JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya



JABARCENNA.COM, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi melantik dua pejabat struktural di Kedeputian Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM), Rabu (1/8).

Kedua jabatan yang sempat kosong tersebut, kini di isi oleh Herry Muryanto sebagai Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK serta Subroto yang mengisi kekosongan posisi Direktur Pengawasan Internal (PI) KPK selama kurang lebih 5 tahun. Keduanya berasal dari instansi yang sama, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Meski demikian Herry sudah lama bergabung dengan KPK. Pria kelahiran Jakarta 29 Januari 1966 ini sebelumnya adalah Direktur Penyelidikan pada Kedeputian Penindakan KPK. Ia bergabung di KPK sejak Februari 2006 sebagai Penyelidik Madya. Setelah 10 tahun bergabung di KPK, Herry melepaskan status kepegawaian BPKP nya dan menjadi pegawai tetap di KPK. Sedangkan, Subroto kelahiran 6 April 1966 adalah kandidat dari sumber pegawai negeri yang dipekerjakan (PNYD) dari BPKP.

Adapun kekosongan Direktur PI tersebut, kosong sejak ditinggalkan pejabat sebelumnya sejak 1 Januari 2013. Untuk mengisi kekosongan tersebut, Biro SDM pernah melakukan 4 kegiatan perekrutan, yaitu pada 2013, 2015, 2016 dan 2017 melalui mekanisme alih tugas dan sumber PNYD. Demikian juga untuk jabatan Deputi PIPM yang kosong sejak 9 Februari 2017. SDM pernah melakukan 2 kali kegiatan perekrutan pada 2017 dan 2018 melalui mekanisme yang sama. "ucap Agus

Proses seleksi keduanya diawali dari seleksi administrasi, tes potensi-asesmen hingga terakhir proses wawancara dan tes kesehatan pada Juni 2018. 

Usai melantik, Ketua KPK berharap dua pejabat terkait mampu mensinkronkan kegiatan pulbaket di Direktorat Dumas dan Direktorat Penyelidikan serta meningkatkan kedisiplinan internal. “Perlu melihat pertama kinerja, kedua ialah etika standar kita sudah berjalan atau belum, ada yang melanggar atau tidak, jika ada pelanggaran harus diberikan sanksi. Jika ada yang berprestasi harus kita hargai,” kata Agus.


.iy/hum





JABARCENNA.COM, - Kematian pasangan suami istri (Pasutri) kerabat Keraton Kasepuhan Cirebon di rumahnya di Desa Mertasinga Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon, Selasa 31 Juli 2018, diduga kuat karena bunuh diri. 

Keduanya bukanlah korban pembunuhan pihak luar.

Olah TKP yang dilakukan Polres Cirebon tidak menunjukan adanya pihak luar yang melakukan pembunuhan atas diri Elang Johar, 68, dan istrinya Ratu Sureni, 65.

Elang diduga melakukan bunuh diri dengan cara menyayat lengan kirinya yang mengenai pembuluh darahnya sehingga terjadi pendarahan hebat dan mengakibatkan korban meninggal.

Meski demikian hasil olah TKP menunjukan kalau Elang terlebih dahulu menghabisi istrinya dengan  bacokan parang di bagian belakang kepala sebelum melakukan bunuh diri.

"Korban (Elang), diduga kuat membunuh istrinya tetlebih dahulu. Dia mengalami depresi berat akibat penyakit kanker prostatnya yang tidak kunjung sembuh," kata Kasat Reskrim Polres Cirebon AKP Rynaldi  Nurwan Sitindjak di Mapolres Cirebon Rabu, 1 Juli 2018.

Elang, kata Rynaldi, menyayat lengan kirinya di dua titik dengan silet.

Hal itu berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan tim dokter RS Bhayangkara Losarang, Indramayu. Ditemukan adanya dua luka iris atau sayatan di pergelangan tangan kiri sisi muka. Irisan yang pertama mengenai pembuluh darah (terputus) berukuran 4,5 cm x 02 cm x  1cm. Luka kedua berukuran 1 cm x 0,2 cm x 0,4 cm tidak mengenai pembuluhan darah  

"Hasil pemeriksaan organ dalam diketahui telah terjadi pendarahan yang hebat akibat sayatan yang mengenai urat nadi tersebut," terang Rynaldi.

Elang, menurut kesaksian keluarganya, lanjut Rynaldi, mengalami depresi berat akibat penyakit kanker prostat menahun yang diidapnya. Dan ketika dilakukan operasi, Elang bertambah depresi karena dia harus buang air besar dari perut karena duburnya dijahit.

Dugaan korban Elang dan isterinya bukankah kirban pembunuhan pihak luar, karena menurut saksi seperti anak dan tetangga, tidak ada terdengar sebelumnya suara ribut-ribut di rumah korban.

Sehingga diduga kuat kirban Elang melakukan bunuh diri, apalagi korban punya motif kuat untuk bunuh diri karena depresi berat.

Sementara hasik otopsi penyebab kematian Ratu Sureni, diakibatkan kekerasan benda tajam berupa bacokan di kepala sehingga terjadi kerusakan pada jaringan otak. 

“Pada kepala bagian belakang dasar hingga jaringan otak korban Sureni terdapat luka bacok. Selain itu juga luka bacok di leher sisi belakang dasar hingga tulang belakang daerah tengkuk,” jelas Rynaldi 

Menurut Rynaldi, setelah membunuh istrinya dengan parang, kemungkinan Elang membersihkan parang dengan baju, yang ditemukan berlumuran darah.

“Karena parang yang ditemukan tertindih badan Elang relatif bersih,” katanya.

.jamal/tn


JABARCENNA.COM, Sumedang - Seorang sopir taksi online ditemukan tewas mengenaskan di lahan Perhutani di wilayah Sumedang, Selasa, 31 Juli 2018.

Korban diketahui bernama Suharto alias Alex. Jasad Alex ditemukan oleh warga yang kebetulan melintas di lahan Perhutani, Jalan Buah Dua - Sanca Blok Cinambo, Dusun Gendereh, Desa Gendereh, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang, Selasa pagi (31/7). 

Ketika ditemukan tubuh korban penuh luka lebam diduga akibat penganiayaan. 

Pihak kepolisian menduga, korban dianiaya dan dibunuh di luar wilayah Kabupaten Sumedang. Namun jasad korban dibuang di Sumedang.

"Untuk TKP pembunuhan sedang kita selidiki. Tindak penganiayaan atau tindakan kekerasan terhadap korban ada kemungkinan berada di wilayah lain atau luar Kecamatan Buah Dua atau di luar wilayah Kabupaten Sumedang," kata Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo kepada awak media, Selasa (31/7).

Sebelum ditemukan tewas, Alex sempat mengirimkan pesan kepada kawanya, dan dari situ diketahui posisi terakhir berada di wilayah Kabupaten Subang. Sedangkan orderan penumpang dari Bekasi.

Dalam pesanya korban, seperti sudah tahu akan dihabisi, karenanya dia memposting posisinya, sambil mengatakan, 'klo gw ada apa2 ini tkp nya. gw kejebak bro'. Dan itu adalah pesan terakhir korban, karena sesudah itu korban tidak dapat dihubungi.

Dan screenshot chat pesan korban yang diposting temanya itu sempat viral di medsos.

Teman korban pun memposting pemberitahuan soal hilangnya korban, disertai foto dan data tentang mobil korban yakni Daihatsu Xenia warna Silver Nopol B 2256 TFY.

Berkat foto dan data-data yang diposting temanya korban, pihak Polres Sumedang pun yakin bahwa mayat yang ditemukan di lahan Perhutani itu adalah sama dengan yang diposting di medsos.

"Ada kesamaan antara postingan dan foto korban tersebut dengan jasad pria yang ditemukan tewas di lahan Perhutani," kata Kapolres Hartoyo.

"Informasi melalui Medsos facebook, ada berita kehilangan orang menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia No.Pol.: B-2256-TFY, dengan identitas bernama Alex. Ditemukan kesamaan nama hasil pengecekan identitas korban melalui peralatan membis identifikasi, dengan identitas orang yang hilang pada medsos Facebook," terang Hartoyo 

Hartoyo menyebutkan ketika ditemukan Alex menggunakan kaos berwarna putih hitam bertuliskan 'Senior High School Bani Taowa Bekasi', dan celana jeans berwarna hitam.

Saat ini jasad tersebut sudah dibawa ke rumah sakit Sartika Asih. Polisi berencana melakukan autopsi terhadap jasad tersebut. 

"Kami telah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini," tegas Hartoyo.

*/tn




JABARCENNA.COM, Kuningan- Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kuningan, selenggarakan Bimbingan Motivasi "Program Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin ( KUBE-FM) tahun 2018 bertempat di Aula gedung GOW, rabu 1 agustus 2018.

Pada Acara bimbingan motivasi KUBE FM tersebut dihadiri 12 Kelompom KUBE FM. Acara ini difasilitasi oleh Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kabupaten Kuningan. Demikian dikatakan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penangan Fakir Miskin Yosef Yanuar, S.Sos.

Lanjutnya, "KUBE adalah Kelompok Usaha Bersama yaitu salah satu program pemerintah yang ada pada Kementerian Sosial RI khususnya di Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin dengan pemberian modal usaha melalui program Bantuan Langsung."ucapnya

Oleh karena itu untuk meningkatkan keberhasilan dan percepatan penanggulangan kemiskinan kami melalui KUBE FM perlu dilakukan langkah-langkah bimbingan terhadap Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Fakir Miskin yang akan menerima bantuan Langsung berupa domba di tahun 2018 ini. "ungkapnya

Dalam acara bimbingan tersebut, yosef memaparkan beberapa tahapan dalam membangun kelompok dan membuat stuktur kelompok serta menjelaskan tentang program KUBE FM terhadap tersebut. 

Pihaknya berharap dengan adanya Bimbingan ini, peserta dapat memahami bagaimana pelaksanaan KUBE dan bisa memberikan motivasi kepada KUBE untuk berusaha maksimal. "tutur yosef

.iwn








Diberdayakan oleh Blogger.