JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JABARCENNA.COM, Bandung - Seorang terduga teroris anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ditangkap di rumah isterinya di kampung Gunung Gagak, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Sabtu, 4 Agustus 2018.

Terduga teroris berinisial MZ ditangkap dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, dan tidak melakukan perlawanan.

Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto membenarkan penangkapan tersebut, dan dia mengatakan penangkapan dilakukan untuk menciptakan kondisi aman jelang Asian Games 2018 yang akan berlangsung Agustus ini di Jakarta, jabar dan juga di Palembang.

Sejauh ini sudah 38 terduga teroris yang ditangkap.

“Seluruhnya dipastikan anggota jaringan JAD terduga. Ini menyebar mulai Subang, Pamanukan, Bogor, Indramayu, Tasikmalaya dan Kabupaten dan Kota Bandung serta terakhir di wilayah Garut (Sabtu),” kata Agung kepada Rmoljabar.com, Sabtu (4/8).

Pengejaran terduga teroris dilakukan Densus 88 untuk mencipatkan rasa aman di tengah masyarakat saat Asian Games.

“Polisi akan menjamin rasa aman jelang Asian Games tahun ini di Jabar,” tukasnya. 



.wahyu/tn



JABARCENNA.COM, KAB. BANDUNG – Program pelatihan yang diberikan Perbanas Jabar dengan program desa asuh yang di canangkan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Jawa Barat kali ini digelar di Kampung Cikahuripan, Desa Nagrog, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Program “Budidaya Lele” menjadi program pelatihan yang diberikan Perbanas Jabar tahun ini. 

Program budidaya ikan lele dimulai dengan sosialisasi dan pelatihan manajemen organisasi masyarakat (MON) oleh dosen dan para mahasiswa dari Universitas Widyatama. Selain itu, ada pula pelatihan pemasaran dan publikasi produk melalui website dan sosial media kepada warga Kampung Cikahuripan, Desa Nagrog

Sekretraris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, menyambut baik program pembinaan budidaya lele.

“Lele berdasarkan informasi ternyata masih impor dari Jawa Tengah. Jawa Barat masih kekurangan,” ujar Iwa, sabtu 4 agustus 2018

Iwa meminta kepada warga agar serius dan fokus dalam mengembangkan peluang usaha ini. 

“Saya ingin melihat keinginan dari desa sendiri melalui masyarakat. Kita dari pemerintah termasuk juga Perbanas hanya memfasilitasi. Kelanjutannya terserah bapak/ibu sekalian,” harap Iwa.

“Oleh karena itu, saya minta ini mesti telaten. Setiap usaha nggak ada yang langsung berhasil, tetapi perlu ketelatenan, ketekunan, kebersamaan, dan itu Insyaallah pasar akan dibantu. Tetapi kita sifatnya lebih memberikan kail. Kita jangan manja, yang paling penting kerja keras, bersama bekerja dan bersama-sama bekerja. Ini yang paling penting. Sebab kalau kita ingin selalu dibantu dipastikan akan gagal,” tegasnya.

Ketua Perbanas Jabar Rudy Kurniawan berharap bisa memberikan manfaat dan membuka lapangan kerja baru untuk warga desa. Selain itu, warga juga bisa mendapat pengetahuan tentang cara pemasaran dan produk.

“Besar harapan dengan terlaksananya program Desa Asuh Nagrog, Cicalengka, Kabupaten Bandung ini bisa memberikan manfaat yang positif bagi warga Desa Nagrog dalam membudidayakan ikan lele dan memberikan mata pencaharian baru,” kata Rudy 


.iy





JABARCENNA.COM, Bekasi - Enam Pemerintah Daerah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarun menandatangani sebuah nota kesepahaman bagi upaya pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, di Jakarts, Sabtu 4 Agustus 2018.

Keenam pemerintah daerah tersebut adalah Pemkot Bekasi sebagai tuan rumah, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahu dan Kabupaten Karawang.

"Keenam pemerintah kabupaten/kota akan bersama-sama dan secara terpadu menghadapi masalah pengelolaan sampah di daerah aliran sungai (DAS) Citarum," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi di Bekasi.

Jumhana mengatakan, kegiatan ini diinisiasi Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) 

Penandatanganan nota kesepahaman disaksikan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien di Hotel Le Meridein, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

Luthfi mengatakan, KLHK telah membuat program pengelolaan sampah terpadu melalui pembangunan sarana pengolahan sampah berbasis masyarakat serta edukasi dan kampanye pengelolaan sampah di DAS Citarum.

Enam kota/kabupaten di Jawa Barat yang menandatangani nota kesepahaman, kata dia, merupakan daerah yang wilayahnya dilewati Sungai Citarum.

"Upaya untuk memperbaiki kondisi dan kualitas Sungai Citarum telah menjadi program nasional 'Citarum Harum'," ujarnya seperti diberitakan Antara.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.


.



JABARCENNA.COM, Kuningan - Dinas Koperasi dan UKM Kuningan menggelar pameran Kuningan KUKM Expo bertempat di Lapangan Pandapa Paramarta Kuningan. 

Acara tahunan yang akan digelar selama tiga hari tersebut di buka langsung oleh Pj. Sekda Drs. H. Dadang Supardan, M.Si. Jumat 3 agustus 2018.

Dikatakana Kadis Koperasi dan UKM Ir. Bunbun Budhiyasa, Sebagai salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk memfasilitasi promosi produk unggulan KUMKM, dan dalam upaya menggerakan dan meninngkatkan kewirausahaan masyarakat serta perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal. Serta dimana adanya harapan pelaku UMKM dapat menjadi pengalaman nyata dalam memasarkan produknya lebih luas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kuningan. "ungkapnya

"Kegiatan pameran KUMKM Expo ini diikuti oleh 30 UMKM Produk makanan, handycraft dan fashion serta 5 stand kuliner khas Kuningan" ucap bunBun

Dengan adannya KUKM Expo ini diharapkan dapat meningkatkan inovasi dan kemampuan pemasaran produk para anggota koperasi dan pelaku UMKM, mendorong tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru, serta menjalin kemittraan usahaa antar koperasi, pelaku UMKM dengan pihak BUMN/perbaankan maupun dengan swasta. " kata bunbun. 

Sementara itu Pj. Sekda Dadang Supardan dalam sambutannya mengatakan, kita tidak perlu malu untuk menjiplak dan mencontoh koperasi-koperasi yang sudah maju, seperti koperasi susu yang ada di selandia baru yang akhirnya menjadi koperasi serba usaha, sehingga mampu menjadi koperasi nomor satu penghasil susu sapi didunia dari asalnya koperasi peternak susu" tuturnya

Tantangan kita selalu dalam meningkatkan pasar, kurangnya kelogowoan dalam bekerjasama membangun komunitas demi memnuhi permintaan pasar yang lebih besar. Permintaan banyak dan kemudian hilang karena kita tidak dapat memenuhi permintaan pasar baik kuantitas, kualitas maupun persaingan harga dengan daerah lain.

“ manfaatkan dunia teknologi untuk memasarkan seperti yang tengah booming saat ini menggunnakan media sosial “. Tutup Dadang


.iwn/uu
Diberdayakan oleh Blogger.