JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM, Kota Banjar - Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari melakukan banyak kegiatan untuk menyambut dan merayakan hari jadi Republik Indonesia yang ke-73.

Salah satunya adalah Jalan Sehat yang diikuti ratusan warga desa. Jalan sehat menjadi meriah karena diiringi hiburan organ tunggal, dan juga menarik, karena ada doorprice untuk peserta jalan sehat.

Kepala Desa Kujangsari Siti Aisyah saat ditemui di ruanganya usai kegiatan jalan santai mengatakan, pihaknya melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT RI KE 73.

"Salah satu kegiatan adalah jalan sehat,  dan sebelumnya ada beberapa kegiatan lomba yang sudah kami laksanakan," ujarnya di ruang kerjanya, Minggu, 12 Agustus 2018.

Lebih lanjut siti menambahkan, beberapa lomba olahraga seperti bola voli, sepakbola, tenis meja Antar Rw sudah dilaksanakan. Demikian juga dengam Lomba Cerdas Cermat Tingkat RW. "Alhamdulillah respons dari warga sangat antusias," ucapnya.

Siti, didampingi Ketua Karangtaruna Desa Kujangsari, Fianda Soni Zakaria, lebih jauh menjelaskan, semua rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, selain sebagai sarana hiburan bagi masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai media silaturahmi sesama warga desa.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Fianda menambahkan, dari sisi kepemudaan ia berharap, dalam mengisi kemerdekaan peran pemuda dapat lebih hidup di segala bidang dan bisa bersaing dengan dunia luar dari sisi prestasi.

Dikatakanya, puncak perayaan HUT RI akan dilaksanakan pada 17 Agustus, dimana penyerahan hadian untuk lomba-lomba yang sudah dilakanakan akan diberikan usai upacara peringatan, dan juga akan ada pawai alegoris tingkat desa yang direncanakan akan dilaksanakan pada hari yang sama.


.Ao/tn



JABARCENNA.COM, Jakarta - Pasangan suami istri (pasutri) tewas ketika  sebuah truk trailer menyeruduk sepeda motor mereka yang sedang tertahan lampu merah di  sebuah traffic light di Jalan Yos Sudarso, Koja, Jakarta Utara, Minggu, 12 Agustus 2018.

Korban Karso Sutrisno, 64, tewas seketika di lokadi kejadian. Korban diketahui sebagai warga Kampung Muara Bahari, RT 4/14, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Sedangkan istri korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

“Suami tewas di lokasi kejadian, sementara istrinya meninggal sesaat setelah dilarikan ke RS Koja,” kata Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Utara, AKP Sigit Purwanto.

Sigit menuturkan, kecelakaan berawal ketika korban pasutri tersebut dengan sepeda motornya Honda Supra Nopol B 3791 IK berhenti di traffIc light karena lampu saat itu menunjukan warna merah.

Tiba-tiba saja dari arah belakang meluncur truk trailer Nopol B 9295 PEH, dan langsung menabrak dan menyeruduk sepeda motor tersebut.

"Kemungkinan truk trailer itu mengalami rem blong," kata Sigit.

Sepeda motor ringsek dan masuk ke kolong trailer. Trailer tersebut juga sempat menyeruduk dua mobil lain yang berada di depanya, sebelum akhirnya truk tersebut berhenti.

Sopir truk, Agun, 39, diamankan petugas, dan kasus laka ini ditangani petugas Satlantas Polres Metro Jakarta Utara.

.poltak/tn


JABARCENNA.COM, Jakarta - Para pendukung Ahok atau Ahokers menyatakan kecewa atas pilihan Joko Widodo (Jokowi) yang memilih KH Ma'ruf Amin sebagai Cawapresnya.

Karena itu para Ahokers menyatakan sikap akan golput pada Pilpres 2019 tahun depan.

"Kita kecewa dengan pilihan itu (KH Ma'ruf Amin). Kita akan golput. Atau mungkin mengalihkan dukungan (ke pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno)," cetus Ramses, salah seorang Ahokers di Cilini, Jakarta Pusat, Minggu, 12 Agustus 2018.

Namun demikian, Menko Maritim dan Kelautan, Binsar Panjaitan mengatakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sekeluarnya dari penjara Agustus ini akan berkampanye bagi padangan Jikowi-Maruf Amin.

"Dia akan berkampanye untuk Jokowi-KH Ma'ruf Amin," kata Luhut di Jakarta, Minggu (12/8).

Seperti diketahui, Ahok saat ini masih mendekam dipenjara Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, menjalani pidana dua tahun atas perbuatanya melakukan penistaan atas agama Islam.

Ahok akan bebas bersyarat pada bulan Agustus ini.

Ahok diseret ke meja hijau sebab fatwa yang dikeluarkan Ketua MUI, Ma"ruf Amin, terkait omongan Ahok yang menyinggung Surat Al Maidah Ayat 52 ketika berkunjung ke Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.

"Tidak mungkin kita memilih dia (Ma'ruf Amin) yang telah memenjarakan pak Ahok," cetus Ramses.

Hal yang sama dinyatakan Heri Supriadi, Ahokers yang tinggal di Cengkareng, Jakarta Barat.

"Saya dan beberapa kawan sudah bicara soal ini. Dan kita kecewa, kenapa dia (Ma'ruf Amin) yang dipilih jadi Cawapres. Kita akan golput saja," tegas Heri.

"Dan bisa jadi, kami akan alihkan dukungan ke oadangan sebelah," pungkasnya.


Ebiet/tn


JABARCENNA.COM, Jakarta - Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno mengakui bahwa dirinya telah memberikan mahar sebesar Rp1 triliun ke PKS dan PAN.

Seperti diketahui sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief menuding PKS dan PAN masing-masing telah menerima uang sebesar Rp 500 milliar dari Sandiaga sebagai mahar untuk mrndapatkan posisi sebagai Cawapres dari Prabowo Subianto.

"Tentunya apa yang menjadi konsennya Pak Andi Arief itu akan menjadi konsen nasional, bahwa ke depan ini harus ada kejelasan, bagaimana sumbernya, bagaimana membiayai kampanye nasional," tutur Sandiaga Uno kepada wartawan, di Jakarta,  Sabtu malam, 11 Agustus 2018.

Bahkan Sandi berniat mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk berkonsultasi terkait rencana penggunaan dana yang beberapa hari belakang ini dituding sebagai mahar.

Sandi menegaskan, uang yang diberikanya itu akan dipergunakan untuk kegiatan kampanye Pilpres 2019.

Setelah ada pengakuan dari Sandiaga Uno sendiri,  terkait uang mahar tersebut, Andi Arief yang masih geram ini mengatakan para pimpinan PAN dan PKS yang sudah menghujatnya tidak perlu meminta maaf. Tetapi yang perlu dilakukan adalah melihat cermin.

"Soal Mahar entah dalam bentuk penaklukan atau kampanye sudah diakui Sandi Uno, Pimpinan PAN dan PKS yang telah menghujat saya tak perlu minta maaf pada saya, tapi saya anjurkan lihat muka di cermin," cuit Andi Arief di akun twitternya AndiArief@_Sabtu (11/8).

Andi, gara-gara pembongkaran uang mahar tersebut, sempat mendapat ancaman dari PAN dan PKS, akan dilaporkan dan membawa soal ini ke ranah hukum.

"Saya terpaksa mentuit soal mahar ini karena PAN dan PKS memberi ancaman untuk membawa ke ranah hukum. saya siap dan kesempatan ini menjelaskan pada publik," tulis Andi Arief di akun Twitternya.

Andi sendiri mengakui bahwa pihaknya mengetahui soal mahar tersebut dari elit Partai Gerindra. Dan yang tahu sial itu bukan hanya dirinya, tetapi juga para elit Partai Demokrat

"Soal Mahar ke PKS dan PAN masing-masing 500 M ini penjelasan Saya: Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan sekertaris Majelis tinggi partai Amir Syamaudin mendapat penjelasan itu langsung dari tim kecil Gerindra Fadli zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier 8 Agustus 2018 pk 16.00," kata Andi.

Andi Arief menjelaskan tujuanya mengunggah informasi tersebut agar Prabowo mengetahuinya dan bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih cawapresnya.

"Besar harapan saya dan partai Demokrat, Prabowo memilih Cawapres lain agar niat baik tidak rusak," ucap Andi.

Hal itu pun menjadi pembicaraan antara SBY dan Prabowo pada Tanggal 9 Agustus pagi,  membahas soal bagaimana kembalikan politik yang baik dan terhormat tanpa mahar.

SBY usulkan Prabowo cari cawapres lain yang bukan Sandi, bukan AHY, bukan Zul hasan, bukan Salim Al jufri seperti permintaan Zul has agar tokoh netral.

Namun, Prabowo tetap tak hiraukan usul SBY soal tokoh netral, dan tetap memilih Sandiaga Uno sebagai Cawapresnya.


.ebiet/tn


Diberdayakan oleh Blogger.