di ruang tamu dengan bercak darah ada dimana-mana di lantai ruang tamu.

Deni pun memanggil warga lainya, dan kemudian kasusnya dilaporkan ke Polsek Lembang.

MA Diantar Ayahnya

Para tetangga korban mengatakan, Ella adalah janda yang tinggal seorang diri. Sedangkan anaknya MA tinggal dengan mantan suaminya. Hanya saja empat hari sebelum kejadian MA diantar mantan suaminya itu ke rumahnya.

Dan Ella pun sempat mengajak anaknya itu jalan-jalan ke Jakarta. Dan malam sebelum kejadian, kabarnya Ella mengajak MA menonton film horor di sebuah bioskop di Kota Bandung.

Tetapi waktu kejadian, kebetulan hari libur, Tahun Baru Hijriah, dan Ella tidak ke kantornya di sebuah bank BUMN di Kota Bandung. Warga pun dikejutkan dengan teriakan MA, gogog, gogog, dan warga pun menjadi geger ketika mereka menemukan Ella yang tewas bersimbah darah di dalam rumahnya.

Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Nico N Adiputra, yang sebulan lebih memimpin pengungkapan kasus ini juga dibuat pusing. Nico berulangkali mengatakan kepada media bahwa pihaknya tidak menemukan adanya tanda-tanda pembunuhan ini bermotifkan perampokan oleh pihak luar.

"Tidak ditemukan barang-barang berharga milik korban yang hilang. Dan juga tidak ditemukan perusakan dan upaya paksa masuk oleh orang luar ke dalam rumah," jelas Niko.

Sementara rumah korban selain berpintu pagar, pagar juga selalu dalam keadaan tergembok.

Sebenarnya, pihak penyidik walau tidak menyebutkan nama, namun secara identitas telah menyebut siapa pelaku pembunuhan yang tidak lain adalah MA, anak kandung Ella sendiri, yang masih di bawah umur dan Anak Berkebutuhan Khusus.

Karena pada faktanya, Saat kejadian Ella hanya tinggal berdua dengan MA. Dan saat ditemukan, disamping tubuh Ella didapati sebuah pisau dapur, yang diduga kuat sebagai alat pembunuh. Pisau dapur, artinya pisau yang ada di dalam rumah, bukan pisau yang datang dari luar.

Dan saat ditemukan warga, tubuh MA banyak berlumuran darah. Sedangkan polisi menemukan 28 tusukan di sekujur tubuh korban.

Motif dan Pelaku yang Digerakan

Publik juga mahfum, jika polisi harus menyembunyikan identitas dan ciri-ciri tersangka pelaku, seperti apa yang telah dilakukan Kapolres Cimahi.

Kapolres Cimahi menyebut pelaku hanya satu orang. Dan publik pun mengarahkan sangkaanya kepada MA.

Namun, konsekuensi dari penyembunyian identitas pelaku seperti yang dilakukan Polres Cimahi adalah, turut terkuburnya apa yang menjadi motif pembunuhan.

Apa kira-kira, jika memang itu dilakukan MA, yang menjadi motif Anak Berkebutuhan Khusus seperti tersebut sehingga mampu melakukan pembunuhan sadis terhadap Ella yang notabene adalah ibunya sendiri.

Lalu, ada satu pertanyaan yang tidak boleh diabaikan yaitu, mengingat kondisi mental MA, apakah tidak mungkin MA hanyalah pelaku yang digerakan??



.tn

JabarCeNNa.com, Tanggerang - Kini ke-4 kalinya Jambore Perpustakaan Kabupaten Tanggerang dilaksanakan. 

Jambore Perpustakaan ke-4 tersebut dilaksanakan oleh Dinas perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang dan di buka langsung oleh Bupati Tangerang A Zaki Iskandar, di halaman depan dinas perpustakaan dan arsip, Kamis 11 oktober 2018.

"Pelaksanaan kegiatan Jambore Perpustakaan ini merupakan yang Keempat kalinya dan Alhamdulillah pada setiap pelaksanaannya selalu mendapat respon yang baik dari lapisan masyarakat dan juga stakeholder Pemerintah Daerah. kegiatan ini merupakan hal yang baik untuk terus kita lestarikan dan bahkan dapat dilaksanakan dengan luas cakupan pelaksanaan yang lebih tinggi lagi dengan harapan gaung semangat dan upaya meningkatkan minat membaca bagi masyarakat dapat dirasakan secara nyata. "demikian dikatakan Kepala dinas perpustakaan dan arsip, Yusrizal. 

Lanjutnya, pesatnya perkembangan tekhnologi meniscayakan kita belajar bukan hanya dari buku, tapi dari bentuk dan metoda yang lain. Tetapi disisi lain harus kita sadari bersama, bahwa buku merupakan alat yang tepat untuk mengasah ilmu dan mendalami sebuah pengetahuan dan menjemput masa depan kita, karena buku memberikan inspirasi pelajaran dan banyak hal yang bisa menginovasi pikiran-pikiran kita menuju masa depan."ungkap Yusrizal 

"Semoga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik dan apa yang kita harapkan menjadi kenyataan untuk membangun generasi muda kabupaten tangerang yang gemilang" kata Yusrizal

Ditempat yang sama dikatakan Bupati Tangerang, A Zaki Iskandar "hadirnya perpustakaan merupakan lembaga perantara yang sangat penting dalam upaya meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat dan pelajar khususnya di Kabupaten Tangerang, dengan terselenggaranya kegiatan Jambore Perpusatakaan Kabupaten Tangerang diharapkan bisa menjadi motivasi" Ucapnya

"mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi motivasi untuk kita semua guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya para generasi muda Kabupaten Tangerang menjadi masyarakat yang cerdas dengan harapan dimasa mendatang dapat membawa kabupaten Tangerang Menuju ke arah yang lebih baik" ucap Zaki.
Dalam acara tersebut di gelar juga talkshow interaktif, dengan narasumber Najwa Sihab selaku duta baca Indonesia, serta Bupati Zaki Iskandar, talkshow tersebut sangat menarik karena memang para narasumber mampu menyajikan materi yang sangat menarik.


.Riefqi

JabarCeNNa com, Kuningan - Pasar Kepuh di pusat Kota Kuningan terbakar, Kamis, 11 Oktober 2018. Diiringi adzan magrib, si jago merah melalap los dan kios di pasar tersebut

Beberapa mobil pemadam tampak berjuang memadamkan api, dibantu warga. Petugas juga berusaha keras melokalisir api agar tidak menyambar kios-kios lainya.

Nyala api pertama kali terlihat dari kios yang letaknya tidak jauh dari kantor Pasar Kepuh. diduga kebakaran tersebut dari konsleting aliran listrik.
"Kebakaran terjadi kira-kira pukul 18.20 WIB, asal api dari salah satu kios dekat kantor pasar, dan kios yang terbakar tersebut milik ibu Yoyoh (63) " kata Ujang salah seorang pedagang.

Kerugian Akibat Kebakaran

"total kerugian akibat kebakaran ini ditaksir sebesar Rp246juta" ucap M. Khadafi Mufti, Plt Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan

Bupati Tinjau langsung
Begitu adanya kejadian kebakaran dan informasi langsung keterima oleh Bupati Kuningan, Acep Purnama, pihaknya langsung meninjau lokasi kejadian kebakaran yang terjadi di pasar kepuh tersebut.

"kita ikut prihatin atas kejadian ini, namun berkat kesigapan anggota Damkar Satpol PP Kuningan kebakaran tersebut bisa segera di atasi" ungkapnya


.angga/tn


JabarCeNNa.com, Ciamis - Seorang kakek tewas ditabrak pemotor ketika keadaan jalanan gelap karena listrik padam di Jalan Raya Banjar-Pangandaran atau tepatnya di Dusun Tamansari, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Rabu, 10 Oktober 2018, petang sekitar pukul 18.00 WIB.

Korban Aso, 74, dikenal seorang kakek yang sudah pikun, warga Dusun Cisaar RT 09/RW 03 Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dan pada hari naas tersebut, sang kakek lepas lepas dari pengawasan keluarganya.

Korban ditabrak sepeda motor dari arah belakang, dan pemotor penabrak, Ridwan, 23, mengaku tidak melihat ada korban yang sedang berjalan di belakangnya, karena listrik padam dan jalanan gelap.

Ridwan warga Dusun Sukamaju RT 18/RW 06 Desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, mengaku sangat terkejut ketika di depanya tiba-tiba ada seseorang sedang berjalan, dan dia tidak sempat menghindar, sehingga terjadi tabrakan.

"Memang lampu motor saya menyala, tetapi saya betul-betul tidak melihat ada orang sedang berjalan di depan saya," kata Ridwan di Klinik Amal Bakti Kertahayu. Ridwan mengalami luka-luka dan menjalani perawatan di klinik tersebut.

Saksi mata, Sukendar, warga di lokasi kejadian mengatakan memang saat kecelakaan terjadi di wilayahnya sedang terjadi pemadaman listrik.

"Memang PLN lagi mati. Saya juga tidak tahu ada kecelakaan, tetapi saya mendengar suara rem yang diinjak mendadak," kata Sukendar.

Kasus kecelakaan ini ditangani Polsek Banjarsari, dan Ridwan bersama motornya yang ringsek dibawa ke Mapolsek Banjarsari.


.tema/tn
Diberdayakan oleh Blogger.