JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Jakarta - Polisi bergerak dan mengusut dugaan kekerasan yang diduga menimpa aktivis Ratna Sarumpaet (70). Pengusutan ini diawali dari foto viral wajah seorang wanita yang disebut sebagai Ratna Sarumpaet. 


Dalam Penyelidikan awal diketahui, Ratna di operasi plastik di sebuah klinik bedah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Penyelidikan melibatkan dua Polda yakni Jawa Barat dan Metro Jaya. Dokumen hasil penyelidikan tersebut beredar di kalangan wartawan.

Penyelidikan Polda Jabar menyebut pada tanggal 21 September 2018 tak ada konferensi dengan negara asing di Bandung. 

Dalam pemberitaan disebut, Ratna dianiaya usai menghadiri konferensi dengan beberapa peserta dari luar negeri.

Selain itu tidak ada saksi mata di Bandara Husein Sastranegara Bandung yang melihat aksi pengeroyokan dan tidak ada daftar manifes atas nama Ratna Sarumpaet.

Hasil penyelidikan Polda Metro Jaya menguatkan penyelidikan Polda Jabar. 

Pertama dari nomor telepon seluler Ratna yang dinyatakan aktif di Jakarta, bukan di Bandung pada tanggal 20-24 September 2018.

Sementara dari pengecekan rekening Ratna dan anaknya ada tiga kali dana keluar yang didebet di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika masing-masing sebesar Rp25 juta pada tanggal 20 September 2018, Rp25 juta pada tanggal 21 September, dan Rp40 juta pada tanggal 24 September 2018.

Polisi menyebutkan bahwa wajah lebam Ratna Sarumpaet disebabkan operasi plastik bukan karena dianiaya seperti yang beredar selama ini.

Polisi juga sudah meminta keterangan ke RS Bina Estetika dan diperoleh keterangan bahwa Ratna Sarumpaet menjadi pasien di rumah sakit tersebut pada tanggal 20, 21 dan 24 September 2018.

Hal ini diperkuat dengan rekaman CCTV di klinik tersebut dan buku daftar pasien. 

Seorang perwira kepolisian membenarkan hasil penyelidikan dua Polda tersebut terkait Ratna Sarumpaet.

"Ya benar itu," kata perwira Polri yang enggan disebutkan namanya itu.

Sementara perwira lain di Polda Metro Jaya membenarkan bahwa Ratna bukan dianiaya namun operasi plastik.

.ebiet/wn





JabarCeNNa.com, Kuningan- Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat kunjungi Kabupaten Kuningan untuk bersilaturahmi dan berkoordinasi dengan Unsur Pimpinan Daerah Kab. Kuningan


Dalam kunjungan tersebut diterima langsung oleh Bupati Kuningan, Polres Kuningan, Damdin 0615 Kuningan. Di Grage Sangkan Lanay Sangkanhurip Kuningan, Selasa 2 Oktober 2018.



Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen Pol Sopyan Syarif didampingi Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kuningan, Edi Heryadi, M.Si, menyampaikan rencana Optimalisasi Program P4GN di Provinsi Jawa Barat melalui Peran serta 3 (TIGA) Pilar di Desa dan Kelurahan di Kabupaten Kuningan yaitu BHABINKAMTIBMAS, BABINSA, Kepala Desa/Lurah dan  PUSKESMAS.



Maraknya Penyalahgunaan Narkoba Jenis Obat Obatan dikalangan Anak Remaja di Jawa Barat sangat tinggi tidak terkecuali Kabupaten Kuningan, Masih lemahnya pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan sehingga pengawasan terhadap penyalahguna Narkoba di masyatakat  belum maksimal sehingga masyarakat sekitar kurang peduli terhadap penyalahgunaan narkoba, kurangnya kontrol dari aparaturnya, dengan peran serta 3 (tiga) pilar ini dapat menjadikan masyarakat lebih paham dan sadar akan bahaya narkoba sehingga masyarakat lebih waspada, ujar Brigjen Sopyan Syarif


Bupati Kuningan sangat mendukung rencana Optimalisasi Program P4GN di Provinsi Jawa Barat Khususnya di Kabupaten Kuningan melalui Peran serta 3 (TIGA) Pilar di Desa dan Kelurahan di Kabupaten Kuningan yaitu Unsur Polri dalam hal ini BHABINKAMTIBMAS, Unsur TNI dalam hal ini BABINSA, Kepala Desa/Lurah dan Dinas Kesehatan Dalam hal ini PUSKESMAS.


Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan akan selalu konsen dalam upaya P4GN, di buktikan dengan dikeluarkan nya Peraturan Daerah tentang Pencegahan, Penanggulangan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan zat adiktif lainnya dan kami akan adakan pmembinaan  aparatur desa dan seluruh SKPD di Kabupaten Kuningan untuk menjadi pengiat anti narkoba, ujarnya



Hal senada Kapolres Kuningan dan Dandim 0615 Kuningan menyatakan siap mendukung Peran serta 3 (TIGA) pilar bahkan  bukan hanya pencegahan narkoba akan tetapi mencakup radikalisme, hoax, Terorisme dan lainnya, untuk itu kami sangat mendukung dengan ini dan kami akan kerahkan kekuatan kami melalui Bhabinkabtimas dan Babinsa untuk optimalisasi P4GN di Kabupaten Kuningan. 




.iwan

JabarCeNNa.com, Jakarta - Partai Gerindra akan mengawal kasus penganiayaan yang menimpa Ratna 'Artis' Sarumpaet.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono menilai, para pelaku penganiayaan tergolong sadis mengingat, meski dikenal sebagai aktivis yang berani, namun Ratna tetaplah seorang perempuan.

"Partai Gerindra akan mengawal kasus ini (penganiayaan Ratna). Ini kasus yang tergolong sadis dan juga pelanggaran HAM. Dan mbak Ratna itu anggota Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga, karenanya Partai Gerindra akan mengawal hingga terungkap siapa para pelaku penganiayaan," tegas Ferry Juliantono, di sebuah cafe di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Oktober 2018.

Ferry juga menilai, perlu dibangun solidaritas atas kasus Ratna baik di kalangan perempuan, aktivis penggiat demokrasi juga di kalangan mahasiswa," tutur Ferry.

Penganiayaan atas diri Ratna yang juga dikenal aktivis Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI), menurut Ferry, telah mencederai proses Pilpres 2019.

"Mengingat ibu Ratna adalah Anggota Badan Pemenangan Padangan Capres/Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, maka hal ini mencederai proses Pilpres," tegas Ferry.

Seperti diketahui, ramai dibicarakan publik tentang penganiayaan yang dialami aktivis perempuan Ratna Sarumpaet. 

Bersamaan itu juga beredar foto seorang perempuan dengan wajah babak belur, yang diasosiasikan sebagai Ratna Sarumpaet. 

Penganiayaan atas diri Ratna, seperti dituturkan Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, dilakukan oleh tiga orang tidak dikenal pada, Jumat, 21 September 2018 lalu di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat.

Malam itu Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel. Kemudian Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.

"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik, di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegata, Selasa, (2/10).


.ebiet/tn

JabarCeNNa.com, Bandung - Tim Search and Rescue (SAR) Bandung siap diterjunkan ke wilayah gempa Kota Palu dan Donggala guna membantu proses evakuasi para korban gempa.

Kantor Badan SAR Bandung, menggelar pasukan untuk mencek kesiapan personil Tim SAR sebelum diterjunkan ke lokasi bencana.

"Kantor SAR Bandung akan mengirimkan 24 personil yang terdiri dari 21 anggota rescue dan tiga anggota operator alat berat," ungkap Kasie Operasi SAR Bandung, Harsono, Selasa, 2 Oktober 2018.

Harsono mengatakan Tim Basarnas Bandung siap diberangkatkan kapan saja, dan saat ini tengah menunggu intruksi dari pusat untuk keberangkatan tim ke Palu.

"Kita masih menunggu instruksi dari pusat. Tapi, rencananya kita akan berangkat tanggal 4 (Oktober)," kata Harsono.

Selain mengirimkan personil, Kantor SAR Bandung juga mengirimkan satu set alat berat. 

Kasie Sumber Daya Basarnas Bandung Rudi, menuturkan, pihaknya telah menyiapkan berbagai peralatan, yang akan dipergunakan di lokasi bencana  nanti.

"Kantor SAR Bandung sudah siapkan satu set peralatan estrikasi dan alat berat," terangnya.


.asbud/tn
Diberdayakan oleh Blogger.