JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JabarCeNNa.com, Sumedang - Kecelakaan maut antara dua sepeda motor yang melibatkan sebuah truk mengakibatkan satu orang meninggal dunia di Jalan Raya Bandung-Sumedang, tepatnya di tikungan Cikuda, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang,  Selasa, 11 September 2018.

Korban meninggal dunia Anas, 56, diketahui adalah sopir pribadi Penjabat Walikota Bandung Oded M Danial. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.

Keterangan diperoleh menyebutkan korban pada saat itu mengendarai Honda Revo Nopol Z 6572 BH datang dari arah arah Sumedang menuju Bandung.

Sementara sepeda motor Yahama Bison Nopol D 9079 KU yang dikendarai Juhana datang dari arah berlawanan.

Sesaat sebelum sampai di TKP, korban mengambil jalur kanan, kemungkinan untuk melewati kendaraan di depanya. Dan dari arah depan, di jalur tanpa pembatas jalan tersebut, muncul Yamaha Bison yang dikendarai Juhana.

Entah bagaimana, tiba-tiba sepeda motor korban oleng dan terjatuh ke sebelah kiri, masuk ke kolong sebuah truk pasir yang kebetulan juga melintas searah dengan korban.

Tak ayal lagi korban terlindas truk pasir tersebut sehingga meninggal seketika di lokasi kejadian. Sopir truk diketahui melarikan diri.

Korban Anas, sedianya akan menuju Bandung menyopiri Penjabat Walikota Bandung Oded M Danial, yang pada hari ini memang punya beberapa agenda kegiatan.

Oded pun membatalkan agenda kegiatanya dan meluncur takjiah ke rumah korban di Tanjungsari, Sumedang.

Kepala Bagian Humas Setda Kota Bandung, Yayan A. Brillyana membenarkan pembatalan agenda tersebut, dan dia pun menyampaikan permohonan maaf Oded kepada warga.

Oded dijadwalkan menghadiri peresmian pembangunan Masjid Multazam di Jalan Soma, Kiaracondong, dan membuka acara Gebyar 1 Muharam 1440 H tingkat Kecamatan Batununggal di Masjid Agung Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Bandung.


.jamal.asep/tn


JabarCeNNa.com, Banjar - Puluhan ribu umat Islam di Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Ciamis turun ke jalan melakukan pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H, Senin, 10 September 2018.

Tua dan muda berbaris menyusuri jalan mulai dari jalan-jalan di desa maupun jalan protokol di pusat kota.

Seperti umat Islam di Kabupaten Pangandaran yang antusias mengikuti pawai taaruf belasan kilo meter mulai dari Desa Pananjung, Desa Pangandaran, lalu ke Bundaran Marlin menuju Pasar Wisata, Jalan Tol, Taman Pesona dan berakhir di Lapang Merdeka.

Pawai taaruf itu juga dimeriahkan beragam hal unik dari tiap peserta.

"Tiap masjid masing-masing dusun menampilkan hasil kreatifnya," ujar Abdul Aziz salah seorang Panitia Pawai

Peserta ada yang membuat minatur masjid dari triplek, patung-patungan, atraksi api dengan obor dan lain sebagainya.

Sementara itu kemeriahan menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H juga tampak di Kabupaten Ciamis.  Setidaknya ribuan umat muslim di Desa Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, turun ke jalan mengikuti pawai obor yang berpusat di Alun-alun Banjarsari.

Pawai taaruf tersebut dibuka langsung oleh Kades Banjarsari, Ropik Hikmayana.

Ropik mengatakan, pawai obor di wilayahnya selalu digelar setiap tahun dalam rangka memeriahkan tahun baru Islam.

“(Pawai obor) Selain sebagai bentuk syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai kenikmatan, tetapi juga dalam rangka syiar,” cetus Rofik.

Kebaikan lainya, lanjut Rofik, adalah untuk menjaga tali silaturahim antar warga dengan pemerintah. 

"Bahkan ini adalah sebagai bentuk pewarisan budaya dan tradisi kepada generasi muda," tegasnya.

Polisi Bersorban

Kegiatan pawai obor memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 tentunya selalu mendapat pengawalan dari petugas kepolisian.

Demikian juga halnya di Kota Banjar. Namun uniknya, petugas Polres Banjar dalam pengawalanya mengenakan sorban, dan mengikuti pawai dengan bersepeda.

Kapolres Banjar AKBP Matrius mengatakan ada 13 petugas bersepeda yang ikut berpawai bersama-sama warga. Dan semuanya berpangkat perwira.

Ke-13 personil tersebut diantaranya Waka Polres, Kabag Ops, dan semua Kasat, dan para perwira lainya.

Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesih. mengapresiasi inovasi yang dilakukan pihak Polres Banjar.

"Dengan penampilan seperti itu (bersorban), maka pengawalan menjadi cair. Masyarakat pun merasa aman tanpa merasa diawasi," tambah  Ade.

Kapolres Banjar AKBP Matrius yang hadir dalam kegiatan pawai tersebut mengatakan, bahwa polisi bersorban yang ikut pawai tersebut adalah sebagai bentuk partisipasi Polres Banjar dalam memeriahkan tahun baru Islam.

“Ini adalah bentuk partisipasi kami untuk memeriahkan pawai Tarhib di Kota Banjar,” ujarnya.

Para polisi bersorban tersebut, kata Matrius, walau mengikuti pawai Tarhib Muharam, tetapi tetap bertugas untuk melakukan pengamanan.

"Tugas utama polisi adalah melakukan pengamanan, baik secara terbuka atau tertutup," tegasnya.

Karena menjaga keamanan dan memberikan keamanan kepada masyarakat merupakan tugas pokok polisi, pungkasnya.


.tema/ao/tn


JabarCeNNa.com, Bogor - Umat Islam di Kabupaten Sukabumi dan Bogor merayakan Tahun Baru Islam 1440 Hijriah dengan turun ke jalan pawai obor, dan juga mendengarkan tausiah di mesjid, Senin, 10 September 2018.

Di Sukabumi diperkirakan 20 ribu warga Kota Sukabumi turun ke jalan mengikuti pawai obor. 

Pawai obor mulai bergerak selepas shalat Isya dan diawali start dari Lapangan Merdeka Kota Sukabumi. Selanjutnya pawai menyusuri sejumlah jalan protokol yakni Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Gudang, Toserba Selamat, Jalan Siliwangi, dan berakhir di Balai Kota Sukabumi.

‘’ Alhamdulillah, menyambut tahun baru Islam kali ini kami mengadakan pawai obor yang diikuti sekitar 20 ribu orang,’’ ujar Ketua Panitia Tarhib 1 Muharam, KH Fajar Laksana kepada wartawan disela-sela kegiatan. 

Para peserta pawai berasal dari tujuh kecamatan yang terdiri atas utusan siswa, santri, mahasiswa, pondok pesantren, ormas Islam, DKM masjid, aparat TNI/Polri, dan ormas masyarakat.

Menurut Fajar, semarak penyambutan tahun baru Islam kali ini lebih semarak dibandingkan sebelumnya. Hal ini ditandai dengan penuhnya warga pada saat pelepasan dan pawai di jalanan hingga berakhir di Balai Kota Sukabumi.

Kemeriahan menyambut Tahun Baru Islam yang ditunjukan umat Islam di Sukabumi menyiratkan adanya kesadaran budaya dan sejarah pada mereka.

Masyarkat dengan kesadaran sendiri, mulai dari orangtua, remaja bahkan anak-anak turun ke jalan membawa obor sambil mengumandangkan salawat.

Penjabat Wali Kota Sukabumi Dady Iskandar dalam sambutanya mengatakan, pawai obor merupakan simbol kebersamaan umat Islam dalam memperingati tahun baru Islam. 

‘’Kebersamaan Islam dalam berdakwah dan membangun yang haq serta beramar makruf nahi mungkar,’’ cetus dia.

Dady menuturkan, pawai obor juga bisa menunjukkan umat Islam bisa bersatu, serta membangun keharmonisan dengan umat yang lain.
Di Bogor

Umat Islam di Bogor juga merayakan dan menyambut Malam 1 Muharam atau Tahun Baru Islam biasa dengan pawai obot baik di kota maupun di desa-desa.

Anak-anak, remaja hingga orang dewasa melakukan pawai obor berkeliling kampung, dan setelah itu dilanjutkan dengan khutbah dan berdoa bersama di akhir tahun di mesjid-mesjid ataupun musholla.

Seperti halnya dilakukan umay Islam di Kompleks Perumahan Bumi Cilebut Damai (BCD), Bogor.

Sejak sore ratusan anak-anak dan remaja sudah berkumpul di halaman masjid Rizqon Hasanah BCD.

Masing-masing di tangan mereka memegang obor.

Jalan boulevard kompleks perumahan juga sudah disulap sedemikian rupa dengan mendirikan beberapa tiang-tiang obor.

Selepas azan Maghrib lampu obor mulai dinyalakan dan mereka berkeliling kompleks perumahan mulai dari RT 001 hingga RT 006.

Lantunan takbir dan salawat pun terdengar saat ratusan anak-anak dan remaja pawai keliling kompleks perumahan. Tampak suasana gembira, terutma di wajah anK-anak, mungkin ini menjadi pengalaman menarik buat mereka.

Usai keliling kompleks mereka kemudian menuju masjid untuk melaksanakan salat Isya berjamaah lalu mendengar tausiah dari Ustadz setempat.

Hal serupa juga dilakukan warga Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Mereka pawai obor dengan jalan kaki sepanjang 10 Kilometer keliling di daerah Kedung Badak.

Menurut Iskandar, salaj seorang warga, setiap tahun warga Kedung Badak menyambut malam tahun baru Islam dengan pawai obor.

"Setiap tahun, sudah tradisi," ucap Iskandar.

Ia mengatakan, tujuan pawai obor sampai turun ke tengah jalan raya ini untuk memberitahu kepada masyarakat bahwa terutama warga Kecamatan Tanah Sareal, bahwa besok merupakan baru Islam 1440 Hijriyah yang jatuh pada tanggal 1 Muharram.

”Untuk memberi tahu kepafa umat muslim bahwa, besok Tahun Baru Islam,"  kata Iskandar.

Berbeda dengan Tahun Baru Masehi, semua orang pasti tahu. Tapi kalau tahun baru Islam, kan tidak semua orang tahu. 

"Yang ngaku muslim aja kadang-kadang tidak tahu," pungkasnya.


.nur/tn


JabarCeNNa.com, Bogor - Sebuah truk yang kelebihan muatan terguling menimpa sebuah angkot mengakibatkan empat penumpangnya tewas di Jalan Raya Lebak Wangi, depan Pondok Pesantren Darunnajah Kampung Cipining RT 02/03, Desa Argapura, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Senin, 10 September 2018.

Lokasi tabrakan adalah jalanan menurun, ketika truk Fuso Nopol B 9971 GU meluncur tak terkendali lalu terguling dan menimpa sebuah angkot yang parkir di bahu kiri jalan.

Warga yang berusaha menolong, mendengar jeritan tangis anak- anak, dan memang diketahui angkot tersebut berisi anak sekolah TK bersama ibunya.

Korban tewas adalah sepasang ibu dan anaknya, Neng Siti Alawiah, 36, dan anaknya Firda Aurelia, 3,5, Alamat Kampung Nanggung RT. 03/04 Desa Bangun Jaya, Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor.

Lalu Maryami, 24, dan anaknya Rizwan Ramadan, 5,  Alamat Kampung Banar RT. 02/05 Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.

Selain itu, ibu dan anaknya juga mengalami luka-luka yaitu, Nurlelah, 32 thn,  dan anaknya Faida Annayla, 5, alamat Kampung Nanggung RT 03/04, Desa Bangun Jaya, Kecama5an Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Keduanya mengalami patah kaki dan tangan dan dibawa ke RSUD Leuwiliang.

Kelebihan Muatan

Kanit Laka  Satlantas Polres Bogor Iptu Asep Saepudin yang langsung turun ke lokasi musibah mengatakan, penyebab kecelakaan diduga kuat karena truk memuat beban yang berlebihan. 

“Karena ini jalanan turun, kemudian muatan berlebihan sehingga tidak kuat untuk mengerem, akhirnya oleng hingga terjadi kecelakaan,” kata Asep.

Diperoleh keterangan, truk fuso maut tersebut melaju dari arah Cigudeg menuju Parung Panjang. Sebelum tiba di TKP, truk Fuso tersebut tiba-tiba masuk ke jalur kanan untuk melewati truk Fuso lainya yang berada di depan.

Namun karena kelebihan muatan, truk bergerak oleng dan tidak terkendali, dan ketika stir dibanting ke kiri, truk terguling dan menimpa angkot yang sedang berhenti di bahu kiri jalan.

Pengemudi truk berinisial D, telah diamankan. Pengemudi yang tercatat sebagai warga Kampung Tipar, Desa Batujajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, diduga masih di bawah umur, yakni baru berusia 16 tahun.

“Kita belum bisa pastikan soal usia sopir, apakah masih di bawah umur atau tidak. Kita akan tetap proses hukum, karena ini ada korban jiwa," tegas Asep.


.nur/tn
Diberdayakan oleh Blogger.