Ridho Berkaca-kaca Di Tengah Hujan Lebat, Pendukungnya Tetap Setia


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Masyarakat Desa Patalagan Kec. Pancalang patut di apresiasi setinggi-tingginya. Mereka menghiraukan hujan yang mengguyur deras, dengan bermodalkan tenda ala kadarnya dan payung tidak meninggalkan orasi M. RIdho Suganda. Mereka tetap antusias mendengarkan setiap ucapan yang disampaikan calon Bupati Kuningan Periode 2024-2029.

Peristiwa ini, membuat Ridho terenyuh dan matanya berkaca-kaca melihat para pendukungnya yang kokoh seperti Gunung CIremai. Tidak berniat meninggalkan dirinya seorang diri di atas panggung dan mike di tangan. Guyuran hujan seperti energi maha dahsyat menggelora di dada masing-masing warga bahwa sikapnya teguh tidak akan berpaling kepada calon lain meski diiming-imingi mimpi lebih indah.

“Lihat lah antusias kami warga Desa Patalagan. Ketika kami bersikap mendukung Pa Ridho sebagai calon Bupati. Maka kami akan memperjuangkan dengan tenaga, pikiran bahkan harta kami. Karena kami yakin beliau mampu membereskan semua persoalan di Kabupaten Kuningan yang semrawut seperti benang kusut,” ungkap H. Oji, tokoh masyarakat setempat.

Hujan itu, sambung H. Oji, bukan sebuah penghalang untuk meninggalkan kalang. Justru hujan merupakan sebuah barokah tak ternilai harganya. Seperti energi tambahan sebagai penyemangat masyarakat Patalagan kokoh pendiriannya. Tidak mudah terombang-ambing rayuan maupun bujukan pihak lain yang hanya memberikan PHP.

“Kenapa saya sebut PHP, karena mereka tidak memiliki pengalaman memimpin. Mereka baru beretorika, cenderung pepesan kosong. Memimpin eksekutif labih sulit dibandingkan memimpin legislatif misalnya. Atau birokrasi yang sudah jelas tugas pokok dan fungsinya. Tanpa melakukan protes apapun. Tapi seorang wakil bupati harus mengayomi seluruh masyarakat di Kab. Kuningan dan birokrasi. Jadi pengalaman Pa Ridho komplit,” terangnya.

M. RIdho Suganda, mengungkapkan dirinya merasa terharu. Hal ini merupakan peristiwa baru yang ditemui selama berbulan-bulan melaksanakan blusukan ke pelosok desa. Sikap masyarakat yang tidak pergi atau menepi ke rumah masing-masing kendati diterpa hujan lebat. Memberikan energi positif bahwa mereka bertindak seperti itu karena ada rasa kecintaan mendalam.

“Saya menaruh hormat kepada masyarakat yang saat ini baru saya rasakan cinta mereka kepada calon pemimpin. Kecintaan itu harus diejawantahkan dalam program kerja ketika saya terpilih. Tidak menyia-nyiakan mereka yang menyayangi saya. Mereka harus dimakmurkan dalam pengertian seluas-luasnya, tanpa pandang bulu,” ucapnya agak terbata-bata. (Dedi J)