JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Palu - Ratusan napi yang sempat kabur pada saat terjadinya gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, kembali mendatangi Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II A Palu, dan juga melapor diri.

Para napi ada yang langsung datang, tetapi ada juga yang melapor diri melalui telepon ataupun melalui keluarganya. 

Demikian dikatakan Kepala Rutan Kelas II A Palu, Nanang R, saat apel, Selasa, 9 Oktober 2018. Dikatakanya, para napi kembali ke Rutan setelah mereka memastikan keadaan keluarganya setelah tertimpa musibah gempa dan tsunami.

"Ada 150 napi yang sudah kembali," kata Nanag.

Namun dari jumlah itu, ada yang masih diberikan toleransi untuk tetap berada di luar sementara waktu membantu keluarganya, dengan kewajiban melapor ke Rutan setiap harinya. 

"Ini kan bencana alam. Kami tetap memberikan kebijakan bagi napi yang ingin membantu keluarganya yang terkena dampak bencana, tetapi setiap hari diwajibkan datang melapor ke sini," kata Nanang

Namun demikian, lanjutnya, tidak semua napi mendapat kebijakan demikian, ada juga napi yang setelah kembali langsung dimasukan ke sel, terangnya.

Nanang pun menghimbau agar para napi yang sebelumnya kabur, segera kembali ke Lapas atau Rutan atau setidaknya melaporkan diri. 

Seperti diketahui, bersamaan terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami yang menimpa Palu dan Donggala, pada Jumat 28 September 2018, ratusan napi kabur dari Lapas dan Rutan. Kaburnya napi tidak terhindarkan, selain keadaan sangat kacau, para napi diketahui kabur untuk memastikan keadaan keluarganya.

Berdasarkan data BNPB, jumlah korban jiwa akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, hingga Minggu (7/10) mencapai 1.763 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.519 jenazah ditemukan di Palu. Sementara, 159 jenazah ditemukan di Donggala. Kemudian, sebanyak 69 korban tewas ditemukan di Sigi, dan 15 jenazah ditemukan di Parigi. Kemudian, 1 jenazah ditemukan di Pasangkayu.


.helmi

JabarCeNNa.com, Cianjur - Seorang diduga suporter bola menjadi korban pengeroyokan saat melihat pertandingan bola antar desa di Cianjur. Suporter tersebut lansung dibawa ke Rumah Sakit Sayang Cianjur akibat lukanya.

Korban atas nama Zaenal M (44) warga Dusun Susukan Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur, Korban mengalami luka robek di bagian mata sebelah kiri.

Setelah korban dibawa ke Rumah Sakit dan menjalani visum, pihak korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Sesuai surat tanda bukti laporan nomor : LP/ B / 521 / X / 2018 / JBR / RES CJR, Nama Zaenal M (44), warga Ds Susukan Kec. Campaka Kab. Cianjur, tanggal 8 Oktober 2018.

Dalam keterangan bukti laporan tersebut, "peristiwa terjadi pada hari sabtu 06 oktober 2018 sekitar jam 17.30 wib di lapangan Bola Pengairan Kec. Campaka Kab. Cianjur telah tejadi tindak pidana pengeroyokan oleh tim pendukung lawan/ tim Pordes Ds Sukajadi, awal mulanya pelapor mendampingi dan berdiri didekat gawang Tim nya dan permainan berlangsung tiba-tiba dari arah belakang ada yang melakukan pemukulan kearah badan pelapor. dan yang paling terasa sewaktu pelapor mata sebelah kiri yang dipukul diduga menggunakan benda tumpul. 

Atas kejadian tesebut pelapor merasa sakit di sekujur badan dan mata sebelah kiri tidak bisa membuka mata dan mengalami lima jahitan disekitar mata tersebut." demikian dalam laporan yang dilayankan pihak korban kepada kepolisian

bukti laporan pihak korban: 

Dengan adanya kejadian tersebut pihak keluarga menyayangkan atas kejadian yang menima Zaenal, dikatakan Rifqi selaku sodara korban "ya kami minta ini di proses dan usut tuntas siapa pelakunya, untuk video pengeroyokan kami miliki dan informasi itu cukup untuk dikembangkan oleh pihak kepolisian Cianjur" katanya


.iwn




JabarCeNNa.com, Soreang - Bupati Bandung Dadang M Naser mempertanyakan kesiapan PT KAI untuk reaktivasi jalur kereta api di wilayah Kabupaten Bandung.

Rencana yang sempat terbetik kabarnya adalah, jalur lama KA itu akan diaktifkan kembali dan akan melayani rute Bandung - Garut - Pangandaran.

Dadang pun menyarankan agar PT KAI dapat mempersiapkan berbagai hal sebelum merealisasikan program reaktivasi jalur kereta api tersebut,

"Pemkab Bandung tentu siap membantu. Tapi rencana reaktivasi jalur kereta ini sudah mateng apa belum? Terus bagaimana menyelesaikan maslah sosial yang diakibatkanya?" tanya Dadang, Senin, 8 Oktober 2018.

Menurut Dadang, rencana reaktivasi jalur KA tersebut perlu persiapan yang matang, sehingga dapat mencegah munculnya permasalahan sosial di masyarakat terutama bagi yang saat ini huniannya berada tepat di jalur kereta api.

Lebih lanjut, Dadang berharap agar kabar reaktivasi bukan sekedar rencana yang menggoyang warga hingga menimbulkan pro kontra dan kekhawatiran. Apalagi bila akhirnya program ini hanya wacana.

"Jangan sampai masyarakat jadi riweuh (ribet) tapi ngga jadi. Kalau memang betul rencananya yang kuat jangan dulu naik diberita. Silahkan di musyawarahkan kapan siapnya anggarannya siap belum?" katanya.

Terkait rumah warga yang bakal ditertibkan, lelaki yang akrab disapa Kang DN itu juga meminta PT KAI memperhatikannya. Sebab baik data atau titik hunian yang berada di jalur rel, pihak PT KAI yang kini lebih tahu.

"Untuk data real jumlah rumah warga yang mungkin terdampak program reaktivasi itu kami rasa sudah ada di PT KAI. Mereka itu kalau tidak salah ada sebagian yang nyewa. Jadi bukan kewenangan Pemda," tandas dia.

Rencana reaktivasi jalur KA Bandung-Garut-Pangandaran, bisa jadi akan teralisir, karena Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil, memiliki rencana pengembangan pantai Pangandaran, yang halitu membutuhkan dukungan transportasi optimal.


.asbud/tn

JabarCeNNa.com, Banjar - Pasca Bencana gempa dan Tsunami yang melanda Kota Palu dian Kabupaten Donggala, puluhan anggota GMNI Kota Banjar gelar aksi sosial turun ke jalan menggalang dana untuk membantu korban bencana itu, Minggu, 7 Oktober 2018.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di beberapa titik ramai dikota banjar, yakni diperempatan lapang bakti dan Alun-alun Kota Banjar.

Koordinator aksi, Peri Heryanto di sela-sela kegiatan mengatakan, Ini adalah bentuk kepedulian GMNI Kota Banjar atas musibah yang terjadi di Palu dan Donggala beberapa waktu lalu.

“ini adalah bentuk kepedulian GMNI Kota banjar, dan juga instruksi dari DPP GMNI, kami lakukan aksi penggalangan dana untuk membantu korban bencana di Kota palu dan Donggala," ungkap Peri yang juga adalah Ketua DKP STISIP GMNI Kota Banjar.

Peri menambahkan, kegiatan penggalangan dana ini akan kami laksanakan dari hari ini hingga hari minggu nanti, untuk donasi yang terkumpul nanti akan dikumpulkan di DPP GMNI.

“Setelah terkumpul semua, nanti akan disalurkan langsung ke pos-pos bencana yang ada di Palu dan Donggala,” imbuh Peri Mahasiswa STISIP BP Banjar Jurusan Ilmu Pemerintahan Semester 3 itu.

Dalam aksi sosial penggalangan dana, GMNI Kota Banjar dibantu oleh HMP IP STISIP Banjar.

“Kami menggalang dana bersama Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan STISIP BP Banjar," jelas Peri.

Peri berharap, melalui aksi ini, dana yang terkumpul bisa digunkan untuk meringkankan beban para korban bencana di Palu dan Donggala.

“Mudah-mudahan, dana yang terkumpul ini dapat sedikit meringankan beban sodara-sodara kita yang terkena musibah di Palu dan Donggala,” pungkasnya.




.ao/tn
Diberdayakan oleh Blogger.