Pelatihan Guru Inspiratif Digelar Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Kuningan
JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Upaya meningkatkan kapasitas kepala sekolah dan guru SMP dalam penguasaan teknologi digital, bidang pembinaan SMP Disdikbud Kuningan gelar pelatihan guru Inspiratif secara virtual.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupate Kuningan Bapak Drs.H. Uca Somantri, M.Si. Direktur Ekonomi Digital Kementrian Kominfo Bapak I Wayan Adhiarna,. PLT. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan-Ristek Republik Indonesia, Bapak Supriatno, S.Pd.,M.A. Co-Founder dan CEO Pahamify, Bapak Syarif Rusyan Fikri.
Kegiatan yang terselenggara tersebut, atas adanya kerjasama dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Kominfo Republik Indonesia dan berlangsung selama dua hari mulai tanggal 13 hingga 14 Agustus 2021.
Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini di isi oleh Nara sumber Andi Akbar Tanjung (Teacher Comunity Manajer Pahamify), dan Rizky Rahmat (Yayasan Guru Belajar).
Kepala Bidang Pembinaan SMP, Abidin, S.Pd, M.Si |
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kuningan, Drs. H. Uca Somantri, M.Si melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP, Abidin, S.Pd, M.Si mengatakan, Kegiatan semacam ini akan terus dilaksanakan sebagai upaya dalam rangka memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan khususnya bagi para pendidik untuk dapat memberikan layanan pembelaran yang semakin bermutu di era vandemi covid -19 ini. Kata Abidin di ruang kerjanya, Jumat (13/8).
"Kita ingin mendorong guru-guru hebat agar bisa melayani siswa dalam rangka mencetak pemimpin masa depan", ucapnya
Pelatihan ini diikuti oleh 280 peserta terdiri dari kepala sekolah dan guru SMP di Kabupaten Kuningan, dan peserta tamu dari Bandung, Sukabumi dan Cirebon.
Jadi, lanjut Abidin. Bagaimana dalam pelatihan ini para guru-guru ini memberikan pembelajaran yang baik dan variatif dan sesuai dengan taraf nasional.
Seperti halnya contoh, "Guru harus menyesuaikan visi, jangan sampai membuat metode pembelajaran sendiri jadi harus disesuaikan dengan kesepakatan para siswa sehingga ada sinergitas antara siswa dengan guru. Kita tidak bisa memaksakan metode pembelajaran yang sudah ada saja. ya kita bikin lah kesepakatan bersama siswa atau para murid maunya bagaimana dalam proses pembelajaran. Apakah dalam prakteknya siswa ketika melaksanakan pembelajaran daring di perbolehkan memainkan hp juga atau bagaimana, misalnya seperti itu contohnya. "Nah, itu dibuat kesepakatan dulu antara pihak pendidik dan para siswa". Ujarnya
Para pendidik ini tidak berhenti memberikan kemanfaatan, inovasi dalam kreativitas dan produktif dalam berkarya, melakukan kebaruan dalam pembelajaran, dan juga menginspirasi rekan sesama guru dan kepala sekolah dengan berbagi praktik baik. Jadi hal inilah yang diharapkan. Pungkasnya
(Iwan)