Oktober 2024 | JABARCENNA.COM


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Kuningan kepada atlet berprestasi mendapatkan apresiasi dari Ketua Umum KONI Kab. Kuningan, M. RIdho Suganda. Kendati diakui dirinya Pemkab tengah mengalami kesulitan keuangan. Namun anggaran KONI yang sudah diprogramkan tetap diturunkan tepat waktu. Sehingga atlet pun turut bahagia.

Hubungan sinergi antara Pemkab Kuningan dengan KONI diharapkan tidak berhenti di sini. Sebab keberlangsungan pembinaan atlet dari 23 cabang olahraga (Cabor) terus beranjut. Hal ini membutuhkan dukungan serius dari pemerintah. Apalagi tahun depan, KONI harus sudah bersiap untuk mengikuti Babak Kualifikasi (BK) Porda ke XV di Bogor.

“Ahamdulillah atlet atletik binaan Pengcab PASI tetap mengokohkan dirinya di tingkat nasional dan internasional. Hal ini harus dibina secara berkesinambungan. Bahkan regenerasinya harus berjalan apabila melihat faktor usia. Tanpa regenerasi yang mulus, kemungkinan kita akan menghadapi kesulitan di Porda mendatang,” tutur RIdho.

Mudah-mudahan, sambung Ridho, kedepannya akan bermunculan atlet yang mampu berprestasi dari Cabor lainnya. Cabor yang ada merupakan asset Kabupaten Kuningan seperti atletik, binaraga, panjat tebing, catur, renang, wushu, berkuda, sepakbola, angkat berat. Pembinaan terus berjalan sehingga menghasilkan bibit unggul.

“Saat ini, kita sedang fokus pada pembinaan atlet lokal. Diusahakan jangan membeli lagi atlet dari luar. Toh atlet lokal cukup mumpuni seperti atletik jika dibina dengan baik. kalau kita beli atlet terus lalu kapan anak-anak Kuningan berprestasi? Sudah saat kita memberdayaakan potensi yang ada jangan bermimpi dari atlet luar,” tegasnya.

Di tempat sama, Pj Bupati Kuningan R. Iip Hidajat, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Kadeudeuh untuk atlet yang telah berjuang di PON XXI Aceh – Sumatera Utara Tahun 2024 dan meraih medali. Sudah selayaknya mendapatkan pembinaan berupa bonus atau kadeudeuh. Meski ada keterbatasan dalam jumlah yang diterima.

“Kkami merasa bangga dan bahagia berada di tengah-tengah para pahlawan olahraga yang saat ini telah menyumbangkan raihan prestasi 5 medali emas, 4 medali perak dan 6 medali perunggu untuk provinsi jawa barat. hal ini tentunya mengharumkan nama kabupaten kuningan dan Jawa Barat pada level nasional,” ucapnya.

Dirinya berharap, masih kata IIp, KONI Kabupaten Kuningan dapat melakukan upaya pembinaan lanjutan. Sebab tahun depan sudah harus mengikuti Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke XV di Bogor. Mulai dari sekarang, harus melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) supaya atlet yang diterjunkan memperoleh medali yang diharapkan.

“Sekarang atlet atletik berprestasi dengan baik. Besok lusa harus lebih baik lagi dan meraih medali di event lebih tinggi. Semua pengurus KONI dan Cabor harus kerja keras dan persiapkan tim dengan matang. Jangan asal-asalan,” pungkasnya. (Dedi J)***


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Ratusan warga, khususnya kaum perempuan di Desa Parung dan Karanganyar Kecamatan Darma dan Pasar Ciwaru Kec. Ciwaru tumpah ke jalan. Menyambut antusias M. Ridho Suganda Calon Bupati Kuningan dari PDIP yang datang tanpa sepengetahuan warga setempat. Apalagi menuju tempat itu dalam rangka Karim menggunakan kendaraan motor, merupakan cara nyeleneh.

Kenyelenehan lainnya, M. RIdho Suganda melakukan foto bersama dengan simpatisannya di Posko pemenangan Paslon Nomor 1 Dirahmatin juga baliho mereka. Bukan di posko atau baliho dirinya sendiri. Meski sedikiti provokatif, gayanya itu mengundang simpati masyarakat pendukung paslon lain dan menyatakan beralih dukungan ke Paslon Nomor 2.

Bah Surip salah seorang tokoh di Desa Karanganyar Kec. Darma mengungkapkan kegeramannya. Dirinya tidak terima, jika hasil survei di Kecamatan Darma dianggap pendukung Nomor 1 (Dirahmatin). Ia mengaku kecewa dan marah atas info itu, sehingga dia mengundang M. RIdho Suganda datang ke tempatnya.

“Saya ingin membuktikan bahwa Kecamatan Darma, bukan pendukung Paslon tetangga. Saya dari dulu sampai sekarang tetap Banteng. Masyarakat pun tetap banteng. Kenapa ada tudingan kami pendukung lain. Betul-betul mengecewakan semua survey. Seolah-olah dukungan kami ke Pa Ridho tidak dianggap alias dilecehkan,” ucapnya dengan nada tinggi.

Bentuk kejengkelan pendukung RIdho, sambung Bah Surip, dirinya memberikan pemahaman kepada relawan pendukung sebelah untuk kembali ke jalan yang benar. Sebab mereka pada dasarnya memiliki idiologi partai yang sama. Namun entah gara-gara rayuan gombal berbalik arah.

“Sekarang Alhamdulillah mereka telah bertobat dan kembali ke jalan yang di-Ridhoi,” paparnya.

Sementara di tempat terpisah, masyarakat Pasar Ciwaru dikejutkan kedatangan M. Ridho Suganda secara mendadak. Membuat mereka terkesima dan terkaget-kaget. Namun kejadian itu tidak berlangsung lama. Entah siapa yang memulai atau memberitahu kepada masyarakat lain bahwa ada calon bupati datang.

Dalam waktu sekejap, ratusan emak-emak datang dan mengajak salaman bahkan tidak sungkan meminta foto bersama. Kerumunan emak-emak mengundang pula puluhan kaum lelaki yang secara spontan datang dan basa basi sebentar.

Mereka pun mengucapkan terima kasih kepada M. Ridho Suganda yang berkenan hadir di tengah masyarakat sedang istirahat paska melakukan aktifitasnya sehari-hari. Kendati tanpa persiapan matang. Pertemuan di rumah salah satu warga dapat berlangsung secara meriah. Tanya jawab tanpa protokoler berlangsung secara alamiah.

Banyak pertanyaan tentang misi, visi dirinya ketika amanah itu diberikan kepada M. Ridho Suganda. Apa yang akan dikerjakan dengan persoalan kemiskinan ekstrem, stanting, bahkan lesunya perekonomian sekarang. Bahkan ada anggapan di masyarakat Kuningan gagal bayar dan menanggung hutang yang besar.

“Saya ingin mengajak Bapak dan Ibu, hayu kita bersatu padu untuk bekerja keras di masa depan. Kita ingin program pemerintah mendatang lebih fokus pada peningkatan produk domestik brutto (PDB). Artinya pendapatan masyarakat meningkat baik sektor pertanian, perdagangan, jasa keuangan maupun jasa konstruksinya,” ucap M. Ridho Suganda. (Dedi J) ***


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Sejumlah puluhan perempuan yang tergabung dalam Relawan Emak-emak Dapil 2 wilayah pemilahan Kab. Kuningan. Melaksanakan aksi sederhana dengan penyisiran baliho pasangan M. Ridho Suganda – H. Kamdan. Mulai dari jalur Jalan Nasional Jalaksana, Kecamatan Cigugur, Kadugede, Nusaherang dan Darma.

Hal ini merupakan reaksi atas baliho yang dicoreti oleh pihak tidak bertanggungjawab kepada calon wakil bupatinya yakni H. Kamdan. Relawan Emak-emak, merasa ikut tersulut alam kebatinannya dan berupaya turut serta menjaga dari tangan-tangan jahil. Ini semacam patroli yang digagas oleh Panglima Perangnya Laksamana Ibrohim dari Desa Padamenak Kec. Jalaksana.

“Patroli baliho itu merupakan dampak dari aksi curat coret oleh pihak yang takut kalah dalam Pilkada. Jadi berusaha mendeskriditkan Paslon yang mendapat dukungan kuat dari arus masyarakat. Khususnya Emak-emak di Kab. Kuningan. Mereka terus bergerak secara senyap berkunjung dari satu pintu ke pintu lain,” ungkap Ibrohim.

Alat peraga kampanye (APK), sambung Ibrohim, merupakan identitas yang tidak boleh diganggu atau didzalimi. Sebab jika diganggu, sama saja membangunkan harimau tidur. Pihaknya selama ini merasa nyaman. Sehingga pergerakannya lebih cenderung door to door. Bukan memanfaatkan fasilitas pemerintah.

Setelah ada kejadian, masih kata Ibrohim, relawan emak-emak tersadarkan. Ternyata ada identitas atau harga diri yang dikoyak. Mereka pun berembug melakukan kegiatan untuk menjaga marwah itu. Akhirnya, ada kesepakatan untuk patroli. Patroli ini salain untuk menjaga marwah, juga melaksanakan perbaikan.

Ibrahim pun memberikan contoh, “Baliho yang disobek diganti dengan baliho baru. Jika ada yang roboh dibetulkan pemasangannya. Sehingga keadaannya lebih baik dan tidak ada pihak yang melakukan tindakan tidak terpuji.”

Yoan Ridho Suganda, di tempat terpisah menyampaikan bahwa kewenangan relawan membantu melancarkan apa yang sudah digariskan dalam program kerja pasangan M. Ridho Suganda dengan H. Kamdan. Memang diakui dirinya, tugas relawan cukup berat. Namun mereka bekerja secara sukarela tanpa pamrih.

“Relawan itu dahsyat. Kami berada di posisi sekarang, selain peran partai juga dibantu relawan yang bekerja siang malam. Saya sekarang bekerja melebihi aparatur sipil negara, jam kerjanya. Bayangkan saja, 10 titik minimal kadang lebih dari itu, berangkat pagi pulang tengah malam. Itu pun masih menerima tamu di rumah,” paparnya.

Ketika relawan ikut bekerja keras, masih kata Yoan, terus yang didukungnya mendapat gangguan dari pihak lain. Baik berupa perusakan APK, pemberitaan yang menyudutkan, wajar mereka tersentuh mata batinnya.

“Pilkada seharusnya dilaksanakan dengan riang gembira, bukan saling menyudutkan dan memprovokasi tidak benar. Fair fair saja, namanya juga berkompetisi. Jika saling memprovokasi maka akan terjadi gesekan di arus bawah. Hal ini harus dicegah sebelum terjadi,” tegasnya. (Dedi J)***


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) Kabupaten Kuningan, Budi Hidayah, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Dirahmati, yang tidak hadir dalam acara podcast interaktif bertemakan Kuningan Pasti Mendesak Calon (Kupas Melon). Acara ini diselenggarakan di Aula Jehans Coffe Hotel, Kuningan, dan bertujuan sebagai wadah dialog antara komunitas disabilitas dengan para calon pemimpin. Pada Sabtu sore (12/10/24)

Budi menyampaikan bahwa ketidakhadiran paslon Dirahmati membuatnya kecewa, terutama karena acara tersebut penting untuk mendiskusikan program-program yang akan menyentuh penyandang disabilitas.

"Saya sangat kecewa karena paslon nomor urut 1 tidak menghadiri satu pun acara yang kami adakan, padahal setelah acara ini ada kegiatan lain di Hotel Horison," ujarnya.

Menurut Budi, sebagai komunitas disabilitas, mereka seharusnya mendapatkan perhatian dan prioritas lebih dari calon pemimpin yang akan mereka pilih.

"Kami merasa diabaikan. Seharusnya, kami sebagai penyandang disabilitas diprioritaskan dalam acara seperti ini, tetapi kenyataannya mereka memilih hadir di acara lain," tambahnya.

Paslon Dirahmati memang mengutus juru bicara, Abdul Jalil, untuk hadir dalam acara tersebut. Namun, Budi menyayangkan sikap tidak sopan yang ditunjukkan oleh juru bicara tersebut.

"Jubir tersebut datang terlambat dan memperlihatkan sikap yang tidak pantas dengan menunjuk-nunjuk moderator, Deni Panglong. Ini sangat tidak sopan, apalagi dilakukan di depan umum," tegas Budi.

Insiden ini terjadi ketika moderator menanyakan program-program apa yang akan disiapkan paslon Dirahmati untuk penyandang disabilitas. Abdul Jalil tampak tersinggung dengan pertanyaan tersebut, lalu bereaksi seakan marah dan sambil menunjuk-nunjuk ke arah moderator.

"Tindakan tersebut sangat merendahkan dan tidak menghargai. Sebagai juru bicara, seharusnya dia bersikap lebih sopan dan profesional," lanjut Budi.

Tindakan Abdul Jalil yang menunjuk-nunjuk dan memperlakukan moderator secara tidak hormat dianggap Budi sebagai bentuk pelecehan terhadap penyandang disabilitas. Tindakan tersebut, menurut Budi, melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang menjamin perlakuan yang setara dan penghormatan terhadap martabat penyandang disabilitas dalam kehidupan sosial dan publik.

Undang-undang tersebut melarang segala bentuk diskriminasi terhadap penyandang disabilitas, baik secara fisik, verbal, maupun sosial.

"Hak kami untuk dihormati sudah dilindungi oleh undang-undang, dan tindakan semacam ini seharusnya tidak boleh terjadi, terutama di ruang publik," jelas Budi.

Budi berharap, ke depannya, para calon pemimpin lebih memperhatikan hak-hak dan kebutuhan penyandang disabilitas.

"Kami berharap para calon pemimpin bisa lebih menghargai dan memahami kami, komunitas disabilitas, serta bersikap lebih inklusif dalam program dan kebijakan yang akan mereka buat," harapnya.

Acara yang dihadiri oleh komunitas disabilitas ini berlangsung selama dua jam dan diikuti oleh berbagai peserta dari Kabupaten Kuningan. (Angga)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Relawan Tempur Sajati yang dibina Adrian Purnama (anaknya H. Acep Purnama) melaksanakan sosialiasi ke masyarakat dengan cara unik. Yakni Jumat Berkah, dengan cara membagikan makanan kepada pengendara motor, pejalan kaki, dan mobil. Dalam program tersebut tidak ketinggalan mengajak untuk memilih pasangan M. RIdho Suganda dan H. Kamdan.

Selain berupa ajakan juga memberikan stiker bergambar Paslon M. RIdho Suganda – H. Kamdan. Tujuannya selain merasakan manfaat juga untuk mudah diingat dan memberikan kebanggaan. Kegiatan pertama kali ini dilaksanakan di empat lokasi yakni Jalan Pramuka Lembur Sukun Kel. Purwawinangun.

Disambung ke Martadinata sampai ke Ancaran. Sedangkan ke arah barat jalan Cigugur, Sukamulya. Kegiatan ini cukup mengundang banyak massa yang antusias. Selain menerima makanan, juga ada yang mengungkapkan bahwa kegiatan “Jumat Berkah” jarang sekali dilaksanakan di Kab. Kuningan dan ini mendapatkan dukungan agar dilaksanakan secara rutin.

“Saya pendukung Ridho, karena dulu pernah bertemu dan pendukung bapak-nya Aang Hamid Suganda. Dan sampaikan salam saya ke Pa Ridho yah,” ucap seorang Kakek setelah menerima sebungkus nasi.

Asep Safari, Panglima Tempur Sajati mengungkapkan bahwa program ini akan berlanjut setiap minggu sekali setiap hari Jum’at. Tempatnya pun tidak hanya di wilayah perkotaan saja namun akan merembes sampai ke wilayah lain, seperti CIlimus, Luragung, Ciawigebang, Kadugede bahkan mungkin di luar itu.

“Program kami cukup sederhana, dan mudah-mudahan tidak ditiru oleh pihak lain. Sebab meniru itu mudah. Namun gagasan awal merupakan hasil jerih payah pemikiran siang malam dan berdiskusi dengan tim relawan. Sehingga menghasilkan keputusan seperti ini. Mungkin di tempat lain banyak yang melaksanakan, tapi di Kuningan baru tim Tempur Sajati,” paparnya.

Adrian Purnama, mengungkapkan bahwa setiap program itu tidak hanya dalam kata-kata. Tapi harus sesuai dengan praktek di lapangan. Mungkin teori banyak, namun jarang sekali antara rencana dengan praktek berjalan beriringan. Selain memperkenalkan M. RIdho Suganda yang mungkin saja belum tersentuh oleh relawan lainnya.

Pihaknya melaksanakan sosialisasi dengan setiap orang yang bertemu di jalan. Sebab dasar pemikirannya sederhana sekali. Jalan itu muara aktifitas orang dari pelbagai arah. Karakternya pun berbeda-beda, ada yang skeptis, ada yang peduli. Bahkan tidak jarang di jalan tidak saling berkomunikasi.

“Nah, ketika tidak saling berkomunikasi di jalan. Kita berusaha menyapa. Dan Alhamdulillah ternyata mendapat respon yang baik,” ucapnya. (Dedi J)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Relawan Sadulur Acep Purnama yang bertempat di Kel. Winduherang Kec. Cigugur melaksanakan pertemuan dengan Yoan RIdho Suganda, istri dari M. RIdho Suganda Calon Bupati Kuningan periode 2024 – 2029. Pertemuan mereka didesain dialog tatap muka. Sekaligus menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat.

Kendati kegiatan Yoan, jarang terekam di media masa aktifitasnya selama ini. Namun ia tetap melaksanakan kunjungan atau pertemuan dari kampung ke kampung, dari desa ke desa untuk memastikan arah dukungan masyarakat kepada suaminya yang tengah berkempetisi dalam Pilkada yang dihelat tanggal 27 Nopember mendatang.

“Saya harus blusukan ke setiap desa, sehari minimal 12 titik,” ucap Yoan.

Pertemuan dengan warga, sambungnya, bervariasi ada dengan cara tatap muka dan menyerap aspirasi. Ada melalui pengajian bankan olahraga. Namun kegiatan pengajiannya tidak bertempat di masjid tapi pengjiannya di rumahan. “Saya kan taat aturan. Kita menghormati aturan yang dibuat KPU, makanya selalu menolak kalau dilaksanakan di tempat-tempat yang dilarang,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Yoan melaksanakan kegiatannya memanfaatkan rumah atau halaman rumah masyarakat dengan tenda. Hal ini menunjukan fatsun politiknya yang baik. Tidak memaksakan di aula kantor milik pemerintah. Seperti baru-baru ini masyarakat dapil dua mendeklarasikan dukungannya dilaksanakan di sebuah rumah makan yang memiliki aula berdaya tampung banyak orang.

Handy Ramadhan, salah seorang Relawan Sadulur Acep Purnama mengungkapkan bahwa masyarakat di Kelurahan Winduherang merupakan basis PDIP. Dirinya berharap, dapat menjaga dan memelihara konstituen dengan baik. Apalagi dirinya berpengalaman bekerja dengan H. Acep Purnama pada Pilkada Tahun 2019.

“Meski pa RIdho pernah ke sini (Winduherang-red) namun rasanya belum afdol. Sebab di sini banyak relawan yang berasal dari ema-ema. Apalagi punya hubungan emosional yang baik dengan Pa Acep maupun Bu Ika (istrinya Pa Acep) jadi tidak mudah untuk pindah ke lain hati. Jika ada yang tergoda mendukung pihak lain. Sepertinya sekarang kembali lagi ke jalur yang benar,” paparnya. (Dedi J)***

 

KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Kang Ridho Menyapa (Karim) masyarakat mendapatkan perhatian masyarakat di wilayah Kecamatan Darma. Mereka begitu antusias meski yang dilewati M. RIdho Suganda Kampung Pasir Jati, CIborelang Desa Bakom. Namun karena keluarnya di Pasar Darma, otomatis mengundang perhatian masyarakat yang berada di pasar.
Hal ini mengundang pembicaran dari mulut ke mulut dan menyebar di smartpone melalui aplikasi wacht App (WA). Sebab kedatangan Ridho selain mengajak bersalaman dan ramah tamah, juga mereka meminta foto bersama. Terutama kaum ibu. Ada yang dibuat status WA, ada pula yang dikirim kepada sanak sodaranya.

Iwan, salah seorang warga Desa Gunung Sirah Kec. Darma yang sekarang tengah bekerja di Bandung tiba-tiba menerima kiriman foto kerabatnya yang tengah berada di Pasar Darma. Ia pun merasa bangga mendapatkan foto itu meski tidak bersama dirinya. Sekarang dirinya sudah bulat mendukung pasangan Ridho-Kamdan.

“Saya sebelumnya masih ragu memilih pasangan Ridho-Kamdan. Gara-gara, dikirim foto pa Ridho saat di pasar Darma. Keraguan itu hilang. Ya ikut simpati dan bangga kepada sodara yang sudah berfoto bersama Pa Ridho. Kan masyarakat bisa salaman, bisa ngobrol meski sebentar juga istilahnya ngarasa diaku,” paparnya melalui pesan WA.

Pada kesempatan sama, M. Ridho Suganda menerima dukungan dari Komunitas Sundawani. Sebulan yang lalu, sinyal dukungan Sundawani menyala. Hal itu pernah diungkap Bisri Relawan dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Kab. Kuningan yang kerap soan ke tokoh masyarakat tanpa lelah. Ia jalani siang dan malam bersama rekannya Yus.

Deklarasi Sundawani pun terjadi, hal ini semakin mengokohkan M. Ridho Suganda dan H. Kamdan di Dapil V semakin kuat. Pernyataan dukungan pun disampaikan Kang Mara sang Ketua Sundawani bersama para anggotanya.

“Sundawani siap bersinergi dan bekerja penuh untuk keberhasilan pasangan Ridho Suganda, H. Kamdan meraih suara terbanyak dalam Pilkada,” tegasnya.

Sundawani bekerja, sambung Kang Mara, akan mengenalkan M. Ridho Suganda dan H. Kamdan kepada masyarakat tidak hanya melalui pesan politik verbal. Namun lebih mergarah pada cara-cara Sunda yang handap asor, someah, silih rojong, silih deudeul jeung satuhu, gugon, panceg dina kayakinan.

“Urang Sunda, pan Kuningan ge Sunda. Tara kasoro ku kokoro manggih mulud. Punya idealisme kokoh sehingga tidak mudah diombang-ambing dengan rayuan yang sifatnya instan. Jati diri Kuningan ulah ka silih ku junti. Saya pun menemukan di jiwa Kang Ridho, memiliki idealisme mumpuni untuk membangun masyarakat Kuningan,” tuturnya.

M. Ridho Suganda, mengungkapkan bahwa dirinya berterima kasih atas dukungan Sundawani. Ia pun mengakui bahwa masalah kebudayaan, kesenian belum sepenuhnya menjadi priorItas dalam pembangunan. Padahal kebudayaan selayaknya menjadi pondasi dalam membangun sebuah kultur daerah.

“Dalam Undang-undang ’45 disebutkan bahwa puncak kebudayaan nasional adalah puncak kebudayaan daerah. Nah gagasan ngamumule jeung nyumebarkeun budaya, kasenian, kasajarahan sawadina meunang prioritas mangsa kahareupna. Kita harus punya patokan, Kuningan Bihari, Kuningan Kiwari,” pungkasnya. (Dedi J)



KUNINGAN | JABARCENNA.COM,-
Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, H Ahmad Syaikhu, gandeng para aktivis muda, influencer hingga ambassador Kuningan Beu -komunitas binaan Disporapar, curhatan (curahan hati) anak muda, yang bertempat Di Kedai Otaku Ciporang Kuningan. Jumat (4/10/2024)

Diskusi sebagian dari kampanye tatap muka terbatas bareng anak muda ini bertemakan “Ruang Asih”, ini merupakan agenda terakhir Ahmad Syaikhu di Kuningan, setelah selama 2 hari ini belanja persoalan ke berbagai lapisan masyarakat di Kabupaten Kuningan.

“Suasana yang khidmat dan penuh semangat mengingatkan ini suatu yang bagus, mereka mengungkapkan persoalan yang harus diatasi baik Pemerintah Kabupaten Kuningan maupun Provinsi Jawa Barat, ” Katanya.

Saat ditanya terkait diskusi dengan anak muda Ahmad Syaikhu, menuturkan, persoalan yang muncul dalam diskusi itu, tentu menyangkut masa depan anak muda itu sendiri, dan memang harus dipecahkan. Ia kemudian merinci apa saja yang selama ini jadi kebutuhan anak muda, dan harus jadi bahan konsentrasi pemerintah. Ujarnya

Dikatakan Ahmad Syaiku, Para anak muda perlu ruang berekspresi sendiri baik itu di di dunia olahraga maupun di dunia lainnya. Ia mencontohkan e-sport yang belum dapat tanggapan maksimal di berbagai wilayah. Katanya

Persoalan yang di soroti Ahmad Syaiku adalah ruang publik. Dimana, anak muda zaman sekarang punya kreatifitas tinggi, akan tetapi tentu tidak mungkin bisa menyiapkan sendirian. Saat itulah, pemerintah baik tingkat Kabupaten maupun provinsi Jawa Barat harus menyediakan ruang publik, baik untuk olahraga, seni maupun budaya. Ungkapnya

Koordinator kegiatan Ruang Asih, Yaya, menyampaikan bahwa, acara tersebut tujuannya untuk memperkenalkan calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dengan anak - anak muda.

“Ya ada banyak (yang diundang mulai dari warga umum, aktivis, influencer termasuk ambassador Kuningan Beu), ” ujar yaya yang juga sebagai legislator PKS tersebut.

“Kita mencoba memperkenalkan calon Gubernur kita, pak H Ahmad Syaikhu dengan anak muda sehingga mereka bisa menyampaikan keluh kesah, harapan, ataupun keinginan (ke Pemprov Jabar) ,” Imbuhnya optimis, H Ahmad Syaikhu akan dilantik jadi Gubernur Jawa Barat. Harapnya

Acara ini memang bersifat umum dan terbuka bagi siapapun namun Dalam kegiatan tersebut, Yaya mengaku kami mengundang sekitar 70 peserta. Akan tetapi yang datang membludak, hampir 200 orang. Ujar Yaya

Lanjutnya Yaya berharap setelah diskusi ini kita bisa merangkum apa yang menjadi permasalahan yang ada di Kabupaten Kuningan./Moris
Diberdayakan oleh Blogger.