JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JabarCeNNa.com - Badan Standar Nasional (BSN) menyerahkan tiga penghargaan sekaligus kepada Konsorsium pembangkit listrik Cirebon Power (CP) di JS Luwansa Hotel and Convention Centre, Setiabudi, Jakarta Pusat, Kamis, 6 September 2018.

Penghargaan yang diperoleh CP adalah Indonesian Sustainable Development Award (ISDA) 2018.
Satu kategori memeroleh penghargaan platinum, dan dua lainya emas (gold).

Kepala BSN Bambang Prasetya menyerahkan ketiga penghargaan tersebut langsung kepada Presiden Direktur CP Heru Dewanto.

Turut hadir dalam acara tersebut 
Menteri PPN/Kepala BAPPENAS Prof Dr Bambang Brodjonegoro, mewakili Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berhalangan hadir, yang sedianya akan menyerahkan penghargaan.

ISDA Award diadakan oleh Corporate Forum for Community Development atas capaian program-program Pengembangan Masyarakat/community development.

Penghargaan platinum diperoleh CP atas upaya perusahaan pembangkit listrik tersebut mensukseskan program Pembinaan Kelompok Usaha Bersama Ibu RumahTangga Pembuat Terasi Organik Tradisional dari kategori SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan).

Sedangkan penghargaan gold didapat atas program Pelestarian Penanaman Mangrove di Wilayah Pesisir Cirebon dari kategori SDGs 15 (Ekosistem Daratan), dan Pusat Pengembangan SDM Ketenagalistrikan (Vocational Training Center) dari kategori SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

Tanggungjawab Sosial
Dalam sambutanya, Presiden Direktur CP Heru Dewanto, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama ikut menyukeskan program-program pengembangan kemasyarakatan Cirebon Power.

Menurutnya, pemberdayaan masyarakat tak sekadar tanggungjawab sosial, namun satu upaya untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar pembangkit.

“Kami bekerja sama dengan warga, instansi pemerintah, dan para pemangku kepentingan. Kami ingin berbagi semangat serta menjalin kemitraan untuk saling mendukung cita-cita yang diharapkan secara berkelanjutan,” kata Heru.

Pihaknya menyadari bahwa Cirebon Power hidup berdampingan dengan masyarakat yang memiliki daya juang dan integritas tinggi. Karena itu program kemasyarakatan Cirebon Power bertujuan mendorong terciptanya masyarakat yang mandiri dan berdayasaing tinggi.

“Kami ingin menularkan nilai-nilai yang dianut perusahaan yaitu Friendly, Impactful dan Trusted, agar masyarakat di sekitar pembangkit kami maju, sejahtera, sehat dan mandiri,” tuturnya.

Rumah Terasi
Program Rumah Terasi yang mendapat penghargaan platinum tersebut mulai digarap pada tahun 2014 merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Cirebon.

Dalam program ini, dilakukan perubahan strategi pemasaran, kemasan dan olahan, dan hasilnya telah mampu meningkatkan perekonomian warga.

“Terasi khas Cirebon menjadi warisan turun temurun. Dibuat dengan cara tradisional, menjadikan cita rasa terasi khas Cirebon tetap terjaga. Kami berharap nantinya Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon akan dikenal sebagai salah satu sentra produksi terasi tradisional,” kata Heru.

Program RumahTerasi dikembangkan Cirebon Power menyasar kaum ibu, yang secara tradisional telah membuat terasi untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan pelatihan, pendampingan dan upaya pemasaran yang diberikan, kini puluhan binaan Rumah Terasi berhasil meningkatkan produksi  dengan penghasilan yang lebih baik.

Tanam Mangrove
Sementara penanaman mangrove merupakan sebuah inisiatif yang dilakukan untuk menjaga ekosistem pesisir. Sejak 2011 Cirebon Power rutin menanam mangrove di berbagai lokasi. Hingga kini, sudah 75 ribu batang mangrove yang ditanam. Selain melakukan penanaman bakau, juga mendirikan pusat pembibitan tanaman bakau dan pohon, bekerjasama dengan masyarakat sekitar yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (Formas PL).

Pelatihan Kelistrikan
Sedangkan Pusat Vokasi Ketenagalistrikan adalah upaya untuk memberi keterampilan di bidang ketenagalistrikan pada warga di sekitar pembangkit. Program ini dimulai sejak 2016. Kemudian terus dikembangkan dengan menggandeng Kementerian Perindustrian dan Korea Midland Power (Komipo).

Sejak Agustus 2018, Cirebon Power merekrut 20 lulusan terbaik dari beberapa SMK di Cirebon agar memperoleh kesempatan pendidikan dan pelatihan selama 6 bulan, di bidang operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik berteknologi batubara bersih.

Program vokasi ini diproyeksikan menjadi sentra pendidikan operasional dan pemeliharaan (operational and maintenance) pembangkit listrik batubara bersih di Indonesia.

ISDA 2018 merupakan ajang penghargaan yang diikuti 56 perusahaan dan lembaga. Penghargaan diberikan pada perusahaan atau lembaga, karena perannya dalam mendorong pencapaian tujuan pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) di Indonesia. ‘

ISDA adalah transformasi dari ajang sebelumnya yang bernama GKPM Awards (Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat), yang telah rutin digelar sejak tahun 2011.  ISDA Award 2018 ini diharapkan mampu menjadi salah satu instrumen evaluasi dan apresiasi bagi perusahaan.


.tn


JabarCeNNa.com, Kuningan - Sebuah perampokan yang diikuti pembunuhan menimpa seorang ibu tua di rumahnya di Dusun Pahing, Desa Sembawa, Kecamatan Kuningan.

Korban Atimah, 65, pertama kali ditemukan anaknya, Juju, sekitar pukul 07.30 WIB saat yang bersangkutan ingin mencuci mobilnya.

Juju mendapati ibunya bersimbah darah dengan mulut yang diikat dengan kain sprei. Shock melihat pemandangan itu, Juju pun tanpa sadar berteriak-teriak minta tolong.

Wargapun ramai berdatangan, dan segera kegegeran pun menyebar ke seluruh posok Desa Sembada, bahkan hingga ke tetangga desa. Dan tidak lama kemudian polisi datang untuk melakukan olah TKP.

"Adik saya yang pertama kali menemukan ibu. Dan dia masih shock," kata Gana anak sulung korban kepada awak media di lokasi kejadian, Minggu (9/9).

Gana yang mengaku tinggal di Cirebon mengatakan ibunya tinggal di rumah itu sendirian. Dan perampokan itu diduga dilakukan pada malam hari.

"Kemungkinan kejadianya sore atau malam hari," duga Gana.

"Ibu tinggal sendiri, saya di Jatiseeng, Cirebon, sedangkan adik saya tinggal di Desa Bojong, Kramatmulya. Ibu sehari-harinya berjualan di rumah," terang Gana.

Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Syahroni membenarkan terjadinya perampokan dan pembunuhan yang menimpa Atimah.

"Ya, betul. Kita belum tahu siapa pelaku dan motif pelaku. Masih proses penyelidikan," kata Syahroni yang dihubungi per telepon, Minggu (9/9).

Sementara itu petugas Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System) Polres Kuningan, selesai melakukan olah TKP kemudian membawa mayat korban ke RS Bhayangkara Losarang, Indramayu, untuk keperluan otopsi.



.angga/tn


JabarCeNNa.com, Majalengka - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut terasering di bukit Panyaweuyan di Kabupaten Majalengka sebagai kebun terindah di dunia.

Kang Emil, sapaan akrabnya mengaku terpesona oleh pemandangan panyaweuyan atau terasering yang disebutnya sebagai kebun terindah di dunia.

Keterpesonaanya tersebut sempat dia tumpahkan di akun sosmed miliknya. 

"Saya terpesona oleh sebuah foto di Panyaweuyan yang menurut saya itu terasering kebun terindah di dunia. Cuman kurang promosi, nanti saya sebagai Gubernur Jawa Barat akan promosikan," kata Emil saat hadir dalam acara Peringatan Hari Pramuka ke-57 dan Malam Anugerah Pramuka Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 di Gedung Generasi Muda (GGM), Jl. KH. Abdul Halim Kabupaten Majalengka, Sabtu malam, 9 September 2018.

Emil mengaku sangat bahagia berada di Majalengka dan mengaku jatuh cinta karena Majalengka mempunyai banyak potensi pariwisata.

"Saya sangat berbahagia, saya berada di tempat istimewa. Selama Pilkada saya menemukan hal-hal luar biasa dan saya nyatakan saya jatuh cinta dengan Majalengka," lanjut Emil dalam rilisnya, Minggu (9/9).

"Kabupaten ini banyak sekali potensi pariwisatanya, cuman kurang sentuhan sedikit," lanjutnya.

Emil berjanji bawah kepemimpinannya, Pemda Provinsi Jawa Barat akan mengembangkan potensi wisata Majalengka lengkap dengan infrastruktur pendukungnya. 

Dia mengatakan akan mengucurkan anggaran Rp15 Miliar untuk penataan Alun-Alun Majalengka, Rp20 Miliar untuk membangun creative center, Rp15 Miliar untuk membangun pusat budaya, dan Rp40 Miliar untuk penataan akses jalan menuju tempat-tempat pariwisata.

Emil menekankan bahwa cara membangun Jawa Barat adalah melalui inovasi. Dia tidak ingin lima tahun kepemimpinannya di Jawa Barat sia-sia dan sibuk hanya dengan urusan politik.

"Cara membangun di Jawa Barat ini harus berbeda, berorientasi pada perubahan, kebaruan, pada hal-hal inovatif. Kita harus melompat bukan jalan tempat," katanya. 


.tema/tn


JabarCeNNa.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Pramuka Jabar agar memahami Sunatullah, mengikuti perubahan.

Hal itu disampaikan Kang Emil, sapaan akrabnya, dalam tekadnya membawa Pramuka Jabar menjadi Pramuka Juara Se-Indonesia.

"Saya titip -- khususnya pimpinannya harus bisa memahami sunatullah; bahwa zaman berubah, kalau zaman berubah jangan pakai kurikulum lama, pola pandang lama, perspektif jadul. Maka pimpinannya harus gaul," pesan kang Emil  dalam acara Peringatan Hari Pramuka ke-57 dan Malam Anugerah Pramuka Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 di Gedung Generasi Muda (GGM), Jl. KH. Abdul Halim Kabupaten Majalengka, Sabtu malam, 9 September 2018.

Emil juga berpesan, para pemuda yang ada di daksm Pramuka Jawa Barat yang harus dibuat sibuk. Apabila pemuda sibuk, maka  mereka tidak akan melenceng pada pergaulan yang salah.

"Mengurus pemuda di Indonesia cuman satu cara, buat mereka sibuk. Kalau pemuda sibuk, energi motoriknya tersalurkan, energi penasarannya tersalurkan, energi idealismenya tersalurkan, energi kreativitas juga inovasinya tersalurkan," kata Emil.

"Tapi kalau pemuda tidak sibuk, banyak waktu kosong, banyak waktu luang. Di situ ada pembisik-pembisik yang salah, di situ melenceng ke pergaulan yang menyimpang," imbuhnya.

Emil juga menekankan, Pramuka harus bisa memanfaatkan teknologi dengan baik. Revolusi digital bisa membawa perubahan Pramuka Jawa Barat menjadi Pramuka terdepan dalam revolusi digital Indonesia.

"Jadi, revolusi digital ini  menghancurkan pemuda-pemuda Indonesia atau kita bertekad menggunakan teknologi justru Pramuka Jawa Barat sebagai pramuka terdepan dalam revolusi digital Indonesia," tandasnya.

Untuk itu, Emil berharap pimpinan Pramuka di Jawa Barat bisa mengikuti perubahan zaman. Dimana kurikulum dan perspektif juga harus sesuai dengan kondisi saat ini.

Emil juga berpesan agar Pramuka Jabar harus mengalir seperti air. Anggota Pramuka Jabar mesti bermanfaat dan bisa dimanfaatkan masyarakat.

"Pramuka harus punya filosofi seperti air. Dikasih wadahnya cekung menjadi cekung,  wadahnya kotak, airnya menjadi kotak. Artinya mengalir seperti air,"  ucap Emil.

.tema/tn
Diberdayakan oleh Blogger.