Sundawani Deklarasi, Masyarakat Tidak Ragu Memilih Ridho - Kamdan

 

KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Kang Ridho Menyapa (Karim) masyarakat mendapatkan perhatian masyarakat di wilayah Kecamatan Darma. Mereka begitu antusias meski yang dilewati M. RIdho Suganda Kampung Pasir Jati, CIborelang Desa Bakom. Namun karena keluarnya di Pasar Darma, otomatis mengundang perhatian masyarakat yang berada di pasar.
Hal ini mengundang pembicaran dari mulut ke mulut dan menyebar di smartpone melalui aplikasi wacht App (WA). Sebab kedatangan Ridho selain mengajak bersalaman dan ramah tamah, juga mereka meminta foto bersama. Terutama kaum ibu. Ada yang dibuat status WA, ada pula yang dikirim kepada sanak sodaranya.

Iwan, salah seorang warga Desa Gunung Sirah Kec. Darma yang sekarang tengah bekerja di Bandung tiba-tiba menerima kiriman foto kerabatnya yang tengah berada di Pasar Darma. Ia pun merasa bangga mendapatkan foto itu meski tidak bersama dirinya. Sekarang dirinya sudah bulat mendukung pasangan Ridho-Kamdan.

“Saya sebelumnya masih ragu memilih pasangan Ridho-Kamdan. Gara-gara, dikirim foto pa Ridho saat di pasar Darma. Keraguan itu hilang. Ya ikut simpati dan bangga kepada sodara yang sudah berfoto bersama Pa Ridho. Kan masyarakat bisa salaman, bisa ngobrol meski sebentar juga istilahnya ngarasa diaku,” paparnya melalui pesan WA.

Pada kesempatan sama, M. Ridho Suganda menerima dukungan dari Komunitas Sundawani. Sebulan yang lalu, sinyal dukungan Sundawani menyala. Hal itu pernah diungkap Bisri Relawan dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Kab. Kuningan yang kerap soan ke tokoh masyarakat tanpa lelah. Ia jalani siang dan malam bersama rekannya Yus.

Deklarasi Sundawani pun terjadi, hal ini semakin mengokohkan M. Ridho Suganda dan H. Kamdan di Dapil V semakin kuat. Pernyataan dukungan pun disampaikan Kang Mara sang Ketua Sundawani bersama para anggotanya.

“Sundawani siap bersinergi dan bekerja penuh untuk keberhasilan pasangan Ridho Suganda, H. Kamdan meraih suara terbanyak dalam Pilkada,” tegasnya.

Sundawani bekerja, sambung Kang Mara, akan mengenalkan M. Ridho Suganda dan H. Kamdan kepada masyarakat tidak hanya melalui pesan politik verbal. Namun lebih mergarah pada cara-cara Sunda yang handap asor, someah, silih rojong, silih deudeul jeung satuhu, gugon, panceg dina kayakinan.

“Urang Sunda, pan Kuningan ge Sunda. Tara kasoro ku kokoro manggih mulud. Punya idealisme kokoh sehingga tidak mudah diombang-ambing dengan rayuan yang sifatnya instan. Jati diri Kuningan ulah ka silih ku junti. Saya pun menemukan di jiwa Kang Ridho, memiliki idealisme mumpuni untuk membangun masyarakat Kuningan,” tuturnya.

M. Ridho Suganda, mengungkapkan bahwa dirinya berterima kasih atas dukungan Sundawani. Ia pun mengakui bahwa masalah kebudayaan, kesenian belum sepenuhnya menjadi priorItas dalam pembangunan. Padahal kebudayaan selayaknya menjadi pondasi dalam membangun sebuah kultur daerah.

“Dalam Undang-undang ’45 disebutkan bahwa puncak kebudayaan nasional adalah puncak kebudayaan daerah. Nah gagasan ngamumule jeung nyumebarkeun budaya, kasenian, kasajarahan sawadina meunang prioritas mangsa kahareupna. Kita harus punya patokan, Kuningan Bihari, Kuningan Kiwari,” pungkasnya. (Dedi J)