Kawasan Hutan Ciremai, Terbakar 100 Ha Per Hari
JabarCeNNa.com, Kuningan - Kebakaran di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) telah berlangsung selama lima hari, terhitung sejak Minggu, 30 September hingga hari ini, Kamis, 4 Oktober 2018.
Kebakaran pertama kali terjadi di Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, tepatnya di Blok Arca Saninten, sekitar pukul 12.00 WIB.
Ketika itu luas area hutan yang terbakar hanya seluas 10 Ha.
Pada hari kedua, Senin (1/10), api belum juga padam, padahal 100 orang petugas diterjunkan untuk melakukan pemadaman. Bahkan lahan terbakar meluas hingga mencapai 144 Ha. Api pun menjangkau Desa Singkup.
“Pada hari pertama luas lahan terbakar hanya 10 hektare. Namun pada hari kedua, kobaran api semakin meluas hingga perhitungan kami kebakaran sudah mencapai 144 hektare,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Senin (1/10).
Pada hari ketiga apu juga beluk padam. Api yang semula menyala di Blok Erpah, Desa Cibuntu, dan pada hari kedua menjangkau lahan di Desa Singkup, maka pada hari ketiga api pun menjalar dan menjilat kawasan Blok Cileutik di Desa Pasawahan, tak jauh dari objek wisata Bukit Seribu Bintang.
Luas lahan hutan terbakar pun sudah mencapai 250 Ha.
Upaya pemadaman di bawah pimpinan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, belum juga membuahkan hasil.
Pemadaman juga melibatkan petugas TNGC, TNI dan Polri, serta masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Peduli Api (MPA).
"Kondisi medan yang terjal berbatu dan dominasi tumbuhan alang-alang yang sangat kering menjadi kendala anggota tim menjinakkan api. Terutama pada siang hari yang terik ditambah tiupan angin menyebabkan api sangat cepat membesar dan sulit dipadamkan," kata Agus.
Dan pada hari keempat atau Rabu, 3 Oktober 2018, api belum juga padam, luas lahan terbakar sudah mencapai 355 Ha.
“Berdasarkan hasil pemetaan kami, luas lahan TNGC yang terbakar pada hari keempat ini sudah mencapai 355,5 hektare. Meliputi Blok Erpah Desa Cibuntu, Blok Cileutik di Desa Singkup dan Blok Gunung Dulang di Desa Pasawahan,” terang Agus.
Agus mengatakan berbagai upaya telah dilkakukan tim untuk memadamkan api.
Mulai dari menggunakan jet shooter untuk memadamkan api. Tim juga menggunakan peralatan seperti parang dan tongkat panjang, mereka terus berupaya melakukan pemadaman secara manual hingga membuat sekat bakar supaya kobaran api tidak semakin meluas.
Tetapi semua upaya itu belum juga membuahkan hasil.
Lalu, Mauludin menaruh harapan kepada alam, katanya, mudah-mudahan cuaca malam yang dingin bisa mempercepat pemadaman.
Tetapi nampaknya alam juga tidak banyak membantu. Dan pada hari kelima, luas lahan terbakar diperkirakan sudah mencapai 400 hektare lebih.
Artinya, setiap hari api menghanguskan 100 Ha lahan kawasan hutan di TNGC.
.tn