JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JabarCeNNa.com, Jakarta - Ustad Abdul Somad (UAS) mengaku mendapat ancaman dari pihak-pihak tertentu, dan terkait  ancaman tersebut UAS memutuskan membatalkan rencana ceramahnya di beberapa kota di Jawa.

Mengenai ancaman, intimidasi dan pembatalan tausiahnya tersebut diunggah UAS di akun Instagramnya, @ustadzabdulsomad, yang telah terverifikasi, Senin, 3 September 2018.

"Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang. Beban panitia yang semakin berat. Kondisi psikologi jamaah dan saya sendiri." unggah UAS.

Unggahan ini segera mendapat respon luas masyarakat. Kini, setelah pengumuman pembatalan diunggah, sudah 220 ribu lebih yang memberilan likes, dan ribuan memberi komentar, yang mayoritas mendukung ustad kondang asal Provinsi Riau tersebut.

UAS sendiri tidak menjelaskan bentuk ancaman dan intimidasi yang diterimanya. Namun yang jelas, ancaman dan intimidasi telah membuat UAS memutuskan 
membatalkan ceramahnya di sejumlah kota di Jawa.

"Maka, saya membatalkan beberapa janji di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta:

1. September di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri.
2. Oktober di Yogyakarta.
3. Desember janji dengan Ustadz Zulfikar di daerah Jawa Timur.

Mohon maaf atas keadaan ini, harap dimaklumi dan mohon didoakan selalu." kata UAS lewat akun instagramnya.

Seperti diketahui UAS srmpat direkomendasikan sejumlah ulama dan tokoh nasional untuk menjadi Cawapres Prabowo Subianto. Namun, tawaran itu ditolaknya dengan alasan ingin   fokus di dunia dakwah.

Meski begitu, penolakan yang dialami UAS yang merupakan dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru itu tetap berdatangan. Tidak jelas alasan pihak-pihak yang menolak kegiatan tausyiah, meskipun UAS beberapa kali diundang oleh sejumlah perangkat dan elemen negara untuk mengisi tausyiah.

.ebiet/tn


JabarCeNNa.com, Bandung - Api yang berkobar dua jam lebih telah menghanguskan sekitar 300 kios di pasar Gedegabe Bandung, Senin, 3 September 2018.

Api diketahui menyala sekitar pukul 16.50 WIB, dan mulai padam sekitar pukul 19.30 WIB.

"Kios yang terbakar sekitar tiga ratusan kios, yang ada di depan Lis 2," kata salah seorang petugas pemadam kebakaran (Damkar).

Penyebab kebakaran belum diketahui pasti, namun berdasarkan penuturan saksi Juma Sulaeman, 60, yang pertama melaporkan kasus ini mengatakan, api bersumber dari tempat pembakaran sampah.

"Api berasal dari tempat pembakaran sampah. Ketika api membesar, saya segera lapor ke emergency call," tutur Juma kepada petugas Damkar di lokasi kebakaran.

Puluhan mobil Damkar yang dikerahkan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, telah berhasilkan memadamkan api.

Namun demikian, proses pendinginan masih berlangsung. Sejumlah pedagang tampak membenahi barang-barang daganganya.


.Asbud/tn



JabarCeNNa.com, Kuningan - Ada yang berbeda dalam rangkaian acara memperingati ke-520 tahun Hari Jadi Kuningan tahun ini. Selain menggelar beberapa kegiatan yang sudah menjadii agenda rutin tahuna seperti Saptonan, Babarit, Pameran Pembangunan, Karnaval dan acara lainnya, diwarnai dengan bebeberapa pemecahan rekor dunia.


Diantaranya pemasangan tape ketan terpanjang atas nama Pemerintah Kabupaten Kuningan, sepanjang 1000 meter. Selain itu memainkan guitar selama 18 jam atas nama Rhiyan Alviatama, pembutan nasi pincuk terbanyak, sebanyak 5.001 nasi pincuk atas nama Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan dan pastisipan pemakan tape ketan sebanyak 520 orang dalam waktu 5 menit 20 detik atas nama Warrior.


Piagam rekor tersebut diserahkan oleh Bupati Kuningan dan Official dari RHR ( Record Holders Repubick ) Lia Mutisari, dalam apel pagi di Halaman Setda Kabupaten Kuningan, Senin 3 September 2018.

Bupati Kuningan dalam sambutannya mengatakan, atas nama pemerintah daerah dan pribadi merasa bangga dalam peringatan ke-520 Tahun Hari Jadi Jadi Kuningan itu tercipta beberapa rekor dunia yang berhasil dipecahkan.

“Ini menandakan bahwa masyarakat Kabupaten Kuningan juga mampu menciptakan rekor dunia,” kata Bupati Kuningan tersebut

Acep mengharapkan masyarakat Kabupaten Kuningant memaknai pencapaian rekor dunia. Banyak hikmah yang bisa dipetik bahwa sesuatu yang berat jika dikerjakan secara sungguh serta dilakukan dengan kebersamaan bisa bersama tercapai dengan baik.

“Saya bangga masyarakat Kabupaten Kuningan tumpah ruah mengikuti kegiatan yang digelar setahun sekali. Ini menandakan bahwa masyarakat antusias terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan, sehingga kedepan kita perlu meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan tersebut,” ungkapnya. 


.angga/hms


JabarCeNNa.com, Garut - Masyarakat dan pejabat Pemerintah Kabupaten Garut menyambut meriah enam atlet pencak silat asal Garut yang meraih medali emas pada ajang pesta olahraga Asian Games XVIII di Jakarta.

Penyambutan dan arak-arakan dilakukan sejak di perbatasan Bandung-Garut,  lalu di arak  ke Kota Garut menyusuri Jalan Otto Iskandardinata, Cimanuk, Jalan Siliwangi dan berakhir di Alun-alun.

Selain warga, para pejabat pemerintah daerah, pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Garut, kepolisian dan TNI juga turut larut dalam arak-arakan tersebut

Di Alun-alun, keenam atlet pencak silat asal Garut itu yang terdiri dari Nunu Nugraha, Anggi Faisal dan Asep Yuldan Sani (beregu putra) dan Lutfi Nurhasanah, Gina Tri Lestari, dan Pramudyta Yuristya (beregu putri) didambut tarian.

Setelah itu akhirnya keenamnya diterima Bupati Garut, Rudy Gunawan di Babancong.

"Penyambutan meriah ini diberikan kepada para atlet, hal itu sebagai ungkapan rasa bangga warga Garut atas prestasi yang mereka torehkan yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara," kata Bupati.

Rudy pun menjelaskan, penyambutan dilakukan secara istimewa kepada para atlet yakni di Babancong, yang biasanya tempat acara kenegaraan, seperti menyambut kepala negara ataupun orang Garut yang sangat dihormati.

"Penyambutan di Babancong ini tidak boleh sembarangan, ini biasa digunakan untuk menerima kepala negara, dan untuk menyambut orang-orang Garut yang terhormat," katanya.

Dan Bupati menilai keenam atlet pencak silat asal Garut tersebut adalah pahlawan bangsa, karena telah mengharumkan nama bangsa dan negara.


.ao/tn
Diberdayakan oleh Blogger.